Sebelumnya, Li Chang Su merupakan tentara wanita yang berbakat. Setelah mendapatkan gelang naga perak dari kakek misterius, dia terpaksa pindah dimensi ke zaman kuno. Dia ditakdirkan untuk menjadi istri raja perang yang terkenal berdarah dingin. Masalahnya, zaman kuno ini dipenuhi dengan binatang mutasi.
Setelah menikah, keduanya berpetualang untuk mencari penyebab dari merajalelanya binatang mutasi. Karena itu, keduanya memiliki kedekatan yang pasti, cinta tumbuh di hati Li Chang Su. Raja Perang yang berdarah dingin itu ternyata mampu patuh di depan istrinya. Memanjakannya di antara pertarungan binatang mutasi.
Bisakah gelombang binatang mutasi ini diatasi? Bagaimana kisah cinta keduanya yang ditakdirkan gelang naga perak berjalan? Akankah semua misteri terungkap?
Jangan lupa ... Ikuti kisah keduanya dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Ke Ibukota
DI SEBUAH JALAN bergelombang pegunungan, beberapa gerbong ditarik oleh kuda-kuda jantan yang sehat. Suara kaki kuda yang sedikit berlari membuat orang-orang yang ada di dalamnya tidak nyaman. Terutama di kereta kuda kedua.
Seorang pria yang diperkirakan sudah berusia empat puluhan itu mengerutkan keningnya. Duduk dengan tidak nyaman. Awalnya pria itu ingin menunggang kuda, tapi tidak rela meninggalkan putrinya yang terbaring koma.
Dengan pakaian militer lengkap, pria paruh baya itu memberi perintah untuk menghentikan kuda. Lalu keluar dengan badan tegap.
Wajahnya yang tegas menunjukkan jejak seorang jenderal yang berpengalaman. Aura yang terpancar dari tubuhnya jelas menunjukkan bahwa di medan perang—banyak nyawa musuh terbunuh di tangannya.
Seorang prajurit yang mengawalnya segera berlari kecil dari arah belakang, menghampirinya. Setelah memberi busur hormat, prajurit kecil itu berkata, "Jenderal Rong, kuda-kuda telah kelelahan karena suhu panas yang ekstrim. Ini tidak baik jika dilanjutkan secara paksa."
Pria paruh baya itu mendengus. Wajahnya agak jelek. Dia tahu ini hampir malam, angin dingin pasti akan menerpa pegunungan. Tapi memikirkan putrinya yang sedang koma, wajahnya mendingin, "Istirahat. Kita bermalam. Cari tempat yang aman."
Dia tidak bisa mengambil risiko. Cedera putrinya sangat parah. Dia tidak tahu bahwa gelang naga perak akan begitu sombong dan memamerkan kekuatannya.
Tanpa berpikir jika langit masih memiliki langit. Dia kembali lagi ke dalam kereta kuda dan melihat putrinya terbaring koma. Wajahnya memiliki luka bakar yang mengerikan. Hampir tidak bisa mengenalinya.
Belum lagi, beberapa luka bakar juga ada di beberapa bagian tubuhnya. Tabib militer berkata jika luka bakar ini sangat dalam hingga sangat tidak mungkin sembuh sepenuhnya.
Jika dia tahu bahwa gelang naga perak akan tidak cocok dengan putrinya—Rongyu, maka dia tak akan membiarkannya memiliki gelang. Datang saja ke istana sebagai permaisuri tanpa takdir itu.
Sekarang semuanya telah hilang. Bukan hanya Mu Xianzhai yang telah sadar kembali, tapi kemungkinan besar bisnisnya di ibukota akan terganggu. Walau dia memiliki putra mahkota sebagai dukungan, Raja Perang—Mu Xianzhai lebih unggul dalam segala aspek.
Dia awalnya ingin Rongyu mendapatkan kepercayaan Mu Xianzhai bahkan jika itu dalam pengaruh ramuan cinta. Lalu biarkan pria itu menyerahkan pasukan kepada putra mahkota sebagai dukungan.
Di sisi lain rencana, sepenuhnya biarkan putra mahkota menembak Mu Xianzhai. Ada banyak cara untuk membunuh orang. Bahkan jika Mu Xianzhai dicintai kaisar, kesalahan yang fatal juga bisa membunuhnya.
Di dunia ini, kaisar adalah pemimpin negara. Tidak membedakan kesalahan bangsawan atau rakyat jelata. Jika anak-anaknya melakukan kesalahan, hukumannya juga tidak berbeda dari penjahat lainnya. Sekarang semuanya telah berakhir ...
"Yu'er, jangan khawatir ... Ayah akan memanggil semua tabib hebat untuk menyembuhkan lukamu," Jenderal Rong menghela napas panjang, berduka untuk putrinya yang malang.
Mungkin dia belum melihat gadis yang ditakdirkan oleh gelang naga perak. Tapi dia berharap jika gadis itu mati saja. Akan sangat merepotkan jika ada orang yang tidak bisa dihipnotis oleh putrinya yang hebat.
Kereta kuda berhenti lagi di sebuah tanah lapang yang cukup luas. Lalu seorang penjaga gelap istana datang, memberinya sebuah surat dari putra mahkota. Gulungan surat itu tidak terlalu kecil, tapi orang lain tidak akan mampu mengenalinya di tempat pertama.
Hati Jenderal Rong melahirkan rasa khawatir. Bagaimana Rongyu akan menikah dengan putra mahkota di masa depan jika penampilannya menjadi seperti ini?
Dia hanya berharap jika putra mahkota mampu membantunya mencari orang yang bisa menyembuhkan luka bakarnya. Dengan begitu, pasukan yang dia pegang akan menjadi bantuan calon kaisar.
Membuka gulungan surat itu diam-diam, tangannya gemetar. Sungguh tidak terduga jika Mu Xianzhai akan memulai dengan orang-orang di halaman belakangnya.
Jika istri sahnya tahu dia memiliki selir di luar kediaman, sangat sulit untuk menenangkan amarahnya. Bahkan, anak-anaknya yang lain akan terancam kematian.
"Sepertinya sudah tepat bagiku untuk membawa anak selir ke rumah ...."
Diam-diam dia memutuskan. Meminta maaf pada Rongyu dalam hatinya. Karena selama ini, Rongyu bukan satu-satunya anak di rumah. Masih ada beberapa anak perempuan di luar serta seorang anak laki-laki yang bisa mewarisi rumah Jenderal.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Satu bulan telah berlalu. Di camp militer Pasukan Elang.
Mu Xianzhai telah berusaha untuk menemukan keberadaan Li Chang Su. Sudah beberapa hari dia mencari, tapi tidak menemukan jejak lain. Itu menghilang di dasar jurang. Sampai tembok perbatasan telah berdiri kokoh, setidaknya satu bulan kemudian.
Sesuai prediksi Mu Hongzhi.
Namun tanpa gadis itu, Mu Hongzhi merasa berbeda. Walau baru mengakui Li Chang Su sebagai kakak ipar selama kurang dari tiga hari, dia merasa hanya gadis itu yang cocok dengan temperamen sepupunya.
Lihatlah sepupunya saat ini, hanya terdiam di bibir jurang. Hampir setiap hari pria itu datang untuk mengingat bagaimana dia menjatuhkannya ke dalam sana.
Pasti sakit, marah dan membencinya bukan?
Jika Li Chang Su masih hidup, seharusnya sekarang sudah berada di suatu tempat. Hidup dengan baik. Namun Mu Xianzhai tetap percaya jika gadis itu masih ada di sini, bersembunyi darinya.
Gelang naga perak juga enggan untuk memaafkan dia. Masih merajuk. Ketika nanti ayahnya Mu Hongzhi pulang, sebagai seorang keponakan, bagaimana menceritakannya?
"Sepupu ...."
Mu Hongzhi ingin mengajaknya kembali ke camp. Beberapa binatang mutasi masih berkeliaran. Tapi dia melihat jika sepupunya masih sedikit tersesat di sini.
Dia yakin jika Li Chang Su ditemukan, sepupunya akan menendang dia jauh-jauh. Lagi pula, cinta itu kejam bukan?
"Sepupu, bagaimana jika kakak ipar sudah pergi atau diselamatkan orang lain? Bagaimana jika kita kembali ke ibukota lebih dulu dan memobilisasi penjaga gelap untuk mencarinya?"
Dia memberi saran.
Awalnya Mu Xianzhai hanya terdiam. Sosok jangkungnya seperti dibelai angin pagi yang sejuk. Dia mengangguk setuju. Meski enggan untuk pergi, tapi ini hanya satu-satunya cara agar dia bisa menemukannya dengan cepat.
"Ayo kembali."
Dia berbalik lebih dulu dan berjanji untuk memperbaiki ilmu tenaga dalamnya yang terblokir. Bahkan jika cara itu sedikit berbahaya, dia harus segera menyelesaikan ilmu tenaga dalamnya yang terhambat ini agar tidak lagi jatuh dalam perangkap ilusi orang lain.
Keesokan harinya, Mu Xianzhai dan Mu Hongzhi bergegas menuju ibukota lebih awal. Para jenderal juga berkemas untuk pulang setelah menyelesaikan urusan benteng perbatasan.
Bahkan penjaga baru telah ditempatkan di beberapa sisi perbatasan utara untuk mencegah gelombang binatang mutasi kembali merajalela.
Menghadapi Ibukota yang tenang, Mu Xianzhai dan sepupunya tiba di kota beberapa hari setelahnya. Dan langsung menuju ibukota dalam semalam.
Kaisar Mu telah menantikan kedatangan putra ketiganya ini. Sejak hari putranya mengirim surat tentang takdir gelang naga perak, dia sangat bersemangat untuk melihat calon menantunya ini.
Namun ketika putranya hanya datang tanpa membawa gadis yang dimaksud, Kaisar Mu kebingungan. Pada akhirnya, ayah dan putra berbicara secara pribadi di ruang belajar kekaisaran.
Kaisar Mu telah gelisah saat ini. Apakah putranya ini berbohong?
"Jadi, kenapa gelang naga perak masih padamu? Bukankah kamu berkata jika takdir gelang naga perak telah ditemukan? Lalu di mana calon menantuku?"
Kaisar Mu duduk dengan tegap. Sebagai seorang pria yang juga telah menjalani penderitaan barak militer, dia memiliki napas pembunuh yang kuat. Melihat gelang naga perak tidak dipakai oleh Mu Xianzhai ... Bahkan terlihat merajuk, dia bingung.
"Semua ini karena kecelakaan. Putranya telah masuk dalam perangkap ramuan cinta putri Jenderal Rong. Harap bagi Ayah Kaisar memberi putranya keadilan," walau nada bicara Mu Xianzhai sopan, tak ada etiket yang semestinya dimiliki seorang pangeran ketika memohon pada kaisar.
"Apa katamu? Ramuan cinta?!!"
Kaisar tertegun untuk sementara waktu.
"Ya. Gelang naga perak menghukum putranya saat itu karena melanggar takdir di bahwa pengaruh ramuan cinta. Dan Rongyu mengalami luka bakar yang serius."
"Lalu di mana gadis yang sebenarnya ditakdirkan itu?"
Kaisar Mu bertanya dengan sedikit tidak senang.
"Putranya ... Putranya tidak sengaja menjatuhkan dia ke jurang di bawah kendali ramuan tersebut."
Mengenai ini, Mu Xianzhai memilih untuk bersikap lunak. Biarkan Kaisar Mu memberinya keadilan terlebih dahulu sebelum dia meminta orang-orangnya untuk mencari keberadaan Li Chang Su.
Benar saja, Kaisar Mu mendengus. Dia tahu putranya ini dengan baik. Sikap kepatuhan yang disengaja membuat dia tertekan. Karena itu, dia hanya menghukum Mu Xianzhai untuk berada di kediamannya sendiri selama satu bulan.
"Kamu ceroboh. Bahkan kakek mu itu masih lebih pintar darimu!"
Memikirkan kesalahan dan solusi untuk dirinya sendiri. Sementara untuk masalah Rongyu dan ramuan cinta ini, dia akan mengatasinya secara pribadi.
"Jenderal Rong ini juga berani ...."
Kaisar Mu menggelengkan kepalanya. Tidak berdaya.
Jenderal Rong tampaknya telalu nyaman untuk duduk di atas. Bahkan identitas keluarga Rong tidak sebanding dengan anak saudaranya sendiri, Mu Hongzhi.
Setelah Kaisar Mu berbicara beberapa patah kata lagi pada putranya, dia telah diam-diam menyusun keputusan.
terima kasih 💚
semoga selalu sehat dan semangat membuat karya baru 💕
jadi thor jika ada yg bilang hal² buruk tentang author, ingat ada juga yg butuh author untuk bisa bahagia dan untuk bisa mendapatkan sedikit waktu istirahat dengan membaca. good luck thor☺️☺️☺️