Malam Yang Menyakitkan

Malam Yang Menyakitkan

Awal Kisah

Semua kisah akan bermula dari seorang gadis muda yang sangat cantik bernama Mutiara Sanjaya atau biasa di sapa Ara, anak pertama dari seorang pengusaha yang cukup ternama di kota itu yang bernama Surya Sanjaya. Selain cantik dia juga adalah sosok yang optimis dan selalu ceria

Ara mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Berliana Sanjaya atau biasa di sapa Nana, Nana terlahir dari pernikahan kedua papa Surya dan seorang wanita yang bernama mama Tania. Hal tersebut bisa terjadi karena mama kandung Ara meninggal dunia saat melahirkan dia ke dunia ini

Mama Tania memberikan nama Berliana kepada anaknya karena dia ingin anaknya selalu mendapatkan yang lebih baik dari pada Ara, karena dia fikir berlian akan selalu lebih bersinar dari pada mutiara

Sebagai seorang putri pertama dari keluarga yang cukup terpandang, Ara selalu mendapatkan hal yang sama dalam segi materi dengan adiknya. Tetapi lain hal dengan yang namanya kasih sayang keluarga

Karena di rumah itu dia selalu di anggap seperti angin lalu oleh papanya sendiri, hal tersebut terjadi karena kelahiran dirinya di dunia ini membuat papa Surya harus kehilangan cinta pertamanya. Sedangkan mama dan adik tirinya selalu menyakiti dirinya bila papa Surya sedang tidak berada di rumah

Ara sudah menjalani itu semua sedari dia masih kecil, tetapi tetap saja tak membuat dia menjadi sosok yang lemah. Dia tetap percaya bahwa badai pasti akan berlalu, apalagi ada seorang pria yang bernama Dion yang selalu setia mendampingi dirinya dan memberikan cinta yang tulus untuk dirinya

Ara paham betul bahwa mama dan adiknya selalu berusaha menyakiti dirinya dengan berbagai cara, tetapi dia tak pernah menyangka bahwa mereka akan melakukan sesuatu yang membuat dia benar-benar harus membenci mereka

Malam itu semua anggota keluarga Sanjaya berada di sebuah aula hotel ternama di kota tersebut, mereka sedang merayakan pesta ulang tahun perusahaan Sanjaya Abadi. Perusahaan keluarga Sanjaya yang di rintis oleh kedua orang tua papa Surya dan di turunkan oleh papa Surya

Di aula hotel mewah itu sudah ramai di penuhi oleh para undangan acara tersebut, acara yang di adakan terbilang mewah dengan berbagai susunan acara yang tersusun rapi

Saat acara baru saja di mulai papa Surya di minta naik ke atas panggung untuk menyampaikan sepatah dua patah kata sambutan, sedangkan Ara dan yang lain setia menunggu di meja yang sudah di sediakan untuk mereka. Tiba-tiba saja Ara merasakan sedikit bermasalah dengan kepalanya, dia pun memegang kepalanya karena semakin lama dia makin merasakan pusing

"Kamu kenapa Ara?"

"Kepala aku kok pusing banget ya mah"

"Obatnya mulai bereaksi, ga sia-sia aku beli dengan harga yang mahal"

"Kita ga mungkin pulang sekarang sayang, acara papa kamu kan baru aja mulai. mama pesan kamar aja ya, kamu istirahat aja dulu di dalam kamar. Nanti kalo Dion datang mama minta dia jemput kamu ke kamar supaya bisa bawa kamu pulang. Gimana?"

"Ya betul ini acara kantor papa, aku ga bisa bikin malu papa. Kalo aku paksa pulang sendiri juga kayaknya ga bisa, kepala aku udah semakin pusing"

"Ya mah"

"Ayo mama udah minta bantuan orang siapin kamar untuk kamu"

"Terima kasih ya mah" memaksa untuk tersenyum

"Setelah ini semua, apa kamu masih berterima kasih sama mama?"

Mama Tania pun langsung memapah tubuh Ara keluar dari aula hotel dan menemui seseorang di depan lift

"Kamu di antar sama dia ke kamar ya Ara, mama langsung balik biar mama bisa jelasin sama papa kamu nanti"

"Ya mah"

Mama Tania pun segera kembali ke aula hotel untuk menghindari kecurigaan, sedangkan pria tersebut mengantarkan Ara ke sebuah kamar yang tertera di kunci tersebut. Setelah meletakkan Ara di atas kasur orang tersebut keluar dari dalam kamar dan mengembalikan kunci tersebut ke meja resepsionis

"Gimana mah?"

"Beres sayang, sebentar lagi kamu tinggal minta anak-anak itu ke resepsionis minta kunci kamarnya"

"Ok, makasih ya mah" tersenyum bahagia

"Sama-sama sayang, mama pasti akan lakukan apapun yang bisa membuat kamu bahagia"

"Setelah ini aku akan rebut semua milik kamu, termasuk laki-laki yang kamu cintai. Kamu ga berhak punya laki-laki sebaik dia, cuma aku yang boleh miliki dia" tersenyum jahat

Nana pun meninggalkan aula hotel dan segera menghubungi seseorang

"Halo"

"Udah siap di dalam kamar, pokoknya malam ini kalian harus bisa memuaskan dia"

"Tenang aja Nana, kita ga akan bikin kamu kecewa"

"Jangan lupa siapin video terbaik buat aku" tersenyum jahat

"Sadis juga cewe ini ya, tapi ya udah lah kami udah terima uangnya juga. Lagi pula tugas yang harus di kerjain ga akan merugikan"

"Kamu tenang aja, nanti kita kirim video terbaik yang kita punya buat kamu" tertawa lepas

"Ok" Nana langsung memutuskan sambungan teleponnya dan kembali ke tempat duduknya

"Gimana sayang?"

"Mereka lagi menuju ke sana mah"

Mereka berdua pun melepaskan senyuman kemenangan, dan tak lama kemudian Dion pun tiba di sana

"Aduh maaf ya tante aku telat"

"Ga kok acaranya juga baru di mulai, duduk dulu Dion"

"Iya tante, makasih" Dion mendudukkan dirinya di meja yang sama dengan mereka

"Ara di mana ya tante?"

"Oh tadi Ara bilang mau ke toilet, tunggu aja di sini"

"Iya tante"

Saat itu Dion sudah merasakan ada perasaan yang sedikit mengganjal di dalam hatinya dia merasa sedikit tidak tenang, baru saja dia berniat untuk mencari Ara ke toilet tiba-tiba saja papa Surya pun bergabung dengan mereka. Dengan terpaksa Dion pun mengurungkan niatnya

Detik demi detik terus berlalu dari semua anggota keluarga Ara seakan tak perduli dengan Ara yang tidak berada di antara pada saat itu

"Ini udah terlalu lama, kenapa Ara belum balik juga sih? lebih baik aku cek aja deh ke kamar mandi"

Dion yang mulai cemas mencoba mencari kekasihnya ke toilet dan sudah bisa di pastikan kekasihnya tak akan berada di sana. Dia pun segera kembali untuk memberitahukan kabar tersebut

"Maaf ya om, tante aku baru aja dari toilet tapi Ara ga ada di sana" khawatir

"Oh ya betul, udah lama juga dia perginya coba tante telpon dia dulu sebentar ya"

Mama Tania langsung memasang wajah khawatir sedangkan Papa Surya tampak biasa saja, Mama Tania pun sedikit menjauh dari meja mereka dan berpura-pura sedang menghubungi Ara, dan kembali ke meja mereka untuk mulai memainkan aktingnya dengan baik

"Handphone Ara ga aktif pah, di mana dia ya?"

"Mungkin aja kak Ara bosan di sini, jadi kak Ara lagi keliling atau bisa juga pulang duluan mah"

"Kalo keliling kayaknya ga mungkin deh, soalnya waktu aku sampe sini dia udah ga ada dan itu udah lumayan lama"

"Dia sudah besar, kalo pun dia merasa bosan dan mau pulang ke rumah duluan dia pasti tau jalan pulang" dengan santai papa Surya mengucapkan kata-kata tersebut

"Tapi kenapa hati aku ngerasa ga tenang ya?"

Dion seperti mendapatkan sebuah isyarat bahwa Ara saat itu sedang tidak baik-baik saja

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

paling benci kalau ketemu sama ibu tiri dan saudara tiri yg kelakuannya licik apa LG papa kandungnya cuek gara2 tidak terima istri nya meninggal gara2 lahirin atau menyalamatkan anaknya dan harus meninggal

2022-08-02

0

Siti Chasanah Anna

Siti Chasanah Anna

semangat trus ya author... kyk e cerita ne menarik

2022-05-25

0

Lia Rupilu

Lia Rupilu

hadir

2022-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!