NovelToon NovelToon
Jantung Hati Sang Pemimpin

Jantung Hati Sang Pemimpin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dua orang sahabat dekat. Letnan satu Raden Erlangga Sabda Langit terpaksa harus menjadi presiden dalam usia muda karena sang ayah yang merupakan presiden sebelumnya, tutup usia. Rakyat mulai resah sebab presiden belum memiliki pasangan hidup.


Disisi lain presiden muda tetap ingin mengabdi pada bangsa dan negara. Sebab desakan para pejabat negara, ia harus mencari pendamping. Sahabat dekatnya pun sampai harus terkena imbas permasalahan hingga menjadi ajudan resmi utama kepresidenan.


Nasib seorang ajudan pun tak kalah miris. Letnan dua Ningrat Lugas Musadiq pun di tuntut memiliki pendamping disaat dirinya dan sang presiden masih ingin menikmati masa muda, apalagi kedua perwira muda memang begitu terkenal akan banyak hitam dan putih nya.


Harap perhatian, sebagian besar cerita keluar dari kenyataan. Harap bijaksana dalam membaca. SKIP bagi yang tidak tahan konflik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Pertengkaran.

"Abang mau di masakin apa?" Tanya Nadine dengan semangat karena hari ini Bang Lugas meminta Dena untuk beristirahat lebih lama demi kestabilan kandungannya.

"Nggak usah, nanti saya belikan makan saja." Jawab Bang Lugas tidak ingin repot ataupun mendapatkan pelayanan khusus dari Nadine.

"Abang tenang saja, Nadine juga bisa masak."

Bang Lugas hendak menjawabnya tapi Dena merasa tidak nyaman. Ia melarang Bang Lugas berdebat karena ingin tenang menikmati masa kehamilannya.

Tak ada larangan dari Bang Lugas, Nadine pun menuju dapur.

"Kamu ini apa-apaan, dek. Abang tidak mau di layani siapapun termasuk Nadine. Abang tau selama ini kamu tertekan, tapi tidak seperti ini caranya." Omel Bang Lugas.

"Abang bilang Dena salah, tapi dimana pun posisi Dena juga tetap salah. Yang ada di perutnya juga anak Abang. Berikan perhatian yang sama." Ujar Dena.

"Abang memperhatikan bayinya saja, bukan ibunya."

"Tapi ibu yang bahagia akan membuat anak ikut bahagia." Rasanya Dena sesak menanggapi suaminya. Ia pahami suaminya ingin menjaga perasaan nya namun saat ini tidak ada satupun hal yang bisa di jaga.

"Lalu Abang harus bagaimana???? Abang jadi serba salah. Keputusan ini sudah di buat atas permintaan dan persetujuan mu juga. Kalau Abang memperhatikan Nadine, kamu sendiri yang akan sakit. Tidak ada kewajiban bagi Abang untuk menjaga perasaannya, Nadine memang ibu dari anak Abang yang lain, tapi dia bukan istri Abang yang lain." Nada suara Bang Lugas mulai meninggi. "Seharusnya kamu tutup mata dan telingamu, jangan pedulikan apa yang akan Abang lakukan sama Nadine. Mau Abang usir pun, itu hak Abang. Rumah dinas ini masih atas nama Abang."

Perlahan perasaan Dena mulai terluka, ia mulai sensitif dengan pikirannya sendiri. "Nikahi saja Mbak Nadine."

"B*****t, c*k..!!!!!!! Teruskan.. Bicaramu mulai ngawur..!!!!!!! Kalau kamu memang Abang menikah dengan Nadine, oke.. Abang nikah. Setiap malam Abang juga akan menemaninya dan membelainya sampai tidur. Begitu kan, inginmu????"

braaaaaakkkk.....

Bang Lugas keluar dari kamar sembari membanting pintu dengan keras. Umpat marahnya tanpa sadar seakan meluapkan beban batin yang selama ini ia tahan.

Dena memejamkan matanya seraya beristighfar, namun kali ini rasa di hatinya berkali-kali lipat lebih sakit dari sebelumnya.

...

Malam hari. Begitu banyak makanan Terhidang di atas meja makan. Rasanya Nadine sudah menguras isi lemari es hanya untuk makan malam hari ini.

Bang Lugas cukup terkejut melihatnya, namun kali ini dirinya hanya diam. Pertengkarannya tadi siang dengan Dena sudah membuat hatinya berantakan.

"Nadine ambilkan ya, Bang." Kata Nadine dengan wajah ceria seolah mengambil kesempatan dalam kesempitan meskipun mulutnya diam.

Tak ada kata namun Bang Lugas mengambil piring dari tangan Nadine kemudian mengambil sendiri nasinya.

"Abang mau apa? Nadine ambilkan." Kata Nadine lagi penuh semangat.

"Saya ambil sendiri." Jawab Bang Lugas malas.

Satu suap, rasa makanan itu lebih berasa manis dan kali ini rasa asin gurih yang biasa ia rasakan tidak lagi ada.

Dena menyendok nasi kemudian mencoba mengunyah dan menelan makanan itu dengan susah payah. Semua terasa hambar dan mati rasa baginya.

"Dena sudah selesai." Dena pamit dan membawa piringnya ke dapur.

Bang Lugas hanya sekedar meliriknya saja. Ia ingin memberi sedikit pelajaran dan syok terapi bagi Dena agar tidak sembarang bicara. Ia ingin Dena mengerti bahwa pernikahan adalah suatu ikatan yang tidak bisa di permainkan.

"Abang, si dedek pengen di suapi papanya. Nadine lelah sudah memasak malam ini." Rengek Nadine sambil menyodorkan piringnya.

Namun saat itu Nadine kaget saat Bang Lugas menahan piring tersebut dengan punggung tangannya.

"Kalau niatmu hanya ingin saya ribut dengan Dena, lebih baik kamu angkat kaki dari rumah saya..!!" Ancam Bang Lugas, suaranya lirih namun penuh penekanan.

"Apa sih, Bang. Bukankah Nadine tidak ikut campur urusan Abang dan Dena." Kata Nadine tak berani menatap wajah Bang Lugas.

"Secara tidak langsung memang iya, tapi kamu merusak mental Dena secara perlahan. Kamu dengar baik-baik, Nadine. Kalau sekali lagi kamu berani bertingkah atau dengan sengaja membuat Dena down.... Saya tidak segan untuk menghajar mu..!!!!!!!"

Bang Lugas memilih keluar rumah untuk menenangkan diri. Amarahnya benar-benar memuncak membuat dada dan kepalanya terasa panas.

...

Entah berapa banyak batang rokok yang teronggok di asbak. Rokok merk Dunnil kesukaannya memang hanya menjadi saksi bisu atas perasaannya namun hatinya masih belum juga lega. Bibirnya memang masih bisa tersenyum, ia juga masih bisa bercengkrama dengan rekan-rekannya namun tidak dengan hati dan pikirannya yang melayang terbang.

Hanya kedua sahabat yang mengerti bagaimana perasaannya saat ini.

"Pulang dan istirahatlah..!!" Kata Bang Erlang.

"Gampang."

"Mereka butuh kamu di rumah." Imbuh Bang Decky.

"Hanya Dena. Istriku hanya Dena." Jawab Bang Lugas. Setiap membahas tentang istrinya, hatinya selalu sensitif.

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya minta di buang ke laut
Maysuri
nah gitu dong bang tegas am nadin,walau bagai mn pun yg halal itu lebih berhak atas dr mu....semangat mbak nara.,....💪💪💪
Maysuri
sebenarnya km itu seorang prajurit loh bang d mn ketegasanmu,
Jero Rina
muak kali lihat Nadine yg tak tahu diri
Nabil abshor
mana ada kata serakah untuk ikatan suami istri. semua yg ada didiri kamu dan suamimu adalah hak milik mutlak kalian berdua. jika ad yg mengganggu hantam saja,g usah sungkan².
Nabil abshor
wkwkskwkk,,,,, aku baru mau komen gt,eeeh udh keduluan si anne,,,,
dyah EkaPratiwi
kurang tegas ini bang lugas kasian dena
dyah EkaPratiwi
ang minta di sleding si nadine
Maysuri
itu engk serakah nadhin,tp itu hak km kpk karna km adalah istrinya bang lugas yg sah....semangat mbak nara...💪💪
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya g bisa jaga perasaan, padahal kesalahan sendiri
Maysuri
nadin kamu calon" pelakor....🤭🤭🤭semangat mbak nara....
Maysuri
loh" .....jangan egois km nadin.mending d akui loh sempat engk malu km🤔🤔
Jero Rina
Nadine kampret.. di kasih hati minta jantung
Nabil abshor
😌😌😌 entahlah aku hrus jengkel atau kasian sm km nadine,,,,
Lendra malayu
aduhhh,,, kok ada Nadine nongol,, bakal runyam nihh,, gas thoorrr 💪😍
dyah EkaPratiwi
kemaren kemana aja Nadine sekarang kondisinya sudah berbeda
Maysuri
loh".... nadin kmn aj km....dah kayak jelangkung aj,dateng engk d undang pergi engk d anter 😊😊
dyah EkaPratiwi
Nadine knp menghindar dr bang lugas
Maysuri
polosnya lah cah ayu dena....
Nabil abshor
weeeesssss weeeeesssss,,,, pepet trusss weesssss bang,,,, 😌😌😌👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!