. Tak terasa saat Farah melihat jam ditangannya waktu sudah menunjukkan pukul 12: 00 siang. saatnya jam makan siang. Farah yang kelaparan pun langsung turun kebawah untuk menuju kantin, namun! Dia terusik dengan perkataan salah satu tamu disana yang mengatakan ada dokter psikiater baru yang datang, seketika jantungnya mulai berdebar kencang . “Apakan itu kakak?“ ucap batinnya.Dan disaat yang bersamaan,
Farah hampir menabrak seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariadna Vespera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Farah benar-benar kesal dengan sikap Ruel.
Saat Farah ingin kembali ke ruangan istirahat karna
tasnya yang tertinggal betapa terkejutnya dia melihat Ruel yang sudah tidur di
pangkuan perempuan lain.
Sungguh tidak pernah terpikir oleh Farah bahwa,
orang yang menyelamatkannya dari bunuh diri adalah pria seperti itu. Tapi Farah
kembali berpikir positif jika bukan karna dia mungkin Farah sudah tidak ada di
sini saat ini.
Kegiatan di luar kota sudah selesai dan mereka
berdua pun pulang kembali ke rumah sakit. "Kamu di pasangkan dengan Ruel
ternyata." Ucap Iplan.
Farah yang sudah tidak semangat lagi hanya
mengangguk kepalanya.
"Ayo ikut aku." Ucap Iplan sambil menarik
tangan Farah.
"Kemana lagi kali ini dia akan
membawaku." Ucap Farah dalam hati.
Ternyata tidak jauh dari rumah sakit ada toko
pembuat permen kapas.
Farah sangat senang melihat beraneka permen kapas
yang lucu.
"Kenapa aku tidak pernah tau bahwa ada toko
seperti ini." Ucap Farah.
Farah dan Iplan mulai belajar membuat permen kapas
dengan berbagai bentuk lucu
"Aku akan membuat kamu." Ucap Iplan.
Iplan membuat wajah dengan stiker mata dan mulut
lalu dia menambahkan rambut sepanjang bahu seperti rambut Farah.
"Apakah ini aku?"
"Mirip bukan."
"Tidak sama sekali."
Farah menertawakan Iplan dengan sangat lepas
"Sekarang aku akan memakan mu!" Ucap
Iplan dengan ekspresi yang sangat menghayati. Dalam sekali lahap semua permen kapas
itu masuk ke dalam mulutnya.
"Apakah kamu juga memakan stiker itu?"
Tanya Farah khawatir.
"Stiker itu bisa di makan." Jawab Iplan
dengan santai.
Meski hari ini berat untuk Farah tapi pada akhirnya
masih ada orang yang membuat dia melupakan semua masalah yang baru saja dia
lewati.
"Xargus, karaoke!"
"Okey, cusss."
Farah dan Iplan sangat menikmati kegiatan Mereka.
Di karaoke pun mereka melepaskan penat dan lelah bersama. Banyak lagu yang
mereka nyanyikan dari yang ceria hingga sedih.
Disaat mereka berdua sudah kelelahan
"Kita minum Yo."
"Aku akan menemanimu."
"Tidak kuat."
"Hmmm."
"Tidak jadi, kita ke rumah pohonku saja."
"Dimana?"
"Nanti kamu juga akan tau."
Iplan mengambil kunci mobil Farah, lalu
mengendarainya. Farah tidak tahu mereka akan kemana, Iplan Hannya berkata
mereka akan pergi ke rumah pohonnya. Apakah itu jauh pikir Farah.
Ternyata jalan yang mereka lewati sama dengan jalan
menuju rumah makan saat mereka bertemu dua tentara itu. Di mana sebenarnya
rumah pohon yang di maksud Iplan.
Tidak jauh dari tempat pelatihan para tentara, ada
hutan
"Kita akan berjalan mulai sini, jika kamu
tidak kuat. Aku akan menggendong kamu."
Jalan itu terlalu menanjak, sangat menguras
kekuatan saat menaikinya.
"Sudah tidak sanggup?"
Farah menggelengkan kepalanya. Farah tidak ingin
merepotkan Iplan. Meski dia lelah Farah masih menyembunyikannya.
Farah melihat ada kayu di atas pohon
"Apakah itu rumah pohon mu?"
"Iyah, sudah rusak ternyata." Sambil
tertawa kecil Iplan melihat keadaan rumah pohonnya itu.
"Kita tidak bisa menaikinya."
"Iyah, sudah berapa lama kamu meninggal rumah
pohon itu?"
"20 tahun mungkin."
Farah sangat terkejut, rumah pohon itu sudah di
tinggalkan selama 20 tahun, tentu saja keadaan sangat tidak bagus hanya tersisa
beberapa kayu yang ada di pohon itu.
"Bagaimana sekarang?" Tanya Farah.
"Kita akan masuk lebih dalam, ada danau di
sana." Jawab Iplan.
Ekspresi Farah meragukan karna hari sudah gelap.
"Apakah kamu takut?" Tanya Iplan.
"Hmmm."