Yun Xiao, putra keluarga Yun terlahir dengan tubuh Suci, salah satu dari 7 tubuh yang mendominasi. Apakah Yun Xiao akan membawa kemakmuran yang belum pernah keluarga Yun lihat, atau pada akhirnya Yun Xiao akan sama seperti para leluhur tubuh Suci sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#4 Mengikuti Acara
[Dunia Atas, Kekaisaran Phoenix]
Sudah satu bulan sejak, Yun Xiao pergi. Melalui banyak saluran teleportasi, Yun Xiao sampai di Kekaisaran Phoenix.
Ini adalah Kekaisaran yang besar, setidaknya ada dua dunia yang termasuk ke dalam wilayahnya.
Yun Xiao berada di ibu kota Kekaisaran, ini adalah kota yang besar. Tidak mengherankan jika kota ini memiliki sangat banyak orang.
Yun Xiao berjalan jalan, sekilas dia dapat melihat banyak orang kuat. Mereka yang di ranah dewa ada sangat banyak.
Melihat keramaian ini, Yun Xiao merasa ada yang memicu perkumpulan ini. Sambil berjalan Yun Xiao terus mendengarkan percakapan orang orang.
Setelah lama berjalan, Yun Xiao akhirnya mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Sebulan yang lalu, dikatakan keluarga Kekaisaran mengeluarkan dekrit untuk menjadi jodoh putri Kekaisaran.
Putri Kekaisaran berusia Tiga puluh tahun, dan berada di ranah dewa akhir. Bisa di bilang sang putri termasuk ke dalam golongan para jenius.
Perlu diingat, Yun Xiao berusia Dua belas tahun, dan baru berada di ranah peningkatan Jiwa puncak. Yun Xiao bahkan jauh lebih jenius dari sang putri.
Tentu berita pertunangan sangat menarik perhatian banyak orang, lagi pula siapa yang tidak mau memiliki seorang gadis jenius sebagai istrinya? Tentu ada banyak orang yang mau.
Yun Xiao sendiri tidak terlalu tertarik dengan pertunangan, tetapi dia mendengar kalau pertunangan itu akan di tentukan berdasarkan kekuatan.
Ada dua acara yang di lakukan, pertama pertarungan di dalam dunia yang mandiri. Dan yang kedua adalah pertarungan antara individu.
Sejak dulu, Yun Xiao hanya melihat para anggota keluarga Yun bertarung, sangat jarang baginya untuk melihat orang lain bertarung.
Yun Xiao ingin tau kekuatan dunia luar, Yun Xiao memutuskan untuk mengikuti pertarungan. Dia mendaftarkan dirinya.
Seorang pria penjaga menatap Yun Xiao dan berkata "Dengan penampilan mu tidak sulit untuk mendapatkan pasangan, tidak ada alasan untuk mengorbankan diri disini."
Nada pria itu tenang, tidak ada niat untuk merendahkan Yun Xiao. Dalam pertarungan ini yang boleh ikut adalah ranah dewa ke bawah.
Ranah peningkatan jiwa puncak bisa dianggap sebagai orang kuat, tetapi di bandingkan ranah dewa jelas tampak seperti semut.
"Terima kasih, Yun di sini bukan untuk mati." Yun Xiao menjawab dengan sedikit senyuman.
Pria itu hanya menghela nafas, dia telah memberikan peringatan. Semuanya tergantung keinginan Yun Xiao.
Pria itu lalu mengeluarkan sebuah token dan memberikannya ke Yun Xiao. Itu ada token untuk ikut dalam pertarungan.
"Jangan mati." Kata pria itu.
Yun Xiao memegang token dan pergi berjalan menuju peserta lain berkumpul. Begitu Yun Xiao datang, banyak orang melihatnya.
Secara penampilan, Yun Xiao sangat tampan tanpa cela, dengan baju hitam bercorak emas. Itu jelas penampilan yang sangat mencolok.
Namun, yang lebih menarik perhatian adalah ranah Yun Xiao. Yun Xiao hanya ranah peningkatan jiwa puncak, mereka semua menjadi penasaran, mengapa Yun Xiao ingin ikut bertarung?
Jelas dengan penampilannya tidak sulit untuk menarik perhatian para wanita, tidak ada alasan baginya untuk bersaing dengan orang kuat ranah dewa.
Apa Yun Xiao memang menyukai putri Phoenix? Sehingga dia rela mengorbankan nyawanya? Mereka semua tidak tau.
Setidaknya mereka tau, kalau Yun Xiao sama sekali bukan ancaman.
"Ini..."
Yun Xiao yang sejak tadi hanya diam mulai mendengar bunyi lonceng. Suara lonceng itu semakin kuat, hingga akhirnya suara itu menghilang.
Yun Xiao melihat ke langit, seorang pria berpakaian merah darah mulai turun. Yun Xiao tidak dapat melihat ranah pria itu, tetapi pria itu terus mengeluarkan aura yang menekan.
Para peserta merasa sangat tertekan, untuk beberapa alasan bahkan ada yang terduduk di tanah.
Pria itu tersenyum kecil, lalu dengan cepat menghilangkan auranya.
"Acara pertama, pertarungan di dunia mandiri. Meski di katakan pertarungan, itu hanya untuk merebut kuota babak selanjutnya."
Pria itu menunjukkan token di tangannya, itu token yang sama dengan yang Yun Xiao terima.
"Tidak perlu membunuh. Cukup kalahkan lawan dan poin akan bertambah."
Setelah di perhatikan ada angka nol pada token. Angka akan berubah berdasarkan poin yang di dapatkan.
"Dalam dua hari, seratus teratas dapat melanjutkan ke acara selanjutnya."
Pria itu telah menjelaskan semuanya, dia lalu memecahkan token yang lain. Saluran teleportasi langsung terbentuk.
Itu adalah jalan menuju dunia yang mandiri, sebuah dunia yang memang di ciptakan untuk kepentingan tertentu.
Satu persatu peserta mulai memasuki saluran, hingga akhirnya Yun Xiao juga memasukinya.
Di dalam dunia Mandiri, Yun Xiao langsung merasakan aturan dunia yang berbeda. Di dalam dunia mandiri ini, kekuatannya sendiri tidak di tekan sedikitpun, hanya saja seperti membatasi teknik penghancuran skala besar.
"Tetap saja ini sangat berhati hati, ranah dewa jelas tidak dapat menggunakan teknik seperti itu."
Ranah dewa memang kuat, tetapi tidak sampai tahap yang bisa menghancurkan dunia mandiri itu.
Setidaknya butuh kekuatan setara ranah perubahan dewa untuk bisa menghancurkan dunia ini. Untuk dunia mandiri yang lebih sempurna, bahkan ranah sumber bencana tidak bisa menghancurkannya.
Yun Xiao melihat sekitarnya, tidak ada siapapun yang terlihat.
"Sepertinya semuanya masuk ke tempat yang berbeda. Ini juga tidak buruk."
Yun Xiao tidak memiliki keinginan untuk menang, dia hanya ingin melihat orang lain bertarung. Secara kebetulan tempat ini adalah yang terbaik.
Yun Xiao menekan auranya, sehingga sulit untuk di rasakan. Dia berjalan dengan tenang, tidak perlu terburu buru.
Dengan jumlah peserta yang banyak itu, Yun Xiao bisa bertemu mereka cepat atau lambat.
"Bisa di bilang sesuai harapan."
Sejak tadi, Yun Xiao melihat sekitarnya. Yun Xiao ingin mengetahui apakah ada tumbuhan herbal di dunia ini, atau tidak.
Seperti yang Yun Xiao perkiraan, sejauh ini sama sekali tidak ada tumbuhan herbal yang terlihat.
Tidak lama kemudian Yun Xiao merasakan lonjakan kekuatan yang tidak jauh dari dirinya.
"Akhirnya."
Yun Xiao tersenyum tipis, seperti yang dia harapkan ada orang yang sedang bertarung.
Yun Xiao menuju tempat bertarung itu. Tentu saja Yun Xiao sangat berhati hati, kekuatannya sekarang tidak bisa bersaing dengan ranah dewa.
Yun Xiao telah berada di posisi yang pas, dia dapat melihat pertarungan yang sedang berlangsung.
Itu bukan pertarungan satu lawan satu, melainkan pertarungan banyak orang.
Ada sepuluh orang di sana, hanya ada satu ranah bencana dan sembilan ranah hidup dan mati.
Dapat di lihat kesembilan orang itu sedang mengepung seorang di ranah dewa. Wajah pria ranah dewa itu tidak panik, dia terlihat sangat tenang.
Seolah olah sembilan orang ranah hidup dan mati bukanlah lawannya.
Pria ranah dewa itu melihat sekitarnya, dia merasakan ada orang lain yang juga melihatnya. Namun, tidak ada niat membunuh yang di rasakan.
Pria ranah dewa itu tidak memperdulikannya. Dia kembali menatap sembilan orang ranah hidup dan mati, dan berkata "Apa gunanya berkumpul? Bahkan jika kalian berkumpul tetap tidak bisa melukai tuan muda ini!" Kata pria itu dengan sangat tenang.