NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Janda / Nikah Kontrak / Paksaan Terbalik
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Devan Ganendra pergi dari rumah, karena iri dengan saudara kembarnya yang menikah dengan Dara. Karena dia juga menyukai Dara yang cantik.

Ia pergi jauh ke Jogja untuk sekedar menghilangkan penat di rumah budhe Watik.

Namun dalam perjalanan ia kecelakaan dan harus menikahi seorang wanita bernama Ceisya Lafatunnisa atau biasa dipanggil Nisa

Nisa seorang janda tanpa anak. Ia bercerai mati sebelum malam pertama.

Lika-liku kehidupan Devan di uji. Ia harus jadi kuli bangunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama Nisa.

Bagaimana penyelesaian hubungan keluarga dengan mantan suaminya yang telah meninggal?

Atau bagaimana Devan memperjuangkan Nisa?

Lalu apakah Devan menerima dengan ikhlas kehadiran Dara sebagai iparnya?

ikuti kisah Devan Ganendra
cusss...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluarga Devan

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

"Saya bundanya Devan." Ucap Daniella memperkenalkan diri.

Kemudian engkong Rojali, engkong Rozak,Davin, Dara, Bu Watik dan Devia bergantian memperkenalkan diri kepada warga yang masih setia menemani mas Hasan di teras rumah

"Lho ini kok sama!, mirip mas Evan!" Ucap salah satu warga.

"Kan kembar pak!" Sahut Mbak Watik yang menimpali perkataan itu .

"Oalah kembar!" Sahutnya bersamaan.

"Abaaaanggg...!!!" Devia berteriak karena beberapa waktu hilang dan kini bertemu.

Keduanya seperti orang berantem, membuat semua tegang. Namun kemudian Devia melompat memeluk Devan.

"Elu udah gedhe Via!!" Ketus Devan dengan adiknya itu.

Sementara Daniella langsung masuk ke dalam rumah, disana masih ada mbak Jannah dan Nisa serta beberapa ibu-ibu menemani Nisa.

"Bunda..!!"

Nisa langsung memeluk ibu mertuanya itu, bahkan langsung menangis sesenggukan.

Dara pun menyusul serta mengucapkan belasungkawa kepada Nisa.

"Ini istrinya Abang Devan Ya?" Ucap Devia yang memang baru mengenalnya.

"Nah iya, kakak iparmu!"

Nisa bermaksud ingin menyalaminya, namun Devia justru memeluk Nisa dengan lembut.

"Saya Via mbak, adiknya Abang!" Ucap Devia.

"Aku Nisa, Ceisya Lafatunnisa." Sahut Nisa.

Bahkan Devia dan Dara terus menggandeng Nisa seakan enggan melepas tangannya.

Sementara budhe Watik adalah budhenya Devan yang tinggal di Jogja pun turut serta mengakrabkan diri.

Sementara keadaan di luar seperti sedang tegang, karena ucapan Davin saudara kembar Devan.

"Van!, kayaknya ada yang engga beres sama mertuamu!" Ucap Davin.

"Aku belum cek!" Sahut Devan.

Davin kemudian mengotak-atik ponselnya, hingga mendapatkan suatu petunjuk.

Davin langsung memberikan ya kepada Devan. Sehingga Devan langsung mengetahui kejanggalannya.

"Udah itu diurus entar aja itu!" Ucap Engkong Rozak yang mengetahui apa yang di lakukan oleh Davin.

Davin segera menyimpan ponselnya, dan ikut bercengkerama bersama warga.

Meski hari sudah sangat larut, bahkan hampir pagi malam ini. Namun mereka masih betah untuk saling bahu membahu menemani mas Hasan yang sedang bersedih.

Hingga pukul dua dini hari, satu persatu warga membubarkan diri. Tinggal keluarga besar Devan dan keluarga Mas Hasan yang masih tinggal.

Beruntung rumah milik mas Hasan cukup untuk menampung keluarga Devan.

Nisa, Dara dan Devia berada dalam satu kamar. Sementara Daniella dan budhe Watik tidur bersama Hanifa.

Engkong Rojali dan Engkong Rozak,serta Davin dan Devan tidur di ruang tamu.

Sementara untuk Hanif tentu saja mendekap erat om nya yang kaya itu, siapa lagi kalau bukan Davin.

"Om!, Besok Hanif libur lho!"

"Iyalah!, libur!, kan kakek meninggal!" Sahut Davin.

"Tapi om?"

"Apa?" Jawab Davin.

"Besok jajan yuk!"

"Haiss, warung pada tutup Hanif!, kan kakek meninggal!"

"Lek Evan diem kenapa sih!, kan lagi ngerayu om Davin!" celetuknya. "Lek Evan pelit!, ga pernah kasih uang jajan ke aku!" Lanjut Hanif.

"Udah bobok, besok sama om naik mobil sama jajan ya!"

"Horee...!!" Teriak Hanif

"Sttttt...!!, dah malem!, bobok!"

"Iya Mbah!" Sahut Hanif ketika di tegur engkong Rojali.

Lainnya justru cekikikan karena ulah Hanif. Hingga tak lama kemudian Hanif terlelap dalam pelukan Davin.

.

Pagi harinya, Daniella, budhe Watik, Dara, Devia, mbak Jannah serta Nisa ikut serta membantu di area dapur.

Sementara para lelaki berada di depan untuk menemui tamu.

"Lha mbok mbak Jannah sama dik Nisa di depan!, kalau ada yang takziah biar ketemu kalian siapa saja!" Ucap budhe Watik yang saat ini sedang memasak sayuran.

"Iya nak!, biar disini bunda dan yang lainnya!" Sahut bunda Ella membenarkan kata dari budhe Watik.

Nisa pun mengikuti perkataan mertuanya untuk berada di depan bersama mbak Jannah.

"Wah banyak tenaga ini!"

Seorang wanita paruh baya datang, salah satu tetangga mas Hasan yang ikut membantu memasak di dapur.

"Iya Bu!, ini mertua sama iparnya Evan!" sahut Bu RT yang lebih dulu datang dan sudah berkenalan.

"Wah, jadi rame!"

"Inggih Bu!" budhe Watik menimpalinya.

Hingga mereka pun melakukan pekerjaan dapur sambil mengakrabkan diri.

Keluarga Devan ternyata orangnya asik, kata Bu RT, sehingga kalau ngobrol dengan bunda Ella sangat betah disini. Apalagi bergosip tentang orang kaya yang sombong.

Daniella jadi ingat kalau dulu nenek Aisyah meninggal. Disana juga orang-orang asik bergosip seperti sekarang ini.

Sementara di depan, tempat para lelaki ngumpul. Hanif sejak pagi sudah nempel terus dengan Davin. Entah kenapa anak itu tidak mau lepas dengan Davin. Apa karena di kasih uang jajan banyak?.

"Lek Evan mau buat bengkel ya?" tanya Hanif yang sedang memperhatikan peralatannya di beresin oleh Amir.

"Iya!, kamu mau engga jagain bengkel?" Tanya Devan.

"Engga ahh!, engga di kasih upah!. Bapak saja kalau minta beliin rokok sering kasih upah. Ini malah disuruh jagain bengkel!" celetuk Hanif yang ujung-ujungnya tetep uang.

"Ya entar pasti di kasih upah to nang!" sahut Mas Hasan yang ikut nimbrung di depan bersama yang lain.

"Masa?" Sahut Hanif"Beliin sepeda mau engga?" Tanya Devan.

"Mau lah!, entar ya!, beliin Lek!" sahut Hanif.

"Iya!, entar pinjam mobilnya om Davin!"

"Emang lek Evan engga punya mobil?" Tanya Hanif.

"engga!" sahut Devan santai.

Pasti nih omongannya merembet kemana-mana.

Namun sebelum Hanif menjawab keburu ada tamu yang mau takziah. Sehingga obrolan mereka pun terhenti sesat.

.

.

Hingga sore hari tiba, Davin dan Devan mengajak Hanif dan Hanifa untuk mencari sepeda sesuai janjinya.

Sementara yang di rumah mempersiapkan untuk acara doa nanti malam.

Nisa ditemani Dara dan juga Devia untuk menyusun kue dan di bungkus plastik. Kemudian di taruh di kotak yang sudah di sediakan.

"Kalau disini begini ya?, beda kalau di Jakarta!" Ucap Devia.

"Iya, kampung sini begini. Soalnya nanti makan juga disini bukan di bawa pulang." Sahut Nisa.

"Oh gitu ya!, berarti tiap daerah berbeda!" Dara menimpali.

Ketiganya saling bercengkerama dan menghibur Nisa. Apalagi sore ini juga ada kenduri untuk ayahnya Nisa.

Nisa jadi teringat ketika di rumah sakit. Kala itu ayahnya meminta maaf pada dirinya dan juga Mas Hasan.

Hal itu membuat dirinya bersedih, karena ayahnya telah menyadari kesalahannya. Nisa pun ingat dengan perkataan Devan kala memberikan uang sebanyak sepuluh juta. Dalam doa Devan, jika uang itu untuk hal tidak baik, maka itu adalah perbuatan terakhir.

Benar saja ternyata, jika semua yang di lakukan ayahnya yang salah ternyata perbuatan terakhirnya. Sebab kini ayahnya telah di panggil yang kuasa.

Air mata Nisa menetes dari sudut matanya. Mengalir perlahan membasahi pipi cantiknya.

Nisa kembali mengenang, ketika kecil dahulu bersama ayah dan ibunya. Ayahnya selalu memanjakan dirinya. hingga suatu ketika ibunya mengalami sakit dan pendarahan, hingga nyawanya tidak tertolong.

Setelah kejadian itu, ayahnya sering mabuk-mabukan serta berjudi. Hingga suatu ketika bertemu dengan Bu Juanti dan menikahinya.

Namun ternyata ayahnya bukanlah sadar, justru semakin tenggelam ke dalam keterpurukan. Hingga akhirnya, banyak harta miliknya habis terjual. Termasuk sawah dan ladang milik ayahnya.

Bahkan juga sempat di gadaikan oleh ayahnya itu. Beruntung ada Devan yang melunasinya, dan kini sertifikatnya telah ia bawa.

Kisah pilunya tidak hanya itu saja, banyak hal yang melibatkan dirinya, termasuk ketika di nikahkan paksa dengan juragan sapi, pak Sugondo. Namun saat itu Nisa tidak begitu menyalahkan ayahnya. Karena kondisinya saat itu, ayah serta dirinya dalam kondisi di sekap. Bahkan kala itu, Nisa tidak bisa melawannya.

Sebab sedari rumah, ia tidak sadar. Dan ketika sadar, sudah berada di rumah pak Sugondo bersama ayahnya.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mar lina
apakah yg di sekap itu
ibu tirinya, Nisa???
lanjut thor ceritanya
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
sookkoorr kena geplak kan kamu van
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
hallah emang maunya dia itu di suapin 🤣
cip: lhohh ehhh lhoohhh🙈🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
up lagi yaa ditungguin lhoo
cip: iya😂😂😂😂
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
gagal ya coba lagi y van
cip: wkwkwkkwk
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: kan harus 🙈🙈🙈
total 3 replies
Rini A
Bagus
lanjutkan
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
juniati kah itu🙄🙄🙄
Ropiyati Ropi
ceritanya di daerah muntilan nih..wkwkwk
jadi semangat bacanya deh
cip: lho kenal daerah Muntilan kak🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
nisa yg dipanggil sayank ehh aku nya yg salting🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: pernah tpi sekarang jarang/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
cip: emang ga pernah dipanggil sayang?🤭🤭
total 2 replies
Wulan
Keren kak
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
Winda sama Wanda ini sarap atau apa yaaa....
kog bisa2nya kek gitu
cip: engga ikut-ikutan 🙈🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: ngeri lah itu 2 manusia
total 3 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
bahasanya agak serem yaa
neur
kereen KK 👌☕❤👍😎
cip: terimakasih
total 1 replies
Rian Moontero
lanjuuuttt👍🤩🤸🤸
cip: siap
terimakasih kak
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
itu beli motor kek beli permen saa🙈🙈🙈
cip: 😂😂😂😂😂 kan orang kaya
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
hajar dulu pikir belakangan ya sa...
kan mayan ada devan yg jadi jaminan
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: lanjut bangg...
ada lagi g habis ini
cip: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
habis itu coba deh bilang i love u gitu...
cwek tuh perlu bukti ucapan juga lhooo
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: ok sip
cip: iyaa 🙈🙈🙈
total 8 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
kan jadi pengen yg macem devan....
pokoknya yg bilang habiskan semua nya 😅😅😅😅
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
aduhhh pikiran ku jalan duluan🙈🙈🙈🙈🙈
cip: Waduhhhh 😂😂😂
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: cocok🤸‍♀️🤸‍♀️
total 23 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
bang cip orang magelang kah kog paham daerah situ🙄🙄🙄🙄
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: mencurigakan
cip: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!