NovelToon NovelToon
GADIS PILIHAN PERAWAT TAMPAN

GADIS PILIHAN PERAWAT TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:633.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mutia Kim

Seorang gadis berparas cantik yang banyak disukai dan digilai oleh para lelaki, bahkan sampai seorang pria tampan yang berprofesi sebagai perawat pun terpesona dan langsung menyukainya sejak awal pertemuan mereka.

Perawat itu sampai berharap jika suatu hari nanti takdir akan mempertemukannya kembali dengan gadis yang ia sebut dengan kucing cantik. Nama panggilan yang manis bukan?

Hingga pada akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali ketika Ayah dari gadis itu di rawat di rumah sakit tempat si perawat bekerja.

Tapi apakah mereka ditakdirkan untuk bersama dan bersatu?
Yuk ikuti kisah mereka selanjutnya🤗



Instagram : @mutiakim09
FB : Firdamutia Ramadhina

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

Sejak berakhir hubungannya dengan Kevin, Kiran menjadi sering melamun, seperti sekarang ini ia sedang melamun di dalam ruang kerjanya yang berada di toko kue miliknya.

Sepertinya Kiran belum bisa move on dari Kevin. Bagaimana mungkin ia bakal dengan cepat melupakan semua kenangannya bersama Kevin yang telah terjalin 5 tahun itu?

TOK!

TOK!

TOK!

Suara ketukan pintu membuat Kiran tersadar dari lamunannya.

"Ya masuk!"

"Permisi mbak Kiran," ucap seorang perempuan yang masuk ke dalam ruang kerja Kiran, dia adalah salah satu karyawan di toko kue milik Kiran.

"Ya ada apa Giska?" tanya Kiran.

"Ada mas Kevin ingin bertemu sama mbak Kiran."

'Kevin? Ngapain lagi dia cari gue?' pikir Kiran dalam hatinya, memang setelah hari dimana Kevin bertunangan, Kiran dan Kevin sudah tak pernah saling berhubungan lagi. Hubungan mereka menggantung tidak ada kejelasan.

"Suruh saja dia masuk Gis," titah Kiran.

"Baik Mbak." Giska pergi keluar dari ruang kerja Kiran untuk menyuruh Kevin masuk.

TOK!

TOK!

TOK!

"Permisi Kiran, apa aku boleh masuk?" tanya Kevin, laki-laki yang tiap hari menghantui pikiran Kiran.

"Masuk saja Vin." Kevin masuk ke dalam ruang kerja Kiran, lalu duduk di kursi yang berada di depan Kiran.

"Kamu apa kabar Ki?" tanya Kevin lembut.

"Baik," jawab Kiran dengan singkat, walaupun dalam hatinya ia sangat ingin berlari dan memeluk laki-laki dihadapannya ini.

"Aku mau jelaskan tentang malam itu." Maksud Kevin adalah malam dimana hari ulang tahun sekaligus hari pertunangannya.

"Mau jelaskan gimana lagi? Itu sudah sangat jelas Vin, kamu tega khianati aku." Mata Kiran mulai berkaca-kaca.

Kevin menghela napas, "Maafin aku, Kiran. Itu semua karena orang tuaku, mereka yang menjodohkan aku dengan Safira," lirihnya.

"Terus kenapa kamu nggak tolak?"

"Aku nggak bisa tolak Ki. Kalau aku tolak, semua fasilitas ku akan dicabut sama Papi," jelas Kevin. Akhirnya Kiran mengerti alur masalahnya.

"Oh aku ngerti sekarang, jadi kamu lebih memilih fasilitas dan dijodohkan daripada mikirin perasaan aku?"

"Bukan gitu maksud aku, Kiran. Tapi..." ucapan Kevin disela oleh Kiran.

"Lebih baik kamu pergi dari toko aku sekarang juga dan jangan pernah menampakkan diri kamu lagi di depan aku," ucap Kiran dengan wajah datar.

"Nggak mau, aku itu masih cinta sama kamu, Kiran!"

"Persetan dengan cinta, perasaaan cinta aku ke kamu itu sudah hilang, Kevin!" sentak Kiran.

"Kamu pasti bohong kan?" tanya Kevin tak percaya dengan ucapan Kiran.

"Ngapain aku harus bohong itu nggak ada gunanya bagiku. Sekarang kamu pergi dari sini!" usir Kiran.

"Tapi aku mau--"

"PERGI AKU BILANG!" teriak Kiran, dengan berat hati Kevin pun keluar dari ruang kerja Kiran. Setelah kepergian Kevin, Kiran langsung menangis sejadi-jadinya.

Mau sekuat dan setegar apapun seorang perempuan, dia akan tetap menjadikan air mata untuk melampiaskan rasa sakit hatinya.

...****************...

Aurora dan Irsyan sedang makan malam bersama di kantin rumah sakit, atas ajakan Irsyan. Dengan senang hati Aurora menerima ajakan perawat tampan itu. Toh, rezeki tidak boleh ditolak.

"Ini pesanan Mas ganteng dan Mbak cantik," ucap Bibi kantin seraya menaruh pesanan Aurora dan Irsyan di atas meja.

"Makasih Bi," ucap Aurora dan Irsyan dengan serempak.

"Sama-sama, kalau gitu Bibi permisi dulu," ucap Bibi kantin lalu pergi dari hadapan Aurora dan Irsyan.

"Ayo dimakan dek," titah Irsyan pada Aurora.

Aurora mengangguk, "Iya Mas."

Dari arah pintu kantin, Aji melangkah kan kakinya menuju ke arah meja tempat Irsyan dan Aurora berada.

"Hai-hai," sapa Aji dengan heboh.

Irsyan berdecak, 'Ganggu aja ni kadal, padahal gue mau berduaan sama Aurora,' batin Irsyan kesal dengan kedatangan sahabatnya itu.

"Hai juga mas Aji," sapa Aurora balik.

"Boleh gabung nggak?" tanya Aji.

"Boleh Mas, gabung saja," ucap Aurora.

"Thanks." Lalu Aji duduk di samping kanan Aurora.

"Tambah cantik aja Ra," goda Aji, Irsyan langsung memberikan tatapan mematikan pada Aji.

Aurora tersenyum tipis, "Makasih Mas."

"Ya tapi percuma cantik, kalau bukan jadi milik saya."

Sepertinya Aji minta di kubur hidup-hidup, dia tidak melihat Irsyan sudah mengeluarkan tanduknya sejak tadi. Sedangkan Aurora melongo mendengar ucapan Aji, kedua matanya menatap laki-laki itu tanpa berkedip.

"Mas Aji," panggil Aurora yang masih melongo menatap Aji.

"Kenapa neng cantik? Baper dengar ucapannya A'a Aji?" tanya Aji dengan percaya dirinya.

Aurora menggeleng, "Bukan Mas. Tapi seumur hidup, ini baru pertama kali saya mendengar suara buaya," ucapnya polos.

Sontak membuat Irsyan tertawa terbahak-bahak sampai memukul meja ketika mendengar ucapan polos Aurora, sedangkan Aji mendengus kesal. Setelah putus dengan Rivan, Aurora memang sudah tidak bisa baper lagi dengan kata-kata romantis dari para buaya.

"Lo tau Ji, dia itu paling anti yang namanya gombalan," ucap Irsyan yang masih tertawa.

Aji berdecak, "Udah jangan ketawa lagi, gue gelindingin juga ni bumi," ucapnya kesal.

"Lebih baik lo rayu si Sukma aja sono!"

"Dih lebih baik gue rayu janda daripada harus rayu nenek lampir itu, iihhh ..." ucap Aji bergidik ngeri. Irsyan kembali tertawa mendengar ucapan Aji sedangkan Aurora hanya tertawa kecil dan geleng-geleng kepala.

...****************...

Di ruang rawat inap Alfian, Aurora tengah di sidang Nuri, ibunya tentang hubungannya dengan Rivan.

"Kok nak Rivan nggak pernah kesini, nak?" tanya Nuri pada putrinya.

"Aku sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi sama dia Bu," jawab Aurora.

"Kok bisa?"

"Ya karena aku nggak berjodoh dengan dia, Bu."

Nuri menghela napas, "Apa dia telah mengkhianatimu, nak?" tanyanya dengan suara kecil, Nuri tak ingin Alfian yang sedang tertidur itu mendengar suaranya.

Aurora mengangguk kecil, "Ya Bu, sudahlah jangan bahas dia lagi," ucapnya malas. Nuri hanya mengangguk tak ingin membahas mengenai hubungan putrinya dengan Rivan lagi.

Irsyan yang sebenarnya akan masuk ke dalam ruangan Alfian untuk mengukur tensi darah, ia urungkan karena ingin mendengar obrolan Aurora dan Ibunya.

'Alhamdulillah ya Allah, akhirnya Aurora sudah tidak bersama laki-laki pantat monkey itu lagi,' sorak Irsyan dalam hatinya.

Pukul 12 malam, Aurora dan kedua orang tuanya sudah tertidur pulas. Nuri tidur di spring bed sedangkan Aurora tidur dengan cara duduk di samping brankar ayahnya. Aril, sang adik tidak menginap di rumah sakit dikarenakan ia harus belajar untuk persiapan ulangan semester.

Irsyan masuk ke dalam ruang rawat inap Alfian untuk mengganti cairan infus milik ayah dari kucing manisnya itu.

Setelah mengganti cairan infus, Irsyan menghampiri Aurora. Dia memandang wajah polos dan cantik milik Aurora yang sedang tertidur itu. Tangannya terulur untuk mengelus rambut Aurora.

"Have a nice dream my sweetie cat," lirih Irsyan.

Alfian membuka sedikit matanya, lalu menatap ke arah Irsyan yang tengah mengelus rambut putrinya. Ia tersenyum tipis melihatnya.

'Ya Allah, semoga putri hamba bisa berjodoh dengan perawat yang baik hati ini, hamba akan sangat merestui hubungan mereka,' doa Alfian dalam hatinya dan tak sadar setetes air mata jatuh di pipinya. Lalu ia kembali tertidur.

...----------------...

To be continued.

1
Nartik Najs
kenapa ada pelakir dih thorr😭
Nartik Najs
knp ya irsyan ngak mau langsung nembak sih Thor..🤣
Nartik Najs
nyimak dulu aja Thor👍👍
Nartik Najs
lanjut Thor nyimak dl
Rahmah Hibah
semoga rumah tangga Caca dan Aril baik-baik saja 😅😅😅
Rahmah Hibah
iihh Aril jangan gitu harusnya kamu tidur bareng biar kalian Deket gituu looh 🤭🤭🤭
Rahmah Hibah
siapa ya? apa itu Ryan orang yang mau menghancurkan masa depan Aurora dan sekaligus rekan kerja Aurora. waduuh Irsyan harus hati-hati nih jaga istri mu Syan. 😅😅😅
Rahmah Hibah
o my God Aril SMA Caca mau nikah? waaah congratulation yaa jangan lupa undangannya 🤣🤣🤣
Rahmah Hibah
setelah sekian lama menanti update bab juga .. dah lama nii aku nunggunya and finally kesabaran ku terbayar juga nunggu update novel ini
Ira Caem💋
Luar biasa
Agus Yuwono
bGus
Ranindia Putri☘️
Kutunggu karya-karyamu selanjutnya Thor🌹
Rifqi_NH
Novel recommended👍
Cantika Putri
Aurora dan Irsyan cerita paling favorit ❤️
Ita🐰
Ditunggu novel-novel selanjutnya🙏
Laela Kurnia
novelnya panjang, tapi seru💃
Laela Karunia
Novel yg slalu aku tunggu-tunggu upnya🔥
Wiwit💅
Harus dibaca sampai akhir sih ini🥰
Rozi Hakki
Novel favoritku❣️
Suharni Gumba Ibrahim
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!