NovelToon NovelToon
Celine Juga Ingin Bahagia

Celine Juga Ingin Bahagia

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:641
Nilai: 5
Nama Author: *𝕱𝖚𝖒𝖎𝖐𝖔 𝕾𝖔𝖗𝖆*

Celine si anak yang tampak selalu ceria dan selalu tersenyum pada orang-orang di sekelilingnya, siapa sangka akan menyimpan banyak luka?
apakah dia akan dicintai selayaknya dia mencintai orang lain? atau dia hanya terus sendirian di sana?
selalu di salahkan atas kematian ibunya oleh ayahnya sendiri, membuat hatinya perlahan berubah dan tak bisa menatap orang sekitarnya dengan sama lagi.
ikuti cerita nya yuk, supaya tahu kelanjutan ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon *𝕱𝖚𝖒𝖎𝖐𝖔 𝕾𝖔𝖗𝖆*, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tegang untuk beberapa saat

Siang hari pukul 12.55

"Nona yakin mau turun ke bawah? Sudah baik-baik saja? Kalau tidak bibi akan bawakan nya ke kamar nona." ucap Erina meyakinkan.

"Tidak bi, Celine mau makan di bawah saja. Bibi kan juga baru masak, pasti belum ada siapa-siapa di sana, palingan jam satu nanti akan ada yang makan." jawab gadis kecil itu ketika kakinya sudah melangkah keluar kamar.

"Celine juga bosan di kamar saja, bi." jelasnya lagi saat Erina juga ikut dibelakangnya.

"Ya sudah, kalau begitu nona makan nya di bawah. tapi, kalau ada papa nona bagaimana? Apa nona baik-baik saja?." tanya Erina dengan nada yang mencoba meyakinkan.

Celine diam sejenak tapi langkahnya terus maju perlahan, dan akhirnya dia kembali menatap Erina yang jalan di sampingnya "Yah...tidak apa-apa, palingan papa akan diam saja kan?." anak itu pun tersenyum manis pada Erina yang di balas senyuman juga oleh Erina.

Mereka berdua pun turun tangga bersama, Erina memegangi Celine yang kesulitan untuk turun, takut anak itu akan terjatuh jika dibiarkan berjalan sendirian.

"Nona, besok mau masuk sekolah tidak?" tanya Erina memecahkan keheningan diantara mereka.

Celine pun mengangguk cepat "Iya bi, Celine mau sekolah! Celine bosan dirumah terus." gumamnya dengan sedikit cemberut.

Erina yang melihat itu hanya tertawa kecil "Ya sudah, besok nona Celine sekolah. Bibi akan bilang pada tuan Damian, agar besok dia menunggu nona bersiap."

Tak lama mereka pun akhirnya sampai di dapur, di meja makan semua sudah tersedia. Ada lauk, ada sayuran dan ada buah-buahan yang memenuhi meja makan.

"Biasanya jam segini papa nona belum kembali. Nona makan ya, agar nanti papa nona kembali nona sudah selesai makan." Erina mengambil piring dan meletakkan nya di depan Celine yang sudah duduk di kursi.

Dengan perlahan dia menyendok kan nasi dan meletakkan nya diatas piring Celine, tidak banyak karena takut anak itu tak menghabiskan nya karena sakit.

Di atas meja lauknya beragam, ada cumi asam manis, ada udang goreng tepung, lalu ada telur sambal. Dan yang pastinya itu semua makanan kesukaan gadis kecil itu.

"Bibi masak banyak sekali lauknya, dan lagi ini semua masakan kesukaan Celine." ujarnya saat matanya berbinar melihat makanan yang ada di atas meja.

"Iya dong, bibi kan memasakkan ini semua khusus untuk nona, kalau yang lain harus ikut saja." bisiknya pelan pada Celine diikuti tawa kecil mereka berdua.

Akhirnya Celine pun makan dan dia ditemani dengan Erina. Hanya mereka berdua yang seperti ibu dan anak, menyantap makanan dengan penuh tawa diantara mereka.

Tapi, dengan cepat semua itu tergantikan dengan senyap saat mereka melihat papa Celine yang sudah kembali dari kantornya.

Celine yang tadinya tersenyum kini hanya bisa diam, apalagi saat langkah Damian terdengar menuju dapur. Celine meliriknya sedikit tapi tak berani menatapnya, dia pun menyelesaikan makannya secepat mungkin agar tak bertemu dengan papa nya.

Langkah Damian yang tadinya terdengar kini berhenti tepat di ambang pintu dapur. Dia melihat Celine yang sedang makan disana, tidak mengatakan apapun padanya hanya diam dan kembali berjalan menuju meja makan.

Celine dan Erina diam karena takut, mereka tak berani bicara banyak seperti sebelumnya takut Damian akan memarahi mereka karena bicara saat makan.

Damian pun duduk di kursinya, dan tak lama dari situ Valora dan juga Anastasya datang ke dapur dan duduk di kursinya masing-masing.

Untunglah waktu itu juga Celine menyelesaikan makannya, dia langsung minum air dan cepat-cepat turun dari kursinya.

Bibi Erina yang melihat itu tahu bahwa dia mencoba menghindari papa nya yang dingin itu. Dan akhirnya Celine kembali ke kamarnya, sementara Erina berada di bawah untuk mengurusi dapur yang akan penuh dengan piring kotor bekas mereka makan.

Tapi, mereka akhirnya sama-sama bisa bernafas lega. Celine yang lega karena bisa menghindari papanya dan Erina yang lega karena tidak harus melihat Celine yang tertekan.

1
Musri
baru awal aja dh suka,mudah2n alur ceritanya bagus GK berbelat Belit...semangat Thur💪🫰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!