" Sebenarnya kita mau kemana!! "
" Kita akan pulang kerumah kita mi amor "
" Berhenti memanggilku begitu!!, siapa juga yang mau tinggal dengamu!!Aku tidak mau!!turunkan aku disiniii!! "
Cup
" Kau semakin berisik mi amor "
Bagaimana rasanya kalo mantan tiba-tiba nongol
apalagi mantannya possessive akut
Penasaran kan??
Yuk kepoin cerita Possessive Ex-Boyfriend
Liat Gimana bucinnya darien ke Alecia>.<
See you in my story(◍•ᴗ•◍)❤
maaf kalo sinopsisnya cookie ganti kek nggak sreg sama yang dulu(TT)(◍•ᴗ•◍)❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cookiestory, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ex chapter 28
" menikahlah denganku "
" dar--darien "
" iya "
" sepertinya aku datang bulan, perutku sakit "
" ap-apa " baru kali ini ia dibuat Speechless, lamarannya buyar seketika, padahal suasana tadi sangat pas sekali untuk melamar cia, pasrah dengan lamarannya yang gagal total, darien memilih merebahkan kepalanya ke atas dada cia
" darieeen, aku bilang aku datang bulan, sana belikan aku pembalut "
mendengar permintaan cia membuat darien kesal sekaligus gemas, walaupun begitu, ia tetap menuruti kemauan Kekasihnya, ia bangkit dari atas tubuh cia kemudian keluar, tapi sebelum itu, ia kecup singkat kening dan juga bibir cia terlebih dahulu, hitung-hitung sebagai imbalan ( aseek )
" jangan biarkan ada yang masuk "
" baik tuan "
darien menempatkan 10 penjaga di depan kamar cia, bukan tanpa alasan ia melakukan semua itu, musuh sudah mencium keberadaan cia, ia juga sadar, kecelakan kali ini hanyalah sebuah ancaman, ancaman kalau mereka bisa melakukan lebih dari ini.
darien mulai melajukan mobil Porschenya meninggalkan parkiran rumah sakit,
( sultan😎 )
tak butuh waktu lama, darien sudah sampai di sebuah supermarket kecil, setelah memarkirkan mobilnya, ia langsung keluar,
seorang pegawai laki-laki menyapanya saat ia baru saja masuk kedalam supermarket itu, tapi ia hiraukan, langkah kakinya terus melangkah ke arah kebutuhan wanita, begitu sampai, tangannya dengan lihai mengambil dua pack pembalut dengan merk yang sama, satu pack untuk dipakai siang hari satunya lagi untuk malam hari,
jangan heran bagaimana darien bisa tahu, dulu ia sering sekali disuruh membeli kebutuhan bulanan kekasihnya itu, bukannya marah, ia malah dengan senang hati melakukannya, baginya itu hanyalah sebuah permintaan kecil,
tanpa darien sadari, kehadirannya di rak khusus kebutuhan wanita memancing perhatian para kaum hawa disana, mereka dibuat kagum dengan ketampanannya sekaligus dibuat kagum karena jarang sekali ada seorang laki-laki yang mau membelikan kebutuhan wanitanya
setelah selesai membayar darien langsung keluar, ia tidak ingin membuat cia menunggunya terlalu lama, selain itu ia juga tidak ingin di omeli, mood kekasihnya buruk sekali ketika datang bulan, karena itu ia harus berhati-hati untuk seminggu kedepan
***
Rumah sakit
darien semakin mempercepat langkah kakinya saat ia sudah sampai di lorong tempat Kekasihnya di rawat, begitu sampai ia langsung masuk, menghiraukan para pengawal yang menyapanya
" kenapa lama sekali sih "
" antri sayang "
akhirnya darien bisa bernapas lega saat cia sudah masuk kedalam kamar mandi, seakan paham apa yang akan terjadi selanjutnya, ia keluar kemudian memerintahkan anak buahnya untuk mengambil air hangat,
selagi menunggu cia selesai dengan urusannya, darien memutuskan untuk mengecek ponselnya sebentar, notifikasi beberapa panggilan tak terjawab dari Michael langsung muncul saat ia menyalakan ponselnya, dengan sigap ia menelpon balik sekretarisnya itu,
" apa kau sudah tahu siapa dalang di balik semua ini "
" sudah tuan, mereka hanya sekelompok perusahaan kecil yang bekerja sama untuk menghancurkan perusahaan tuan "
" ratakan mereka "
" baik tuan "
Tut
darien meremas ponselnya kasar untuk melampiaskan sedikit kemarahannya, sampai suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya, ia letakkan ponselnya sembarang kemudian berjalan ke arah pintu
" ini tuan "
" hhm " tanpa mengucapkan terimakasih, darien langsung masuk begitu hot water bag pesanannya sudah ada di dalam genggamannya,
" darimana? "
" mengambil ini, berbaringlah, aku akan mengompres perutmu "
darien langsung meletakkan kompresan itu keatas perut cia saat cia sudah berbaring, tak lupa satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengelus lembut perut cia,
" terimakasih "
bukannya menjawab ucapan cia, darien malah mencuri satu kecupan di bibir mungil itu.
cia selalu merasa menjadi ratu saat ia sedang datang bulan, alasannya simpel sekali, karena darien pasti akan menuruti setiap ucapannya tanpa ada bantahan sedikitpun, dan alasan yang lain yaitu seperti saat ini, ia akan di buat nyaman dengan perhatian-perhatian kecil dari darien, matanya bahkan merasa ngantuk lagi saking enaknya usapan lembut tangan darien di atas perutnya, apalagi dengan adanya kompresan air hangat, membuat perutnya semakin nyaman
" kata dokter aku boleh pulang hari ini "
" ya, kita akan pulang sebentar lagi "
senyum manis langsung terbit di wajah cia saat mendengar darien mengiyakan ucapannya, " see, apa katanya tadi haha" batin cia berbangga diri,
melihat senyum manis di wajah cia membuat darien ikut tersenyum juga, cia pasti sedang mengira alasan ia mengiyakan ucapannya karena ia sedang datang bulan, padahal alasan sebenarnya ia mengiyakan ucapannya, karena akan lebih aman untuk kekasihnya itu dirawat di mansionnya daripada di rumah sakit, tapi melihat ekspresi senang di wajah cia membuatnya tidak tega untuk mengatakan itu,
luka di kening cia sudah tidak di perban lagi, kini hanya tinggal plester saja yang menutupi lukanya, tubuhnya juga baik-baik saja, karena itu dokter mengizinkannya untuk pulang hari ini,
tidak banyak barang yang dibawakan pak Yanto untuk cia, hanya beberapa stel baju, dan dari beberapa stel baju itu, cia malah memilih memakai piyama, darien hanya membiarkannya saja, asal cia tidak memakai pakaian yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, itu tidak masalah baginya
***
parkiran rumah sakit
" darien kenapa kau suka sekali membeli mobil sih " kesal cia saat melihat mobil yang digunakan darien selalu berbeda di setiap harinya,
"sudah kubilang ini investasi sayang" jawab darien sambil memberikan beberapa kecupan singkat di bibir mungil gadis didepannya, melihat cia memakai piyama, membuatnya semakin terlihat menggemaskan di mata darien, untuk melampiaskan rasa gemasnya, ia gigit pelan pipi chubby itu yang ikut bergerak karena sang empunya tidak berhenti menggerutu
" berhenti menciu-- "
" cia?? "
belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, sudah ada orang yang memanggil namanya, membuatnya refleks menoleh ke asal suara
" Ken...Kenzo! " cia dibuat terkejut saat melihat Ken dan Kenzo sudah ada di belakangnya, ia tepuk keningnya pelan, ia ingat sekarang, tadi malam mereka memang mengatakan akan mengunjunginya lagi, tapi tidak ia sangka akan sepagi ini mereka mengunjunginya
" jangan tepuk keningmu mi amor " ucap darien sambil mengelus lembut kening cia, skakmat, cia sudah tidak bisa berkata-kata lagi
" Mr Mackenzie?! ciaa?! kenapa kalian bisa bersama?? " tanya Ken merasa bingung dengan situasi di depannya,
sedangkan Kenzo, ia hanya diam saja, ia sudah pernah bertemu dengan laki-laki yang berada di samping cia, jadi ia sudah tidak terlalu kaget, dari awal ia juga sudah curiga kalau orang yang bersama cia bukan orang sembarang, dari mobilnya saja sudah kelihatan kalau laki-laki itu berasal dari keluarga terpandang, apalagi dengan keberadaan beberapa pengawal di depan kamar cia, semakin membuktikan kalau orang yang berada di samping cia adalah orang penting
" mmm--mm ya kami ka-kami "
" cia calon istri saya "
cia langsung melototkan matanya ke arah darien saat mendengar perkataannya itu, ia juga bisa melihat kalau Ken dan Kenzo terkejut dengan ucapan laki-laki pemilik manik biru di sampingnya
" senang bertemu dengan anda Mr Wijaya, ayo sayang, kita pulang "
belum sempat cia ikut menyapa, tubuhnya sudah didorong untuk masuk kedalam mobil, bahkan darien langsung melajukan mobilnya setelah ia duduk di balik kursi kemudi,
hanya keheningan yang menyelimuti perjalanan kami berdua, cia masih kepikiran tentang kejadian tadi, tapi tunggu..kenapa ia harus memikirkan kejadian tadi, bukankah ini keinginannya, tapi rasanya tadi terlalu terang-terangan, ia jadi kasihan kepada Ken,
keinginannya adalah agar Ken tidak berharap lebih kepadanya, karena cia juga tidak yakin bisa melepaskan laki-laki yang sedang fokus menyetir itu, " ada baiknya juga sifat blak-blakannya darien " batin cia
entah kenapa tiba-tiba ia ingin memakan semangkuk sup panas dengan taburan bawang goreng dan daun seledri, benar... sudah lama ia tidak memakan bakso" darien pinjam ponselmu "
" untuk apa? " tanya darien penasaran, walaupun begitu ia tetap menyodorkan ponselnya ke arah cia
" terimakasih, aku ingin meminta Bety untuk membuatkanku bakso " ucap cia dengan semangat sambil mencari kontak Bety di ponsel darien,
" tidak boleh " tolak darien sambil mengambil ponselnya dari tangan cia
" kenapaa?! "
" bakso bukan makanan yang sehat sayang, apalagi sekarang kau sedang datang bulan, itu akan membuat perutmu semakin sakit, bagaimana kalau bakso di ganti dengan sop daging sapi kuah bening?? " tawar darien mencoba membuat cia mengganti keinginannya
" deaaal, sini berikan ponselmu "
akhirnya darien bisa bernapas lega saat berhasil membujuk cia tanpa adanya drama, ia juga dengan senang hati memberikan ponselnya lagi ketangan cia.
Semiga outhor sehat selalu dan teruskan berkarya,Semoga sukses selalu ya 🤲🏻🤲🏻🤲🏻⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰