NovelToon NovelToon
When The Webtoon Comes Alive

When The Webtoon Comes Alive

Status: tamat
Genre:Romansa Fantasi / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Fantasi Wanita / Transmigrasi / Cewek Gendut / Tamat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Evelyn, penulis webtoon yang tertutup dan kesepian, tiba-tiba terjebak dalam dunia ciptaannya sendiri yang berjudul Kesatria Cinta. Tapi alih-alih menjadi tokoh utama yang memesona, ia justru bangun sebagai Olivia, karakter pendukung yang dilupakan: gadis gemuk berbobot 90kg, berkacamata bulat, dan wajah penuh bintik.

Saat membuka mata, Olivia berdiri di atas atap sekolah dengan wajah berantakan, baju basah oleh susu, dan tatapan penuh ejekan dari siswa di bawah. Evelyn kini harus bertahan dalam naskahnya sendiri, menghindari tragedi yang ia tulis, dan mungkin… menemukan cinta yang bahkan tak pernah ia harapkan.

Apakah ia bisa mengubah akhir cerita sebagai Olivia? Atau justru terjebak dalam kisah yang ia ciptakan sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27.Berita yang menganggu.

Beberapa hari kemudian, suasana koridor Red High terasa berbeda. Bisikan-bisikan bertebaran di udara, seperti angin dingin yang menyelinap ke telinga siapa saja yang lewat. Setiap kali Oliv melangkah, tatapan murid-murid lain terasa menusuk punggungnya.

“Katanya, dia cuma pindah sekolah supaya bisa ngejar tiga pangeran Red High.”

“Aku dengar, dia bahkan pura-pura baik biar dekat sama Damian dan Leo, padahal jelas-jelas dia dekat sama Owen.”

“Jangan-jangan… dia main di belakang semua?”

Bisikan-bisikan itu terdengar cukup keras untuk sampai ke telinga Oliv.

Apa yang mereka bicarakan, siapa gadis itu?. Apa mereka membicarakan Luna?, pikir Evelyn.

Langkahnya terhenti sejenak, tapi ia pura-pura tak peduli dan terus berjalan menuju kelas. Namun dalam hati,ia merasa kalau mereka membicarakan Luna.

"Mereka mau menyebarkan gosip tentang Luna, dasar gak punya kerjaan! " Gerutu pelan Oliv dengan kesal.

Di ruang kelas, Damian duduk sambil memainkan ponselnya, wajahnya terlihat gelisah. “Kalian denger gosip itu, kan?” katanya pelan pada Leo dan Owen. “Tentang Oliv… katanya dia balik ke Red High dengan merayu kita bertiga,aku tidak menyangka Oliv berniat mengambil hati kita.Tapi kalau Oliv?,boleh juga dia sekarang dia lebih imut,aku suka!.”

Leo mendengus, menyandarkan tubuhnya di kursi. “Bodoh. Gosip darimana ini. Kamu memang suka Oliv,tapi apa dia tertarik dengan mu?”

Owen, yang sejak tadi duduk dengan wajah dingin, hanya menatap keluar jendela. Namun, alisnya sedikit berkerut. “Gosip atau nggak tidak ada masalah,tapi yang masalah itu kenapa kalian harus di bawa-bawa?,kalian berdua ini mana cocok dengan Oliv?.”

Damian meliriknya, setengah menggoda. “Kalau bukan kami terus kamu yang paling cocok dengan nya?”

Owen menoleh tajam, tapi tidak menyangkal.

"Sudahlah!, kita harus menyelidiki dari mana asal gosip ini. Jika orang tua kita yang dengar, akan bawa masalah dengan Oliv. "

"Untuk kalian pasti, tapi untuk ku tidak akan! " Jawab tegas Owen.

"Percaya diri sekali kamu!, apa ayahmu yang perhitungan itu tidak masalah jika dia tahu kalau kamu yang memberikan beasiswa pada Oliv?" Ucap Damian sambil mengoda.

"Hanya masalah kecil, walaupun hukuman nya kurang nyaman untuk ku tapi aku menikmatinya" Jawab Owen yang senyum-senyum sendiri.

Reaksi Owen membuat kedua temannya menjadi curiga, karena mereka tahu bagaimana marahnya ayah Owen jika uangnya keluar sia-sia.

Sementara itu, di sudut lorong lain, Melisa berdiri bersama dua temannya, memandang ke arah Oliv yang sedang duduk di bangkunya dari kejauhan. Bibirnya melengkung membentuk senyum puas.

“Lihat. Cuma butuh beberapa hari, dan semua orang sudah mulai meragukannya,” katanya pelan. “Tahap berikutnya, kita buat gosip ini lebih… meyakinkan.”

"Tapi Mel, sepertinya Oliv tidak terlalu terpengaruh. Ia bersikap biasa-biasa saja" Ucap Kira.

Salah satu temannya, Rina, berbisik, “Maksudmu?”

"Lihat dia, seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal gosip itu untuknya. "

Melisa menatapnya sekilas. “Kalau begitu kita buat lebih besar lagi beritanya,Kita buat ‘bukti’. Foto atau video… sesuatu yang bisa bikin gosip itu terasa nyata. Dan kalau bisa, biar Owen sendiri yang mulai ragu padanya.”

Sore itu, sepulang sekolah, Oliv duduk sendirian di taman belakang sekolah, membuka ponselnya. Ada puluhan pesan di grup murid Red High seperti screenshots obrolan palsu, foto hasil editan, dan komentar jahat yang menyebutnya “pencari perhatian” dan “pemain hati”.

Tangannya bergetar. Ia tidak tahu siapa yang memulai semua ini, tapi jelas seseorang sengaja menjatuhkannya.

"Jadi yang mereka bicarakan itu aku!, mereka gila apa?. Bukti editan kayak gini mau menyerangku, jangan mimpi!. "

Oliv yang kesal, sambil melihat kearah ponselnya. Tanpa menyadari Owen berjalan mendekatinya.

Di sisi lain, Owen yang melihat semua gosip itu di ponselnya, diam cukup lama. Ia tidak langsung percaya, tapi… rasa ragu mulai mengganggu pikirannya.

"Ini tidak bisa di biarkan, benar-benar keterlaluan!" Gerutu kesal Owen sambil berjalan mendekati Oliv.

Damian dan Leo kemudian datang menghampiri Owen. Damian bertanya dengan nada serius, “Owen,kamu sedang melihat apa?”

"Lihat ini!, kita harus mencari tahu siapa dibalik kabar ini. Lihat masa Oliv berjalan memelukmu seperti ini!, memangnya kapan kalian melakukannya? " Tanya Owen serius.

"Kau gila ya!, ini editan. Kapan aku pergi berduaan dengan Oliv? " Bantah Damian tegas.

Owen pun merasa lega, tanpa ia sadari ia tersenyum kecil disudut bibirnya.

"Kau tersenyum Owen?" Tanya Leo heran.

"Benar, pria kaku ini tersenyum hanya karena gambar ini atau... " Goda Damian.

"Sudah aku mau pulang!. "

Setelah mengucapkan itu Owen langsung pergi, berlari kearah Oliv yang sedang duduk di halaman belakang.

Kedua temannya hanya memperhatikan kedekatan mereka dari jauh, mereka berdua merasa curiga dengan sikap Owen yang seperti ingin menempel dengan Oliv.

"Leo, ini perasaan ku saja atau teman kita yang tidak mau dekat dengan gadis cantik model bagaimanapun tapi sekarang malah menghampiri Oliv dan pulang bersama. "

Leo pun tersenyum. "Bukankah bagus jika Owen seperti itu, dan kamu ini memang bodoh atau tidak tahu kalau teman kita itu punya perasaan khusus dengan Oliv. "

Damian pun terkejut dengan ucapan Leo, seakan tidak percaya Owen yang selalu berdebat dengan Oliv memiliki perasaan dengannya.

Tiba-tiba Luna ikut pembicaraan mereka berdua. "Jangan bikin gosip yang tidak-tidak! "

"Hai Luna" Sapa Damian.

"Lun, kapan kamu ada disini? " Tanya Leo.

"Aku dengar ucapan kalian, mereka berdua dekat itu ada alasannya. Bukan berarti mereka memiliki perasaan, Oliv itu..., sudahlah!. Kenapa aku ceritakan alasannya kepada kalian?. "

Luna pun langsung bergegas pergi, sedangkan Damian terus mendesak untuk menceritakan ucapan nya tadi yang terpotong. Leo yang sebagai pacar Luna, mencoba melindungi pacarnya dari Damian.

Langit sore mulai meredup, menyisakan semburat jingga yang menggantung di atas langit yang mulai abu-abu. Mereka berdua berjalan beriringan,menjauh dari sekolah tanpa suara yang keluar dari bibir mereka.

Apa aku minta bantuan Owen saja menyelidiki orang usil ini?, pikir Evelyn.

Oliv sekali-kali melirik kearahnya, ternyata bukan hanya Oliv saja Owen juga memikirkan yang sama untuk menawarkan bantuan pada Oliv.

Apa ia akan menolak bantuan ku?, jika aku membantunya ia bisa salah paham kalau aku perhatian padanya, pikir Owen.

Mereka berdua pun sibuk dalam pikiran nya masing-masing, dan ragu-ragu untuk mengatakan maksud hati mereka satu sama lain.

Oliv menoleh, matanya masih menyiratkan amarah dan kesedihan. “Owen,bisakah kita sebelum sampai rumah kita bicara berdua saja.aku mau minta bantuan mu?.”

Owen mengangguk pelan. “Tentu,kita mau ngobrol dimana?.”

"Di mini market dekat rumah saja. "

"Oke."

Akhirnya mereka berdua berjalan beriringan, dan menaiki bus kota yang menuju ke rumah mereka.

Sepanjang perjalanan Oliv yang bingung harus mengatakan apa pada Owen, dan Owen menikmati waktu bersama Oliv.

Sesampainya di mini market, Oliv memberikan sepotong ice cream untuk Owen sebelum meminta bantuan nya.

"Owen, bisakah kalian hapus berita tentang aku di forum sekolah. Karena kalian yang memiliki kuasa itu, jadi aku minta bantuan mu!. "

"Berita itu!, memangnya menganggumu?. "

"Tentu saja!, aku cuma mau bersekolah dengan tenang tanpa berita semacam itu. Apa lagi jika orang tua Leo dan Damian tahu, bisa runyam nanti urusannya. "

"Leo dan Damian tidak ada urusan nya, aku yang memberikan beasiswa untuk mu. Dan aku sekarang menjalani hukuman dari ayah, tinggal mengatakan itu saja pada mereka. "

"Benar sih!, tapi hapus dulu berita itu atau cari tahu dulu siapa yang menyebarkan gosip itu untuk aku berikan pelajaran pada mereka" Oliv mengatakannya dengan tatapan penuh amarah.

Owen semakin menyukai sikap Oliv itu, dia berbeda dengan wanita yang ia temui.

"Baiklah, tapi berikan laporan baik pada ayahku tentang diriku. "

"Siap, jangan khawatir!. "

Akhirnya mereka berdua pulang bersama, sepanjang perjalanan Oliv sering bercanda dengan Owen dan Owen merasa Oliv gadis yang lucu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!