Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.
Ketika Alisha kembali bertemu dengan Askara, Ia tak menyangka luka lama justru tumbuh menjadi harapan baru. Namun saat beberapa potong kejadian membuat Alisha bertanya-tanya siapa sebenarnya yang harus ia percaya? Kisah nya semakin rumit saat kesalahpahaman, rahasia, dan sebuah perjodohan.
Namun benarkah begitu? Ataukah Alisha hanya terjebak pada apa yang matanya lihat, sementara hati nya sendiri menolak percaya?
Saat kebenaran terungkap ia harus memilih
untuk percaya pada keraguannya, atau kembali pada janji manis Askara yang tak pernah berhenti untuk memanggil nya pulang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part - 27
Hari ini pekerjaan Askara sedang menumpuk, ia memijit pelipisnya untuk meredakan rasa pusing yang melanda. Bertambah lah kepusingan Askara saat Riani sang sekretaris selalu bolak-balik masuk ke ruangannya.
Aksara benar-benar sudah muak melihatnya.
"Kau ini mau bekerja atau mau mencoba menggoda atasan?!" Ujar Askara dengan tegas dan kejam tanpa melihat ke arah Riani yang kesekian kalinya masuk kembali ke ruangannya.
"Maaf tuan, saya tidak bermaksud apa-apa. Hanya membawakan kopi untuk meredakan penat anda." Ujar Riani.
"Tak perlu! Saya ada asisten, tidak butuh sekretaris yang harus mengurus urusan pribadi saya juga selain diluar pekerjaan." Ucap Askara dengan suara datar.
"Tapi niat saya baik Tuan." Ujar Riani dengan nada rendah.
"Cepat keluar sekarang!" Titah Askara dengan tegas tanpa mau dibantah.
"Baik tuan saya permisi."
Riani pun keluar dari ruangan dengan kesal, ck! Ia selalu gagal untuk bisa mendekati sang atasan. Mengapa laki-laki itu sangat sulit untuk di dekati? Tapi Riani tak akan menyerah begitu saja, bukan Riani namanya jika akan menyerah secepat ini.
Untuk meredamkan emosi nya Askara pun melihat ponsel nya, ia tak melihat Alisha membalas pesannya sedari pagi. Askara kebingungan, kemana gadis itu? Apa terlalu sibuk sampai tak mengabari dan tidak membalas pesannya.
Seharian Askara bekerja ia jadi benar-benar tak merasa fokus, Askara akan menunggu balasan dari gadis itu sampai malam nanti.
...----------------...
Sedangkan di sisi lain Sandra dan juga Nick sedang membawa Alisha ke rumah sakit untuk mengecek kondisi sahabat nya ini.
"Tuan dan nona dimohon untuk menunggu diluar, kami akan memeriksa kondisi keluarga Anda, dimohon untuk kerja sama nya." Ucap sang suster dengan ramah.
Nick pun mengusap-usap bahu sandra untuk sedikit memenangkan gadisnya ini.
"Tenangkan dirimu sayang, sahabatmu pasti tak kenapa-kenapa mungkin hanya kecapean."Ujar Nick.
"Tapi aku tetap tak tenang Nick, tak seperti biasanya Alisha sakit sampai seperti ini." Ujar Sandra dengan menggigit jempol tangannya.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Sandra pun diperbolehkan untuk masuk ke dalam ruangan.
Terlihat Alisha yang sudah terbaring dengan lemah dengan tangan yang sudah dipasangi infusan.
"Bagaimana kondisinya dok?" Tanya Sandra dengan cemas melihat sang sahabat seperti ini.
"Nona Alisha mengalami dehidrasi, mungkin ia kurang meminum cairan dalam sehari-hari nya. Darahnya juga sangat rendah, membuat ia lemas dan tak berdaya. Tapi untungnya anda bisa cepat membawa nya ke rumah sakit."
Sandra menyimak dengan serius apa yang dikatakan dokter.
"Saya harap nona Alisha beristirahat dengan cukup, dan jangan beraktivitas yang terlalu berlebihan dahulu setelah nanti ia sehat kembali." Ujar dokter menjelaskan.
"Baik dok, kapan sahabat saya akan sadar?" Tanya Sandra kembali.
"Kita tunggu saja ya, kemungkinan tidak akan lama juga pasien akan sadar. Anda tidak perlu cemas, jika membutuhkan sesuatu atau pasien sudah sadar segera menghubungi kami." Ucap dokter.
"Baik dok terimakasih." Jawab Sandra.
"Baik, kami permisi." Ucap sang suster dengan melangkah keluar dari ruangan mengikuti dokter.
Sandra pun duduk di kursi yang telah disediakan, ia menatap Alisha lalu memegang tangan sang sahabat, "Al." Ujarnya.
"Kenapa bisa gini sih? Sedih nih gue." Ujar Sandra kembali.
Sandra tak pernah melihat Alisha selemah ini, sebelumnya jika sedang sakit sang sahabat hanya istirahat saja untuk meredakan sakitnya.
Setelah beberapa lama Alisha pun mengerjapkan mata nya, ia melihat sekeliling, "Dimana ini?" gumam Alisha.
"Alisha akhirnya Lo sadar juga." Sandra pun senang bukan main saat melihat sahabatnya sudah sadar.
Sandra yang melihat Alisha sadar pun langsung memencet tombol merah yang ada disamping nya, lalu dokter pun masuk untuk memeriksa keadaan Alisha.
"Apa yang anda rasakan saat ini nona Alisha?" Tanya sang dokter.
"Masih sedikit pusing saja dok." Ujar Alisha dengan lemah.
"Saya periksa dulu ya." Sang dokter pun kembali memeriksa Alisha, dimulai dari tensi, suhu dan beberapa hal lainnya.
"Baik, itu wajar karena darah anda sangat rendah. Saya sudah meresepkan obat untuk nanti anda minum, saya harap Anda meminum air putih yang banyak nona supaya tidak kekurangan cairan lagi. Lalu untuk beristirahat dahulu setelah pulang dari rumah sakit untuk pemulihan, anda tidak boleh kecapean." Pesan sang dokter.
"Baik dokter, terimakasih." Ucap Alisha dengan sedikit tersenyum.
"Jika ada keluhan lain segera hubungi kami kembali." Ujar dokter.
Alisha pun hanya menganggukkan kepalanya dengan lemah.
"Untuk obatnya bisa langsung mengambil di ruangan dekat dokter." Ucap suster.
"Baik sus." Jawab Sandra.
Setelah ruangan itu menyisakan Sandra dan juga Alisha, Sandra pun langsung menghamburkan pelukan kepada Alisha.
"Alisha." Ujar Sandra dengan mata yang berkaca-kaca.
"San, makasih udah bawa gue ke rumah sakit ya." Ucap Alisha.
"Ga usah bilang makasih Al, harusnya gue yang minta maaf karena hampir telat bawa lo kerumah sakit. Tadi gue benar-benar khawatir Al, karena ga biasanya lo ga ngabarin gue."
"Iya tadi pagi gue benar-benar pusing dan lemes, maksain buat sarapan dan minum obat eh terus ketiduran di sofa." Alisha pun menjelaskan.
"Huft, untung gue nyusul ke apartemen. Kalau engga, gak tau lagi deh." Sandra tak bisa membayangkan jika ia tadi tak menyusul untuk ke apartemen Alisha. Ia pasti akan telat dan mungkin kondisi Alisha lebih parah daripada ini.
"Hehe thank you sahabat ku yang baik dan penyayang ini." Ujar Alisha dengan tersenyum.
"Yaudah sekarang lo istirahat yang cukup oke, gue akan tunggu disini. Ponsel nya udah gue charger Al."
Alisha pun menganggukkan kepalanya, ia minum air putih terlebih dahulu. Lalu kembali beristirahat, saat mata nya akan menutup alisha pun bertanya. "Tadi sama siapa kesini san?"
"Sama Nick, dia ada didepan."
"Ya ampun maafin gue ya udah sampe ngerepotin kalian."
"Hush udah ga usah mikirin hal lain, sekarang fokus buat Lo sembuh aja." Ujar Sandra menasehati sang sahabatnya ini.
Tak beberapa lama Alisha pun terlelap kembali, dan Nick pun masuk ke dalam ruangan setelah tadi menelpon urusan pekerjaan nya terlebih dahulu karena sempat ia tinggalkan begitu saja setelah sang kekasih menelpon untuk membantunya membawa sahabat nya kerumah sakit.
"Sorry ya Nick jadi ganggu kerjaan kamu, sekarang kamu bisa balik lagi ke kantor. Alisha udah sadar sekarang lagi istirahat kok." Ujar Sandra.
"No problem sayang aku tak keberatan, syukurlah jika Alisha baik-baik saja. Kalau begitu aku akan pulang ke perusahaan, nanti sore aku akan kesini lagi oke." Ujar Nick.
"Hubungi aku jika nanti kamu membutuhkan sesuatu atau ada makanan yang ingin kamu beli."
"Iya Nick, nanti aku akan mengabari. Terimakasih."
Cup
Nick pun mengecup kening Sandra, sebelum berlalu dari ruangan.
Saat Nick berjalan arah keluar dari rumah sakit, Askara pun datang dengan terburu-buru.
"Nick." Sapa Askara
"Dimana ruangan Alisha?" Tak sabaran Askara pun langsung bertanya ke intinya.
"Di nomor kamar inap Dahlia 201." Jawab Nick.
"Thanks nick udah bantu, sorry udah ngerepotin lo."
"Yoi bro, santai. Cepet gih temuin dulu."
"Lo mau kemana?" Tanya Askara.
"Gue masih ada kerjaan, tadi gue tinggalin gitu aja. Ini mau meeting dulu sama klien, sore nanti gue balik lagi kesini buat jemput Sandra."
"Oke, thanks sekali lagi bro." Ujar Askara dengan menepuk bahu sang teman, lalu berlalu dihadapan Nick.
Ya, Askara mengetahui jika Alisha berada di rumah sakit karena melihat story Nick yang mengupload suasana rumah sakit. Lalu Askara menanyakan siapa yang sakit, dan mereka pun berbalas pesan sampai akhirnya Askara mengetahui jika ternyata teman pacar Nick ini lah yaitu Alisha yang sedang dirawat.
Askara pun langsung bergegas ke rumah sakit dengan perasaan khawatir dan cemas yang sangat tinggi.
Ia dan Nick pun belum membahas ternyata wanita yang mereka sukai yaitu bersahabat, tak ada waktu dulu untuk membahas nya.