PSIKOPAT CANTIK | Setan Kembar

Setengah jam sebelum acara dimulai Sinta sudah disana , sengaja agar bisa menghindar dari tuan andilah dan tuan Darwin .

Dengan pemikiran cerdasnya , ia duduk di samping gerbang sehingga saat kedua orang itu datang ia mengetahuinya . Secara akal sehat mereka pasti akan langsung menuju kursi paling depan , sehingga saat mereka datang Sinta bisa terus mengawasi dari belakang .

Benar saja , tuan Darwin dan Andilah datang bersamaan dan langsung duduk di depan . Setelah itu ia mengambil kursi dua baris dibelakangnya , namun...

Dia tak menyadari jika mereka hanya duduk berdua tetapi menyisakan satu tempat disampingnya . Ternyata tuan Darwin memang mengajak Sindy . Saat Sinta menyadari hal itu Sindy sudah dibelakangnya .

Meski agak lama tak bertemu Sindy masih mengenal Sinta , "Kok kayak Sinta !! , ngapain dia kesini ?" Disaat bersamaan tuan Darwin menoleh ke arah Sinta sehingga dengan refleks ia menunduk .

"Kamu kemana aja kok lama ?" Ucap tuan Darwin entah pada siapa , tetapi dengan pandangan kearahnya membuat Sinta semakin tertekan dan hampir saja ia menjawabnya. "Ayah udah nunggu lama kamu baru Dateng , untung ditemenani om Smith." Saat itulah ia menyadari jika yang diajak bicara tuan Darwin adalah Sindy .

Karena itu Sindy membatalkan niatnya , ia berjalan tepat disamping kursi yang diduduki Sinta . "Aduh Sinta !!!, Kenapa kamu seceroboh ini sih , untung sindy nggak tau kamu disitu." Gumamnya sendiri .

Sepanjang acara Sinta terus menyembunyikan wajahnya dari Sindy , ia juga memilih kursi lain yang lebih aman untuk mengawasi mereka. Tak seperti kebanyakan orang yang bersembunyi saat situasi seperti ini , Sinta malah terus mengikuti dimana pun mereka pergi agar sulit ditemukan. Ia juga mematikan ponselnya agar tak bisa dihubungi .

Karena acara berlangsung hingga malam Sinta memutuskan untuk pulang lebih dahulu , tapi ada seorang petinggi perusahaan yang waktu itu ikut meeting mengenalnya dan mengajaknya ngobrol sebentar.

"Baru jam setengah sepuluh kok udah keluar sin ?" tanya orang itu , "Iya Bu , besok kan hari pertama kerja jadi harus siap-siap dulu." Orang itu juga menawarkan tumpangan pulang pada Sinta . "Pulang naik apa , Sin ?"

"Taksi online Bu , ini mau pesan dulu ." Sinta sudah hampir memesan taksi tapi dilarang olehnya , "Daripada naik taksi mending ikut ibu aja ." Sinta berusaha menolaknya "Nggak usah Bu , nanti ngerepotin lagi pula nggak searah , kan kost saya di jalan Kartini."

"Nah itu !! ,Saya kan nggak langsung pulang saya mau belanja dulu di supermarket jalan Kartini jadi searah." Namun ia tetap menolaknya "Nggak Bu saya nggak mau ngrepotin."

"Saya nggak repot kok , kan ada sopir ." Dan akhirnya Sinta menuruti ajakan petinggi perusahaan itu. Ternyata mobil tuan Darwin dan mobil orang itu bersebelahan dan Sindy sedang menunggu ayahnya untuk segera pulang. "Sinta !!, Kamu Sinta Amanda kan ?" Tegur sindy duluan , "Kalian saling kenal ?"

"Iya Bu , sindy temen sekelas waktu SMA ." Lanjut sindy kembali menanyakan mengapa ia ada di acara launching proyek ayahnya. "Terus kamu kok bisa ada di launching proyek ayah aku sih ?" tanpa perlu menjawabnya ibu Ratih sudah menjelaskannya pada sindy .

Mendengar penjelasan itu Sindy agak jengkel , bagaimana bisa anak yang dulu ia bully habis-habisan malah di puji oleh orang kepercayaan ayahnya. Saat itu pula tuan Darwin datang , "Kamu kemana aja Sinta ? , om mau nunjukin ke Sindy kalo ada temannya yang memiliki pemikiran cerdas malah nggak ada ."

"Ponsel aku tiba-tiba mati jadi nggak bisa dihubungin , maaf ya om." Tuan Darwin tak mempermasalahkan hal itu dan menunjukkan pada putri kesayangannya tentang Sinta . Jelas Sindy semakin marah saat ayahnya juga ikut melambungkan Sinta tetapi ia memilih berpura-pura setuju. "Iya , emang Sinta orangnya kerja keras banget." ✓

hari ini author kasih kalian dua episode sekaligus nih !!! , terus jangan lupa komen , like , vote dan rate ya biar author tambah semangat nulisnya , kritik dan saran kalian sangat author butuhkan saat ini...