Perjalanan hidup Gaman julang yang tidak pernah tuntas menyelesaikan pendidikan di sekolah maupun di pesantren.
Ia tidak bisa mengimbangi waktu dengan hobinya bermain musik,sehingga sekolahnya terbengkalai.
meski demikian, dia seorang yang cerdas.
Hingga suatu ketika dia harus bergelut dengan problematika hidup dan beban moral menghadapi gunjingan keluarga dan tetangga.
Semua sepupunya terbilang telah hidup sukses dan sudah punya keluarga sendiri,tinggal ia seorang yang masa depannya tak tentu arah.
Ditengah kehidupannya yang relatif carut marut secara ekonomi ,dia jatuh cinta dengan putri seorang Kyai besar pengasuh pondok pesantren.
Tantangan terberatnya harus bersaing dengan dua orang lain yang juga ingin melamar putri sang Kyai.
Mereka berdua mapan secara ekonomi dan punya gelar akademik S2 lulusan Universitas Al-azhar Kairo,Mesir.
Upaya apa yang akan dilakukan Jul untuk menghadapi tantangan tersebut demi menaklukkan hati sang Kyai agar menerima ia sebagai menantu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungdadan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERIMA AMPLOP TEBAL
Sudah satu minggu lebih aku berada di rumah. Besok sudah masuk bulan Ramadhan.
Panitia desa yang tergabung dalam organisasi "Ikatan remaja masjid" sudah menyiapkan beberapa program untuk kegiatan bulan ramadhan.
Ada kegiatan tilawatil qur'an, tadarus bersama dan beberapa kegiatan keagamaan lainnya.
Salah satu agenda ramadhan adalah ngaji pasaran atau ngaji kitab kuning ba'da shalat tarawih berjamaah.
Saya diberi mandat oleh panitia untuk membaca kitab "Ayyuhal walad" tulisan Syaikh Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thus , atau yang biasa di kenal Imam Ghozali.
Kitab Ayyuhal Walad merupakan kitab yang berisi nasihat-nasihat berharga untuk murid Imam Ghozali.
Kitab ini lahir dari surat seorang murid yang meminta nasihat kepada gurunya Al Ghozali.
Surat inilah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya kitab Ayyuhal Walad.
Kitab ini berisi petuah-petuah tentang pentingnya ilmu, amal, menata hati serta bagaimana mendekatkan diri kepada Allah.
Yang dinanti telah tiba, ramadhan penuh berkah. Warga desa bergembira menyambut datangnya fajar.
Awa - awal puasa jamaah shalat tarawih hampir penuh satu masjid.
Remaja dan remaji yang mengikuti ngaji pasaran bersamaku juga banyak. Mereka sangat antusias ingin mendengarkan kajian kyai baru.
Siapa lagi kalau bukan mister Gaman julang ha ha...
Podium di masjid telah disiapkan oleh panitia untuk kegiatan kajian ba'da tarawih.
Dengan langkah penuh wibawa, kitab Ayyuhal walad ku pegang di dadaku.
Sampai di masjid ,remaja dan remaji terpesona terperangah kagum dengan kedatanganku yang penuh kharisma ahayy.....
Apalagi gadis cantik yang bernama Siska, sejak dulu dia tergila - gila padaku.
Melihat penampilanku sekarang yang lebih rapi ,tentunya dia tambah klepek - klepek ahihihihi.....
Kajian dimulai....
Ku buka dengan bertawasul kepada Nabi SAW , sulthonul auliya Syaikh abdul qodir jailani , Mualif kitab Imam Ghozali dan Masyayih di bendo.
Sepanjang kajian remaja dan remaji menyimak dengan seksama penjelasan muqadimah kitab Ayyuhal walad dariku.
Sedangkan para ukhty, ada yang mendengarkan kajian, adapula yang fokus melihat ketampananku sitsuiiiiiiiit......
Hari pertama ngaji pasaran di masjid,cukup hanya 20 menit sudah ku tutup.
"Wallohu a'lam bi as-showab ,wal 'afwu minkum , wassalaamu 'alaikum warahmatulloohi wa barakaatuh."
Aku melenggang pergi dari podium ,semua mata masih tertuju padaku. Beginilah jadi orang kharismatik, pasti banyak yang memperhatikan.
"Tentang wibawa, pesona, kharisma. Sekali lagi itu hanya perasaanku wkwkwk."
"Iya kaleee....kharismatik, kali aja banyak yang pada muak ngeliat aku he he....,isi hati orang mana ada yang tau ."
Meski sudah nyantri, diriku masih selalu saja sering dihinggapi rasa membumbung tinggi,
rasa bangga dan rasa ingin dipuji.
Kadang aku sadar, tapi sebentar - sebentar khilaf lagi.
Aku tau, rasa tinggi hati yang bisa menjerumuskan diri harus selalu dilawan. Minimal sudah ku lawan sebisaku, walau kadang masih saja kalah.
Aku yakin, jika terus - menerus ku lawan dengan perbanyak ngaji, sekeras apapun penghalang menuju ridhaNya bisa ku tembus.
Sebagaimana kisah Ibnu hajar yang terinspirasi dari batu yang terus menerus kena tetesan air, lama - lama berlubang juga.
Kadang kalau dipikir terus - terusan ,hal yang demikian justru malah dijadikan alat oleh setan agar orang tidak jadi berbuat baik.
Misal mau beramal shalih ditengah - tengah masyarakat karena takut riya akhirnya nggak jadi, itu sebenarnya jebakan setan.
Tidak mau ngumpul di masjid karena merasa kotor, merasa penuh dosa, merasa hina, itupun jebakan setan.
Mau bersedekah banyak karena takut nggak ikhlas akhirnya tidak jadi sedekah.
Kalau gini terus ya setan menang namanya.
Lebih baik nggak usah dipikir sekalian, lakukan saja ! jangan ragu berbuat baik.
Selama bulan ramadhan, aku rutin dengan kegiatan ngajar kitab Ayyuhal walad ,rencananya ditargetkan H - 5 sebelum lebaran harus sudah khatam.
Akhir ramadhan jamaah tarawih mulai berkurang ,yang masih setia cuma tinggal dua shaf barisan.
Begitu pula peserta ngaji pasaran, kini cuma tinggal separuh.
Hal demikian sepertinya terjadi di mana - mana, tidak hanya di kampungku saja.
Sementara itu, teman - teman lamaku masih banyak yang tidak berpuasa, mungkin belum waktunya mendapatkan hidayah.
Satu dua orang dari teman lamaku sudah lumayan, ada yang mau puasa tapi belum mau shalat lima waktu, begitu sebaliknya ada yang mau shalat tapi tidak berpuasa.
Setidaknya lumayan, daripada tidak sama sekali.
Mendekati lebaran, kegiatan ramadhan ngaji pasaran di masjid pun telah usai, aku sudah mulai menyiapkan barang - barang yang akan ku bawa ke pondok.
Rencananya seminggu pasca lebaran aku berangkat.
Sebentar lagi aku akan berpisah kembali dengan keluargaku tercinta.
Malam hari raya, ada kegiatan takbir keliling pawe obor menyusuri seluruh wilayah desa yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Acara berlangsung meriah dan mengesankan.
Selesai acara ketua panitia kegiatan ramadhan dari "ikatan remaja masjid" datang ke rumahku.
Dia berterimakasih kepadaku karena telah mengisi kegiatan dengan ngaji pasaran.
"Matur suwun mas Jul, mohon maaf apabila penghormatan dari kami selama kegiatan ada yang kurang pas. Sekali lagi Kami atas nama seluruh panitia mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada mas Jul."
Aku pun mengucapkan kembali kasih kepada mereka karena sudah mau mengadakan kegiatan ngaji dan melibatkan ku.
Sambil memberikan salam templek alias amplop untukku. ketua panitia dan asistennya berpamitan dari rumahku.
Seperti biasa jurus basa - basi ku lancarkan ; "Ini apa - paan ini....nggak perlu repot - repot."
Mereka memaksa ku untuk menerima amplop yang lumayan tebal isinya.
Sebenarnya walau nggak dipaksa juga tetap ku terima ahaayyy.....
Setelah mereka pergi, aku masuk kamar untuk mengecek amplop.
"Halah halaah...Pantes aja tebaaal....,total isinya 300 ribu pecahan lima ribuan ."
Mungkin uang itu hasil iuran anak - anak yang ikut ngaji paling, makannya tebal.
Cape deh.....