NovelToon NovelToon
Perbatasan Dunia : Hukum Pemburu

Perbatasan Dunia : Hukum Pemburu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:900
Nilai: 5
Nama Author: FA Moghago

Langit di seluruh dunia kini hanyalah kanvas retakan. Malam tanpa bintang. Dua puluh tahun yang lalu, peradaban manusia berubah selamanya. Sebuah lubang dari retakan dimensi yang menganga seperti luka di angkasa, memuntahkan makhluk-makhluk dari mimpi buruk.

Mereka datang dari dunia lain, tanpa nama dan tanpa belas kasihan. Mereka menghancurkan gedung pencakar langit, meratakan jalan, dan menyebarkan kepanikan di mana-mana. Separuh populasi musnah, dan peradaban manusia berada di ambang kehancuran total.

Namun, di tengah-tengah keputusasaan itu, harapan muncul. Beberapa manusia, entah bagaimana, mulai bangkit dengan kekuatan luar biasa.Mereka menjadi Pemburu. Dengan kekuatan yang setara dewa, mereka berjuang, jatuh, dan bangkit kembali.

Namun, di balik layar, rumor mulai beredar. Retakan-retakan kecil yang seharusnya stabil mulai menunjukkan tanda-tanda kegelisahan. Seolah-olah mereka adalah mata-mata dari sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang sedang menunggu di sisi lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11: Perburuan Sang Bintang Baru

Arka terus berjalan, tanpa menyadari retakan dimensi yang menuntunnya kini telah menjadi titik kecil di kejauhan. Sensasi baru menjalar di tubuhnya; ia merasa lebih hidup dari sebelumnya. Energi yang kuat dan menyegarkan mengelilinginya, dan ia mencoba memejamkan mata untuk merasakannya dengan seksama. Ia mencoba menarik energi alam itu ke dalam dirinya, dan seketika, aura energi berputar di sekelilingnya, mengalir deras ke dalam tubuhnya.

Arka membuka matanya, terkejut dengan apa yang baru saja ia lakukan. Ia berhasil menyerap energi dari alam lain, dan ia merasa dirinya semakin kuat. Pemandangan di sekitarnya begitu menakjubkan: bintang-bintang bersinar begitu dekat, dan bulan berwarna-warni menerangi langit. Ia naik ke atas sebuah bongkahan batu kaca berlian, duduk, dan kembali menutup mata untuk menyerap energi. Tubuhnya mulai bercahaya.

Di sisi lain, Citra dan asistennya datang ke rumah Arka, namun tidak ada jawaban. Mereka mencoba menelepon, tetapi ponselnya tidak aktif. Berita tentang pertarungan Arka dengan puluhan monster telah menyebar luas di media, dan kelima organisasi pemburu lainnya mulai mencari informasi tentangnya.

Hanif Sanjaya, yang sudah mengetahui informasi tentang Arka, bergegas memerintahkan Citra untuk datang ke rumahnya. Namun, ia diberitahu bahwa Arka tidak ada. Hanif lalu memerintahkan beberapa anggota Pemburunya untuk berjaga di sekitar rumah Arka, menunggu kepulangannya. Mereka harus menemukan Arka sebelum organisasi lain berhasil melakukannya.

°°°

Keberadaan Arka kini menjadi sorotan utama di kalangan para Pemburu. Video pertarungannya dengan puluhan monster telah menyebar luas, bahkan sampai ke telinga Gatot Pradipta, pemimpin Organisasi Pemburu Kesatria Garuda. Gatot, yang semula duduk santai, langsung bangkit dan bergegas menuju Gedung Lembaga Pusat Pemburu untuk mencari informasi tentang pemuda misterius itu.

Sesampainya di sana, ia bertemu dengan Arya Wibawa, pemimpin Organisasi Pemburu Gadjah Mada.

"Hoo, siapa ini?" sapa Gatot dengan senyum sinis. "Sepertinya ada sesuatu yang penting sampai-sampai pemimpin dari Organisasi Pemburu Gadjah Mada ada di sini."

Arya tertawa santai. "Sepertinya kita mencari orang yang sama," balasnya.

Mereka berdua berjalan bersama menuju ruang kerja Harsa Baskara. Di sana, Harsa terlihat pusing melihat kedua pria berotot di depannya yang terus-menerus saling ejek.

Gatot langsung bertanya, "Bagaimana menurut Anda, Ketua, tentang pemuda ini?"

Harsa menghela napas. "Dia cukup berbakat. Sepertinya kemampuannya baru saja bangkit. Jarang ada Pemburu yang berani melawan monster sebanyak itu sendirian, sampai beradu pukul seperti mencari mati. Dia harus segera ditemukan agar tidak sebrono seperti itu."

Mendengar jawaban Harsa, Gatot berdiri dari kursinya. "Baiklah, sepertinya kita akan memiliki bintang bertalenta lain selain wakil ketua Pandawara," ucapnya sambil pergi.

Setelah diskusi yang cukup panjang, Arya akhirnya menyerah untuk merekrut Arka dan menyerahkan kesempatan itu sepenuhnya kepada Gatot. "Semoga beruntung, Pemimpin Gatot," ujar Arya sambil tersenyum.

Di balik retakan dimensi, Arka berada dalam ketenangan yang begitu mendalam. Dikelilingi ribuan bintang, ia terus menyerap energi. Arka merasakan jurang kesadarannya, yang tadinya gelap, kini menjadi titik cahaya yang terus membesar. Pikirannya semakin tenang, tidak lagi hampa, seolah ia baru saja mendapatkan nutrisi untuk otaknya. Di dalam pusaran energi, tubuhnya mengeluarkan uap, persis seperti saat ia bertarung. Arka terlelap dalam semedi yang dalam.

Di Jakarta, sebuah mobil Jeep mewah hitam tiba di depan rumah Arka. Gatot Pradipta, Pemimpin Organisasi Pemburu Kesatria Garuda, keluar dari mobil. "Ini rumahnya, Pemimpin," ucap sekretaris di sisinya.

"Ayo kita jemput pria muda bertalenta kita," balas Gatot. Saat berjalan, ia merasakan beberapa aura Pemburu di sekitar rumah Arka, yang mengawasi dari kejauhan. Gatot mengabaikan mereka, fokus pada tujuannya.

Setelah mengetuk pintu berkali-kali tanpa jawaban, sekretarisnya berkata, "Sepertinya orang yang kita cari tidak ada di rumahnya, Pemimpin."

Gatot tersenyum tipis. "Sepertinya hari ini belum takdirnya kita bertemu." Ia menoleh ke atap salah satu gedung di dekatnya. Seseorang yang mengawasi rumah Arka atas perintah Hanif Sanjaya, Pemimpin Organisasi Pemburu Pandawara, terkejut dan mundur. Gatot lalu kembali ke mobilnya.

"Sepertinya ada organisasi besar lain yang juga ingin merekrut Arka," gumam Gatot.

"Lalu bagaimana, Pemimpin?" tanya sekretarisnya. "Jika kita tidak menunggunya, kita bisa didahului."

"Kita harus menggunakan cara lama," jawab Gatot, senyumnya semakin lebar. "Ayo, kita mulai dari Organisasi Pemburu Pandawara."

Setibanya di gedung Pandawara, Gatot disambut dan langsung menuju ruangan Hanif. "Hanif, aku minta kau serahkan Arka kepadaku," ucap Gatot. Hanif sedikit terkejut. Tidak seperti kasus Arini, ia tahu Gatot sangat tertarik pada Arka. Hanif tertawa. "Baiklah, aku akan memberitahumu jika pemuda itu sudah kembali."

Gatot tahu bahwa orang yang mengawasi rumah Arka adalah suruhan Hanif. Ia berterima kasih dengan senyum tipis, lalu beranjak pergi. Perburuan sang bintang baru telah dimulai, dan setiap organisasi Pemburu besar tidak akan menyerah begitu saja.

Seharian penuh Gatot Pradipta berkeliling, mengunjungi setiap pimpinan organisasi pemburu besar di gedung mereka masing-masing. Langkahnya yang terakhir membawanya ke depan gedung Organisasi Pemburu Harimau Sumatera, sebuah menara megah yang dihiasi patung harimau raksasa di lobi utamanya. Atmosfer di sini terasa berbeda, lebih tenang namun juga lebih buas, seperti ketenangan sebelum badai. Gatot berjalan menuju ruangan pimpinan, di mana Bara Wirawan sudah menunggunya.

Keduanya duduk di kursi yang berhadapan, dipisahkan oleh meja kayu yang besar. Suasana di ruangan itu hening, namun ketegangan terasa di setiap sudutnya. Bara memulai percakapan dengan senyum khasnya yang ramah, namun matanya memancarkan ketajaman seorang predator.

"Ada apa seorang pemimpin yang gagah dari Kesatria Garuda datang ke gedung saya?" tanya Bara, suaranya tenang.

Gatot tidak membuang waktu dengan basa-basi. "Aku ingin kau serahkan Arka kepadaku," ucapnya lugas.

Bara tertawa kecil, suara tawanya terdengar seperti raungan pelan di tengah ruangan yang hening. "Pria muda yang sangat menjanjikan," balasnya. "Siapa yang tidak ingin merekrutnya? Dia berpotensi menjadi Pemburu kualifikasi S termuda di Indonesia, selain Arini."

Mendengar perbandingan itu, wajah Gatot berubah serius. Ia tahu Bara sengaja mengungkit Arini untuk memicu reaksinya. "Sepertinya pembicaraan ini tidak akan selesai," katanya, suaranya semakin dalam.

"Ya," balas Bara, senyumnya menghilang. "Kita sama-sama memiliki keinginan yang sama, tapi sepotong kue yang kecil masih bisa dibagi dua. Sebuah lampu tidak bisa dibelah, karena akan mematikan cahayanya."

"Itu berarti hanya ada satu cara lama," jawab Gatot, "yaitu mengeliminasi pembelinya."

Senyum Bara melebar, kini penuh dengan bahaya. Keduanya saling tatap, mata mereka mengunci. Tanpa peringatan, aura kuat mereka mulai keluar, memenuhi ruangan. Tekanan yang luar biasa menyebar, membuat semua perabot di ruangan bergetar. Kaca-kaca jendela pecah berkeping-keping, dan dinding-dinding gedung retak seperti dilanda gempa. Aura Gatot terasa seperti badai yang mengamuk, sementara aura Bara terasa seperti gunung berapi yang siap meletus.

Tiba-tiba, ponsel sekretaris Gatot berdering. "Ketua, terjadi retakan dimensi di pesisir pantai selatan!" lapor sekretarisnya dengan panik. "Ini retakan yang sangat besar, Pak!"

Mendengar itu, Gatot menarik kembali auranya. Tekanan di ruangan langsung hilang. Bara juga melakukan hal yang sama, senyum tipis kembali menghiasi wajahnya. Gatot berdiri, menatap Bara dengan mata yang penuh janji. "Nanti kita akan bertemu lagi, dengan senjata masing-masing," ucapnya.

"Baiklah," jawab Bara, senyumnya semakin tipis. Pertemuan mereka berakhir, namun sebuah ancaman baru kini telah muncul, menunda pertarungan di antara dua pemimpin terkuat itu.

1
muhamad andri
Baru baca di noveltoon liat ini penasaran, bagus juga, biasa ada dimashwa korea alus kek gini.
jangan dikasih kendor thor😁🔥
Yusi Yustiani
Baru baca, kebanyakan tema pemburu sama monster dari alam lain itu latar tempatnya dari negara luar. ini keren authornya ngambil dari Indonesia. aplikasi pertarunganya juga enak dibaca, semangat Thor🔥🔥🔥
Yusi Yustiani
Next Thor dipercepat 👌
Nafa Nafila
Keren nih latarnya dari Indonesia.Tentang retakan dimensi sama pemburu monster, nama nama organisasi pemburu nya juga khas banget👏🔥
Nafa Nafila
Ditunggu updatenya Thor 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!