Izinkan Aku Bahagia Sebentar Saja

"Ini sungguh Bu tidak apa-apa saya tinggal di tempat seperti ini?" tanya Elmira meyakinkan lagi.

"Astaga, iya mbak El, tenang saja, semua sudah sesuai prosedur," jawab Luna dengan tegas.

"Baik kalau begitu Bu, boleh deh," putus Elmira akhirnya.

Luna akhirnya lega dan segera melaporkan hasilnya kepada kepala HRD dan Jeffry, dirutnya.

Seminggu kemudian Elmira akhirnya pindah ke tempat tinggal barunya. Satu yang dia rasa "nyaman". Setelah berjibaku dengan pekerjaan akhirnya bisa pulang dengan tanpa berlelah lelah dahulu menempuh perjalanan jauh. Sekarang tinggal jalan kaki pun beres. Bahkan kadang dia nebeng dengan teman-temannya yang searah kesana.

Satu hal yang Elmira rasakan agak aneh. Sekarang sejak dia pindah kenapa makin sering bertemu dengan Pak Jeffry meskipun secara tak sengaja. Kadang saat dia berjalan pulang, mobil Jeffry sering berjalan bersamaan dengannya. Kadang Jeffry juga sering menyuruh Elmira ikut semobil dengannya saat keluar dari halaman kos. Tiba-tiba sudah terlihat saja mobil Jeffry di depan halaman. Kalau sudah begini Elmira juga bingung mau menolak.

Di kantor pun teman-temannya peduli padanya. Saat pindahan, banyak yang menawarkan bantuan. "El, butuh mobil untuk pindahan gak? Aku bisa Carikan yang recommended," tawar salah satu teman seruangannya. "Di tempat baru kurang apa El? Mau dibantuin bersih-bersihnya gak? Nanti aku bisa kesana kok tapi makan siangnya mesti yang asoy ya hehehe....," tawar teman divisi salesnya kali ini.

"Udah tenang aja gais..aku masih bisa handle kok. Barangku cuma sedikit jadi gak perlu sewa mobil box untuk pindahan. Paling cuma panggil ojek mobil online aja. Kamar juga udah bersih kok gais...masuk terima beres ini mah," jelas Elmira panjang lebar ke teman-temannya. Dia tidak mau malah akan merepotkan teman-temannya. Secara sebenarnya dia sudah tidak enak hati diberikan fasilitas tempat tinggal yang lebih baik oleh perusahaan, sekarang ditambah teman-temannya menawarkan diri membantu kepindahannya pula. Nanti bebannya akan semakin berat.

Pekerjaan di kantor juga makin padat karena acara launching produk baru semakin dekat. Dalam hitungan 1 minggu ini akan segera terealisasi. Jadi Elmira juga berusaha fokus dan menjaga kesehatannya agar tidak drop saat hari H. Karena dia sebagai penanggung jawab utama acaranya. Walau penat sepulang kerja, dia selalu berusaha untuk makan malam. Elmira paling suka memasak karena nutrisi yang dia inginkan terpenuhi daripada beli makanan matang di luar kos. Jadi malam ini pun sepulang kerja, dia sempatkan belanja sebentar untuk memasak sederhana ala dirinya.

Saat itu, Elmira terlihat kerepotan membawa belanjaan untuk mengambil kunci pintu kamar di tasnya. Otomatis belanjaannya ada yang terjatuh saat dia merogoh tasnya. Dengan cepat kantong belanjaan itu ditangkap oleh tangan seseorang.

"Ups..maaf..tidak apa-apa letakkan saja di bawah kantong belanjanya," ujar Elmira kepada orang tersebut tanpa melihat wajahnya.

"Tidak apa-apa, saya masih kuat membantu," jawab orang tersebut yang sontak membuat Elmira menoleh karena merasa familiar dengan suaranya.

"Loh...Pak Jeffry! Bapak kok disini? Kalau mau ada keperluan dengan saya bisa telepon saja pak, kita ketemu di kantor atau di....?" El bicara panjang lebar tapi tertahan.

"Ngapain saya harus telepon janjian sama kamu dulu? Saya kan bisa tiap hari ketemu kamu disini," jawab Jeffry.

"Waduh, jangan disini pak. Tidak enak saya. Diluar saja ya pak?" kekeuh Elmira.

"Lah..kamu kok ngelarang saya kesini. Saya kan juga tinggal disini. Kalau kamu gak tahu, tuh di lantai paling atas gedung ini," jawab Jeffry tanpa basa basi lagi.

"Hah...???

------------BERSAMBUNG-----------