NovelToon NovelToon
TERGODA JANDA PIRANG

TERGODA JANDA PIRANG

Status: tamat
Genre:Janda / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Teen Angst / Tamat
Popularitas:41.3k
Nilai: 5
Nama Author: Napp

Asih Setiasih adalah Wanita yang memiliki paras cantik namun masih polos dan lugu, Diusia 20 tahun Ia menikah dengan seseorang Pria bernama Hardiansyah yang dijodohkan oleh orang tuanya. Karena kepolosan Asih rumah tangganya harus kandas, karena ternyata suaminya tergoda oleh wanita lain yaitu janda gatal berambut pirang yang tak lain adalah teman masa kecilnya sendiri. Tetapi setelah bercerai dan menjadi Janda, pesona Asih malah makin menjadi dan bersinar, karena ia sering merawat dirinya dengan pergi ke salon, ia merubah penampilannya terutama di rambut indahnya itu dengan mengikuti gaya trend masa kini yaitu rambut pirang, ia memperbaiki segala apa yang kurang dalam dirinya. Setiap pria yang bertemu dan memandang Asih pasti tergoda dan kelepek-kelepek akan kecantikan dan tubuhnya yang montok aduhai itu. Mau tau keseruan kisah cinta Asih seorang Janda berambut Pirang yang diperebutkan oleh banyak pria baik muda sampai yang tua, yuk baca ceritanya sampai selesai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Napp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ajakan Menikah Dari Juragan

Kemudian salah satu dari mereka kembali berucap dan mengatakan siapa nama janda cantik yang sedang mereka bicarakan.

"Namanya Asih Pak, orangnya Beuh! mulus pisan, euy!"

Hardi menautkan kedua alisnya.

"Apa? Siapa tadi namanya?" tanya Hardi memastikan bahwa apa yang ia dengar barusan adalah benar.

"Asih Pak, Namanya Asih, janda cantik bahenol, putih, mulus pokoknya mantul pisan!" celetuk yang lainnya.

"Asih? Ah semoga tidak seperti apa yang aku pikirkan, gumam Hardi dalam hati.

Melihat Hardi yang tiba-tiba tenggelam dalam pikirannya sendiri, salah satu dari lelaki itu memberanikan diri untuk menanyakan apa yang terjadi sama Hardi.

"Ada apa Pak? Apa ada yang salah dengan ucapan kami barusan?"

Hardi menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecut.

"Ehm, tidak-tidak, sebaiknya aku pergi dulu, masih ada yang harus aku kerjakan," Jawab Hardi lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Sepeninggal Hardi, para lelaki itu masih saja membicarakan soal kecantikan Asih. Sementara Hardi makin penasaran dibuatnya. Tiba-tiba ia ingin mengunjungi warung itu untuk memastikan bahwa yang ada di pikirannya saat itu adalah salah.

"Ah, semoga saja itu tidak benar. Tapi rasanya memang sangat tidak mungkin bahwa janda yang mereka maksud itu adalah Asih, mantan istriku. Secara Asih itu tidak suka neko-neko. Dia selalu tampil apa adanya. Ah, palingan hanya namanya saja yang sama," gumam Hardi.

Tak terasa sore pun menjelang, Kini tiba saatnya Hardi pulang dari pekerjaannya yang cukup melelahkan itu. Setelah membersihkan dirinya, Hardi pun bergegas menuju tempat parkir, di mana ia meninggalkan motor kesayangannya.

Hardi sempat tersenyum ketika melewati warung milik Euis yang kini kosong dan tak berpenghuni. Tiba-tiba ia teringat akan kisah percintaannya dahulu sebelum menikah, Dimana Euis juga menjadi rebutan para lelaki dan dialah yang menjadi pemenang dari semua laki-laki yang ingin mendekati janda cantik dan seksi itu.

Hardi memacu kendaraannya menuju kediamannya. Namun sebelum ia kembali, ia ingin mampir ke warung yang di mana penjualannya lagi Viral dan menjadi perbincangan hangat para lelaki hidung belang.

"Aku ingin mampir ke tempat itu untuk memastikan bahwa janda pirang yang sedang menjadi perbincangan para warga itu bukanlah Asih, mantan istriku," gumam Hardi lagi.

Tidak butuh waktu lama, kini motor yang di pacu oleh Hardi tiba di depan pabrik penggilingan padi milik juragan Farhan. Lelaki paruh baya yang merupakan duda kaya terkenal di desanya.

Sembari memarkirkan motornya tempat itu, kedua mata Hardi terus tertuju pada sebuah warung yang kini sedang ramai diserbu para pembeli pria. Mereka tampak antusias makan dan minum di warung tersebut.

Setelah selesai memarkirkan motornya, Hardi pun bergegas menghampiri warung tersebut. Setibanya di sana, Hardi langsung mengedarkan pandangannya ke setiap sisi ruangan. Mencari sosok janda cantik pirang yang sedang Viral tersebut.

Namun, yang ia lihat di sana hanya ada dua gadis remaja berpakaian seksi yang sedang sibuk melayani pembeli. Hardi terdiam sejenak sambil memperhatikan kedua gadis itu.

"Jika yang mereka maksud adalah salah satu dari kedua gadis itu, maka aku rasa, mereka terlalu berlebih-lebihan memujinya. Ya mereka memang cukup cantik, tetapi tetap Euis yang paling cantik," Gumam Hardi dalam hati.

Hingga salah satu pelanggan di warung itu menepuk pundak Hardi, dan membuyarkan lamunan lelaki itu.

"Bung, duduk lah"

Lelaki itu lalu menepuk ruang kosong di sebelahnya dan meminta Hardi untuk duduk di sana bersamanya.

"Terima kasih."

Hardi lalu duduk di tempat itu sambil memperhatikan sekeliling ruangan yang penuh dengan para lelaki hidung belang tersebut. Tiba-tiba lelaki yang duduk di sampingnya, kembali mengajak bicara.

"Baru ya bung?" tanyanya sambil terkekeh.

"Ke sini?" Hardi mengerenyitkan dahinya.

Lelaki itu mengangguk sambil terkekeh pelan

"Ya Bang...Ya baru kali ini aku ke sini. Itu pun karena penasaran setelah mendengar pembicaraan anak buahku tentang janda cantik pemilik warung ini," jelas Hardi.

"Ah sama bung, aku juga baru kali ini, karena penasaran juga sih sebenarnya sama janda cantik itu, dan ternyata apa yang mereka katakan itu benar, janda itu benar-benar cantik," celetuk lelaki itu.

"Yang mana? yang baku hitam itu?" Hardi menunjuk salah satu dari kedua gadis yang tengah sibuk melayani para pembeli yang ingin minum dan makan di tempat ini" jelas lelaki itu.

"Benarkah? lalu mana si janda itu?" tanya Hardi lagi, yang makin penasaran.

"Dia sedang melayani juragan Farhan di dalam. Katanya juragan Farhan itu adalah pelanggan spesial warung ini. Jadi, kalau ingin bertemu dengannya, sebaiknya sabar dulu dan tunggu di sini, sama seperti yang lainnya," jelas lelaki itu sambil terkekeh.

Hardi melirik jam tangan baru yang beberapa waktu lalu di berikan oleh Euis kepadanya. Hardi bimbang antara ingin terus menunggu di tempat itu atau segera pulang. Namun, karena rasa penasaran yang amat dalam, akhirnya Hardi pun memutuskan untuk menunggu di sana, walaupun ia yakin bahwa setibanya di rumah nanti ia akan di hujani pertanyaan oleh Euis.

"Hmm baiklah, aku memilih untuk menunggu di sini saja" sahut Hardi kemudian.

Sementara itu...

"Ayolah Sih, menikahlah denganku! aku berjanji akan memberikan apa pun yang kamu mau. Rumah, Tanah, sawah bahkan pabrik penggilingan ini akan menjadi milikmu asalkan kamu bersedia menjadi istriku," ucap Juragan Farhan pemilik penggilingan padi terbesar di Desa yang terletak tepat di depan warung milik Asih.

"Maafkan aku, juragan Farhan, bukannya aku menolak, tetapi jujur, aku masih belum siap menikah. Aku masih trauma dengan kisah masa laluku," sahut Asih sembari tersenyum.

"Kalau soal itu, kamu tidak perlu khawatir Sih. Aku berjanji tidak akan pernah mengecewakanmu. Aku akan selalu setia padamu hingga akhir hayatku," ucap Juragan Farhan lagi mencoba meyakinkan Asih.

Asih terdiam sejenak dengan tatapan kosong menerawang. Tiba-tiba ia teringat akan ucapan Hardi dahulu, sebelum mereka menikah, janji yang sama seperti yang di ucapkan oleh juragan Farhan kepadanya. Mencintai hingga ajal menjemput, namun janji hanya tinggal janji semata. Lelaki itu dengan mudah berkhianat dan melupakan janji yang sudah di ucapkannya.

"Asih, kamu kenapa? " tanya juragan Farhan karena melihat Asih terdiam dalam pikirannya sendiri. Pertanyaan juragan Farhan berhasil membuyarkan lamunan Asih. Asih tersenyum lalu kembali fokus pada lelaki paruh baya yang masih duduk di hadapannya.

"Tidak apa-apa, juragan. E-ehm, juragan mau apa lagi? Biar aku buatin," Sahut Asih sambil menyunggingkan sebuah senyuman hangat.

"Tidak usah Sih, ini sudah cukup. Tapi ... kumohon pikirkanlah lagi soal tawaranku. Aku serius ingin menikahimu Asih! setelah kita menikah, kehidupanmu akan terjamin dan kamu tidak perlu susah-susah berjualan seperti ini lagi," lanjut juragan Farhan masih ingin mencuri hati Asih.

Asih menarik nafas dalam lalu menghembuskan kembali dengan perlahan.

"Ia baiklah, aku akan memikirkannya lagi," jawab Asih.

Juragan Farhan tersenyum lebar.

"Nah begitu dong. Setidaknya masih ada sedikit harapan untukku." ucap Juragan Farhan dengan mencolek pinggang Asih.

"Sebaiknya di minum dulu kopinya juragan. Nanti keburu dingin, gak enak lagi loh!" celetuk Asih sambil tersenyum manja.

"Ah ...apa pun buatanmu akan selalu enak Sih. Walaupun itu sudah dingin sekalipun," goda juragan Farhan yang kemudian menyeruput kopi buatan Asih.

1
Ulufi Dewi
Luar biasa
arniya
bagus kak
Mr E
Mulai nyesel deh
Sinta Wati
Gile bener...
Sinta Wati
wow...
NAP 21
siiip
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!