cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sudah sukses hidup di rantau. saat dia akan menikahi pujaan hati nya,Bundo nya,kakak dari almarhumah ibu nya membukakan sebuah rahasia besar.
gadis yang akan di nikahi nya itu ternyata anak kandung dari ayah nya dengan wanita lain.
apa yang akan di lakukan oleh Farhani,nama pemuda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Depi Delita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dipermalukan
" Usahlah ma,jangan bikin malu lagi. Kalau bang Farhan tidak mau mengakui Sonia sebagai adik nya,ya sudah. Ngapain mama marah marah. Toh dulu mama dan papa juga tidak pernah ingat kalau papa itu juga punya anak lain di kampung nya" ucap Aurora.
Buk Silvi kesal mendengar ucapan Aurora," kamu kenapa sih selalu membela si Farhan. Ingat Aurora,dia itu sekarang bukan lagi calon suami mu,tapi di itu Abang mu. Kalau dia salah,ya harus di ingat kan" ucap buk Silvi
Aurora mengangguk," aku tau itu ma. Nggak usah mama ingatkan lagi. Kalau bang Farhan itu salah,tidak perlu mama yang menegurnya. Biar orang lain saja. Jangan bikin masalah lagi dengan dia. Anggap saja dia itu bukan siapa-siapa kita. Toh selama ini juga begitu. Jangan mama jadi sok berkuasa atas dia sehingga mama mau maju untuk menegur nya" ucap Aurora.
" kemaren aku tak sengaja bertemu dengan bang Farhan. Dia sendiri yang meminta agar kita menjauh dari nya. dia tidak ingin berurusan dengan kita lagi. ingat ma,luka hati nya akan perbuatan papa dan mama pada ibu nya di masa lalu tidak akan mudah di hilangkan dari ingatan nya. Jadi tolong mengerti" ucap Aurora yang kemudian berdiri dan berjalan meninggalkan mama nya.
Buk Silvi terdiam sejenak. Kemudian dia menghubungi nomor suami nya dan menceritakan apa yang di cerita Sonia tentang ucapan Farhan pada nya.
" kalau itu yang di inginkan oleh Farhan,maka kabulkan saja. Kita tidak rugi kalau dia tidak mau mengakui kita ini keluarga nya. mulai sekarang jangan sebut nama nya lagi" ucap pak Sudirman.
" jadi Abang akan diam saja anak kita Sonia di perlakukan buruk oleh Farhan " ucap buk Silvi kesal.
" Udah lah Silvi,jangan cari masalah lagi. Lagian untuk apa Sonia mendatangi toko nya Farhan. Dia yang cari masalah sendiri. Orang tidak mau mengakui kita, untuk apa kita sok mau mendekat. Sekarang jangan bahas masalah itu lagi" ucap pak Sudirman sambil mengakhiri panggilan itu.
Buk Silvi langsung kesal karena tidak menyangka kalau suami nya akan berpikiran sama dengan Aurora.
Sonia mendekati mama nya," ma,mama nggak pergi arisan. Tu buk Nini manggil" ucap Sonia sambil menunjuk ke arah depan rumah nya
" astaga,mama lupa. Mudah mudahan saja nama mama yang keluar" ucap buk Silvi yang langsung mengambil tas nya dan berjalan keluar.
Buk Nini teman nya buk Silvi langsung tersenyum saat melihat buk Silvi mendekati nya. " tumben buk Silvi telat. Biasa nya buk Silvi yang jemput saya" ucap buk Nini.
Buk Silvi langsung tersenyum,"tadi ada kerjaan dulu" jawab buk Silvi. Mereka berdua kemudian berjalan menuju rumah tetangga mereka tempat diadakannya arisan tersebut.
" eh buk Silvi dan buk Nini,ayo masuk buk. Bentar lagi acaranya mau di mulai" ucap buk Rika si tuan rumah.
buk Silvi dan buk Nini langsung masuk. " kalau nggak ngincar uang arisan hari ini,malas banget aku datang" ucap buk Silvi dalam hati.
" maaf ya buk Silvi,acaranya kemaren saya tidak bisa datang. Soal nya acara nya berbarengan sama wisuda anak saya yang kuliah di luar kota" ucap buk Raya, tetangga jauh buk Silvi.
Buk Silvi langsung tersenyum," nggak apa-apa buk. Saya ngerti kok. urusan anak itu nomor satu" jawab buk Silvi.
" acara nya kan nggak jadi buk. Dibatalkan " ucap buk Mimin yang sudah terlanjur sakit hati dengan mulut pedas nya buk Silvi yang suka merendahkan anak nya.
Buk Silvi langsung menatap tajam.ke arah buk Mimin. Buk Mimin yang tidak suka di tatap begitu langsung bicara.
" kok anda marah sih buk. kan benar kalau acara nikahan itu di batal kan. Para tetangga yang lain juga pada tau. Saya cuma mau ngasih tau buk Raya aja,karena beliau kan baru pulang dari luar kota. Agar beliau tidak ketinggalan informasi. Seperti yang sering buk Silvi lakukan kalau ada berita panas tentang tetangga kita" ucap buk Mimin lagi.
Buk raya tersenyum dalam hati," kesempatan ni buat bikin malu si Silvi. Sekarang saat nya balas dendam. Karena biasa nya dia yang paling suka menyebarkan gosip di komplek ini. Dulu kasus perselingkuhan suami ku juga dia yang nyebarin" ucap buk raya dalam hati.
" kenapa bisa di batalin buk. Apa calon mempelai laki-laki nya udah punya istri" tanya buk raya pura pura tidak tau. Padahal dia sudah mendapatkan informasi nya dari tetangga yang lain.
" kawin sedarah buk. Maksud nya hampir kawin sedarah. Untung keluarga ada dari keluarga mempelai laki-laki nya yang mengenali pak Sudirman yang ternyata ayah kandung dari calon pengantin pria nya. Kalau tidak,ya ampun. Bisa terjalin hubungan sah menurut hukum negara,tapi haram dalam hukum agama" ucap buk Mimin.
Buk Raya pura pura terkejut" astagfirullah,kok bisa. Apa buk Silvi dulu tertipu saat nikah sama pak Sudirman" ucap buk Raya.
" itulah laki laki,tidak puas hanya dengan satu wanita. mudah sekali terbujuk oleh rayuan pelakor. Buk Silvi yng tabah ya. rumah tangga saya juga dulu sempat di recokin oleh pelakor. Untung suami saya cepat sadar nya dan kembali lagi pada kami"ucap buk Raya sambil tersenyum dalam hati.
Buk Silvi yang akan bicara langsung di potong oleh buk Mimin," sayang nya dalam masalah ini kan bukan ibu nya calon pengantin laki-laki nya yang jadi pelakor,rapi ibu nya calon mempelai wanita yang jadi pelakor nya" ucap buk Mimin yang membuat orang orang di sana langsung tertawa.
Buk Silvi langsung marah mendengar ucapan buk Mimin," jaga ucapan anda buk. Anda tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Saya ini bukan pelakor " ucap buk Silvi dengan suara keras.
" eh buk Silvi,dimana mana yang nama nya merebut laki orang itu ya pelakor . Tau kan pelakor,perebut laki orang. Kalau anda bukan pelakor,trus apa dong nama nya" ucap buk Mimin.
Buk Rika a langsung melerai," udah udah,ngapain kita meributkan masalah itu. Hari ini kita kumpul di sini bukan untuk membahas masalah pribadi . tapi untuk menjalin silaturahmi " ucap buk Rika.
Buk Silvi langsung berdiri," saya keluar dari arisan ini. Saya tidak mau berkumpul sama orang orang yang berpikiran picik seperti dia" ucap buk Silvi sambil menunjuk kearah buk Mimin.
Buk Mimin langsung tersenyum sinis," giliran kesalahan anda yang jadi topik utama nya,anda marah. giliran anak orang,mulut anda yang berapi-api menyebarkan keburukan nya. Playing victim " ucap buk Mimin.
Buk Silvi yang kesal langsung keluar dari rumah buk Rika.
" Awas kau Mimin , tunggu pembalasan ku" ucap buk Silvi sambil berjalan pulang.