Laluna Andara Putri gadis manis berusia 21tahun merupakan gadis periang lembut hati dan untuk fisiknya meskipun tidak terlalu tinggi tapi tubuhnya sangat ideal untuk gadis asia.
kehidupan tenang Luna terusik saat tanpa sengaja dia melihat seorang laki-laki yang sedang bersembunyi di bawah pohon dekat rumah Luna. Laki-laki itu sudah bersimpah darah dan hampir tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah. Luna langsung menolong pria itu dan menaikkannya ke atas motornya untuk membawa laki-laki yang akan memporak-porandakan kehidupan Luna yang tenang.
"siapa namamu"
"Luna anda...."
"Leo"
Novel pertama Author mohon dukungannya dengan selalu meninggalkan jejak happy Reading🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝘪𝘮𝘶𝘬𝘯𝘱𝘪, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"ughhhh nyaman sekali" gumam Luna
"ini masih sangat pagi tidurlah dulu aku sangat lelah dan masih mengantuk" kata Diego masih dengan memejamkan mata
"kau benar udara dingin ini membuat aku malas untuk bangun" kata Luna yang masih belum sadar siapa orang yang sedang di peluknya
𝘉𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯...
"cup... sudah lama aku tidak tidur se nyenyak ini" gumam Diego setelah mengecup singkat bibir Luna yang masih nyaman dengan tidurnya
"uchhhh... jangan menggangguku aku masih ingin tidur" gumam Luna sambil mengeratkan pelukannya pada Diego
"cup... apa tubuhku senyaman itu cup cup cup" kata Diego sambil mencium bibir Luna berulang-ulang
"ishhhh jangan ganggu aku" kata Luna sambil mendorong dada Diego lalu berbalik memunggungi Diego dan melanjutkan tidurnya
𝘔𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘦𝘴𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘥𝘪 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰, 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 15𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘳𝘵𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘓𝘢𝘭𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪 𝘤𝘶𝘭𝘪𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘬𝘰𝘴𝘢 𝘮𝘶𝘴𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘓𝘢𝘭𝘪𝘴𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘶𝘮 𝘰𝘣𝘢𝘵-𝘰𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢
"baiklah lanjutkan tidur nyenyak mu cup... " setelah mengecup puncak kepala Luna Diego memutuskan untuk membersihkan dirinya dikamar pribadinya sendiri
𝘉𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯...
𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬
𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬
"nona... nona Laluna... saya bik Ana, apa boleh saya masuk nona!" kata bik Ana namun setelah beberapa saat tidak ada jawaban dari dalam kamar akhirnya bik Ana langsung masuk ke dalam kamar Luna
"nona bangun nona sudah siang anda sudah melewatkan sarapan anda" kata bik Ana sambil mengelus lengan Luna agar terbangun
"uchhhhh bik Ana selamat pagi" kata Luna sambil mencoba bangun dari tidurnya
"selamat siang nona ini sudah hampir jam 12" kata bik Ana sambil tersenyum karena melihat tingkah Luna yang masih enggan untuk bangun
"ya ampun maafkan aku, entah mengapa tidurku sangat nyenyak sekali semalam" jawab Luna sambil tersenyum
"anda bisa membersihkan diri dulu sebelum makan saya akan menyiapkan air hangat untuk anda" kata bik Ana yang hanya diangguki Luna
𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘴𝘪𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘵𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘮𝘦𝘫𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘴𝘬𝘪𝘱𝘶𝘯 𝘣𝘪𝘬 𝘈𝘯𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘸𝘢𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘭𝘶𝘩 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳
"bik apa tuan Diego sudah pulang"
"sudah nona sepertinya semalam tuan Diego pulang"
"benarkah lalu di mana dia sekarang"
"tuan ada di ruang kerjanya, apa perlu saya panggilkan nona! "
"ah tidak tida tidak aku ingin makan dengan tenang hari ini"
"baik nona silahkan duduk dulu saya akan bawakan makan siang anda
"trimakasih" jawab Luna sambil tersenyum ramah
"mengapa tidak mengajakku makan siang" kata Diego sambil duduk di samping Luna
"uhuk uhukkkk"
"aku tidak akan mengambil makananmu jadi tidak perlu buru-buru" kata Diego sambil memberi minum dan menepuk pelan punggung Luna
"bukan karena makanan tapi karena kau mengejutkanku" jawab Luna
"lanjutkan makanmu" kata Diego lalu menghilang sendiri makanan untuknya
𝘔𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘥𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘓𝘶𝘯𝘢. 𝘚𝘦𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘳𝘪𝘬 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘯𝘺𝘢𝘮𝘢𝘯. 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘦𝘥𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘬𝘪𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘴𝘪 𝘬𝘦𝘬𝘰𝘴𝘰𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢.
"setelah selesai makan aku tunggu nanti di taman belakang ada yang akan aku sampaikan" kata Diego
"baiklah aku akan mengambil baju hangat dulu dikamar karena pasti di luar sangat dingin" kata Luna yang hanya dijawab anggukan oleh Diego karena dia masih mengunyah makanannya
𝘋𝘪 𝘵𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯𝘨 𝘝𝘪𝘭𝘢 𝘱𝘳𝘪𝘣𝘢𝘥𝘪 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰
"maaf tuan Diego membuat Anda lama menunggu" kata Luna
"duduklah"
𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘪𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘶𝘥𝘶𝘬 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘰𝘧𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘶𝘥𝘶𝘬𝘪 2-3 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘫𝘢
"kenapa! apa sofa ini kurang besar" kata Diego yang heran meliha6 Luna yang tak kunjung duduk
"ba baik tuan" kata Luna gugup lalu duduk di samping Diego namun masih memberi jarak aman untuk dirinya
"tuan...? " beo Diego yang kurang suka dengan panggilan Luna padanya
"apa kau pembantuku!" tanya Diego kesal
"ah maaf aku bukan pembantu anda tapi hanya tawanan saja" kata Luna dengan sedikit gemetar karena takut
"hahhhh sudah lah aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu"
"apa itu tuan"
"apa rencanamu setelah ini"
"tidak ada, karena saya tidak tau bisa lepas dari sini apa tidak karena orang yang saya harapkan untuk membebaskan saya sepertinya sudah melupakan saya" kata Luna sambil meneteskan air mata yang tiba-tiba saja keluar tanpa dia sangka
"maksudmu Leo" yang di balas anggukan oleh Luna
"lalu apa kau ingin melanjutkan pernikahmu?"
"entahlah...
"apa kau sangat mencintainya" tanya Diego sambil mengepalkan tangannya
"saya tidak tau..
"jadi.... " tanya Diego menggantung mendengar itu Luna langsung melihat ke arah Diego karena dia sendiri juga tidak tau maksud Diego menculiknya hingga saat ini
"apa kau tidak ingin bercerai dengan laki-laki itu! " tanya Diego
"bagaimana saya bisa bercerai dengannya jika untuk keluar dari sini saja saya tidak bisa" kata Luna yang sudah mulai nyaman duduk disana dengan Diego
"minum dulu coklat panasmu sebelum dingin" kata Diego sambil meminum kopi di tangannya
"jika kau mau aku bisa membantu mu mengurus perceraianmu" tawar Diego
"sebelum itu apa aku boleh bertemu Leo sebentar karena aku ingin tau alasan dia tidak mencari ku padahal sebelumnya dia terlihat sangat mencintaiku" kata Luna yang terdengar sangat menyedihkan
"karena dia sudah menukarmu dengan tambang yang ada di negaramu" jawab Diego yang membuat Luna sangat terkejut mendengar nya
"kau pasti berbohong" kata Luna yang sedikit tidak percaya dengan kata-kata Diego dan mendengar itu Diego langsung menyerah kan berkas pengalihan kepemilikan tambang miliknya yang sekarang sudah atas nama Leo
"periksa sendiri jika tidak percaya itu adalah berkas asli bukan salinan kau juga bisa memeriksa tanggalnya" kata Diego
𝘛𝘦𝘳𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘦𝘫𝘶𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘬𝘵𝘪 𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢𝘪 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰
"aku mau anda membantuku mengurus perceraian ku dengan Leo secepatnya" kata Luna sedikit bergetar karena menahan tangis
"aku akan membantumu tapi itu semua tidak gratis" kata Diego yang membuat Luna semakin dibuat tidak karuan
"aku rasa anda sangat tau bagaimana kondisi saya tuan" kata Luna putus asa
"yang pertama jangan memanggilku tuan"
"itu saja... "
"tentu saja tidak karena ada lagi yang lain yang harus kau lakukan...
"apa saja itu" tanya Luna penasaran
"kau akan tau nanti" jawab Diego dengan senyum misterius yang membuat Luna sangat tidak nyaman
*jangan lupa like dan komen ya supaya author semangat update nya terimakasih 🥰*
