Mengisahkan tentang seorang gadis muda yang bernama Mutiara Sanjaya atau biasa di sapa Ara, Ara adalah anak pertama dari seorang pengusaha yang cukup ternama bernama Surya Sanjaya
Ara juga mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Berliana Sanjaya atau biasa di sapa Nana, Nana terlahir dari pernikahan papanya yang kedua. Hal tersebut bisa terjadi karena mama kandung Ara meninggal dunia saat melahirkan dirinya
Suatu malam Ara di jebak oleh mama Tania dan Nana menyebabkan dia harus kehilangan kehormatan nya dengan laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal
Pria tersebut adalah Raditya Mahardika seorang CEO muda yang paling di segani di kota tersebut
Hasil hubungan satu malam tersebut membuat Ara mengandung seorang anak yang menjadi kekuatan bagi dirinya, di awal kehamilannya Ara pun merasa sangat terpuruk tetapi orang di sekitarnya membuat dia bangkit kembali
Apakah takdir akan mempertemukan kembali dirinya dengan sang pria pada malam itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triana mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Ingat
"Sebelumnya saya harus memberitahukan sesuatu yang sangat penting sebelum kamu bergabung di perusahaan kami"
Ara terlihat serius memperhatikan Arman pada saat itu
"Karena ini sebuah perusahaan yang besar kami harus selalu waspada dengan semua karyawan yang akan bergabung bersama kami, jadi semua yang akan bekerja di sini harus bersedia menandatangani kontrak kerja"
"Apa artinya saya di terima kerja di sini pak?"
"Kamu resmi menjadi bagian dari perusahaan ini setelah kamu tanda tangan kontrak kerja yang telah di sediakan oleh perusahaan"
"Apa saya bisa lihat kontrak kerjanya terlebih dahulu pak?"
"Oke, tunggu sebentar"
Arman pun keluar dari ruangan tersebut dan meminta kontrak kerja yang sebelumnya sudah dia perintahkan untuk buat, dia pun kembali ke ruangan tersebut dan mendudukkan dirinya di tempat yang sama
"Silahkan di baca terlebih dahulu"
Ara pun mulai membaca poin demi poin yang berada di kontrak kerja tersebut, ada salah satu poin yang mengatakan bahwa Ara harus bekerja minimal satu tahun di tempat itu dan tidak boleh mengundurkan diri
Ada lagi satu poin yang membuat Ara sedikit bingung, karena di situ tertulis bahwa dia harus bersedia di pindahkan ke bagian apapun yang telah menjadi kebijakan dari perusahaan. Dan jika Ara melanggar Ara akan di kenakan denda yang cukup besar
"Bagaimana?"
"Maaf pak tapi..."
"Kalau kamu memang niat untuk kerja, seharusnya ga akan ada masalah dengan semua poin yang tertera di situ"
"Iya juga sih, di sini juga tertera gaji yang lumayan besar. Fafa sebentar lagi akan mulai butuh biaya yang besar"
"Saya setuju pak"
"Untung aja perempuan ini setuju, kalau sampai gagal bisa jadi pengangguran aku"
"Oke, kalau begitu silahkan tanda tangan"
Ara tanpa ragu membubuhkan tanda tangannya di surat kontrak kerja tersebut, dan Arman pun langsung menyodorkan tangannya
"Selamat bergabung di perusahaan kami"
"Terima kasih pak"
Mereka pun saling bersalaman, setelah itu Ara memutuskan untuk langsung meninggalkan gedung tersebut untuk memberitahukan kabar gembira tersebut. Sedangkan Arman langsung menuju ke ruangan Adit
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk"
"Maaf pak saya mau melaporkan bahwa perempuan tadi sudah menandatangani kontrak kerja yang saya siapkan"
"Mana?"
Arman langsung menyerahkan kontrak kerja Ara kepada Adit, setelah membaca isi dari kontrak kerja tersebut dan ada tanda tangan Ara di sana Adit pun tersenyum tipis
"Masih galak ga ya perempuan ini? gw penasaran gimana reaksi dia besok saat dia ketemu gw? gw harus balas tamparan dia kemarin, gw akan buat dia ikut kemana pun gw pergi" tersenyum licik
"Kalau begitu saya permisi dulu pak"
Adit hanya menjawab dengan anggukkan kepalanya, dan Arman pun segera keluar dari ruangan tersebut. Tanpa Adit sadari rasa ketertarikan dirinya akan Ara kembali muncul
Sedangkan di seberang sana Dion mengirimkan pesan bahwa dia sedang ada tugas ke luar kota sehingga tak jadi datang ke kantor Adit, dan dia pun berkata bahwa dia akan segera datang ke kantor Adit saat dia tiba di kota itu
Semua orang di kediaman Vira menyambut bahagia kabar yang di bawa oleh Ara, tetapi entah mengapa sang buah hati terlihat sedikit murung. Setelah berada di dalam kamar Ara pun mencoba mengajak sang buah hati untuk bicara
"Kamu kenapa sih sayang? kayaknya mama lihat kamu ga suka ya kalau mama kerja?"
Daffa pun hanya terdiam dan menundukkan kepalanya
"Kan mama kerja untuk kamu sayang, sebentar lagi kamu harus sudah mulai sekolah. Kita ga mungkin ngerepotin keluarga mami kamu terus"
"Maafin Fafa ya mah"
"Cerita dong ke mama, kamu sebenarnya kenapa?"
"Fafa juga ga tau mah, tapi Fafa ngerasa ga tenang kalau mama kerja di sana. Fafa takut ada yang jahat sama mama, kan di sana ga ada papi yang bisa jagain mama"
"Ternyata dia khawatir karena di sana aku sendiri ya, biasanya kan ada aku kerja bareng kak Gilang"
"Makasih ya sayang kamu sudah mikirin mama, tapi mama ga enak kalau harus ngerepotin keluarga mami kamu terus sayang. Mereka sudah banyak bantu kita selama ini"
Daffa pun mulai berani untuk menatap ke arah mata Ara
"Mama harus kerja untuk memenuhi semua kebutuhan kamu sayang" dengan lembut sambil tersenyum
"Ya mah, maafin Fafa ya"
Ternyata sang buah hati merasakan kegelisahan di dalam hatinya karena untuk pertama kali mamanya akan bekerja tanpa ada seseorang yang menjaga dirinya sampingnya, dan sebenarnya ada perasaan gelisah yang anak itu pun tak mengerti. Perasaan Daffa mengatakan bahwa di sana mamanya akan menemukan seseorang yang dapat melukai hati mamanya
Untuk hari yang baru Ara sudah menyiapkan semangat baru, dengan penuh semangat Ara menuju ke sebuah gedung di mana dia akan memulai sebuah pekerjaan yang baru. Sesampainya di sana Ara menuju ke ruang hrd karena dia sendiri tidak di beritahukan akan di tempatkan di bagian mana
Setelah mendapatkan id card miliknya Ara mulai ke lantai paling atas gedung tersebut sesuai arahan yang di berikan untuk menemui Arman, Ara mulai merasa aneh karena dia harus ke lantai atas gedung tersebut yang berarti dia akan berurusan dengan orang terpenting di tempat itu
Sesampainya di lantai tersebut Ara pun mulai melangkahkan kakinya ke arah sebuah meja, dan di sana sudah ada seseorang yang dia kenal yaitu Arman orang yang kemarin mewawancarai dirinya
"Selamat pagi pak"
"Kamu sudah datang"
"Ya pak"
"Mulai sekarang itu meja kerja kamu, kamu bisa lakukan semua tugas kamu di sana"
"Baik pak"
Arman pun mulai bangkit dari duduknya "Kamu di tugaskan untuk membantu semua pekerjaan saya"
"Baik pak"
"Sebelum itu saya akan bawa kamu temui pak Adit"
"Pak Adit, kayak pernah dengar nama itu. Tapi di mana ya?"
"Tugas kita berdua membantu segala urusan pak Adit"
"Baik pak"
Arman mulai melangkahkan kakinya ke arah sebuah ruangan yang berada di lantai itu juga, dan mengekor dari belakang
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk"
"Permisi pak, saya mau memperkenalkan orang yang akan membantu saya mulai hari ini"
Adit berpura-pura terkejut saat melihat Ara adalah orang berdiri di belakang Arman, sedangkan Ara benar-benar terkejut hingga tak dapat berkata apa-apa
"Ya Tuhan kenapa harus dia sih? pantas aja kayak pernah dengar nama pak Adit. Ternyata si orang mesum ini!! gimana kalau dia masih ingat sama aku?"
"Kalau begitu saya permisi dulu pak"
Adit menjawab dengan anggukkan kepala dan Arman pun meninggalkan mereka berdua
"Jadi kamu orang yang di pilih Arman?"
"Ya pak"
"Selamat bergabung dengan perusahaan kami, semoga kamu bisa melakukan tugas kamu dengan baik"
"Saya akan berusaha sebaik mungkin pak"
"Ya sudah kamu bisa keluar"
"Syukur deh kayaknya dia sudah lama sama aku"
"Baik pak kalau begitu saya permisi dulu"
Baru saja Ara melangkahkan kakinya ke arah pintu tiba-tiba saja harus terhenti karena Adit kembali melontarkan sebuah kalimat
"Ingat ini sebuah perusahaan besar, jadi jangan mudah melayangkan tangan kamu"
"Astaga ternyata di masih ingat sama aku ya"
Ara pun membalikkan tubuhnya dengan senyuman canggung
"Baik pak saya mengerti"
Adit memberikan tanda agar Ara meninggalkan ruangan tersebut, dan Ara pun segera meninggalkan ruangan tersebut dengan perasaan malu dan bercampur marah yang menjadi satu
smgt trs
tapi jgn terlalu baik.sb klau lemah dgn mudah nya kamu di tindas. jadi lah wanita yg kuat di mata mereka. aku sbgai wanita ibu tunggal akan mendukung mu. smgt thor
1 malam bersama dan berdekatan wajah pun gk tau. waktu berciuman psti kan ttp wajah nya. dunia novel mmg nyleneh. smgt ae thor