NovelToon NovelToon
Ustadzah Untuk Mafia Kejam

Ustadzah Untuk Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: R²_Chair

Apa jadinya jika seorang Ustadzah harus menikah dengan seorang mafia yang terkenal kejam dan juga selalu bermain perempuan.
Apakah keduanya akan menerima pernikahan tersebut atau malah menolaknya ?

Antara Cinta dan ego
Antara dunia dan akhirat
Antara Hati dan Akal
dan
Antara Fara dan Althezza

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ustadzah 22

Dengan berat hati Fara pergi meninggalkan sang suami yang sedang sakit.

Di dal. Mobil Fata lebih banyak diam,kali ini terlambat karena kejadian tadi alhasil dirinya pergi dengan Fadlan menyusul Fatimah yang sudah terlebih dahulu di lokasi.

"Kamu kenapa?"

Setelah sekian lama,ia kembali melihat Fara sedih dan murung.

"Gak apa-apa bang,Fara hanya kepikiran suami Fara yang sedang sakit"

"Sudah kamu hubungi lagi?"

"Sudah,tapi gak di angkat.Tapi tadi kata mbok mas Althez sedang tidur"

"Oh ya sudah,syukur kalau suamimu sudah mendingan"

Keduanya kembali fokus ke jalanan.Fadlan memperhatikan Fara yang sejak tadi lebih banyak diam.Ia juga bisa melihat mata bengkak Fara.Ia tahu telah terjadi sesuatu dengan rumah tangga Kaka sepupunya ini.

"Ka.." Panggilnya

"Iya bang?"

"Are you Ok?"

Fara terhenyak,namun buru-buru bersikap seperti biasa saja.

"Yes,i'm ok"

"No! Kamu bohong sama Abang"

Fara mengalihkan pandangannya ke arah jendela, "Beneran aku gak apa-apa bang"

"Ka,kita bersama sudah 25th lebih.Aku sudah faham bagaimana Kaka.Jadi jangan bohongi Abang,kalau kamu butuh teman cerita Abang siap"

Fadlan terlihat begitu tenang,ia tidak ingin memaksa Fara untuk bercerita karena ia tahu kini Fara sudah mempunyai kehidupannya sendiri.

"Walaupun kamu sudah menikah,tapi Abang akan selalu ada buat kamu.Abang siap menjadi tempat kala kamu berkeluh kesah dengan hidupmu termasuk rumah tangga mu.Abang Faham jika masalah dalam rumahtangga itu cukup kalian berdua saja yang tau,tapi tidak apa-apa juga kan kalau kamu bercerita sama Abang.Abang tidak akan ikut campur hanya ingin meringankan sedikit bebanmu saja.Ya siapa Bu tau setelah kamu cerita sama Abang hati kamu sedikit lega"

Fadlan melirik sebentar Fara yang masih menatap kosong jalanan.

"Abang tau larangan mengumbar atau membicarakan masalah rumah tangga kepada orang lain, karena hal itu bisa membuka aib, menimbulkan fitnah, dan merusak keharmonisan.Abang juga faham tidak boleh mengumbar masalah rumah tangga kepada orang lain tanpa alasan syar’i.Tapi agama tidak melarang seseorang untuk bercerita dengan alasan meminta nasihat asalkan kita bisa memilih orang yang kita pinta nasihat seperti orang alim, amanah, dan tidak suka bergosip.Dan kamu faham betul Abang bukanlah orang yang pandai bergosip."

"Abang hanya ingin kamu tidak menanggung beban itu sendiri Setidaknya jika suamimu tidak bisa dan tidak sanggup biarkan Abang sebagai saudaramu ikut membantu."

Fara menatap sang sepupu,ia dan yang lainnya memang hanya saudara sepupu.Namun hubungan Fara dan yang lain nya lebih dari itu.Umma sengaja menjadi ibu susu dari para sepupunya agar Fara dan sepupunya bisa menjadi muhrim.

Umma ingin anak-anaknya menjadi saudara sepersusuan agar tidak membatalkan wudhu dan juga agar anak-anaknya bisa saling menyayangi dan saling menjaga tanpa adanya batasan.Umi begitu menyayangi semua anak-anak dari para iparnya,bagi Umi semua anak iparnya itu adalah anaknya juga.

Maka tidak aneh jika adik-adik Hamish pun sangat menyayangi Fara dan Bilal.Perlakuan mereka pun sama seperti perlakuan mereka pada anak-anaknya.

Fara menghela nafasnya,"Selesai nanti Fara akan cerita sama abang"

Mungkin benar,jika ia cerita dengan abangnya ia akan sedikit mendapat nasihat untuk masalah rumah tangganya.

***

Walaupun acara sedikit telat,namun semuanya nampak lancar tanpa ada kendala.

Fatimah sudah di jemput suaminya,tinggal Fara dan Fadlan saja yang sudah bersiap untuk pulang.Namun sebelum itu keduanya di minta untuk makan dulu.

Fara dan Fadlan akhirnya masuk ke ruangan yang sudah di siapkan.Terlihat beberapa panitia sedang makan,ia dan Fadlan duduk di meja yang sudah di siapkan khusus untuk panitia.

Keduanya makan dengan khidmat,Fara baru ingat tadi pagi ia baru makan roti saja karena tidak terlalu berselera,makanya perutnya sekarang terasa lapar.

"Jadi gimana ka? jadi mau cerita sama abang?"

Fadlan menyandarkan tubuhnya,di sudah bersiap mendengar cerita kaka sepupunya itu.

Fara terdiam,tangannya menggenggam erat sendok."Tapi janji ya abang jangan menceritakan ini sana Buya dan Umma.

Fara menceritakan semuanya,dari awal pernikahan hingga kejadian kemarin.Tak ada raut keterkejutan dari Fadlan karena memang sudah tau.

Tanpa mereka tau,fadlan menempatkan beberapa orang untuk menjaga kaka serta para adik sepupunya.Ia hanya tidak ingin kecolongan karena bagaimanapun dirinya adalah cucu laki-laki tertua di keluarga Akhtar yang otomatis mempunyai tugas menjadi para cucu Akhtar yang lain.

Ia juga meminta seseorang untuk menjadi bayangan Altheza makanya ia tau semua yang terjadi.Tapi Fadlan sedikit mengerutkan kening mendengar cerita Fara tentang Altheza yang berkhianat.Tapi laporan dari bawahannya tidak seperti itu,bawahannya bilang jika Altheza memang ke club dan hanya minum-minum saja.

"Abang tidak akan bicara banyak,kamu harus kuat dan sabar mungkin ini ujian untuk kamu untuk meningkatkan lagi keimananmu lewat ujian rumah tangga mu."

"Bang..."

"Hm"

"Apa abang percaya mas Altheza akan berubah?"

"Abang hanya akan berdo'a terus untuk kalian berdua ka"

Fadlan pun tidak yakin jika Altheza bisa berubah,namun jika itu terjadi maka Fadlan akan sangat bahagia.

"Boleh abang berntanya?"

Fara mengangguk,kemudian menatap Fadlan.

"Apa perasaan itu sudah tumbuh dihati kamu?"

Fara terdiam,wajahnya kembali menatap lurus ke arah depan.

"Bohong jika Fara gak punya perasaan sama mas Altheza,walau bagaimanapun Mas Altheza suami Fara,orang yang sudah halal bagi Fara.Mungkin untuk rasa sayang sudah ada sejak lama tapi untuk cinta Fara belum berani terlalu dalam karena melihat benteng yang di bangun mas Altheza terlalu tinggi.Fara gak bisa menjangkaunya bang" Lirihnya

"Bukan tidak bisa ka,tapi belum"

"Abang percaya Allah itu Maha Pembolak balikan hati manusia,jadi saran abang terus rayu Allah agar bisa membalikan hati suamimu"

Fara sedikit menghangat,setidaknya ia bisa sedikit lega.

"Jangan takut,abang akan selalu ada di belakangmu.Kalau kamu sedih kamu bisa cerita sama abang ya ka"

"Iya bang,makasih ya bang"

Setelah itu keduanya langsung pamit untuk pulang.Hingga hampir ashar keduanya baru sampai di rumah.

Di dalam rumah,Altheza memantau hp sang istri.Tanpa Fara tau,Altheza memasang gps pada Hp Fara agar dirinya bisa selalu memantau istrinya.

Altheza buru-buru turun saat melihat titik merah memasuki gerbang perumahan.Ia sudah duduk di kursi depan rumahnya.

Mobil berwarna ungu itu mulai memasuki gerbang rumahnya dan berhenti tak jauh dari dirinya duduk.

Pintu terbuka,keluar Fara dan Fadlan.Keduanya langsung menghampiri Altheza.

"Assalamualaikum mas"

Fara langsung mencium tangan Altheza,"Mas bagaimana keadaannya?Apa masih demam dan pusing?"

"Sudah tidak"

"Syukur Alhamdulillah,mas sedang apa di sini? Mas nunggu Fara?"

"Tidak,tadi hanya sedikit bosan di dalam rumah"

"Ya sudah kalau gitu Fara masuk masuk dulu ya mas,mau simpan ini dulu"

"Bang mau masuk dulu?"

"Kayanya langsung aja ka,ini kunci mobilnya" Fadlan menyerahkan kunci mobil milik Fara.

"Abang bawa mobil Fara saja deh,kasian kalau naik ojek online"

"Gak apa-apa ka,abang naik online saja lagian abang malas kalau besok harus nganterin lagi mobil kaka"

"Tapi bang-"

"Biar di antar supir saya saja" Ujar Altheza tiba-tiba.

"Apa tidak merepotkan?" Bukan Fadlan tapi Fara yang merasa sungkan.

"Tidak!"

"Ya sudah kalau gitu,makasih ya mas.Bang Fara masuk duluan ya.Abang hati-hati di jalan ya"

Fadlan hanya mengangguk,setelah melihat Fara masuk pandangannya langsung beralih pada Altheza yang menatap dirinya juga.

"Thank" ucap Fadlan singkat sedangkan Altheza hanya diam.

"Gue pamit!" Fadlan berbalik namun langkahnya terhenti kemudian ia kembali berbalik dan mendekati Altheza.

"Jaga kaka gue baik-baik.Jangan sampai bikin dia kecewa kedua kalinya.Dan kalau sampai itu terjadi,jangan salahkan dia kalau dia milih pergi dan gue jamin lo gak akan pernah bisa menemukannya."

Altheza mengepalkan kedua tangannya,apa maksudnya Fadlan bicara seperti itu.

"Jangan sampai lo menyesal nantinya setelah lo kehilangan Ka Fara.Karena gue gak bisa jamin Ka Fara bisa terus sabar sama kelakuan lo sama dia"

Sebuah bisikan yang kebih tepatnya seperti sebuah peringatan,membuat Altheza diam mematung.

...🌸🌸🌸...

1
Puji Hastuti
Lanjut kk
Puji Hastuti
Altez kenapa kamu gak jujur aja
Puji Hastuti
😍😍😍😍😍lanjut kk
Puji Hastuti
Ada kemajuan si altez bicara panjang kali lebar
Puji Hastuti
Kenapa hatiku ikut sakit, fara menangislah, setelah itu kamu gak boleh nangis lagi
Puji Hastuti
Altez kenapa kamu keras seperti batu
Puji Hastuti
Di sekolah anaku blm terealisasi MBG, tapi dah parno aja ini, banyak kasus keracunan
Puji Hastuti
Ia sekarang lagi marak keracunan MBG, semoga anaknya cepat sembuh ya kk, 💪💪
Puji Hastuti
Mksh kk udah up
Puji Hastuti
Lanjut kk
Puji Hastuti
Zenita 😍😍😍
Puji Hastuti
Selamat berpusing² altez
Puji Hastuti
Fara sabar ya 💪
Puji Hastuti
Altez awas ya kamu, ntar bucin lho
Puji Hastuti
Duh kak, kok aq gak dapat notif novel ini ya
Dinar Almeera
udah gak sabar nunggu kebucinan.mereka
Dinar Almeera
🌹🌹 aku kirim dua mawar untuk angpao pernikahan kak Fara selamaaatt
Dinar Almeera
Kak aku kirim 🌹🌹🌹 yuk lanjutkan lagi hehe
SecretChair: MasyaAllah Tabarakallah...makasih kaka 😍
total 1 replies
Dinar Almeera
Yuk lanjut yuk kak ditunggu bucinnya
Puji Hastuti
Zenita kamu cerdas 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!