NovelToon NovelToon
Menjadi Pembantu di Rumah Maduku

Menjadi Pembantu di Rumah Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi
Popularitas:5.7M
Nilai: 5
Nama Author: Gevha Jeany

Kesetiaan yang dibalas dengan pengkhianatan, membuat Bianca rela menyamar menjadi pembantu di rumah wanita yang menjadi istri siri suaminya tercinta.

" Bersiap-siaplah mas, tertawalah sepuas mu. Kau dan gundikmu itu akan membayar rasa sakit dari pengkhianatan ini ".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gevha Jeany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Ningsih

Happy Reading...

💞

Cuaca siang kali ini begitu terik, siapa pun tidak tahan untuk berlama lama berada diluar rumah. Namun itu tidak berpengaruh pada seorang Ibu paruh baya yang sedang berjalan sambil menoleh kesana kemari maju mundur cantik dan sesekali melirik potongan kertas ditangannya seolah memastikan sesuatu.

Wanita bertubuh gempal dengan warna lipstik merah menyala itu mengerucutkan bibir dowernya persis ikan koki, merasa kesal karna begitu susah menemukan alamat yang pas dengan yang tertulis diatas kertas tersebut. Ingin bertanya tapi tidak menemukan siapa siapa karna perumahan itu nampak sepi.

Setelah sepeninggalan Yuga, Nora masih betah mengurung diri dikamar. Telpon dan pesan dari Yuga tak digubrisnya sama sekali.

Hatinya masih sakit karna Yuga sudah berlaku kasar padanya.

"Liat aja, setelah aku menikahi mu akan ku buat kau bertekuk lutut padaku. Pelan pelan akan ku singkirkan wanita mandul itu dari pikiran mu terutama dari hidupmu" ucapnya sambil menatap foto Yuga yang terletak di nakas.

Ting tong...ting tong....

Nora mencebik. "Pasti dia balik lagi untuk minta maaf. Mana tahan dia ku diami" ujarnya pede. Dia beranjak keluar karna bunyi bel selalu berbunyi seakan orang yang menunggu diluar tidak memiliki kesabaran.

"Ica dimana sih, telinganya tuli apa gak dengar bel bunyi dari tadi" Nora menuruni tangga sambil menggerutu.

Pandangannya menyapu seluruh ruangan. Sepi. "Kemana anak itu?".

Ceklek

Mulut Nora menganga, "Ibuuu...." pekiknya. Dia menghambur memeluk Ibunya melepas rindu.

"Kamu itu ya, ditelpon gak di angkat bikin ibu tersesat, mutar sana mutar sini" Nora meringis melihat penampilan ibunya yang sudah basah kuyup dibanjiri keringat.

"Maaf bu" Nora merasa bersalah.

"Ayo masuk jangan malu malu anggap aja rumah sendiri" kata Ningsih yang langsung ngeloyor masuk.

Nora mengerutkan keningnya. "Kan yang punya rumah aku, Bu".

"Hmm. Ibu haus bikinin minuman dingin sana"

"Ck. Ibu nyuruh aku seperti pembantu. Ibu lupa aku nyonya dirumah ini" Nora mendecak sebal.

"Rumah mu bagus, mana pembantumu. Pasti punya pembantukan suruh aja dia"

"Oh iya si Ica mana lagi gak nongol nongol dari tadi?? Icaaaa...Ica...." teriak Nora.

Yang dipanggil pun lari tergopoh gopoh, "Ada apa bu?".

"Kamu dari mana saja dipanggilin dari tadi gak nyahut"

"Ooh abis dari belakang bu, eek" jawab Ica tanpa difilter. Padahal mah dianya dari tadi duduk santai ditaman belakang.

"Jorok banget"

Ica menoleh pada wanita berbibir tebal yang duduk disebelah Nora tampak tas lusuh tergeletak di dekat kakinya. Ica menaikkan alisnya, "Ibu ini siapa...? dia bertanya pasalnya dia belum pernah melihat wanita itu.

"Saya ibu kandungnya majikan kamu. Udah sana bikinin minum" titah Ningsih sombong.

Kemudian menoleh pada Nora, "Ibu gak sabar liat kamu menikah besok bersanding dengan orang kaya" mendengar celutuk Ningsih yang bangga pada anaknya membuat Ica menahan tawa agar tak lepas.

Ica melangkah kebelakang membuatkan minuman sesuai perintah.

Diruang tamu Ningsih masih terus mengagumi rumah dan isi perabotan anaknya itu. "Memang nasibmu begitu beruntung Ra, belum nikah udah di beliin rumah sama mobil Ibu juga dapat percikan Rupiahnya. Apalagi kalau sudah nikah. Semua hartanya harus bisa kamu kuasai" hasut Ningsih.

"Iya dong Bu, tenang aja. Rumah ibu dikampung juga bakal direnovasi biar bagus biar tetangga disana pada gigit jari"

"Loh jadi ibu pulang lagi ke kampung, gak netap disini toh?" tanya ibunya yang terlanjur berharap tinggal dirumah mewah anaknya.

"Gak lah. Selesai nikah ya Ibu langsung balik" ucap Nora

"Tega kamu biarin Ibu disana sendiri. Kamu enak enakkan disini"

"Udah gak usah protes. Yang penting bulanannya ku kirim. Emang Ibu gak mau pamer dikampung?? Punya mantu kaya, banyak uangnya. Biar tetangga Ibu pada iri"

"Iya sih" Ningsih mengiyakan pasrah.

Ica geleng kepala mendengar pembicaraan antara ibu dan anak itu.

"Wataknya ternyata turun temurun"

🌹

Lilis mengusap wajahnya kasar, konsentrasinya buyar gara gara Dodi. Dia tak habis pikir dengan sikap sahabatnya itu yang belakangan ini berubah.

Mendadak jadi perhatian, bersikap manis, terutama saat dia tersenyum membuat Lilis jadi salah tingkah.

"Duh...kenapa dengan jantung gue?" tangannya merasakan jantungnya berdegup kencang.

"Akh...gara gara Dodi ni" Lilis mencak mencak diruangannya.

Sementara yang menjadi pelaku atas ketidak tenangan hatinya sedang duduk tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Entah sudah berapa kali Dodi bolak balik memperhatikan foto wanita cantik yang selama ini berstatus sebagai sahabatnya.

"Mengapa baru sekarang gue menyadarinya?" monolognya.

🌹

Sore harinya sepulang kerja Yuga menyempatkan datang kerumah Nora. Membujuk calon istrinya itu dan minta maaf, dia juga sempat kaget dengan kedatangan calon mertuanya. Selesai berbicara panjang lebar dia pamit pulang. Karna semua kebutuhan pernikahannya besok sudah dia persiapkan jauh hari.

Bianca yang melihat kedatangan sang suami menyambutnya dan membawakan kopi panas seperti biasa.

Dan kini mereka sudah diatas tempat tidur. Yuga bermaksud tidur cepat agar tidak kesiangan untuk acara besok. Raut wajahnya tampak bahagia.

Jika ada yang bertanya apakah Bianca akan menggagalkan pesta pernikahan kedua suaminya itu, atau memviralkannya???

Maka jawabannya tidak.

Dia akan mewujudkan kebahagiaan seperti yang diinginkan suaminya. Istri yang baik bukan.

"Mas" panggil Bianca

"Ya sayang"

"Bahagia banget, ada apa?" tanya lagi seraya mendongakkan kepalanya.

Spontan Yuga menggaruk kepalanya, mencari alasan. "Akh itu, mas bahagia karna...hari ini kan mas gajian" ucapnya.

"Ooh iya" seru Bianca menepuk keningnya.

Lalu tangannya sibuk mencari sesuatu di laci nakas.

"Ini mas"

"Atm?? Untuk apa sayang?" menatap Atm yang masih dipegang istrinya.

"Atm mas kan udah hilang...jadi aku bikinin yang baru". Bianca menyodorkan Atm pada Yuga. " Dan aku udah atur, uang pegangan mas akan di transfer kesini 20 juta sedangkan lebihnya akan di transfer ke Atm bersama" jelas Bianca

"Kok gitu sih, malah kamu yang putusin semua tanpa diomongin dulu sama mas?" ucap Yuga tak terima.

"Karna tidak ada lagi kejujuran dalam dirimu, mas" batinnya bicara

"Mas kan selalu sibuk gak ada waktu untuk bicara denganku. Padahal kerjaan kamu bisa dialihkan sama sekretaris tapi kamu memilih menyibukkan diri. Lagian apa yang ku lakukan ini untuk mengantisipasi agar uangmu gak dinikmati ORANG LAIN YANG TIDAK BERHAK" ucap Bianca menekan kalimat diakhirnya.

"Pegangan segitu juga udah lumayankan. Biasa juga segitu kok mendadak protes" Ucap Bianca yang tak berhenti ngerocos.

Yuga membenarkan. Karna memang pegangannya segitu dari awal malah dia sendiri yang memintanya. Jika dia protes sekarang pasti akan menimbulkan kecurigaan Bianca, dia tak mau itu terjadi paling tidak untuk sekarang.

"Tapi kalau segitu gimana aku beri nafkah Nora belum lagi ibunya yang minta jatah bulanan" batinnya berperang.

Bianca yang melihat suaminya terdiam, langsung tarik selimut menutupi tubuhnya hingga dada.

Senangnya dalam hati, bila beristri dua....

Yuga terhenyak dan langsung terduduk.

"Kamu apa apaan sih Yang nyanyin lagu itu?"

"Emang kenapa, mas kok sewot? Biasanya gak pernah protes aku nyanyi apa"

"Ya gak apa, maksudnya...gak biasanya aja kamu nyanyi lagu itu" Yuga salah tingkah.

"Ntahlah tiba tiba aja pengen nyanyin lagu itu. Apa jangan jangan ini sebuah firasat ya mas?" ucap Bianca menatap langit langit kamarnya.

"Udah tidur sana gih, jangan mikir yang bukan bukan. Berdoa biar gak mimpi buruk" Yuga membaringkan badannya memunggungi istrinya.

"Aku sudah mengalami mimpi buruk itu mas, sekarang giliran mu dan dia" sambil memandangi punggung suaminya itu.

💞

1
Twati twatih
y aq jg sma,,,,sdah lma nunggu tpi ngga up2,,,,,cobaa klau udah ngga lanjut,,, konfirmasi biar ngga nunggu2
ria sopingi
Yang gw heran bisa bisanya Bianca yang ank sultan dapatin laki yg keluarganya modelan kyk gini dah miskin gk py akhlak lg wkwkwkwk tp namanya juga novel
Handayanie Nhie
y ampun udh 1th aku menunggu klnjutan'y crita novel ini, sperti'y akn mnjadi crita yg tanggung dan mnjdi khayalan para pembaca deh😢
Diah Hidayanti: iya kak sma aku bolak balik pngen liat apa udh update trnyata gak brlanjut
total 1 replies
putra ARC
thor aku nunggu setahun kok ndak up😭
Risya
hallo kk othor... kangen nih sm Bianca dan Rai, kapan nih up lagi?
😭😭
Ta..h
😅 ini judul nya pelakor teraniaya.
Ta..h
kereeen bianca.
Ta..h
aku jg ngakak si bianca ada2 aja .
Ta..h
gokiiiiil si bi 🤣🤣
Ta..h
setelah ini tendang jauh2 laki g tau diri
Ta..h
sunatin lg bi lakinya😂
Ta..h
baru baca tp udah darting 😅 ikut nyimak kk.
Zaichik Rania
aku juga 🤭🤭🤭🤭
Zaichik Rania
dih mama mertua 😂😂😂😂
Zaichik Rania
Alloh mematahkan hatimu untuk menguatkanmu sabar Bianca
Zaichik Rania
aku suka nih wanita yg kuat gini..,
Maya Sari Niken
lama bnget alurnya
Miza Susilawati
seru
Wo Diana Koba Ngaras
koq fahmi, bkn nya Adit yaaa
Boru Silalahi
siapa lagi Lasmi dan Gayatri ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!