TERJERAT PERNIKAHAN KONTRAK

Mobil mewah itu berhenti tepat di halaman rumah yang bergaya klasik modern . Matanya tidak hentinya menerawang rumah lumayan sederhana baginya itu.

"Tuan apa perlu saya yang datangi nyonya atau anda sendiri yang- "

"Seperti biasa ." Sela Alister .

Agus yang sudah paham, ia langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah yang memang lumayan sedikit mewah bergaya klasik modern .

Sementara dari atas balkon kamar lantai dua.

Nara yang melihat kala itu berlari ke arah atas ranjang di mana saudara- saudara nya berkumpul bersama Nabilla mendengar lelucon kakaknya yang selalu tidak masuk akal .

"Ihh Nara ngapain kamu duduk di tengah .. sini aja duduk nya ." Ujar Nadia menepuk ranjang di samping nya yang masih kosong .

"Tunggu sebentar . Di bawah ada mobil sedan mewah banget terus itu aku lihat ada pria tampan keluar dari mobil itu kayaknya dia mau ke rumah kita deh ." Tutur Nara apa yang di lihatnya tadi .

"Lah terus kalau dia ke rumah ngak apa - apakan, itu palingan tamu kerja ayah . udah ngak usah lebay deh, " Sahut Naura yang tidak ingin mau tahu apapun .

"Ihhh kakak, ini enggak seperti mobil biasanya apalagi pria nya tampan banget. aku ngak bisa ngebayangin nya lagi kak, lebih baik sekarang kita turun ke bawah ." Ujar Nara dengan nada memaksa .

Nabilla yang kala itu paham dari apa yang di ceritakan Nara ia sekarang paham siapa yang datang ke rumah nya . Ia segera beranjak dari ranjang tempat tidur nya, membuat saudara nya heran padanya .

"Kakak mau ke mana itu ?"

"Keluar, bukannya Nara mau keluar nemui tuh pria ." Ujar Nabilla .

"Ayuk kenapa kalian malah bengong ngeliatin aku kayak gitu .." ujar Nabilla dengan keheranan .

... • •...

"Kenapa lama sekali sih ?!" gerutu Alister yang tidak tahan menunggu hampir Berjam - jam- an di dalam mobil . Matanya masih sibuk menerawang ke arah pintu masuk rumah klasik modern itu menunggu pintu itu terbuka menampakkan sosok asisten pribadi nya dengan istri nya tapi kunjung belum keluar sama sekali .

"Tunggu saja tuan, siapa tahu tuan Agus sedang menunggu nyonya Nabilla di dalam sana ." Ujar sang sopir .

"Memang kau itu dukun tahu semuanya . lebih baik kau diam saja, menyebalkan!" ujar Alister dengan kesal .

"Selalu saja aku salah berkata ." Gerutu sang sopir dalam hati .

.

Nabilla yang sudah turun dari kamarnya dengan diikuti oleh saudara saudara lainnya . membuat Agus sangat terkejut yang kini masih berdiri di ruang tamu dengan di temani ayah Andi di sana .

"Kenalkan tuan Agus ini ke tujuh putri - putriku ." Ujar Ayah Andi menatap ke arah putri - putrinya yang kini di balas dengan senyuman .

"Tampan sekali ." Gumam Naura dalam hati, matanya tidak hentinya menatap wajah Agus yang memandang ke arah mereka secara bergantian, seakan ia tidak bisa membedakan yang mana istri dari tuannya .

"Ekhem.. tuan Agus, aku sudah tahu ke datangan anda ke sini. kau tidak perlu menjelaskan nya pada ku lagi. " Ujar Nabilla tiba - tiba dan melangkah ke arah ayahnya .

"Ayah, seperti nya Nabilla harus segera pulang .." Pamit Nabilla .

"Baiklah. Lain kali ke sini main - main lagi, ayah akan selalu menunggu ke pulanganmu ." Ujar Ayah Andi memeluk putrinya, rasanya ia ingin sekali menangis di hadapan putrinya sekarang juga tapi ia tidak mau terlihat sedih di hadapan Nabilla .

"Aku pasti akan kembali ayah."

"Kalian tolong jagalah ayah, " Ujar Nabilla pada saudara saudara nya .

Mereka hanya mengangguk dan saling berpelukan .

"Sampai jumpa ." pamit Nabilla .

"Kalau begitu saya permisi tuan ." Pamit Agus pada ayah Andi dan menunduk hormat pada saudara saudara kembar itu .

"Yah, baru aja bertemu dia malah pergi..." gumam Naura dengan ekspresi sedih melihat kepergian Agus pria yang mampu membuat hatinya bergetar sangat hebat .

"Tapi tidak apa, semoga saja suatu saat kita bertemu kembali jika kita berjodoh ." Gumam Naura dalam hati lalu ia kembali tersenyum kembali .

*

Setelah membaca jangan lupa tekan tombol like ｡◕‿◕｡