Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.
Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.
Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sensi
"Sepertinya lain kali aja bu, soalnya setengah jam lagi kami ada kelas" Tolak Mira sopan.
"Ya sudah besok pulang dari kampus mampirlah ke sini" Ucap Bu lastri.
"Insya Allah Bu kalau gitu Zara dan Mira pamit dulu ya bu" Ucap Zara sambil mencium punggung tangan bu lastri, Begitu juga dengan Mira.
"Hati-hati di jalan" pesan Bu lastri yang di angguki Zara, dan Setelah itu mereka berdua berjalan menuju mobil Mira.
"Kamu sama sopir? Tanya Zara.
"Enggak aku nyetir sendiri" Ucap Mira dan Zara pun mengangguk.
Sementara Ar posisinya baru sampai kampus, dan langsung menghampiri keempat temannya yang sepertinya sudah menunggu dirinya.
"Lama banget lo Ar, kek pengantin baru aja" Celetuk Gilang.
Uhuk uhuk
Mendengar ucapan gilang Ar pun langsung terkejut, "Buset, santai Ar cuma bercanda gue" jawab Gilang sementara Ar hanya masang wajah datar.
"Apaan tuh" Tanya Raka menunjuk botol yang sedang Ar pegang.
"Jus" Jawab Ar singkat.
"Sejak kapan Mama lu rajin bikin beginian" Tanya Romi heran.
"Kepo lo" jawab Ar dingin.
"Udah yuk masuk bentar lagi kelas" Ujar Raka.
"Bentar gue lagi nunggu bidadari gue" Sahut Dirga.
"Siapa anjir" Tanya Raka bingung.
"Itu loh temannya Mira, yang beberapa minggu yang lalu minta tangan tanda tangannya Ar" Jawab Dirga.
Entah mengapa mendengar jawabannya Dirga, Hati Ar mendadak berubah menjadi panas. Dengan wajah kesal Ar meninggalkan teman-temannya begitu saja.
"Lah ngapa tuh si Ar" Tanya Romi heran.
"Lagi PMS kali" Celetuk Raka ngasal, yang mendapat Tonjokan kecil di perutnya siapa lagi pelakunya kalau bukan Romi.
Baru saja Anda masuk tiba-tiba ada sebuah tangan yang menahannya, "Sayang" panggil Cindy.
"Stop deketin gue lagi, dan jangan pernah ganggu gue" Bentak Ar, sementara teman-temannya yang melihat itu langsung paham atas perubahan sikap Ar.
"Pantesan sedih banget Ternyata lagi berantem sama Cindy" Ucap Gilang.
Padahal kenyataannya Ar mendadak berubah karena setelah mendengar ucapan Dirga yang menyebut Zara dengan sebutan bidadari.
Ar langsung menuju kelasnya Entah mengapa hatinya berubah menjadi panas.
"Gue kenapa sih masa iya gue cemburu" Ar bertanya-tanya dalam hatinya.
"Toilet aja deh" Ucap Ar dalam hati. Kemudian ia berniat ke toilet untuk mencuci muka, mungkin dengan melakukan itu hatinya tidak merasa panas lagi.
Ar pun berjalan menuju toilet, namun di tengah jalan ia melihat Rully yang sedang mengikuti Zara dan juga Mira.
"Mau ya nanti pulang bareng gue" Mohon Rully yang sudah berkali-kali ditolak oleh Zara, tapi dia sama sekali tidak menyerah.
"Maaf Kak tapi aku lagi aku ada acara" Zara terpaksa berbohong lagi, sementara Ar saat ini sedang bersembunyi di balik tembok. Dan ia sengaja menguping pembicaraan Rully dan Mira juga Zara, yang terlihat sedang memohon pada gadis itu.
"Gue mau kok nganterin lu ke acara itu" Ucap Rully yang tidak pantang menyerah, trus bagaimana kondisi hati Ar saat ini benar\_benar dilanda emosi.
"Gak bisa Kak maaf ya" Tolak Zara dengan sopan, Bahkan ia sampai menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Tapi yang namanya Rully tetep aja gak mengerti penolakan halus gadis itu, apa harus Zara bicara dengan tegas tapi seorang Zara juga gak mungkin melakukan itu.
"Kenapa sih lo nggak mau banget jalan sama gue Za" Tanya Rully yang mulai kesal.
"Ya Kalau orang nggak mau jangan nggak usah dipaksa kali" Ucap Ar kemudian melewati Zara, Mira dan Rully, yang terkejut begitu saja.
Mira langsung menarik tangan Zara, untuk masuk ke kelas.
"Oh my God kamu dengar nggak tadi Kak Ar bilang apa? itu kejadian langka banget Za" Tanya Mira yang masih syok lihat Ar tadi, sedangkan Zara justru mengernyitkan dahinya kenapa sih mira heboh banget apa istimewanya cowok itu.
Namun tidak bisa di pungkiri Zara juga cukup terkejut sih, ia langsung mengeluarkan sebotol air dari dalam tasnya kemudian langsung meminumnya.
"Kenapa dia kayak orang sensi ya tadi, apa jangan-jangan Kak ar suka sama kamu ya Za. Cuma gara-gara Kamu minta tanda tangan Kak ar waktu itu" Ucap Mira yang sepertinya masih memikirkan perubahan sikap Ar tadi.
Uhuk... uhuk...
Zara pun langsung tersedak setelah mendengar ucapan Mira barusan.
"Apa iya? Zara langsung bertanya-tanya dalam hati, sampai ia senyum-senyum sendiri karena terbawa perasaan setelah membayangkan sikap Ar tadi.
Setelah selsai kelas Zara berniat untuk langsung kembali ke apartemen Ar, ia langsung membuka aplikasi taksi online di ponselnya.
"Bareng sama aku aja Za" Ajak Mira.
"Eh gak usah mirip Kebetulan aku sudah pesan taksi online" Zara berbohong padahal Ia baru saja mau memesan taksinya, Zara memang sengaja tidak mau diantar boleh Mira. Karena ia tidak mau jika Mira sampai tahu, kalau ia tinggal di apartemen milik Ar.
Zara sebenernya merasa bersalah pada sahabatnya ini, karena dia sering berbohong padanya. "Maafin aku ya Mir, aku janji jika suatu hari nanti Kak Ar mengizinkan kamu orang pertama yang ku kasih tau" Ucap Zara dalam hati.
"Oh ya sudah aku duluan gak papa kan Za" Tanya Mira.
"Iya gak papa kok mir, kamu hati_hati ya" Ucap Zara yang diangguki oleh Mira.
Ar sedang memantau dari kejauhan kebetulan Zara sedang berdiri di depan gedung kampus.
"Ar ayo 15 menit lagi kita latihan" Ucap Raka.
"Duluan gue nyusul" Sahut Ar yang diangguki oleh Raka, kemudian Raka langsung menuju ke lapangan basket.
Entah mengapa Ar menjadi kawatir kepada Zara saat ini, makanya ia memutuskan untuk menunggu sampai Zara pulang.
Ar langsung mengepalkan tangannya saat melihat Rully yang tiba_tiba menghampiri Zara, dari kejauhan Ar bisa melihat jika saat ini Rully seperti sedang memohon kepada Zara.
Ar yang penasaran pun langsung berjalan kearah depan gedung kampus, dan ia akan berpura_pura menuju ke parkiran untuk mengambil sesuatu di mobilnya. Kebetulan memang posisi Zara dan Rully tidak jauh dari parkiran mobilnya, dan Ar memang sengaja memarkirkan mobilnya di barisan para petinggi kampus dan para dosen.
"Ayolah Za kali aja pulang bareng gua" Ucap Rully yang mampu di dengar oleh Ar.
"Maaf kak tapi aku sudah pesan taksi onlen" Jawab Zara.
"Di batalin aja Za, kalau sama gue kan gak perlu bayar" Sahut Rully kekeh.
"Selain ambisius lo itu pemaksa ya" Sarkas Ar tiba_tiba sementara Rully saat ini sudah mengepalkan tangannya, sambil menatap Ar tajam.
"Duluan ya kak Assalamualaikum" Pamit Zara yang setengah berlari kearah taksi onlen. yang tadi ia pesan, Zara langsung buru_buru masuk kedalam mobil.
"Lo ada masalah apa sama gue" Tanya Rully tidak suka.
"Gak penting banget" Sahut Ar tersenyum miring, setelah itu ia langsung melangkahkan kakinya untuk kembali masuk kedalam kampus. Dan menuju lapangan basket, karena teman_temannya sudah menunggunya.
"Lo suka sama Zara? Tanya Rully tiba_tiba, tapi Ar seolah menulikan pendengaranya. Sampai perkataan Rully, mampu menghentikan langkahnya.
"Kalau lo suka sama dia bersaing secara sehat, dan gak usah ikut campur urusan gue" Ucap Rully emosi.
Ar pun kembali menatap Rully sambil tersenyum miring, "Bahkan sebelum lo ngajak gue bersaing aja, lo udah kalah jauh dari gue" Sahut Ar kemudian meninggalkan Rully begitu saja.
"Lo liat aja Ar, gue gak akan biarin lo ikut campur dan mengacaukan rencana gue" Gumam Rully dalam hati, setelah itu ia memilih pulang saja.
Sedangkan Ar tersenyum penuh kemenangan, "Sampai kapanpun lo gak bisa ngalahin gua, kalau urusan Zara ya iyalah gua suaminya" Ar tertawa kecil yang tidak terdengar oleh siapapun.
____Tbc___
Yukk mampir siapa tau suka dengan ceritanya, thnks buat yang udah baca😍❤ Love you all.