" Aku sangat membenci mu aku berdoa semoga tidak pernah bertemu dengan mu lagi, lenyap lah dari hadapan ku."
Ucap Crystal yang menahan emosinya.
" Kamu tidak akan pergi jauh dariku karena selamanya kamu akan menjadi isteri ku selamanya."
Ucap Alexander sambil tersenyum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masuk Istana
Setelah perjalanan menuju istana sekitar 1 jam akhirnya mereka sampai di sebuah gerbang utama istana. Crystal yang melihat bahwa dirinya di bawa ke istana sempat terkejut tetapi ia bisa merilekskan diri.
Aurora yang melihat di depannya ada sebuah istana mengerutkan dahinya bingung. Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya kepada Alex.
" Papa kita di mana sekarang?" tanya Aurora dengan menatap Alex dengan polosnya.
Alex yang mendengar pertanyaan dari Aurora tersenyum.
" Kita akan pulang ke rumah." jawab Alex sambil mengacak rambut puterinya.
" Tetapi ini istana emangnya Papa siapa?" tanya Aurora yang lagi lagi bertanya.
Saat Alex ingin menjawabnya sudah terlebih dahulu di jawab oleh Adelio.
" Dia Raja." jawab Adelio dengan singkat dan terkesan acuh.
Mendengar hal itu mata Aurora membelakak dan menatap Alex dengan tatapan tidak percaya.
" Benarkah Daddy seorang Raja seperti Lio katakan?" Aurora yang butuh kepastian.
Alex yang mendengar Aurora sempat melirik Crystal yang sedang menyandarkan kepalanya di kaca Limosin. Akhirnya Alex menjawabnya dengan anggukan kepala nya.
Aurora yang menutup mulutnya tidak percaya bahwa Daddy nya merupakan seorang Raja.
" Jadi Rora seorang Princess." ucap Aurora dengan mata berbinar.
Alex tertawa pelan melihat mata Aurora yang berbinar menurutnya Puterinya sangat menggemaskan.
Setelah masuk ke gerbang Limosin masuk lebih jauh ke kawasan Istana. Crystal yang melihat sebuah taman di istana sempat berbinar sebelum mengembalikan ekspresi nya. Menurutnya ia bukan anak kecil yang kagum akan sesuatu hal.
Limosin berhenti di depan pintu masuk istana. Di sana kelihatan sepi karena Alex tidak mengumumkan kembalinya dari New York. Karena ia tahu Crystal pasti tidak nyaman jadi pusat perhatian.
Saat Limosin sudah berhenti tubuh Crystal langsung gemetar ia takut jika masuk ke dalam istana ini hidupnya akan merasa terancam. Alex yang melihat Crystal ketakutan langsung menggenggam sebelah tangannya dengan lembut dan mengecup nya.
" Tenanglah aku akan melindungi kalian. Percayalah." ucap Alex yang menenangkan hati Crystal.
Crystal yang mendengarnya tersenyum mungkin saat ini ia akan mencoba untuk mempercayai Alex demi kedua anaknya.
" Terima kasih." ucap Crystal sambil memberikan senyuman tulus.
Alex yang melihat senyuman tulus Crystal merasakan jantungnya berdegup kencang. Ia merasa bahagia lagi lagi Crystal memberikan senyumannya untuknya.
" Baiklah ayo." ucap Alex sambil membuka pintu Limosin.
Alex keluar dari Limosin sambil menggendong Aurora. Setelah itu ia memutar balik membuka pintu untuk Crystal. Crystal yang melihat Alex membuka pintu untuknya tersenyum tipis.
Apalagi ia mengulurkan tangannya membantu Crystal keluar Limosin. Crystal pun menerimanya Ia keluar bersama Adelio.
Akhirnya Alex mengajak keluarganya memasuki istana. Selama di perjalanan Crystal berdecak kagum melihat interior istana yang terkesan glamor.
" Daddy apa tidak ada orang di sini?" tanya Aurora yang penasaran karena selama perjalanan tidak ada satu pun pelayan istana.
Mendengar pertanyaan dari Aurora. Alex tertawa terbahak-bahak. Membuat Crystal dan Adelio memutar bola matanya dengan malas.
Mata Aurora berkaca-kaca ketika Alex menertawakan nya.
Alex berhenti tertawa setelah melihat mata Puterinya yang ingin menangis. Ia menghapus jejak air matanya dan mencium keningnya dengan lembut.
" Di sini tidak ada pelayan karena mereka sedang melakukan pekerjaannya." ucap Alex yang menjelaskan kepada Aurora.
Aurora yang mendengar penjelasan dari Alex mengerti dan akhirnya ia tersenyum senang. Crystal yang melihat kebahagiaan puterinya merasa senang tetapi kesenangan itu tidak lama.
Setelah melihat....
Continue....
setelah cinta kedua'a metong,,hati verpindah kg kemantan,,ga oantas jd seorang raja