kisah cinta Arin mahasiswi cantik jurusan keperawatan dan Adit tentara tampan yang merupakan cinta monyet nya yang masih mencintai nya hingga mereka dewasa. Namun kini disisi lain ada Angga, laki-laki perfect dimata kaum hawa yang merupakan kekasih Arin dikampus. Melewati perjalanan panjang kehidupan yang akhirnya membuat Arin melabuhkan cintanya. pada siapa cinta Arin berlabuh?? Adit atau Angga???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely White, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 28
Angga terbangun dari tidur nya ketika mendengar suara handphone Arin yang ada di meja nakas di samping tempat tidur nya. Angga meraih handphone Arin dan melihat nama Adit tertera disana. Angga segera men'silent' handphone Arin dan ia pun berbaring kembali. Cinta nya pada Arin membuat ia mau melakukan berbagai cara agar Arin mau berada di sisi nya. Namun sayang nya segala usaha yang ia lakukan tak membuat Arin kembali pada nya, justru semua yang ia perbuat membuat Arin semakin menjauh dari nya.
"Pak cepetan pak... saya harus segera sampai bandara" Teriak Arin sambil terus menepuk nepuk punggung pengemudi motor yang membawa nya sekarang.
"Saya bukan ojek neng. saya juga mau ke tempat kerja saya." Jawab nya kesal.
"Pak pokok nya saya gak mau tahu pak. Saya udah duduk di motor bapak, dan bapak harus ngebut." Ucap Arin.
Akhirnya Arin sampai di bandara, ia menyerahkan uang seratus ribu sebanyak 2 lembar kepada si pengendara motor. Arin bergegas mendekat ke pintu masuk keberangkatan namun ia di cegah oleh petugas bandara karen tidak memiliki tiket. Arin pun frustasi, ia mengambil handphone nya dan segera menghubungi Adit. Sekali... dua kali... tak juga ada sahutan.
"Adiitt... Adiiit...!!" Arin berteriak di depan pintu masuk keberangkatan itu. Namun usaha nya tak membuahkan hasil. Arin hanya bisa menangis menatap jadwal penerbangan yang tertera di layar yang memberitahukan bahwa pesawat yang di naiki Adit sudah take off. Arin hanya bisa menangis dan kembali ke rumah nya. Arin sampai meminta izin untuk tidak masuk kerja karena ia sedang dalam kondisi yang menyedihkan.
Sesampainya di rumah, Arin masuk ke kamar nya dan berbaring memeluk dolphine besar pemberian Adit. Arin menangis mengingat semua moment yang ia lewati bersama Adit, mulai dari perkenalan nya dulu di bangku SMP, hingga pertemuan kembali mereka setelah Adit menjadi tentara. Arin mengingat ingat bahwa setiap tahun Adit pulang, Adit tidak pernah berhenti memperjuangkannya. Adit tidak pernah lelah memperjuangkan cintanya pada Arin. Melihat anak nya yang sedang sedih Mamah Arin memutus kan untuk menelpon teman-teman Arin. Beruntung Diana bekerja shift malam dan Yuli sedang off, sedangkan Leni yang otak nya merasa sudah keriting karena jadwal padat perkuliahan nya memutuskan untuk bolos. Hingga akhirnya tiba lah mereka di rumah Arin. ketiga nya langsung masuk ke kamar Arin dan melihat Arin yang menyedihkan.
"Arriiinnnn!!!" Teriak semua nya. Arin menatap teman-teman nya.
"Hhhuuuuuaaaaaa...." Arin justru menangis. Teman-teman nya pun segera memeluk nya hingga Arin tenang.
"Udah... Udah... Masih ada kita kok." Ucap Diana. Arin pun melepaskan pelukan nya dan menceritakan semua yang ia rasakan.
"Gue bodoh banget ya Mak... Gue ninggalin Adit malam itu gara-gara Angga. Ak Adit pasti kecewa banget" Ucap nya sambil terisak.
"Udah gak usah di sesali, sekarang saat nya kamu untuk memperbaiki hubungan kalian." Ucap Diana.
"Iya bener Rin. lagian kan Ak Adit masih satu bulan lagi berangkat tugas nya jadi Lo masih bisa telpon-telpon dia dan bilang kalau Lo cinta sama dia" Saran Yuli.
"Tapi dari tadi gue telpon gak aktif" Jawab Arin sedih.
"Neng cantik... ya iyalah gak aktif kan masih di pesawat" Jawab Leni. "Ternyata orang pinter kalau lagi galau bisa 'dodol' juga yah?" Ucap Leni lagi. Mereka pun tertawa bersama. Arin memutus kan akan menelpon Adit lagi. Namun hingga berbulan bulan Adit tak juga mengangkat telpon nya. Hingga Arin pun akhirnya menyerah karena jawaban yang ia terima selalu sama. 'Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.'
10 bulan kemudian....
Pagi ini Arin sudah disibukkan dengan kegiatan nya. Ia bergegas menuju bandara setelah apa yang ia rencanakan siap untuk di eksekusi. Setiba nya di Bandara sudah ada Yuli dan Diana yang akan menemani Arin menjalan kan rencana nya. Begitu seseorang yang akan ia jemput terlihat ia segera membentangkan karton berwarna pink nya yang bertuliskan
"HEEEEYYY PAK TENTARA CINTA MONYET KU... AKU MAU MENIKAH DENGAN MU"
Tulisan itu ia bentangkan di depan wajah nya hingga cukup menarik perhatian. Dibantu Diana dan Yuli, Arin berjalan perlahan dengan wajah yang tertutup mendekat pada pak tentara yang ia maksud. Ketika sampai pada orang yang dimaksud Arin menurunkan Karton yang menutupi wajah nya. Adit yang ada dihadapan nya tampak biasa saja. Sedetik kemudian dia berlutut dan membuka kotak beludru berwarna biru yang berisi cincin.
"Arinda Khairunisya please be my wife..." Ucap Adit dengan tatapan penuh cinta. Seketika Arin menitikkan air mata nya dan mengangguk pelan. Cincin indah itu pun melingkar dengan cantik di jari manis Arin. Adit pun memeluk erat Arin dengan perasaan bahagia yang tak bisa ia lukiskan dengab kata. Semua orang yang berada disana pun bertepuk tangan melihat adegan romantis itu. Tak lama kemudian ia melihat mamah nya juga kedua orang tua dan adik Adit mendekati mereka.
Mamah nya memukul lengan Arin pelan.
"Jangan lama-lama peluk nya, malu diliatin orang lagian belum muhrim" Ucap mamah nya. Adit pun jadi malu dan melepas pelukan nya.
"Mamah kok bisa disini?" Tanya Arin.
"Habis nya kamu mau jemput calon mantu mama gak ngajak-ngajak untung calon besan jemput mamah." Ucap Mamah nya. Adit pun mencium tangan kedua orang tua nya juga mamah Arin.
"Gimana Mah? Udah siap semua nya?" Tanya Adit pada orang tua nya.
"Udah beres semua, kamu tenang aja." Ucap mamah nya. "Ayoo pulang..." Ajak Mamah Adit. Semua nya pun pulang begitu juga dengan Yuli dan Diana yang akhirnya ikut pulang juga ke rumah Arin. Setelah mengantarkan Arin beserta mamah dan teman nya. Adit dan keluarga nya langsung pamit pulang karena ada banyak hal yang harus diurus kata Adit.
Sesampainya di dalam rumah, Arin menginterogasi mamah nya dan teman-teman nya. Ia merasa aneh mengapa ia yang tadinya ingin memberikan kejutan pada Adit malah ia yang terkejut dengan apa yang dilakukan Adit. Mamah nya pun menjelaskan bahwa Adit sudah menyiapkan semua nya. Ia tahu Arin akan menjemputnya di bandara dari mamah nya. Karena itu lah Adit nampak tidak terkejut. Arin pun merasa kesal pada mamah nya tapi juga bahagia. Ternyata selama ini Adit selalu memantau Arin lewat mamah nya juga teman-teman nya. Bahkan ia juga tahu bagaimana Arin menangisi nya sewaktu di tinggal Adit. Arin merasa beruntung memiliki mamah nya juga teman-teman nya yang selalu mensupport nya. Hari itu dihabiskan Arin dengan bercanda ria dengan kedua teman nya. Arin merasa sangat bahagia, ia merasa beruntung di cintai oleh Adit. Laki-laki yang entah sudah berapa lama mencintainya tanpa henti. Arin sadar tak selama nya kita memiliki orang yang kita cintai, terkadang kita harus belajar menerima seseorang yang mencintai kita sepenuh hati.
(Belom end ya guyyss 1 chapter lagii😁😁😁 setelah ini akan ada novel baru nanti akan di up judul nya di chapter terakhir novel ini... Terimaksih buat semua support nya ya... tetep jangan lupa like komen vote dan gift nya serta favoritkan novel ini ya... Terimaksih🙏🙏🙏)
aku senang banget Arin sama Adit 💖💖💖
kalau aku sih lebih