Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.
Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.
Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa Harus Ar, Za
"Gilang, Romi dan Raka begitu terkejut setelah melihat Zara di ujung tangga, Zara pun sama terkejut nya saat ini dengan kehadiran teman\_teman Ar.
Sementara Dirga langsung bangkit dari sofa, ia langsung menghampiri Zara dengan raut wajah khawatir. "Kamu gak papa kan" Tanya Dirga yang belum paham situasi saat ini, karena begitu mengkhawatirkan Zara ya sampai tidak sadar Mengapa Zara bisa ada di apartemen Ar.
"Kamu nggak papa kan Za" Tanya Dirga lagi, ia masih belum sadar juga saat ini. Bahkan ia hendak menyentuh tangan Zara, sampai Zara menyembunyikan tangannya ke belakang.
Melihat istrinya ketakutan Ar segera berdiri, dan ia juga sudah sangat kesal dengan kelakuan Dirga yang hendak menyentuh Zara.
"Jangan sentuh istri gue" Ucap Ar dingin dan ia segera menarik lembut tangan Zara, yang saat ini sudah terasa dingin. Zara bersembunyi di belakang tubuh suaminya, sambil memegangi kaos Ar karena ketakutan.
Zara memang memiliki trauma jika ada laki_laki yang tidak akrab dengannya, mencoba mendekatinya atau menyentuhnya semua trauma Zara karena perbuatan Hanif.
"Istri?... Tanya Gilang, Raka dan Romi secara bersamaan. Belum hilang rasa terkejutnya karena kemunculan Zara, di apartemen Ar. Sekarang malah ditambah pengakuan Ar, yang mengatakan jika mereka sudah menikah.
"Apa maksud lo hah, lo nusuk temen sendiri dari belakang? tega lo Ar!!! Ucap Dirga yang sudah sangat emosi, setelah itu ia keluar begitu saja dari apartemen Ar.
"Ar lo serius? Tanya Gilang memastikan.
"Kapan gue pernah bercanda? Ar malah balik bertanya.
"Anjir kenapa lo gak bilang sama kita? Tanya Romi.
"Sayang ayo duduk dulu biar aku kenalin sama teman_temanku, ya walaupun kamu sudah pernah melihat mereka di kampus" Ajak Ar menarik lembut tangan Zara.
"I\_iya Kak" Ucap Zara gugup, ia menurut saja perintah suami.
"Gue akan jelasin semuanya" Ucap Ar.
"Kamu gak keberatan kan sayang? Tanya Ar pada Zara, Zara pun mengangguk tanda setuju.
"Jadi setelah Zara terkenal lemparan bola basket gue waktu itu, gue bawa Zara ke rumah sakit karena dia nggak sadar_sadar. Karena waktu itu keadaan gue lagi ribut sama bokap dan semua fasilitas gue disita, lo semua tahu itu" Ar menjeda ucapannya. Sementara Gilang, Romi dan Raka sedang begitu fokus menyimak ar
"Waktu itu gue telepon bokap buat ngurus administrasi rumah sakit, karena tabungan gue nggak cukup. Bokap gue akhirnya mau bantu dengan Syarat, gue harus menuruti permintaannya untuk urus perusahaannya.
"Singkat cerita nyokap bokap gue ketemu Zara, dan ternyata Zara adalah anak sahabat nyokap gue waktu di kampung. Setelah itu Zara dan orang tua gue semakin dekat, sampai di mana gue dan Zara di jodohkan" Ucap Ar.
"Tapi bukannya waktu itu lo pacaran sama Cindy" Tanya Gilang.
"Iya makanya gue tolak perjodohan itu" Jawab Ar.
"Terus kenapa lo terima? Tanya Romi penasaran.
"Bokap gue ngasih fakta bahwa Cindy selingkuh di belakang gue, dan ternyata selama ini Cindy bohong tentang dia sudah membantu gue buat bayar kuliah"
"Lah bukannya Emang Cindy yang bantu lo, kan bokapnya Rektor" Kali ini Raka yang bertanya.
"Kampus itu milik almarhum kakek gue, dan saat ini atas nama bokap gue" Jawab Ar dan lagi\_lagi mereka bertiga terkejut.
"Anjir Sultan" Ujar Romi yang langsung dapat gaplokan kepalanya.
"Sakit bego" Bentaj Romi kepada Raka.
"Sorry kelepasan" Ucap Raka enteng.
"Terus terus" Tanya Gilang yang masih penasaran.
"Ya gue terima Perjodohan itu karena bokap gue janji, bakal balikin fasilitas gue. Bahkan bokap gue siap jadi donatur utama untuk tim basket kita" Sambung Ar.
"Gila lo Ar, lo mau nikahin Zara hanya karena fasilitas lo balik?" Tanya Raka tak percaya.
"Awalnya emang iya, Tapi sekarang gue udah bener\_bener sayang sama istri gue ini" Ucap El serius, sementara Zara menundukkan kepalanya karena malu.
"Tapi lo tega sih Ar sama kita, nikah nggak undang-undang" Ujar Romi.
"Gue nikah di Bandung dan hanya akad aja, lagi pulang gue dan Zara sudah sepakat buat merahasiakan pernikahan kita berdua. Tapi lo datang ke sini dan mengacaukan semuanya" Ucap Ar.
"Ya sorry habisnya Dirga kekeh banget mau ke sini" Ucap Ar.
Ting tong
Tiba-tiba bel berbunyi, "Biar Zara yang buka Kak" Ucap Zara.
"Jangan sayang aku aja yang buka" Cegah Ar dan Zara hanya mengangguk.
Ceklek
Ar membuka pintu dan ternyata kurir makanan yang datang, "Selamat siang Kak pesanan dari Arsenio Abimana" Ucap kurir makanan itu.
"Iya benar Makasih Mas" Ucap Ar
"Sama-sama Kak" jawab kurir tersebut.
Ar kembali menutup pintu dan ia langsung menuju sofa. "Gue cuma pesen dua lo bertiga pesan aja makanan, yang lu mau nanti gue yang bayar" Ucap Ar.
"Zara masak aja Kak, biar teman kakak bisa makan nggak usah pesan" Ucap Zara.
"Nah bener tuh Ar" Gilang setuju.
"Nggak ada cuma gue yang boleh makan masakan istri gue" Ucap Ar.
"Anjir bucin" Timpal Romi.
Zara hanya menggelengkan kepalanya ia tidak habis pikir kenapa suaminya, berubah jadi positif seperti ini sekarang.
Saat ini Rully sudah berada di depan panti asuhan an-nur, setelah ia bertanya-tanya kepada orang_orang akhirnya ia mendapatkan alamat panti asuhan tersebut.
"Permisi" Ucap Rully.
"Iya ada yang bisa dibantu nak" Tanya Bu lastri.
"Perkenalkan nama saya Rully" Ucap Rully kepada Bu lastri.
"Ada apa ya nak Rully" Tanya Bu lastri sambil melirik almamater yang sedang Rully kenakan.
"Apakah nak Rully temannya Nak Ar? tanya Bu lastri lagi setelah lihat Rully memakai almamater kampus yang sama dengan Ar.
"Ibu kenal dengan Ar? Rully malah balik bertanya.
"Lebih baik naik Rully masuk dulu tidak enak rasanya ngobrol sambil berdiri begini" Ucap Bu Lastri.
"Terima kasih Bu" Rully langsung duduk di kursi, setelah dipersilakan masuk oleh Bu lastri.
"Sama-sama sebentar Ibu ambilkan minum dulu"
"Tidak perlu Bu saya hanya sebentar" Tolak Rully dan Bu lastri pun mengangguk kemudian ia duduk di hadapan Rully.
"Ada perlu apa Nak? Tanya Bu Lastri.
"Ibu mengenal Ar"
"Siapa yang tidak kenal dengan Putra tunggal dari donatur utama di panti ini, sekaligus pemilik kampus Malaka" Ucap Bu Lastri tersenyum.
Rully terkejut mendengar ucapan Bu Lastri. "Jadi dia anak pemilik kampus tapi kenapa dia terlihat, tidak pernah menggandakan menggunakan kekuatan bokapnya di kampus" Ucap Rully dalam hati.
"Kok melamun tanya" Bu lastri
"Oh iya Bu maaf sebelumnya sebenarnya kedatangan saya ke sini ingin bertemu Zara" Ucap Rully.
Bu lastri langsung mengernyitkan dahinya karena heran. "Loh Apa kamu disuruh Ar untuk datang ke sini? tanya Bu lastri dan Rully menggeleng.
"Nak Rully semenjak Zara menikah dengan Ar, Zara sudah tidak tinggal di sini"
DEG
Rully begitu tercengang mendengar ucapan Bu Lastri barusan, tapi ia sebisa mungkin menutupi keterkejutannya.
"Oh iya Bu saya sampai lupa, ya sudah kalau seperti itu saya langsung ke rumah Ar aja. Maaf ya bu sudah mengganggu waktu Ibu" Ucap Rully lalu berdiri dari kursinya, setelah itu ia langsung pamit dan berjalan menuju ke motornya.
"Jadi ini maksud dari perkataan Ar, yang bilang kalau dia sudah menang terlebih dulu sebelum bersaing dengan gue" Ucap Rully dalam hatinya setelah itu dengan perasaan campur aduk, antara marah dan sedih Rully memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Sementara di posisi Dirga ya sedang melanjutkan motornya dengan kecepatan tinggi, bahkan beberapa pengguna jalan sempat meneriakinya karena Dirga dinilai ugal-ugalan.
Sesampainya di rumah Dirga langsung masuk begitu saja dan membanting pintu.
Brrrraaakkkk
"Astaga Bang bikin gue jantungan aja lo, untung lagi nggak ada mama sama papa" Ucap Mira tapi Dirga gak peduli dan dia memilih untuk naik untuk ke kamarnya.
Sesampainya di kamar, Dirga memilih untuk menjatuhkan dirinya ke atas tempat tidur.
"Aaaarrrggghhhh" teriak Dirga sambil menutup wajahnya menggunakan bantal.
"Kenapa harus Ar, Za dan lo Ar Kenapa harus Zara" lirih Dirga.
Tok
Tok
Tok
"Bang buka pintunya" Teriak Mira dari luar.
Ceklek
"Kenapa" Tanya Dirga dengan seragam dan rambut yang sudah sangat berantakan.
"Lo kenapa? Tanya Mira mengernyitkan dahinya bingung.
"Kenapa sih Dek ganggu aja lo" Sahut Dirga menyuga rambutnya.
"Di bawah ada Kak Gilang, Raka Sama Romi mereka nanyain lo" Jawab Mira.
"Bilang aja gue tidur" Jawab Dirga males.
"Ga" panggil kakak Raka rupanya mereka malah menghampiri Dirga di kamarnya, karena mereka juga sudah terbiasa ketika berkunjung ke rumah Dirga pasti langsung saja naik dan masuk ke kamarnya.
"Mau apa sih lu pada" Ucap Dirga malas dan Mira lebih memilih untuk kembali ke kamarnya.
"Ga lo kenapa jadi kayak gini sih" Tanya Gilang Emang yang paling dewasa, di antara mereka hanya Gilang yang menjadi penengah di saat teman-temannya ada masalah satu sama lain.
"Gue" Ucapan Dirga menggantung dia juga bingung dan menjawab apa, karena hatinya begitu sakit saat ini. Ketika ia ketahui wanita pujaannya sudah menikah, dengan sahabatnya sendiri lagi.
___Tbc___
abang Dirga
jodoh nya seperti
idaman nya
lanjut thor ceritanya