Di kehidupan sebelumnya Adi hanya terbaring di rumah sakit tanpa bisa melakukan apapun, namun di kehidupan keduanya dia dikenal sebagai petualang jenius dengan kekuatan aneh yang tidak bisa dipahami orang lain.
Berbekal ingatan masa lalu serta sistem belanja online, ia akan merubah dunia dengan tangannya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isekai Fantasy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28 : Pertarungan Satu Babak
Di area luas keduanya saling berhadapan, Adi menarik revolver serta memunculkan empat drone yang melayang di sekitarnya. Di sisi lain lawannya wanita bergaun gothic memunculkan bayangan di tangannya lalu membentuknya seperti semacam sabit dengan dua bilah yang saling bersinggungan.
Semua orang sudah mengenalnya baik sebagai wanita bernama Casandra yang banyak ditakuti siapapun.
"Peraturannya sederhana, siapapun yang tidak bisa bergerak maka dia yang kalah," katanya tersenyum tipis.
"Bukannya seharusnya yang menyerah yang kalah," balas Adi demikian sedikit bertanya-tanya.
"Tidak menyenangkan jika tidak melukai musuhmu bukan?"
Wanita di depannya jelas tipe psikopat tentunya. Terlepas dari penampilannya yang anggun dan mempesona.
Sesuatu menjalar melewati punggung Adi, bukan sebuah perasaan hangat melainkan udara dingin yang mencekam. Tidak seperti gadis yang selalu ditemui Adi di mana sorot mata mereka masih menampilkan kebaikan, tatapan Casandra jelas dipenuhi dengan sesuatu yang mengerikan atau sejujurnya kedua bola matanya telah berubah.
Warna putih telah digantikan dengan warna hitam sementara bagian pupilnya berwarna ungu telah digantikan oleh kuning emas.
Adi mendapati dirinya gemetaran.
"Apa yang dia lakukan, Adi tiba-tiba seperti membeku?" tanya Natasya ke arah Mebel yang dibalas secepatnya.
"Itu yang dinamakan mata Mystis, para Sage terdahulu bisa menggunakannya juga untuk menangkal demon eye."
"Orang ini bisa menggunakan sesuatu yang seperti itu, oi ini tidak lucu.. tolong ajari aku juga dong."
Mebel tersenyum masam.
Casandra menghentakkan kakinya menciptakan Sonic boom di belakang tubuhnya. Adi bersiap namun Casandra menghilang tepat di depan matanya membuatnya segera melirik ke samping.
"Jika tidak ada, maka di atas," teriaknya.
Tepat seperti dugaan Adi, Casandra telah melompat jauh di atas kepalanya, berputar 360 derajat sembari memutar dirinya dengan sebuah sabit yang dijatuhkan secara vertikal.
Adi berusaha menghindar namun kakinya menolak keinginannya, mata Mystis sendiri memberikan ketakutan bagi musuhnya semacam efek stun jika ini sebuah permainan game.
Dua drone menciptakan pelindung yang menahan tebasan sabit Casandra, sementara dua lagi telah menembakan peluru, memaksa Casadra untuk melompat mundur.
Dia menjilat bibirnya selagi memutar sabitnya, gerakannya anggun sekaligus mematikan, sabit yang lebih besar dari tubuhnya dengan mudah dia kuasai tanpa kedala.
Adi menembakan peluru dari revolver yang dipegangnya, Casadra menghindarinya seolah memprediksi gerakannya dengan baik.
"Senjatamu terlihat aneh, akan tetapi jelas memiliki fungsi untuk membunuh targetnya dengan mudah."
Itu adalah definisi umum yang diketahui banyak orang. Senjata api adalah mesin pembunuh dalam peradaban manusia dan itu tidak pernah tergantikan.
Saat era peran dunia sudah tidak terhitung lagi seberapa banyak orang terbunuh dengan hanya menggunakan senjata ini.
Casadra mulai bergerak semakin cepat, dia berlari ke samping untuk menghindari rentetan peluru termasuk empat drone yang Adi gunakan.
Sejak awal Adi sudah memperkirakan hal seperti ini, senjata api memang mudah untuk digunakan melawan monster. Akan tetapi, jika melawan raja iblis ataupun orang kuat seperti Casadra semuanya sia-sia.
Casandra menebas udara dan dari sana bilah hitam melesat pada Adi, satu drone menghalangi dengan sihir pelindung yang membuatnya meledak.
Drone yang lain juga memiliki nasib yang sama, Adi pikir jika dia bertarung dalam jarak jauh akan diuntungkan sayangnya anggapannya jelas salah, Casandra entah bertarung jarak dekat atau jauh dia lebih unggul.
Tanpa sadar Adi menyeringai senang, Casandra yang memperhatikannya tersenyum.
"Ekpresi yang bagus, aku dan kau memiliki kesamaan, kita sama-sama maniak bertarung... hibur aku lebih dari ini."
Casandra melesat sembari mengayunkan sabitnya dari samping, jika kena itu sudah cukup untuk membelah tubuh seseorang menjadi dua bagian.
Adi tidak bisa bergerak karenanya dia mengeluarkan sesuatu dari langit, lebih tepatnya dari sihir penyimpanannya yang merupakan sebuah paku raksasa yang terbuat dari baja, akibat beratnya itu menancap dengan cepat menangkis sabit itu sebagai efeknya.
"Aku tidak bisa memotongnya?" kata Casandra heran.
Adi mengeluarkan pisau untuk melukai pahanya, ketika dia yakin bahwa ketakutannya sedikit memudar oleh rasa sakit ia segera menerjang.
Dia memindahkan revolver ke tangan kiri, sementara tangan kanan membuat pukulan yang dengan tepat menghantam wajah Casandra hingga dia terlempar dan menukik dengan dentuman keras.
Para pelayan yang menonton terkejut sementara Mebel sudah mengetahui seberapa kuat tuannya.
Casandra bangkit dari reruntuhan sembari tertawa.
"Sudah lama sekali seseorang mampu memukul wajahku, benar-benar nostalgia."
"Jika punya kekuatan sekuat ini, bukannya kamu bisa melawan raja iblis?" tanya Adi.
"Sayang sekali tapi aku tidak yakin bisa mengalahkan mereka... jika itu pertarungan seimbang aku masih bisa mempertahankannya."
Mebel menyela.
"Aku baru ingat, Guru pernah melawan raja iblis Scarlet sejak itu ia tidak pernah bertarung lagi dengan mereka."
"Benar sekali, itu bukan seperti aku mencoba menjauhi pertarungan melawan iblis hanya saja."
Casandra melepaskan kancing bagian atas pakaiannya untuk menampilkan sebuah segel kutukan di sana, semua orang terkejut.
"Guru?"
"Seperti yang aku katakan aku hanya bertarung dengan Scarlet dengan seimbang, saat itu aku memberikan sebuah kesepakatan untuk ras iblis bahwa mereka tidak akan menyerang wilayah elf dengan alasan apapun dan sebagai gantinya aku juga tidak akan ikut dalam pertarungan, sejak saat itu aku hanya bisa melindungi wilayah elf saja. Siapapun yang melanggar kontrak, salah satu dari kami akan mati."
"Apa Scarlet yang kamu maksud menempati janjinya?" tanya Natasya sebagai tanggapan.
"Tentu saja dia menempati janjinya, dia itu iblis yang sedikit abnormal termasuk dalam segi kekuatan, bahkan raja iblis lainnya memilih untuk tidak menyinggungnya."
Adi tiba-tiba sedikit lebih termotivasi.
"Jika aku bisa mengalahkanmu maka aku juga bisa mengalahkan Scarlet."
"Entahlah, pertarungan kami sudah lama, ada kemungkinan dia jauh lebih kuat sekarang. Sayangnya apa mungkin kamu bisa menang setelah menerima sihirku."
"Apa maksudmu?"
Adi terdiam membeku saat dia sadari sebuah sosok hitam telah merangkulnya dari belakang.
Dari penampilannya terlihat seperti wanita dengan rambut hitam panjang serta pakaian putih. Di saat yang sama tangan-tangan keluar dari tanah yang secara bersamaan menangkap kaki Adi.
Natasya menjerit spontan begitu juga para pelayan.
"Apa-apaan itu, apa dia seorang necromancer juga?"
"Guruku lebih buruk dari necromancer, dia seorang iblis dalam versi elf... apa kau tahu kenapa elf dilarang menggunakan sihir becromancer dan bahkan diusir dari wilayah ini?"
"Maksudmu yang terjadi padaku? Hmm entahlah? Aku pikir itu sihir gelap atau sebagainya," balas Natasya.
"Lebih tepatnya dilarang karena semua orang tidak ingin berakhir seperti guru yang menjadi terlalu kuat dengan sihir mengerikan."
"Jadi karena ulahnya toh."
"Aku menggunakan necromancer karena..."
Tepat saat Natasya akan mengatakan alasannya, ucapannya terpotong oleh sebuah ledakan besar. Ketika dia mengalihkan pandangannya Adi telah membunuh seluruh mayat hidup yang sebelumnya mengikatnya, tidak menggunakan revolver melainkan sebilah pedang di tangannya.
"Kurasa sudah cukup main-mainnya, sekarang giliranku yang menyerang."
"Aku sangat menantikannya."
Mereka berdua secara bersamaan melesat maju kemudian saling membenturkan senjata mereka di udara, sementara seluruh area ikut terkena dampaknya tidak ada orang yang benar-benar ingin melewatkan pertarungan ini
ya emang sih ada perbedaan tapi tetep ada persamaan kaya contohnya,
-budak MC yang bisa mengerti ilmu modern bahkan menggabungkannya dengan sihir
-sifaf kamui yang mirip sama delta
-nama shadow hunter yang kalian juga udah tau.
ya ini gw cuma ngerasa sih meski ya banyak perbedaannya cuma entah kenapa gw malah keinget cerita itu setiap kali baca nih novel.🗿
udahlah jujur aja kalian juga pasti gak asing kan🤨
inspirasi dari novel ini adalah shedow garden(lupa nulisnya)
amanahnya:
-semua pasti ada jalannya
-terus berjuang dan tetap melihat kedepan
sisanya pikir sendiri dan juga kalo mau beristri banyak harus imbang dalam membagi kasih, harta, dan jatah
sekian ditunggu kelanjutan novel sebelah thor