NovelToon NovelToon
Ustadzah Untuk Mafia Kejam

Ustadzah Untuk Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: R²_Chair

Apa jadinya jika seorang Ustadzah harus menikah dengan seorang mafia yang terkenal kejam dan juga selalu bermain perempuan.
Apakah keduanya akan menerima pernikahan tersebut atau malah menolaknya ?

Antara Cinta dan ego
Antara dunia dan akhirat
Antara Hati dan Akal
dan
Antara Fara dan Althezza

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ustadzah 27

Siapa sangka hubungan yang awalnya terasa asing,kini terlihat sedikit hangat.

Sudah satu minggu sejak acara belanja bersama,kini sikap Altheza sudah mulai menghangat,walaupun wajahnya masih terlihat datar namun nada bicaranya sudah mulai tak pernah dingin lagi.

Altheza juga sudah mulai pulang ke rumah tepat waktu,jikapun terlambat ia pasti langsung memberi tahu Fara.

Hari ini adalah hari Sabtu dimana Altheza hanya bekerja setengah hari.Keduanya sedang duduk di meja makan.Fara mengisi piring Altheza dengan nasi goreng yang sudah ia masak.Pagi ini Altheza meminta menu nasi goreng seafood.

"Segini cukup mas"

"Cukup!" Jawabnya singkat.

Keduanya nampak begitu khusuk menikmati sarapannya.Hinga tak lama Altheza sudah menghabiskan sarapannya.

"Apa hari ini ada jadwal undangan?"

"Iya ada mas"

"Dimana?"

"Di Lapas khusus perempuan mas"

"APA!"

Altheza terkejut mendengar istrinya mendapat undangan dari lapas atau tempat dimana banyak orang jahar mendapat hukuman.

"Kenapa mas?" Tanya Fara bingung.

"Kenapa dulu kamu tidak bilang dulu pada saya kalau dapat undangan dari tempat itu,kenapa langsung menyanggupi?" Protes Altheza.

Fara mengerjapkan matanya,ia melongo melihat kesal dari suaminya.Biasanya mau marah,senang atau benci Altheza tidak akan merubah mimik wajahnya tapi sekarang entah sadar atau tidak Altheza sudah merubahnya.

"Bulan lalu kan Fara sudah izin sama mas,kan memang setiap ada undangan masuk Fara selalu tanya dulu sama mas boleh atau tidak teru mas kan cuma jawab 'Hm' doang"

Altheza di buat membisu,apakah benar istrinya sudah izin.Memang benar setiap pagi sebelum berangkat ke kantor istrinya selalu minta izin untuk keluar rumah atau menerima undangan di luar.Tap Altheza selalu cuek dan kadang-kadang tidak terlalu peduli kemana istrinya akan pergi.

"Apa bener ya istri saya sudah bilang? Ah kayanya saya gak terlalu mendengar dimana-dimananya makanya waktu itu mengizinkannya.Bodohnya Kau Altheza,kenapa waktu itu gak di dengarkan dulu dimana-dimananya.Kalu udah gini gak mungkin bisa di cancel kan,mana waktunya udah mepet lagi.Terus kalau di izinkan takut terjadi apa-apa sama istri saya,lapas bukanlah tempat yang aman untuk istri saya yang super lembut ini"

Altheza terdiam sesaat,otaknya berfikir.Ia tidak mungkin mengizinkan begitu saja istrinya pergi,walaupun ada bodyguard tapi tetap saja hatinya tak tenang.

"Jam berapa acaranya?"

"Sekitar jam satu siang mas,soalnya bukan Fara aja yang ngisi.Ada dua orang Ustadz dan Ustadzah semua giliran,kalau Fara di beri waktu pas jam satu siang nanti"

"Baiklah,tunggu saya pulang.Nanti saya yang antar"

Fara terkejut,apa dirinya tak salah dengar? Suaminya ingin mengantarkan dirinya bekerja?

"Tapi mas_"

"Sudah jangan protes! Kamu hubungi managermu saja untuk menunggu disana" Ucapnya tak ingin di bantah.

"Ya sudah kalau gitu,terserah mas saja" Jawab Fara akhirnya hanya bisa pasrah dengan keputusan suaminya.

"Kamu siap-siap saja,sebelum jam makan siang saya jemput"

"Iya mas"

Altheza kemudian berdiri dan bersiap berangkat.Fara mengikutinya sampai pintu rumah.

Keduanya saling berhadapan,Altheza menyodorkan tangannya pada sang istri.Fara menciumnya dengan takzim,dan betapa terkejutnya Fara saat Altheza membalasnya dengan mencium singkat pelipisnya.

Fara diam mematung,untuk pertama kalinya Altheza mencium keningnya setelah sekian lama menikah.

Dulu saat acara pernikahan Altheza pernah mencium keningnya,namun rasanya berbeda.Tapi sekarang entah benar atau tidak ia bisa merasakan ketulusan dari ciuman tersebut.

****

Siang menjelang,Fara sedang bersiap untuk pergi.Waktu sudah menunjukan pukul sebelas siang,ia segera turun dari kamarnya karena mendapat notif dari suaminya yang sebentar lagi sampai.

Dan benar saja,setengah jam kemudian mobil Altheza memasuki gerbang.Altheza melotot melihat penampilan istrinya begitu cantik.

Ia akui jika sang istri memang pintar dalam memadu padankan busana.Terlihat sekarang,walaupun bercadar namun penampilan sederhana sang istri mampu membuat auranya semakin terlihat.

Begitu cantik dan anggun,walaupun sederhana namun terlihat berkelas.Dan jangan lupa gamis-gamis yang di pakai Fara memang di pesan khusus Altheza pada seorang desainer muslim kelas dunia yang pastinya harganya fantastis.

Fara sempat protes karena suaminya dengan sengaja memesan puluhan gamis untuk dirinya. "Mas kenapan sih harus pesan khusus,kan bisa beli di mall yang biasa-biasa aja.Sayang loh uang puluhan juta hanya untuk pakaian saja"

Altheza kembali mengingat protes sang istri minggu lalu saat seseorang mengantarkan pakaian-pakaian untuk dirinya.

Tok

Tok

Suara ketukan di kaca membuat Altheza tersadar,ia buru-buru membuka kunci pintu dan tak lama Fara masuk.

"Mas kenapa?" Pasalnya sejak tadi suaminya hanya berdiam di dalm mobil tanpa membuka kunci pintu mobil.

"Tidak apa-apa,sudah siap?"

"Sudah mas"

Altheza mengangguk,tak lama ia memutar kunci dan langsung menghidupkan mobil.

Tepat jam satu kurang keduanya sampai,tadinya Altheza ingin mengajak dulu istrinya makan siang namun karena waktunya yang tidak akan cukup akhrinya keduanya harus menunda waktu makan siangnya.

Fara langsung naik ke atas panggung setelah menyapa beberapa panitia dan tamu kehormatan lainnya.Sedang Altheza ia memilih masuk belakangan,ia ingin meluruskan dulu punggungnya setelah tadi bekerja tanpa istirahat.

Hampir satu jam Fara di atas panggung,Altheza yang duduk di pojok belakang terlihat begitu kagum dengan istrinya.Ia baru sadar ternyata istrinya memang istimewa,ia berbeda.Penuh kelembutan dan kehangatan.

Matanya terus mengawasi gerak gerik sang istri dan sekitarnya,jiwa mafianya sudah siaga takut terjadi hal yang bisa mencelakai sang istri.

Hingga tak lama istrinya turun dari panggung dan berjalan menuju suatu ruangan di bimbing beberapa panitia berseragam polisi kemudian di ikuti Fatimah sang manager.

Altheza berdiri ia pun mengikuti sang istri,namun belum sempat masuk dirinya mendengar suara laki-laki yang berbicara pada istrinya.

"Ustadzah perkenalkan ini anak saya Kapten Mario umurnya sama seperti Ustadzah tapi walaupun masih muda anak saya sudah bergelar kapten"

"Saya Mario Ustadzah" Ucap laki-laki jangkung itu sambil menangkup tangannya di dada.

"Oh iya,saya Fara "

"Oh iya Ustadzah,sebenarnya saya mengajak Ustadzah ke ruangan ini karena ada hal yang ingin saya sampaikan pada anda"

"Oh ya,apa Pak Jendral.Silahkan!"

"Begini Ustadzah,saya dan keluarg bermaksud ingin meminang Ustadzah sebagai istri untuk anak saya Mario"

Deg

Altheza terkejut,tanganya mengepal keras.Pantas saja dirinya merasa keberatan saat istrinya mendapat undangan dari lapas.Ternyata akan terjadi seperti ini toh.Untungnya ia ikut menemani sang istri sehingga ia bisa mencegah hal yang akan membuatnya kehilangan sang istri.

"Sayang!"

Tiba-tiba suara berat dari seorang laki-laki membuat semuanya terkejut.Laki-laki tampan dan gagah terlihat memasuki ruangan,masih dengan setelan kantornya membuat semuanya bingung terlebih saat memanggil kata 'sayang' yang entah kepada siapa.

"Mas.." Ucap Fara dengan perasaan yang masih terkejut dan takut,ia takut suaminya mendengar ucapan Jendral tersebut.

"Apa sudah selesai?"

"Eu..sudah mas"

"Ayo pulang,kamu belum makan siang kan" Ucapnya lembut namun masih terdengar kaku di telingan Fara.

"Iya mas,sebentar.." Fara langsung menarik suaminya untuk mendekat.

"Pak jendral kenalkan ini suami saya"

Suasana mendadak panas saat Fara memperkenalkan Altheza sebagai suaminya.Bahkan sang jenderal dan anaknya pun dibuat mematung melihat laki-laki tampan,gagah namun berwajah datar.

"Sore Pak Jenderal, kenalkan saya Altheza Lingga Maheswara suami dari Athaya Farannisa Akhtar Maheswara"

Semua orang di dalam ruangan semakin terkejut saat mendengar nama laki-laki di depannya ini.

Siapa yang tidak tau nama pengusaha besar itu,namun mereka belum pernah melihat seperti apa wajah pengusaha tersebut.

1
Puji Hastuti
Lanjut kk 💪💪
Puji Hastuti
Percaya diri sekali kau dominic, fara emang ramah ke semua orang.
Alby Raziq
lanjut..🙏🏻
Puji Hastuti
Mks kk, lanjut 💪💪
Puji Hastuti
Perang di mulai
Alby Raziq
terima kasih Thor,tetap semangat Thor 🙏🏻
Alby Raziq
semangat Thor up nya 💪🏻🙏🏻
nimaz
apakah bang fadlan yg nyabotase?
partini
lebih peka lagi mafia kecolongan aihhhh 🤦🤦
Puji Hastuti
Mulai ada yg mengusik nih
Elizabeth Zulfa
mafia kok lelet kewaspadaan mnurun
Puji Hastuti
Ngerti² sedap kalau altez bertindak
Puji Hastuti
Wkwk wkwk altez oh altez 😄
partini
hemmm lovely doply dia seorang mafia so tuntun di ke jalan yg benar berhenti dari dunia hitam ke putih
Puji Hastuti
Lanjut kk makin penasaran ini, gimana reaksi altez nanti ya?
Puji Hastuti
Aduh di gantung itu gak enak kk
partini
buka lihat kecantikan istri mu
chiara azmi fauziah
mampir aku thor
partini
dah tau tuh sekertaris ada niat ga bener ,,mafia aneh Banggt
Puji Hastuti
Lanjut kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!