Kembalinya Yuan Li dan Yin Li ke masa moderen meninggalkan kenagan tak baik di dalam ingatan Yin Li, bagai mana tidak ia melihat dengan jelas kematian itu
Saat kedua pedang menusuk tembus dada Yuan Li di kehidupan ini Yin Li bertekad untuk memberikan akhir yang baik untuk Yuan Li
namun siapa yang menyangka kedatangan presedir Ling ke perusahaan membuatnya sangat cemas, hal yang ia syukuri adalah ingatan Yuan Li yang di hapus setidaknya dengan begitu ia tak akan memiliki akhir yang tragis lagi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auliya Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
Saat Ling Yan sibuk memandangi mereka yang di lihat sedang asik mengeluh, hari ini untuk yang kesekian kalinya Presdir Ling mempersulitnya
Ia tak bisa melakukan apapun selain mengeluh, ia merasa jika Presdir Ling ini sudah keterlaluan
Selalu mengancamnya dengan Poto waktu itu
"Menyebalkan sekali, ia terlalu mendominasi, membuat ku sulit bergerak" Yuan Li menghela nafas pela Sebelumnya mereka masih begitu bersemangat
"Baiklah, karena sudah waktunya untuk bekerja maka harus bersemangat"
"Ya, harus semangat bekerja, agar gaji bulan depan bisa full"
"Semangat"
Ketiganya dengan girang kembali ke kantor untuk bekerja
"Yuan Li, Presdir Ling sudah menunggu di meja mu" Ucap seorang pria
"Presdir Itu lagi, apakah dia tak memiliki kesibukan"
"Sudahlah jangan mengeluh, Ayo masuk"
"Selamat siang Presdir Ling apa yang anda lakukan di divisi kecil kami, jika memerlukan sesuatu anda bisa meminta sekretaris Zhang untuk memanggil kami" Yuan Li berucap dengan nada pelan
"Seluruh perusahaan adalah milik saya, dan saya berkewajiban mengontrol karyawan saya"
"Anda terlalu berlebihan Presdir, kami hanyalah divisi mendapatkan perhatian seperti ini takutnya tak sanggup menerima"
Pria ini terlalu semena mena, ia baru memasuki perusahaan ini Minggu lalu, dan bahkan langsung menujukan wajahnya Tampa melakukan sedikit pun basa basi
"Saya sedang memantau pekerjaan divisi perencanaan ini, menurut laporan divisi perencanaan memiliki begitu banyak bakat cemerlang, saya datang untuk melihatnya"
"Ada begitu banyak orang yang bisa melakukanya Presdir, anda begitu bermurah hati, divisi kami merasa begitu terhormat dengan kedatangan anda"
"Saya memperlakukan karyawan dengan sama, dan hanya melihat orang orang orang berbakat"
"Anda terlalu memuji divisi kecil kami, takutnya tak sesuai dengan harapan anda dan malah mengecewakan anda"
"Saat ini pak Wang baru saja pensiun, sampai mendapatkan manager baru saya akan memantau pekerjaan kalian" Ling Wei berucap dengan nada ringan
Ia bahkan masih duduk dengan begitu santai di atas kursi milik Yuan Li
"Orang bodoh juga tau jika itu bukan tugas seorang Presdir"
Yuan Li hanya bergumam dengan pelan, pria ini, ia sudah berusaha keras untuk bersikap ramah
Kelakukan tuan Ling ini semakin di luar batas kesabaran, jika melakukan hal sama dalam waktu beberapa menit kedepan pasti stok kesabaran seorang Yuan Li akan habis
"Ah, jika demikian, kami tak bisa menghentikan, jika Presdir bersikeras untuk memantau kami kami pun tak memiliki alasan untuk menolak, karena hanya orang yang memiliki kelahan yang takut di awasi, dan kami tidak melakukan itu"
"Nona Yuan begitu masuk akal dan pandai berbicara, divisi kecil ini benar benar menyimpan mutiara yang begitu berharga"
"Anda terlalu memuji Presdir, ah baiklah jika tak ada hal lain maka mohon Presdir beranjak dari kursi saya, saya tak akan menghentikan Presdir untuk mengawasi kami, hanya saja saya harus bekerja"
"Tidak perlu, nona Yuan hanya perlu membuatkan saya teh"
"Presdir, begitu banyak OB di perusahaan ini, dan saya tidak berada di dalam bidang itu"
"Apakah saya tidak pantas untuk menikmati teh yang nona Yuan buat?"
"Baiklah, Presdir Ling yang terhormat
Saya bahkan tidak tau bagai mana saya telah menyinggung anda hingga bahkan saat bekerja pun anda tak mau melepaskan saya" Yuan Li berucap dan bergerak menuju dapur kantor
Karena Presdir ingin di buatkan teh maka ia hanya perlu membuat dan membiarkan Presdir kurang wibawa ini menikmati teh yang ia idam idamkan itu
"Yuan Li dan Presdir Ling begitu akrab, sepertinya doa kita telah di kabulkan oleh tuhan"
"Lanjutkan pekerjaan mu, Presdir Ling tak memiliki toleransi yang tipis untuk kemalasan pekerjanya"
"Baiklah baiklah, kau ini, saat bertemu Presdir Ling, sekretaris Zhang bahkan Ling Yan selalu menujukan sikap ini, apakah kau sudah tak tertarik dengan pria tampan, kau jelas menyukai para pria tampan sebelumnya, namun kali ini?, Kau bahkan mengabaikan mereka"
"Lanjutkan saja pekerjaan mu jangan mengomentari urusan ku"
"Kau menjadi semakin kejam, kau bahkan melihat mereka dengan aura permusuhan, bukankah itu sangat di sayangkan, pria tampan yang di acuhkan, sebenarnya apa yang terjadi di antara kalian"
"Tidak ada"
"Yuan Li jelas baru mengenali mereka sedangkan kau?, Bahkan seperti memiliki dendam di masa lalu"
"Berhentilah mengatakan omong kosong, Lanjutkan pekerjaan mu dan jangan urusi mereka"
"Baiklah baiklah, jelas jelas kau yang sangat suka mengurusinya, malah menuduh ku"