NovelToon NovelToon
KARMA

KARMA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Hamil di luar nikah / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:594.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Novel ini menceritakan tentang sebuah KARMA yang di terima oleh Mesya, si pemeran antagonis dalam hubungan Bisma dan Alya.
Dalam hidup Mesya, Bisma adalah dunianya, jadi dia menghalalkan segala cara untuk menghancurkan hubungan Bisma dengan Alya.
Namun satu kesalahan yang di buat Mesya hingga membuat Alya hamil dengan orang suruhannya, sehingga membuat kekasih dari Bisma itu trauma berat dan mengakhiri hidupnya.

Bisma yang tidak terima dengan apa yang Mesya perbuat sampai dia kehilangan wanita yang ia cintai, dia memutuskan untuk membalas semua perbuatan Mesya.
Bisma benar-benar membuat Mesya hancur sehancur-hancurnya.
Bagaimana cara Bisa membalas dendam??
Apa Mesya sanggup bertahan di saat semua orang sudah pergi meninggalkannya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luka berbalut luka

Tak seperti biasanya, malam ini Mesya begitu menginginkan bubur kacang hijau. Hanya dengan membayangkan makanan itu saja Mesya sudah hampir menitikkan air liurnya.

Mesya melihat jam yang menempel di dinding kamarnya. Lalu hanya dengan berbekal uang sepuluh ribu, Mesya nekat keluar untuk mencari makanan yang sangat diinginkannya saat ini.

"Baru jam sebelas, kalau keluar sebentar nggak papa kayaknya. Mungkin ini yang namanya ngidam kali ya??" Mesya bergumam sambil mengunci pintu rumahnya.

Mesya merapatkan kardigan tipis yang melapisi kulit putihnya itu. Entah mengapa malam ini udara Jakarta terasa dingin di tubuh Mesya.

Mesya terus berjalan keluar dari gang kampungnya. Tapi Mesya merasakan sesuatu yang tidak enak dalam hatinya. Suasana yang gelap dan sepi membuat Mesya sedikit menciut.

"Mau ke mana Neng??"

Mesya tak menghiraukan beberapa pemuda yang lebih pantas di sebut preman karena penampilannya itu. Dia terus berjalan menundukkan kepalanya.

"Hey cantik, kenapa sombong sekali??" Ternyata salah satu preman tadi mengekori Mesya yang berjalan dengan cepat.

"Hey"

"Lepas!!" Mesya menyentak tangan preman tak tau diri itu dengan kasar.

"Belagu banget lo!!" Satu persatu preman tadi mulai mendekati Mesya.

"Dia yang kontrak di tempat Bu Wati kan??" Tanya pria yang tadi sempat menarik tangan Mesya.

"Oh, yang nggak ada suaminya itu??" Sahut yang lain.

Ingin rasanya Mesya berlari dari sana, namun empat orang preman yang usianya Mesya perkirakan jauh di bawahnya itu justru berdiri mengurungnya.

"Neng cakep, kalau butuh kehangatan, tinggal bilang aja sama kita. Kita siap kok, walaupun kita-kita masih muda tapi di jamin servis oke, nggak kalah sama suami situ. Iya nggak??"

"Hahahaha.. Bener banget tu!!"

Mesya merasa takut saat tau apa yang mereka maksud itu. Apalagi Mesya seorang diri ditengah empat pria itu. Mendengar mereka tertawa terbahak-bahak pun semakin membuat Mesya semakin ketakutan.

"Maaf saya harus pergi!" Mesya ingin menerobos pria-pria itu dengan sedikit mendorongnya.

"Eitsss, mau kemana?? Kenapa buru-buru??"

"Lepas!! Jangan kurang ajar atau saya teriak!!" Mesya mencoba melepaskan cengkeraman tangan preman itu di pergelangan tangannya.

"Coba saja teriak, nggak bakalan ada orang yang nolongin Neng" Lagi-lagi mereka tertawa dengan keras, membuat risih telinga Mesya.

"TOLONG!! TOLONG, RAMPOK!!"

"Heh bisa diem nggak lo!! Wanita s*alan!!" Preman-preman itu bukannya takut dengan teriakan Mesya yang akan mengundang perhatian orang, mereka justru membuat Mesya semakin tak berdaya karena keuda tangannya yang di tahan oleh mereka.

"Lepaskan saya!!" Pinta Mesya yang sudah sangat ketakutan, dia juga takut terjadi apa-apa dengan janinnya.

"Ayo bawa dia ke markas!!" Perintah salah satu dari mereka.

"Tidak, jangan!! Saya mohon lepaskan saya!!" Mesya tetap berusaha memberontak.

BUG...

Langkah mereka semua terhenti karena salah satunya tiba-tiba tersungkur karena sebuah pukulan dari belakang.

"Siapa lo??!!!" Ketiga preman itu tidak terima melihat rekannya tersungkur tak berdaya seperti itu.

"Jangan sok jagoan di sini lo ya!!" Mereka bertiga bersiap ingin meninju pria yang secara tiba-tiba sudah berada di belakang mereka.

Mesya tidak bisa melihat siapa yang menolongnya secara jelas, karena pria itu berpakaian serba hitam juga topi dan masker yang menutupi hampir seluruh wajahnya.

BUG...

BUG...

Bukan suara pukulan dari ketiga pria yang menggoda Mesya tadi melainkan pukulan yang berasal dari pria misterius itu. Pria itu berhasil mengalahkan preman itu dengan sangat mudah tanpa harus membuang banyak tenaga.

"Awas!!" Teriak Mesya ketika melihat salah satu preman mengarahkan pisau dari belakang pria penolongnya.

Sreettt....

Meski sempat menghindar namun pisau itu sempat menggores lengan pria misterius itu.

Tampaknya goresan pisau itu semakin menyulut kemarahan pria misterius itu. Dengan membabi buta dia memukul menendang preman-preman itu sampai tak berdaya.

"Awas lo!! Urusan kita belum selesai!!" Ucap pemuda tanggung itu meninggalkan Mesya dan pria itu dengan langkah mereka yang tertatih karena babak belur.

Mesya masih terus memandangi pria tinggi yang belum mengeluarkan suara apapun itu. Tatapan Mesya juga tak lepas dari hoodie hitam pria itu yang robek di bagian lengannya.

"Tunggu!!" Cegah Mesya karena pria itu ingin pergi begitu saja.

Pria jangkung itu berhenti tanpa membalik badannya sama sekali.

"Terimakasih sudah menolongku, tapi lenganmu terluka. Bolehkah aku membalut luka mu dulu??" Ucap Mesya dengan suaranya yang bergetar seperti menahan tangis.

Pria itu tak menjawab, namun dia justru bergerak duduk di trotoar jalan yang begitu sepi itu.

Mesya tersenyum tipis lalu melepas kardigan yang pernah ia beli di pasar itu. Dengan sekali tarikan kardigan murah itu bisa robek di tangan Mesya.

Mesya duduk di samping pria yang sama sekali tak mau mengangkat wajahnya untuk Mesya itu.

Tangan Mesya dengan hati-hati mulai membalut luka itu dengan sobekan kardigan miliknya.

"Aku tau ini tidak akan mengurangi rasa sakitnya. Aku juga tidak ada uang untuk membeli obat untuk lukamu, tapi setidaknya ini bisa mencegah darahnya keluar terlalu banyak" Suara Mesya terus saja bergetar, bukan karena masih ketakutan dengan preman-preman tadi, tapi Mesya menahan tangisnya untuk hal lain.

Tes...

Pria itu merasakan sesuatu yang basah menetes mengenai punggung tangannya. Pria itu juga tidak tau kenapa wanita di sampingnya itu malah menangis saat ini.

"Setelah sampai di rumahmu, segera bersihkan lukamu atau pergi ke klinik dulu agar lukanya tidak infeksi. Sekali lagi terimakasih"

Lagi-lagi pria itu tak mampu bersuara. Dia hanya menganggukkan kepalanya kemudian berlalu pergi meninggalkan Mesya yang masih duduk di trotoar seorang diri.

"Hiks.. Hiks..." Mesya menyembunyikan wajah di atas lututnya. Menangis sesenggukan di malam yang begitu sunyi itu.

"Kak Bisma" Lirih Mesya menyebut nama pria yang begitu di rindukannya itu.

Setelah beberapa hari yang lalu Mesya merasakan kehadiran Bisma di rumahnya, Mesya selalu berharap jika dia akan melihat Bisma muncul di hadapannya. Dan harapan itu benar-benar terwujud malam ini.

"Aku tau itu kamu Kak, kamu benar-benar ada di sekitarku. Kamu peduli kepada ku, tapi kenapa harus terus bersembunyi seperti ini?? Sebenarnya apa yang kamu inginkan Kak??"

Mesya sadar jika pria itu adalah Bisma. Mesya mencintai pria itu dari dulu, tentu saja Mesya hafal semua tentang Bisma. Tinggi badannya, sorot matanya meski masih tertutup topi, bentuk jarinya yang panjang dan berotot, dan tentu saja harum parfum milik Bisma yang sudah mendarah daging bagi Mesya. Tentu saja Mesya akan dengan mudah mengenali siapa pria yang telah menolongnya itu.

Mesya masih berdiam diri di sana, menatap ke arah dimana Bisma menjauh kemudian menghilang. Dia tidak takut lagi jika preman-preman itu akan kembali dan mencarinya karena Mesya percaya jika Bisma akan selalu menjaganya.

1
Kg Mughni Siddiq
kemarin nangis2 sampe pusing kepalaku, sekarang dibikin meleleh 😁
Kg Mughni Siddiq
aku masih nangis terusss 😭😭😭
karissa 🧘🧘😑ditama
bgus tpi.knpa.ujung2 ny jdi kek orang oon gini sini muter2 disini2 lagi🙄🙄
karissa 🧘🧘😑ditama
tak pernah ku sangkah thor,,ternyata yg slma ini trjdi hanyalah mimpi belaka,
Kg Mughni Siddiq
dadaku sampe sesak
Kg Mughni Siddiq
terusno thoooor, q nanges terus setiap baca😭😭😭
santi.santi: mantap,
total 1 replies
Kg Mughni Siddiq
ya Allah thoooor, mataku sampe sembab 😭😭😭😭😭😭
Kg Mughni Siddiq
Bisma terlalu kejam, bahkan lebih kejam dari Mesya dulu
karissa 🧘🧘😑ditama
parah gila sih nih bisma😂😂
santi.santi: siap siap banjur air mata yah, novel ini mengandung bawang
total 1 replies
karissa 🧘🧘😑ditama
mantap bisma,nyawa dibayar nyawa
dikira sinetron ikan terbang tersakiti hanya bisa merintih trus maafin aja,weekk
🌺Ulie
Luar biasa
rinny
KARMA sudah ku baca kak outhor. dan tentunya sangat luar biasa dan pastinya banyak banget bawangnya.
santi.santi: bawangnya lagi murah waktu itu
total 1 replies
rinny
kenapa di KARMA bawang banget bawangnya kak outhor 😭😭😭
santi.santi: waktu otor buat ini bawang lagi murah
total 1 replies
rinny
hadir di karya yg satu ini
Bunga
mimpi kook panjang bangeet
Kg Mughni Siddiq: la iya itu
Ismi Anah: namanya juga novel
total 2 replies
Titien Prawiro
pembalasannys sadis banget
Eza Henza
Kecewa
Eza Henza
Buruk
Firgi Septia
karyamu hebat Thor dari awal sampai akhir bikin mewek senang pas akhirnya masing2 memiliki kebahagiannya
mbak mimin
loh itu mimpi nyata bisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!