NovelToon NovelToon
Dark Mist

Dark Mist

Status: tamat
Genre:Action / Epik Petualangan / Fantasi / Perperangan / Kutukan / Tamat
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: mengare

!Peringatan!

!Novel Plot-Driven!

Di balik gelapnya malam, sepasang mata merah menyala menatap desa yang damai dengan air liur yang menetes dan membasahi tanah.

Sementara tidak ada yang menyadarinya, puluhan pasang mata lain muncul di belakangnya.

ini bukan kisah seseorang yang berjuang melawan monster-monster yang datang entah dari mana, melainkan kisah bagaimana kumpulan manusia bertahan dari ketakutan yang menjalar hingga puluhan kilometer jauhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mengare, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persiapan Kambali

Suara derap Kaki kuda terdengar bergantian. Tiga orang mengenakan jubah dengan penutup kepala, melewati bagian Utara hutan yang merupakan dataran tinggi dengan tanah yang landai. Rumput tumbuh dengan hijau, sementara tumbuhan di sekitar tumbuh bervariasi.

Cahaya matahari menembus sela-sela dedaunan dari pohon yang tumbuh rimbun. Tuan Daniel membawa sebuah benda panjang berbungkus kain pada punggungnya. Dia mengendarai kuda bersama Zen serta Sisil yang berjalan di depannya.

Mereka dapat melihat kilatan cahaya yang samar dari sisi timur hutan, entah apa yang terjadi di sana. Wajah Tuan Daniel tampak tegang, tidak ada senyuman di sana, hanya kerutan penuh kekhawatiran pada pelipis matanya.

Dia beberapa kali menoleh pada kabut hitam yang terus meluas dan hampir menyampai tempat pengungsian, tempat istri dan anaknya berada.

Zen melirik ke belakang. Dia dapat mengetahui kecemasan Tuan Daniel meski hanya sekilas. "Sebentar lagi kita akan sampai pada tempat yang di maksudkan Nona Hayako, sebaiknya kita sedikit lebih cepat."

Sisil dan Tuan Daniel mengangguk. Mereka bertiga segera memacu kuda mereka dan melaju dengan lebih cepat.

Angin menyapu helai rambut Sisil yang tergerai. Dia terus memantau sekitar dengan waspada, tidak ada yang menjamin mereka aman meski di luar kabut.

Mereka sampai pada hamparan terbuka yang menjulang. mereka dapat melihat dengan jelas kabut hitam dan desa dari sana.

Tuan Daniel turun lebih dulu dari kudanya. Dia berjalan di depan sambil melihat lekat pada kabut hitam yang agak terbuka, meski kabut perlahan-lahan menutup kembali.

#####

Tuan Daniel mengingat kembali rapat saat itu,

Hayako berkata kalau dia akan memberikan segel yang ia miliki kepada setiap orang yang hadir pada rapat malam itu - malam sebelum peperangan pecah.

Dia menunjukkan sebuah kotak berisikan butiran mutiara kuning yang terlapisi dengan energi sihir murni.

Namun, saat Bardur akan mendekat untuk melihat lebih jelas butiran itu, Hayako menutup kembali koyak segel itu.

Dia menerangkan, "saya bisa saja memberikan segel ini saat ini juga, tapi sebelum kalian mengambilnya, bisakah kalian mempertimbangkan pendapat ku?"

Bardur memutar bola matanya, dia tampak kesal sementara yang lainnya hanya diam sebagai isyarat setuju.

Hayako menjelaskan dengan senyum datarnya, "segel ini akan segera aktif begitu menyentuh pusaran energi hitam, tapi butuh waktu sekitar 20 detik untuk mengaktifkannya secara penuh dan pada masa ini, mutiara ini tidak boleh terganggu oleh apapun."

"Jika tidak, mutiara ini akan meledak dan hancur."

Tetua Jarwo melirik kotak berisi segel itu. "Lalu apa yang anda rencanakan?"

Hayako membalas, "saya mengusulkan untuk membaginya menjadi dua."

"Dua? Dengan mutiara sebanyak itu, akan lebih baik jika membaginya secara merata!" Protes Bardur - tidak terima.

Hayako menjelaskan dengan tenang, "kita tidak tahu apa yang ada di dalam sana ditambah kabut hitam adalah wilayah yang menguntungkan mereka, jadi saya ingin ada dua kelompok yang memancing mereka dari sisi timur dan barat hutan. Mereka adalah Komandan Amel Ambler dan Veteran Perang -Tuan Thomas.""

"Sementara itu saya akan menyerang dari kejauhan dengan senjata ini."

Hayako bertepuk tangan, memberikan isyarat pada pengawal di luar tanda untuk membawakan dua senapan laras panjang di hadapan semua orang yang hadir.

Hayako menatap mereka dengan puas saat melihat ekspresi kagum mereka.

Zen bertanya dengan heran, "bagaimana cara kerja senjata ini? Dan kenapa senjatanya ada dua?"

Hayako menjawab, "fungsi senjata ini kurang lebih sama dengan panah, hanya saja daya tembakannya lebih besar dengan jarak jangkauan yang lebih jauh dan akurasi yang lebih baik.

Rencananya akan ada dua orang yang akan menembak dari Utara dan Selatan hutan, memanfaatkan penjagaan yang telah terpencar."

"Sayangnya, bawahan saya yang bertugas menggunakannya tewas sebelum sampai di sini, jadi kita butuh penggantinya."

Diskusi panjang terjadi setelahnya dan menyepakati Tuan Daniel sebagai penggantinya karena pengungkapan bahwa dia perna memegang senjata itu sebelumnya.

#####

Kembali pada masa sekarang

Tuan Daniel menghela nafas meski dia sendiri yang mengajukan diri karena keadaan yang genting, tapi dia tetap merasa terbebani.

Hanya ada 4 kali kesempatan tembakan yang dia miliki, atau semuanya akan berakhir. Namun, dia tidak punya waktu untuk ragu, meski hanya dengan melihat kabut berwarna hitam itu saja sudah menakutkan.

Sisil berjalan di sampingnya. Dia mengambil sebuah teleskop dari tasnya, memantau keadaan pada pusat kabut dan benteng utama.

Sisil menoleh pada Zen dengan wajah cemas. Zen segera mendekat dan meraih teleskop dari tangan Sisil.

Zen tampak gelisah. Dia menyerahkan teleskop itu pada Tuan Daniel. "Kamu harus lihat ini!"

Tuan Daniel menerima teleskop itu dan melihat keadaan kacau dari benteng pertama meski tidak ada tanda-tanda kerusakan di sana.

#####

Pada benteng sederhana yang terdiri dari dinding-dinding dari karung tanah dan bangunan bekas tempat tinggal warga, kepulan tipis kabut hitam masuk perlahan.

Banyak pasukan yang terduduk lemas setelah dampak serangan mental serigala mata enam bahkan beberapa dari mereka sampai kehilangan kesadaran.

Tembakan fatal Hayako tidak mengubah situasi menjadi menguntungkan sepenuhnya. Hampir separuh dari mereka yang tidak bisa melanjutkan peperangan. Hayako melihat pasukannya dengan prihatin, kerugian mereka jelas lebih banyak dari pada pihak musuh.

Bardur berteriak-teriak dengan lantang pada bawahannya, memberikan instruksi kepada mereka untuk memindahkan orang-orang yang tidak bisa bertarung lagi.

Dia menarik seseorang yang duduk di pojokan benteng, menghadapkan wajah orang itu pada wajahnya.

"Hei lihat aku! apakah kamu masih bisa bertarung?" tanya Bardur pada orang itu yang dijawab dengan anggukan setelah diam sesaat.

Bardur menampar dengan keras kedua pipi orang itu hingga bengkak dan kembali bertanya, "apakah kamu bisa bertarung?"

Dia kembali mengangguk lambat, Bardur tersenyum licik kemudian menendangnya ke arah pasukan yang pingsan.

Sambil memberi perintah, "bagus! Kalau begitu, bawa orang-orang tidak berguna itu ke tempat pengungsian. Menjawab pertanyaan sederhana saja selambat itu, masih berani bilang mampu bertarung? Cih ..."

Orang itu tampak kesal dengan perilaku semena-mena Bardur tapi hanya berani memakai dalam hati.

Bardur pergi ke sisi lain dan melakukan hal yang sama sampai terkumpul sekitar 12 orang yang menatapnya dengan penuh caci-maki.

Akan tetapi, ketika Bardur menoleh ke arah mereka, mereka akan segera berganti wajah layaknya orang lemah. Bardur merasa ada yang salah tapi dia tidak peduli.

Bardur menghampiri sekretarisnya yang sedang menghitung kerugian mereka di tengah benteng. Dia berkata dengan lantang padanya, "hitung yang benar! Kita akan menagih dua kali lipat harga pengobatan mereka."

Sekretarisnya terdiam. Dia benar-benar kehabisan kata-kata, manusia berakal mana yang mengatakan hal tidak tahu malu itu dengan lantang di depan para korban.

Perkataan Bardur itu membuat sebagian mereka bangkit dan berdiri dengan tegap.

"Lebih baik kesakitan dari pada membayar bajingan itu." begitulah kiranya yang mereka pikirkan.

"Cih ... tidak tahu malu," ejek Bardur pada mereka.

Sekretarisnya menoleh pada Bardur lalu menatap kasihan orang-orang yang bangun itu. Dia bergumam, "penghinaan terburuk itu, di saat dihina tidak tahu malu oleh orang yang tidak punya urat kemaluan."

Hayako berusaha mengabaikan perilaku Bardur meski Bardur beberapa kali menghina kuil setelah melihat salah seorang anggota kuil yang lemas akibat tekanan sebelumnya.

"Hahaha ... apa benar kamu anggota kuil? Lemah sekali," hina Bardur sambil berjalan pergi mencari orang lain untuk di ejek.

Tetua Jaka hanya menyaksikan dan diam-diam tertawa karenanya.

1
Zea
oh ini toh pecok wkwkwk
☕︎⃝❥Haikal Mengare: setiap daerah punya panggilannya masing-masing kayaknya 😅
total 1 replies
Zea
pecok apa an yaa 😅😅
Zea
nah betul ini
Mr. Wilhelm
Berasa baca Novel drama sinetron wkwkwk /Sweat/
Mr. Wilhelm
keempat
Mr. Wilhelm
Emng g ada cara penyampaian lain selain dialog panjang ini, kah? Padahal bisa diseimbangkan dengan narasi
☕︎⃝❥Haikal Mengare: ini novel pertamaku dan memang belum selesai aku revisi🤣🙏. mohon dimaklumi kalau jauh sekali kualitasnya sama yang baru😅
total 1 replies
@Xiào Hān (🐉) ୧⍤⃝🍌
Ini novel plot driven! Iya... aku tahu kok, gak usah ditulis di blurb juga kali bang /Sweat/
☕︎⃝❥Haikal Mengare: ini gara-gara ada yang protes/Doge/
total 4 replies
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
ada yang mau dapet adek 🥳 bangun dong Danu
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
Huh? jadi, cuma mimpi?
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
wihhhh, time skip kah?
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
konflik utama mau di mulai, kah?
☕︎⃝❥Haikal Mengare: Nanti konflik utamanya agak merembet ya kak, jadi tolong di maklumi kalau MC nya gak begitu kelihatan. inti dari prolog ini emang di Monsternya
total 1 replies
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
kayaknya lebih enak kalo, 'Klara tidak ingin sendirian lagi.'
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
awokawok ngakak
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
Deym, kisah bocah bocah ini lebih manis dari es teh yg aku minum
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
Awokawok
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
Kasih titik Thor, "Habis berantem sama teman-temannya Sofi."
☕︎⃝❥Haikal Mengare: terima kasih sudah bantu revisi
total 1 replies
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
/Sweat/setauku udah ada tanda (! ) gak usah titik lagi
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
apasih bocil, kasihan Klara
drpiupou
authornya ini imajinasinya tinggi banget /Casual/, kalau aku udah keliyengan nulis tentang fantasi kompleks kaya gini.

hebat Thor, teruskan/Heart/
☕︎⃝❥Haikal Mengare: terima kasih
total 1 replies
Azαzel
wihh baru nyadar tiba² ganti gini🗿 plot nya banyak berubah atau masih sama kah?
Azαzel: sipp, semangat ya!
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!