Suamiku, dia tidak selingkuh tapi membuat aku kesepian. Dia tidak jahat tapi dia membuat aku terluka akan sikap acuhnya. Dia tidak kasar tapi dia selalu menyepelekan segala hal tentang perasaanku dan lebih sibuk dengan ponselnya daripada bersenda gurau denganku. Aku kesepian, namun aku selalu menyemangati diriku sendiri hingga aku bertemu dengan Zavran, teman sekolahku dulu yang pernah menyatakan cinta padaku namun aku tolak karena aku pikir suamiku lah pria terbaik untukku.
Setelah pertemuan tak sengaja, kami mulai berhubungan. Kami saling suport hingga membuat aku tidak menyadari akan perasaan ini. Aku nyaman bersamanya, aku merasa di perhatikan olehnya, aku merasa di hargai dan di sayangi. Rasa yang tidak pernah aku dapatkan dari suamiku sendiri.
Lalu bagaimana aku memendam perasaan ini? Apakah aku akan menyerah pada perasaan ini? Ikuti kisahku hanya di sini.
Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERTUA SI PAIT LIDAH
Jeduarrrr....
Dunia Dera seakan runtuh begitu saja melihat chat room milik suaminya. Suami yang ia anggap sebagai pria yang baik ternyata selama ini menyimpan sesuatu hal yang begitu menjijikkan bagi Dera. Bagaimana tidak? Rupanya Brian sering chat dan melakukan panggilan video dengan banyak wanita wanita yang menyediakan jasa open BO. Ada juga yang tidak buka jasa namun mau meladeni panggilan video dari Brian. Dera bukan wanita bodoh yang tidak tahu apa yang mereka lakukan. Mereka pasti mencari kesenangan masing masing. Yang membuat Dera sakit hati yaitu hal itu di lakukan sekitar sembilan bulan lalu, itu artinya tiga bulan setelah pernikahan mereka.
Dera membaca satu persatu chat yang Brian kirimkan untuk mereka. Tubuh Dera begitu bergetar membaca pesan yang begitu intim Darimana Brian mengenal semua wanita wanita bohay itu? Dera beralih ke aplikasi sosial media yang Brian punya. Aplikasi terkenal yang sering di sebut Sn##k video. Ia membuka bagian chat, rupanya banyak wanita yang di DM Brian meminta lanjut ke whatsapp. Hati Dera semakin berdenyut nyeri. Setidak pedulinya kah ia dengan sang suami sampai sampai suaminya berbuat seperti ini di belakangnya namun ia tak mengerti? Atau karena terlalu percayanya Dera pada Brian hingga ia tidak berpikir jika Brian akan melakukan hal seperti ini? Selama ini Brian selalu menuntut Dera untuk berpakaian sopan dan tertutup. Lalu kenapa Brian melakukan hal ini di belakangnya? Apakah Brian bosan dengan Dera yang tampil begitu begitu saja? Bukan kah Dera juga bisa secantik dan semodis mereka jika ia menggunakan pakaian yang sedikit terbuka? Pikir Dera.
Kali ini Dera berpindah ke kolom komentar. Lagi lagi ia di kejutkan dengan komentar komentar yang di kirim Brian kepada wanita wanita cantik itu di sertai emoji emoji mesra yang sering Brian kirimkan kepadanya. Anehnya, Brian selalu memberikan like kepada video video tak senonoh yang para wanita itu lakukan.
Cantiknya wanita pujaanku 😘😍🥰
Masya Allah seksinya, boleh kenalan gak 😘
Goyangannya mantap!
Andai saja istriku secantik kamu 😍
Bodynya aduhaiii 🥰😘
Dan tentunya masih banyak yang lainya yang tidak mau Dera lihat. Hatinya sangat pedih, meskipun ia telah mengkhianati Brian namun rupanya Brian lebih dulu mengkhianatinya.
" Hiks.... " Dera menyentuh dadanya yang terasa sesak. Bukan karena sikap Brian yang seperti ini namun karena ia pernah merasa bersalah telah berkhianat dari Brian. Rupanya ia tidak salah, memang dari awal sebenarnya Brian lah yang telah menghancurkan cintanya.
" Dera kamu kenapa?" Zavran yang baru masuk segera menghampiri Dera.
Grep...
Dera langsung memeluk Zavran dengan erat menumpahkan segala kesedihannya di sana.
" Sttttt! Jangan menangis lagi! Aku tidak mau kamu terus terusan merasa bersalah seperti ini. Aku tahu ini sangat berat untukmu melupakan semua kenanganmu. Tapi yakinlah! Kamu pasti bisa melewati semuanya. Kamu pasti bisa melupakan rasa bersalahmu kepada Brian." Ucap Zavran mengelus kepala Dera dengan lembut. Dera menganggukkan kepala sambil terus menangis. Entah mengapa rasa kecewa di dalam hatinya terasa sakit sekali. Ia sengaja tidak memberitahu Zavran yang sebenarnya karena ia tidak mau membuka aib Brian di depannya. Akan sangat malu jika Zavran sampai tahu mengenai perilaku Brian selama ini.
" Apa sudah ketemu sesuatu yang kamu inginkan itu? Kalau sudah, ayo kita pulang!" Ajak Zavran.
Belum sempat Dera menjawab tiba tiba terdengar suara dari depan pintu.
" Dasar menantu kurang ajar!!!! Rupanya ini yang kamu lakukan di belakang putraku hah? Pantas putraku menceraikanmu."
Dera menjauh dari Zavran, ia mengusap air matanya lalu menatap ke arah wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu mertuanya. Ibu mertua yang tidak pernah memperlakukannya dengan baik. Sama seperti putranya, yang hanya melihat kesalahan dari diri Dera.
" Mama." Dera berusaha bersikap baik kepada mertuanya meskipun sebenarnya ia merasa muak dengan dirinya sendiri yang harus bisa berbuat baik kepada mertuanya.
" Jangan panggil aku mama lagi! Putraku sudah menceraikanmu, jadi kamu bukan menantuku lagi. Dari dulu aku juga tidak sudi memiliki menantu sepertimu, tapi Briannya saja yang ngotot mau menikahi kamu. Sekarang apa yang terjadi? Brian menyesal kan telah menikahi wanita peselingkuh sepertimu." Sinis bu Astri, ibunya Brian.
" Ya aku akui kalau aku memang selingkuh dari mas Brian ma. Tapi semua itu terjadi karena salah putramu sendiri. Sama seperti mama, mas Brian memperlakukan aku dengan tidak baik. Apapun yang aku lakukan selalu salah di mata kalian. Aku di tuntut harus seperti ini, seperti ini, dan seperti ini. Semuanya harus berjalan sesuai yang kalian inginkan. Aku manusia ma, aku bukan boneka yang bisa kalian mainkan sesukanya." Entah mendapat keberanian darimana, Dea bisa menjawab ucapan ibu mertuanya. Padahal selama ini ia begitu hormat dan segan kepada bu Astri.
" Mama lihat!" Dera menunjukkan ponsel Brian. " Kalau aku peselingkuh, lalu sebutan apa yang pantas buat anak mama?" Imbuh Dera.
Bu Astri mengambil ponsel di tangan Dera lalu mensecroll apa yang telah Dera perlihatkan padanya.
" Kamu tidak perlu berlebihan Dera. Kamu tidak bisa menyalahkan Brian dan menjadikan ini sebagai alasan kamu berkhianat darinya. Wajar seorang laki laki mencari kepuasan di luar sana. Begitu pun dengan Brian, dia laki laki normal yang tinggal jauh dari istrinya. Jadi dia wajar melakukannya."
Apa??? Dera benar benar terkejut dengan ucapan ibu mertuanya yang di luar nalar baginya. Bagaimana bisa ibu mertuanya menganggap hal seperti ini menjadi wajar. Bukan kah itu suatu penyakit? Bukan kah itu termasuk zina? Apa yang Brian lakukan sama dengan yang Dera lakukan padanya. Lalu kenapa hanya Dera yang di salahkan?
" Bagi mama mungkin itu wajar tapi bagiku tidak. Anggap saja kita sama sama pengkhianat jadi mama tidak bisa menjudge aku seperti ini. Kalau mama menyalahkan aku, mama juga harus mengakui jika anak mama juga salah. Bahkan aku rasa pernikahan ini juga merupakan suatu kesalahan. Kesalahan terbesar yang pernah aku lakukan." Ucap Dera meninggalkan ibu mertuanya namun sebelum tubuhnya menghilang dari pintu kamarnya, ucapan ibu mertuanya berhasil menghentikan langkahnya.
" Jangan samakan Brian dengan orang rendahan sepertimu."
Dera menoleh ke belakang menatap ibu mertuanya.
" Aku dengar kamu hamil, kamu hamil anak suami orang. Itu artinya kamu seorang pelakor. Pelakor yang menghancurkan rumah tangga orang lain. Itu membuktikan kalau kamu tidak punya harga diri. Tapi kalau Brian? Mereka jual, Brian beli. Dia tidak merebut atau pun merusak hubungan siapapun. Brian jauh lebih terhormat di bandingkan dirimu. Aku do'akan anakmu laki laki. Setidaknya dia tidak akan mewarisi sifat murahan dari ibunya."
" Tutup mulut anda nyonya!!!!" Bentak Zavran menunjuk wajah bu Astri. " Sedari tadi aku sudah sabar melihat sikap anda kepada calon istri saya. Sebelum anda menyalahkan Dera, maka pelajari dulu bagaimana buruknya sikap putra anda. Lain kali, jangan pernah menghina Dera atau anda akan tahu akibatnya. Jangan salahkan saya jika saya membuang rasa hormat saya kepada orang yang lebih tua." Ancam Zavran menatap bu Astri dengan tajam.
" Ayo sayang kita pulang." Zavran mengandeng Dera keluar meninggalkan bu Astri. Namun tiba tiba...
Brugh....
" Dera!!!!!"
TBC....