Berbagi Cinta : PENGKHIANATAN

Hai Readers!!

Welcome backk.. thor kini hadir dengan tema berbagi cinta. Memang Thor bukan penikmat cerita poligami. Tenang saja, pelakor bakal thor basmi. Kalau ada yang gereget sama cerita beginian, skip dulu ga pa pa. Tenang saja happy end, karena thor juga kesel ama pelakor dan pengkhianat!!! Jangan lupa untuk kasih like yang banyak supaya up jalan terus dengan lancar.

Jangan lupa tap like, gift yang banyak juga kasi vote, tolongggggggggg!!;

Happy reading!!

***

Setelah Ray masuk ke dalam kamar inap Papanya, tiba-tiba teleponnya bergetar dengan kencang.

Ray cukup terkejut dengan nama panggilan yang tertera di ponselnya itu, karena ternyata yang meneleponnya adalah Ale.

Dengan semangat 45, Ray langsung menggeser ikon teleponnya menjadi hijau agar bisa mengangkat panggilan dari istrinya itu. dia mengangkat sambungan telepon dengan istrinya itu, mendadak dia menjadi lemas seketika.

" Halo.. ada apa sayang?" tanya Ray dengan nada sukacita karena baru kali ini Ale meneleponnya, semenjak pertengkarannya dengan istrinya itu.

" Aku cuma Mau mengabarkan kalau surat perceraian udah aku kirimkan ke rumah Papa Jordan. Dan aku juga Mau mengabarkan kalau Alex saat ini ada di Rumah Sakit Permata karena tiba-tiba dia demam cukup tinggi, karena aku takut kenapa-kenapa jadi aku langsung membawanya ke rumah sakit. Dan saat ini dia ada di ruangan VIP seperti biasa, bangsal anak. Kalau kamu bisa, kamu datanglah segera karena dari kemarin dia hanya memanggil manggil nama kamu saja. Mungkin karena dia memendam rindu sama kamu Mas!" kata Ale dengan lirih, sekalipun begitu lirih tapi Ray masih bisa menangkap nada sendu dan sedih yang menggantung di kata kata yang diucapkan oleh istrinya itu.

Ia lemas bukan hanya karena mendengar bahwa surat gugatan perceraian yang sudah dikirim ke rumah yang berarti kemungkinan untuk bisa berbalik sama Ale tinggal beberapa persen saja, mungkin hanya menunggu keajaiban sajalah.

Akan tetapi yang lebih membuat dia lemas adalah kondisi dari Putra sulungnya yang sangat dia rindukan. Dia sangat menyesal dengan apa yang sudah dilakukan Beberapa bulan yang lalu yang membuat anak sekecil itu menjadi korban dari keegoisannya sebagai ayah.

Dia akan merasa sangat bersalah kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk terhadap anaknya.

" Aku akan segera kesana."

" Emang kamu dimana mas?" tanya Ale dengan nada heran.

" Aku juga di rumah sakit permata! Sudah ya, mas langsung kesana!" kata Ray tanpa mendengarkan jawaban dari Ale, dia sudah langsung menutup sambungan ponselnya.

Ale pun hanya bisa menatap ponselnya dengan tatapan tertegun saja, sedangkan sepasang mata yang saat ini masih menatapnya dengan tatapan tidak suka kemudian berkomentar.

" Kenapa kamu memberitahukan kepadanya tentang kondisi Alex, Sya?" Tanya Zaki dengan nada tidak suka yang sangat jelas ditangkap oleh telinga Ale.

" Karena bagaimanapun dan apapun yang dia lakukan, dia tetaplah ayah kandung dari anakku. Lagian memang benar kalau Alex mencari dirinya. Kemungkinan kata dokter Safa, Alex memendam Kerinduan untuk bertemu dengan ayahnya. Oleh karena itu Aku tidak berani untuk mempertaruhkan keinginan anak ku itu di atas ketidak sukaan aku bertemu dengan ayahnya. Itu namanya Aku egois dengannya. Sedangkan Alex sendiri adalah korban dari aku dan ayahnya." sahut Ale dengan nada datar, dirinya sama sekali tidak menatap ke arah Zaki yang saat ini ini justru mengamati ekspresi dari Pujaan hatinya itu. Dan dari hasil pengamatannya, justru membuat dia semakin perih hatinya.

" Kamu masih mencintainya?" Zaki dengan nada Sendu.

Dia menangkap Binar binar Kerinduan di mata Ale. Dan Zaki merasa cemburu karena nya.

Bayangkan sebegitu rupa penghianatan yang sudah ditoreh oleh Ray tapi istrinya itu masih mengharapkan kebersamaannya dengan laki-laki penghianat itu.

Sedangkan dirinya yang benar-benar mengharapkan cinta dari Pujaan hatinya itu, bahkan tidak pernah dilirik sedikitpun oleh gadis Pujaan hatinya itu.

Rasa sakit itu tiba-tiba menyeruak di dalam hati Zaki , dia merasa kalah dan hancur.

" Apakah tidak ada kesempatan sedikitpun buat aku, Sya? Kenapa kamu masih memberikan kesempatan kedua untuk Ray sedangkan kamu tidak pernah memberikan kesempatan sama sekali untuk aku masuk ke dalam hatimu?" tanya Zaki dengan jujur dengan nada sedih yang menggantung di sana.

Nafas Ale tercekat, seakan udara itu tidak mampir di dalam paru-parunya. dirinya seperti terserang sesak nafas secara tiba-tiba.

Kemudian Kejadian beberapa puluh tahun yang lalu membayang jelas seperti flash back di pelupuk matanya.

Dirinya Teringat saat pertama kalinya dia dekat dengan Zaki, lalu dimana orang tua Zaki terutama ibunya, menghina keadaan dirinya yang saat itu terpuruk gara-gara kehilangan kedua orang tuanya.

Ale bukannya tidak tahu dengan perasaan Zaki, dia sangat tahu dengan perasaan yang yang ada di dalam hati Zaki, tapi dirinya tidak mungkin membalasnya karena kedua orang tua Zaki sudah sejak awal tidak menyukai kehadiran dirinya di dalam kehidupan Zaki, bahkan untuk berteman saja ia tidak diijinkan.

Dirinya tidak akan mau terjebak lagi di dalam sebuah zona di mana dia akan dilecehkan oleh calon mertuanya, yang notabene adalah orang tua kandung Zaki.

Memang keluarga El Saka, merupakan salah satu keluarga terkaya se-asia menurut versi majalah Forbes. Dan mereka dengan jelas mengatakan bahwa bibit bebet bobot dari Ale tidak pantas untuk berdampingan dengan Zaki.

Lalu apa yang harus ia lakukan selanjutnya?

Ia tidak sanggup kalau harus berjuang dengan Zaki mengalahkan keluarganya. Dan inilah yang tidak diketahui oleh Zaki. Karena Ale juga tidak pernah mengatakannya kepada Zaki.

Ia langsung mundur teratur saja, saat Zaki masih terus berjuang mendekatinya. Sampai ketika Zaki dikirim ke luar negeri dan dirinya pun tidak lagi mempedulikan email dan surat yang dikirim Zaki kepadanya. Maka berhentilah perasaannya kepada Zaki, walau tidak begitu dengan Zaki.

Ia tidak ingin menyakiti Zaki, tapi ia tidak mau masuk ke dalam keruwetan hidup selanjutnya kalau ia nekad bersama Zaki. Apalgi ia.sudah akan berbuntut 2, apalah nanti perkataan keluarga Zaki.

Ale hanya bisa mendesah lelah. Ia lelah dengan perjuangan Zaki kepadanya. Ia takut Zaki akan kecewa untuk.kesekian kalinya.

Mrndengar desah lelah sang gadis. Ia merasa sedikit bersalah. Terkesan memaksa dan egois, padahal masalah Ale sudah banyak.

" Maaf kalau aku membuatnya tidak nyaman. Aku akan menunggu, selama apapun itu." kata Zaki lebih kearah menyemangati dirinya sendiri, sedangkan Ale makin menimbun rasa bersalah kepada Zaki. Sebelum Ale menjawab apa apa kepada Zaki, tiba tiba ketukan pintu ruangan membuatnya tercengang. Tiba tiba suaminya sudah masuk dengan wajah cemas, membuat Ale mengalihkan perhatiannya dari Zaki kepada Ray.

.

.

.

TBC

Akan diusahakan up 2x sehari, siang dan malam...kalau malam gak bisa ya siang doang.. ha ha ha

jangan lupa dimasukin favorit di like 5 star dan juga kasi Gift dan Vote yaaaa... makasihhhhh💋💋💋💋