Raja, seorang penipu ulung dengan reputasi yang buruk, terjebak dalam sebuah apartemen yang salah. Di sana, ia bertemu dengan Ratu, seorang dokter yang sedang patah hati dan berniat bunuh diri. Pertemuan yang tidak biasa ini membuat mereka terikat dalam sebuah hubungan yang kompleks.
"Aku menemukan seseorang yang sepertimu, tapi dia pencuri!" Ratu Adhitama menatap pria yang mirip dengan seseorang yang sulit ia lupakan.
"Pencuri ini akan menjadi penyembuh luka yang kau rasakan selama ini," gumam Raja dengan senyum menyeringai.
Akankah Raja berhasil mencuri hati Ratu Dokter cantik? Atau ia terjebak dengan permainan yang ia buat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Setelah selesai sarapan bersama Ratu membersihkan piring-piring dibantu oleh Raja. Shapire mendekati dua insan yang sedang menciptakan moment romantis meskipun hanya mencuci piring.
Shapire mendekati Raja dan Ratu dengan senyum, "Kalian berdua terlihat sangat harmonis hari ini, membuatku iri" katanya sambil memandang piring-piring yang sedang dicuci.
Ratu tersenyum, "Ya, kami hanya sedang menikmati waktu bersama," katanya sambil menyerahkan piring yang sudah dicuci kepada Raja untuk dikeringkan.
Raja tersenyum, "Dan Shapire, kamu tidak perlu mengganggu kami, kami bisa menyelesaikan ini sendiri," katanya sambil mengedipkan mata, berharap Shapire paham kode dari Raja yang ingin berduaan dengan Ratu.
Shapire tertawa, "Tidak apa-apa, aku hanya ingin membantu. Selain itu, aku ingin tahu apa yang sedang kalian rencanakan hari ini" katanya sambil memandang Raja dan Ratu dengan mata yang penuh rasa ingin tahu.
Ratu tersenyum, "Tidak ada rencana khusus, hanya menikmati waktu bersama, hari ini aku tidak ke rumah sakit" katanya sambil melanjutkan mencuci piring.
Shapire mengangguk, "Aku senang melihat kalian berdua begitu harmonis. Aku harap hubungan kalian terus langgeng," katanya sambil tersenyum.
Raja memeluk istrinya dari belakang, "Tentu saja, aku mencintainya. Tapi aku belum pernah mendengarnya mengucapkan kata cinta untukku."
Raja mengurai pelukannya lalu pergi begitu saja, entah apa yang ia rasakan. Semakin hari rasa ini serus berkembang, benar kata Luna ia terjebak oleh permainannya sendiri.
"Benar kata Luna, aku terjebak oleh permainanku sendiri," gumamnya pada dirinya sendiri. "Aku tidak tahu bagaimana cara keluar dari situasi ini."
Raja memikirkan tentang hubungannya dengan Ratu, dan bagaimana ia belum pernah mendengar Ratu mengucapkan kata cinta untuknya. "Mungkin aku terlalu sibuk dengan permainanku sendiri, sehingga aku tidak pernah memperhatikan perasaan Ratu, ya wanita itu masih terjebak dengan masa lalunya" katanya pada dirinya sendiri.
Raja tersenyum tipis seolah sedang mengejek dirinya sendiri, "Bukannya membuatnya jatuh cinta, aku malah terjebak dengan perasaanku sendiri" katanya pada dirinya sendiri.
Sementara itu Ratu masih terdiam karena kata-kata Raja. Shapire menepuk pundak sahabatnya, "Aku tahu perasaanmu terlalu banyak untuk kakakku. Tapi setidaknya jaga perasaannya," sahut Shapire menimpali.
Ratu menatap Shapire dengan tatapan sendu, "Kau tahu bagaimana bahagianya aku menemukan sosok yang sama seperti Martin? Tapi hati ini tidak mungkin salah, perasaanku mengatakan dia Martin meskipun pribadinya bertolak belakang dengan Martin."
Ratu dan Shapire saling menatap, keduanya memiliki perasaan yang sama tentang Raja. "Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya, tapi aku yakin ada sesuatu yang spesial tentang dia," kata Ratu dengan nada yang penuh harap.
Shapire mengangguk, "Aku juga merasakan hal yang sama. Mungkin kita bisa mencari tahu lebih banyak tentang masa lalunya, dan melihat apakah ada hubungan dengan Martin," katanya dengan mata yang penuh rasa ingin tahu.
Ratu tersenyum, "Ya, itu ide yang bagus. Aku ingin tahu apakah dia benar-benar Martin yang kembali, atau hanya kebetulan saja," katanya dengan nada yang penuh harapan.
Shapire memandang Ratu dengan mata yang penuh pengertian, "Aku akan membantu kamu mencari tahu, Ratu. Kita akan menemukan kebenaran bersama," katanya dengan nada yang penuh keyakinan.
Di sisi lain saat ini Birel baru saja datang ke kafe lalu menghampiri Luna. Ia melihat wajah Luna yang berseri-seri seperti habis memenangkan lotre, Birel menggelengkan kepalanya ketika melihat barang belanjaan Luna yang banyak. Pantas saja, dasar wanita!
"Kau mencuri dari mana lagi bisa berbelanja sebanyak ini?" tanya Birel penasaran.
Satu-satunya yang membuat Luna berseri-seri bahagia hanya karena uang. Luna tersenyum kepada Birel, "Pemilik mobil Porsche yang kucuri. Aku mengembalikan ponsel miliknya dan aku mendapatkan semua ini!" jawab Luna dengan antusias.
Raut wajah Birel berubah menjadi kesal mendengar ucapan Luna. Apalagi ia melihat bekas samar pada leher Luna membuatnya semakin marah.
"Kau ternyata semurah itu? Kau tidur dengannya untuk mendapatkan semua ini?" tanya Birel dengan nada mengejek.
Luna merasa terkejut dan terluka oleh tuduhan Birel. "Apa maksudmu?! Aku tidak melakukan apa yang kamu tuduhkan!" katanya dengan nada yang keras dan defensif.
Birel memandang Luna dengan mata yang penuh kemarahan, "Jangan bohong, Luna! Aku melihat bekas itu di lehermu. Kamu pasti melakukan sesuatu dengan pemilik Porsche itu," katanya dengan nada yang penuh ejekan.
Luna merasa marah dan tersinggung, "Aku tidak perlu membela diri kepada kamu! Aku tidak melakukan apa yang kamu tuduhkan, dan aku tidak perlu membuktikan apa-apa kepada kamu!" katanya dengan nada yang tinggi.
Tak lama kemudian Raja menghampiri mereka berdua, ketika ia sampai di depan kafe, Raja melihat Luna dan Birel sedang bertengkar.
"Kalian ini kenapa sih?" tanya Raja mencoba melerai mereka.
Luna menatap Birel dengan tatapan menyalang, "Dia sudah mengenalku lebih lama darimu, tapi dia menuduhku yang tidak-tidak!"
"Kau lihat saja, dia rela memberikan tubuhnya demi uang!"
Plakkk!!
Luna sangat marah dan terluka dengan semua ucapan Birel, ia mengambil barang belanjaanya lalu pergi meninggalkan mereka.
"Luna, Luna!" panggil Raja namun Luna terus pergi meninggalkan kafe.
Raja menatap Birel yang masih emosi karena cemburu, ya ia cemburu karena Luna lebih cepat menerima Mark daripada dirinya.
"Kau keterlaluan, Birel!" tukas Raja sedikit kecewa dengan sikap Birel.
Birel tidak menjawab ucapan Raja, ia memilih untuk pergi juga. Raja memijat pelipisnya yang semakin pusing, niat ingin berkeluh kesah dengan mereka malah melihat pertengkaran mereka.
Saat ini Luna meminta Mark untuk menemuinya di apartemennya. Tak lama kemudian pria itu masuk ke dalam, ia terkejut ketika melihat Luna yang dingin dan tegar menangis.
"Siapa yang membuatmu menangis, Sayang?" tanya Mark dengan penuh perhatian.
Luna memberikan barang belanjaannya termasuk kunci mobil porsche milik Mark. Mark mengkerutkan keningnya melihat sikap Luna, "Ada apa denganmu?" tanya Mark semakin penasaran.
"Aku tidak mau disebut memberikan tubuhku demi semua ini," pungkas Luna.
Mark memandang Luna dengan mata yang penuh kemarahan, "Siapa yang mengatakannya? Aku ingin tahu!" katanya dengan nada yang keras.
Luna merasa takut, ia tidak ingin Mark melakukan sesuatu yang buruk kepada Birel. "Tidak ada, Mark. Aku hanya salah paham saja," katanya dengan nada yang lembut.
Mark memandang Luna dengan mata yang tajam, "Aku tidak percaya. Kamu harus memberitahu aku siapa yang mengatakannya," katanya dengan nada yang keras.
Luna merasa terjepit, ia tidak tahu bagaimana cara menghadapi Mark yang sedang marah. "Mark, tolong jangan marah. Aku tidak ingin ada lagi pertengkaran," katanya dengan nada yang lembut.
"Apa Birel yang mengatakannya?"
....
Nahloh Birel..
Jangan lupa like komen ya gaess
kenyataan yg membegogkan tp membahagiakan
Done pelan tp pasti😀
semangat othorr yg suka bgt njerat dan jebakk magsanyaa.. dan aku pun terjerattt🤣🤣🤣
yukkk thorrr benarkan semua inii
Cemburu ituh memang menyakitkan rahhh... sabar brie..
tp yakin kan. dia pelabuhan terahir bt hidup mu Mark..
nahhlohhh satu kunci dapatt...
tp sayang blom bisa bobobol yg satu didunia yg bakal bikin nagihhh 🤣🤣
Waduhhh gimana ke adaan junior Mark yg anuhhh ehh malah kena sepakkk🤣🤣
cenut," ngk tuhh🤣🤣🤣🤣
tp malah bucin ke km
sukurinn kau Mark kau lah yg terjebak olehh Luna 🤣🤣🤣🤣🤣
tinggal nunggu sadar nya aja
Tabir nya mulai terbuka satu persatu. ..