Terlahir Kembali Di Dunia Lain Dengan Sistem Belanja Online
Adi Yudistira hanya diam termenung saat dia dihadapkan oleh sebuah pilihan di depannya, ini adalah dunia dengan hanya diisi dengan warna putih jika pun ada warna cerah itu hanya dikenakan oleh seorang gadis dengan pakaian cerah berupa gaun panjang yang sedang duduk di kursi selagi menyilangkan kakinya.
ia memiliki rambut biru sepinggul yang selaras dengan matanya, pembawaan sosoknya sendiri lebih ke tipikal kakak perempuan lembut yang menenangkan hati pria manapun. Paling tidak itulah yang dipikirkan Adi.
Jika ada sosok bernama dewi maka dialah orangnya. Dewi Mesna.
"Lalu apa kamu sudah memutuskan?"
"Apa aku harus memilih salah satu dari kekuatan cheat ini?"
"Benar sekali, di dunia yang akan kamu tinggali sangatlah kejam, bahkan jika kamu memiliki kekuatan cheat, bukan berarti kamu akan hidup tenang... harus diingat bahwa menggunakan cheat juga masih bisa terbunuh jika kamu lengah, jadi mohon untuk berhati-hati."
Jelas sekali sang dewi menunjukan kekhawatirannya memaksa Adi bertanya.
"Berapa orang yang sudah dikirim ke sana?"
"Sepuluh ribu orang."
"Dan yang masih hidup?" pertanyaan Adi tertahan di sana sedangkan dewi walau ragu ia mengutarakan jawabannya dengan pasti.
"Tidak ada sama sekali, sosok yang aku kirim ke sana akan langsung disebut sebagai pahlawan oleh orang-orang, karenanya semua raja iblis langsung mengincarnya."
Semua raja iblis? Dengan satu perkataan itu, Adi yakin bukan hanya satu lawannya.
Dewi Mesna tersenyum tipis lalu melanjutkan.
"Kamu bisa berubah pikiran, kamu bisa tinggal di surga jika mau."
"Tidak, sebelumnya aku hanya berbaring di rumah sakit, aku ingin sekali saja merasakan apa itu petualangan."
"Begitu."
Setelah menimbang-nimbang keputusan Adi telah bulat, dari sekian banyak ia akhirnya memilih sebuah sistem belanja online. Itu tidak memberikan kekuatan luar biasa pada penggunanya namun sebagai gantinya ia bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan dari dunianya sebelumnya.
"Aku pilih yang ini."
"Ini pertama kalinya seseorang memilih kemampuan seperti itu."
"Apa buruk?"
"Tentu saja tidak, kebanyakan orang ingin langsung kuat dengan instan, tapi kamu memilih hal yang membuatmu harus banyak berlatih."
"Begini juga sudah cukup."
Dewi Mesna terlihat menimbang-nimbang.
"Apa ada yang salah?"
"Bukan apa-apa, aku berniat untuk memberikanmu sebuah bonus."
"Bonus?" tanya Ado ragu.
Dewi Mesna menutup sebelah matanya lalu tersenyum jahil.
"Aku sendiri yang akan menjadi sistemnya dengan begitu kamu bisa mengobrol denganku kapan saja."
"Bukannya itu?"
"Jangan khawatir, aku juga cukup bosan tinggal di sini.. akan kuberikan pekerjaan ini sementara waktu ke dewi yang lain."
Dia tipe orang yang membebankan pekerjaan pada juniornya, pikir Adi dalam hati.
"Kalau begitu aku tidak sabar melihat petualangan kita selanjutnya."
Sulit untuk menolak terlebih bagaimana orang memberikan bonusnya tampak sangat senang.
Adi hanya membalas dengan senyuman masam, saat dia sadari ia telah muncul di sebuah area padang rumput luas yang menghadap sebuah kota yang dikelilingi tembok tinggi.
"Jadi ini dunia lain."
Adi mengibaskan tangannya di udara dan itu secara otomatis memunculkan sebuah jendela di depannya, hampir mirip sebuah game hanya saja di sana tidak ada angka-angka untuk menilai kemampuannya kecuali sebuah tampilan dari keranjang belanjaan.
Benar, ini adalah kekuatan barunya, sistem belanja online.
Seperti namanya barang apapun bisa dibeli dengan berbagai pilihan sesuai kebutuhan. Ketika dia merasa kagum dengan hal itu sosok gadis menyerupai Dewi Mesna muncul dengan bentuk animasi chibi.
Dia membungkuk dengan sopan.
"Selamat datang di toko belanja online, namaku Mesna, apa ada barang yang anda butuhkan?"
"Jadi ini maksudnya dewi bilang ingin menjadi sebuah sistem."
"Ssssssh.... jangan memanggilku dewi, panggil saja Mesna, di sini aku sebuah sistem yang akan membantumu.. biar aku jelaskan bagaimana cara kerja dari toko ini."
Adi mengangguk mengiyakan.
"Di sini kamu bisa membeli keperluan apapun seperti pakaian, makanan, peralatan bahkan juga senjata."
"Senjata?"
"Benar, lihat ini."
Tampilan jendela mulai berubah dimana isinya kini menampilkan deretan senjata api dengan banyak variasi yang memukau.
"Bukannya ini?"
"Hebat bukan, kamu hanya perlu memasukan uang berupa koin ke dalam layar ini sesuai yang tertera di bawah nama semua barang, walau cukup mahal bukannya semua ini sangat menarik."
Adi tidak bisa menyangkalnya, apapun yang dibutuhkan olehnya akan selalu tersedia, hanya satu hal yang kini dia butuhkan hanyalah sebuah pekerjaan, pertama dia ingin masuk dulu ke dalam kota lalu melihat apa ada sesuatu yang bisa dia lakukan.
Dua penjaga di gerbang kota langsung menghentikannya dengan blokade.
"Siapa kau? Kenapa pakaianmu aneh?"
Kurang tepat jika disebut aneh juga, pada dasarnya yang dikenakan oleh Adi hanyalah sebuah Jersey biru yang kebanyakan usianya kenakan.
Pakaian ini nyaman untuk bergerak serta cukup baik menahan hawa dingin.
"Namaku Adi dari Indonesia, aku baru tiba ke sini.. apa boleh aku masuk?"
"Aku baru mendengar nama negara seperti itu, apa kau tidak memiliki tanda pengenal?"
"Iya."
Suara Mesna muncul di kepala Adi.
(Itu wajar kenapa mereka sangat waspada, ancaman iblis sangatlah besar, jika para penjaga bersantai maka akan banyak orang terbunuh nantinya, sebaiknya gunakan alasan bahwa kamu ingin jadi petualang)
(Sejak kapan sistem dapat memberikan saran?)
(Sistem ini menggunakan dewi sebagai Ai, harus lebih unggul dong)
Adi bisa membayangkan bagaimana dewi ini sedang tersenyum jahil padanya.
Dengan pernyataan tersebut Adi diizinkan masuk ke dalam kota, ia bahkan diberi arahan untuk sampai ke sebuah bangunan bertuliskan guild. Ketika memasukinya paling tidak di ruangan ini terdapat 30 orang dengan masing-masing memiliki penampilan bervariasi.
Ada yang menyerupai setengah hewan, peri, Dwarf dan bahkan beberapa terlihat seperti manusia kadal dan serigala.
Loket-loket berjajar di sekitarnya menampilkan deretan wanita berseragam dengan topi kecil di atas kepalanya. Jika melihat ke samping guild ini juga menjalankan bar yang bisa dipakai untuk memesan makanan dan beristirahat sembari memikirkan rencana selanjutnya.
Adi dengan ragu ikut mengantri dibarisan loket sampai akhirnya gilirannya tiba, seorang di depannya wanita di usia 30an, dengan rambut hitam di kepang ke depan serta tahi lalat di bibirnya.
(Jadi begitu, Adi lebih suka dilayani oleh wanita lebih tua darinya, ini pengetahuan baru)
(Apanya yang pengetahuan baru?)
"Namaku Riho, apa ada yang bisa aku bantu?"
"Aku ingin mendaftar sebagai petualang."
"Apa kamu sudah tahu bagaimana pekerjaan di tempat ini?"
"Aku baru tiba di kota ini."
"Jadi begitu, silahkan isi formulirnya dan setelahnya nanti akan aku jelaskan."
"Terima kasih, apa aku harus membayar uang pendaftaran?"
"Soal itu tidak usah, semenjak aktivitas iblis dan monster meningkat, kami menghilangkan administrasi untuk menarik banyak petualang agar bergabung."
Adi sedikit merasa lega soal tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Author pemula
10ribu orang pada ngapain dah, ya kali mati semua.
2023-12-19
5
anhar005
cihh tolol bet udh 10ribu orang mati dia masih santuy
2023-10-01
5
anhar005
nggk ......tenang aja lu gk bakal mati kok kan lu mc🤣🤣🤣
2023-10-01
5