cerita ini mengisahkan tentang perjuangan orang tua yang perekonomiannya di bawah garis kemiskinan tetapi dengan semangat dan tekat yang kuat akhirnya ia bisa membesarkan anak anaknya akan tetapi setelah anak anak itu dewasa dan sudah bekerja justru mereka lupa akan perjuangan orang tua yang sudah membesarkan mereka..... mau tau ceritanya lanjutkan dengan baca cerita di bawah ini ya❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Yanto mengendarai motornya menyusuri jalan yang biasa di gunakan adik bungsunya itu lewati setiap berangkat dan pulang pergi ke sekolah
"kemana kamu dek semoga tidak terjadi apa apa padamu" doa yanto dalam hati karena tidak melihat keberadaan adiknya di jalan yang dia lewati
Sedangkan adi dan daus sudah sampai di sekolah adiknya itu
"bang suasana sepi sepertinya tidak ada lagi orang di sekolah ini" adi berucap karena merasa sudah tidak ada orang lagi di sekolah itu
"kamu benar di sepertinya sudah sangat sepi, ayo kita jalan pelan pelan saja sapa tau lia sudah di rumah" ajak daus untuk lanjut mencari adiknya itu
"ayo bang"
Adi dan daus segera melanjutkan pencariannya lagi, sedangkan orang yang di cari cari malah sedang makan bakso dengan sangat lahap sampai lupa waktu kalau dia sudah sangat telat sampai di rumah
Setelah menghabiskan baksonya lia baru tersadar kalau dia sudah sangat lama ada di warung bakso itu
"mbak anti ini gawat mbak ayo segera pulang emak dan abah pasti sudah menungguku sangat lama" heboh lia karena dia baru sadar saat melihat jam dinding di warung bakso itu menunjukkan hampir jam 2 siang
"aduh iya ya lia kenapa bisa kita lupa waktu sih pasti yang di rumahmu sudah pada cemas, maafin mbak ya karena sudah mengajakmu ke sini" kata anti ikutan panik karena sudah terlalu lama membawa lia pergi
"ya udah mbak ayo kita pulang nanti kalau bang yanto sudah pulang bisa tambah repot nanti lia tidak di kasih uang jajan" celoteh lia yang masih memikirkan uang jajannya
Anti menepuk jidadnya mendengar kata kata lia yang takut kalau tidak di kasih uang jajan sama abangnya itu
"abanggggggg" teriak lia karena melihat yanto yang lewat di depannya
Sedangkan yanto langsung mengerem dadakan karena mendengar suara cempreng adik nya, setelah memastikan yang di lihatnya adalah orang yang di cari yanto segera menepikan motornya dan menghampiri adiknya itu
"abang maafin lia ya yang telat pulang pasti semua nyariin lia ya" sebelum di cecar banyak pertanyaan oleh abangnya itu lia sudah mendahuluinya supaya terhindar dari kemarahan abangnya
"kamu dari mana" tanya yanto sambil menghembuskan napas dengar kasar guna mengatur emosinya supaya amarahnya tidak meledak
"jangan marahi lia bang aku yang salah soalnya tadi aku yang ajak lia untuk makan bakso bersama karena keasyikan mengobrol sampai lupa waktu" anti menyela obrolan kakak beradik itu karena anti memang merasa salah karena dialah yang mengajak lia untuk makan bakso bersama
yanto menoleh ke arah sumber suara karena dia merasa dia mendengar suara yang sangat dia rindukan selama ini
"an, kapan kamu pulang" tanya yanto kepada anti lupa sudah dia akan kesalahan adiknya itu karena melihat sang pujaan hati
"tadi pagi bang soalnya anti libur kuliah 2 minggu jadi bisa pulang kampung agak lama" jelas anti yang senang bisa bertemu dengan orang yang diam diam dia kagumi sejak masih sama sama sekolah SMP
"nah kan malah kangen kangenan lia hanya jadi kambing congek di suruh melihat orang yang melepas rindu" cerocos lia menggoda dua orang yang sudah lama tidak bertemu
Mendengar kata kata lia yanto dan anti jadi salah tingkah dan wajah mereka sudah merah menahan malu karena di goda oleh anak kecil
"huzzzz diam ayo pulang abang akan memberimu hukuman" yanto mengancam adiknya itu karena sudah usil menggodanya di depan wanita yang di sukai
"huaaaa mbak anti abang akan menghukumku tolongin lia ya mbak ya , kalau abang hukum aku mbak anti jangan mau jadi pacar abang" kata lia lagi yang bisa bisanya sudah di ancam malah semakin ngawur ngomongnya
"aduh anak nakal apa yang kamu katakan" balas yanto yang sudah sangat malu akan kata kata frontal yang keluar dari mulut adiknya itu
Anti justru tertawa kecil mendengar kata kata lia karena dia menghindari hukuman dari abangnya mangkanya dia menyerang abang nya terlebih dahulu memang benar benar licik gadis kecil itu begitu pikir anti
"sudah sudah ayo kita ke rumahmu bang biar anti yang menjelaskan kepada semuanya" anti menengahi debat kakak beradik itu
Mereka bertiga segera naik ke atas motor untuk menuju rumah abah sodiq, tak perlu waktu yang lama mereka bertiga sudah sampai dan terlihat semua anggota keluarga emak ranti duduk di teras depan
"lah itu bocah nakalnya bah" ucap daus yang agak kesal karena dia begitu khawatir akan keadaan adiknya itu takut terjadi apa apa
Sedangkan tersangkanya hanya cengar cengir saja karena terlalu fokus sama adik nakalnya itu mereka semua sampai tidak sadar akan keberadaan anti
"assalamualaikum semuanya" ucap anti kepada semua orang di rumah itu
"waalaikumsalam" sahut mereka semua
"eh ada nak anti maaf ya karena terlalu fokus sama bocah nakal itu sampai tidak sadar ada yang bertamu" celetuk emak ranti dengan tersenyum ramah
"tidak apa apa mak anti kesini mau minta maaf karena sudah membuat semuanya khawatir tadi anti bertemu lia lalu anti mengajaknya untuk makan bakso eh karena asyik ngobrol jadi lupa waktu" jujur anti kepada semua anggota keluarga abah sodiq
semua merasa lega setelah mendengar penuturan dari anti mereka sudah berpikir yang tidak tidak akan keadaan adiknya itu
"lia lain kali harus ijin dulu sama orang rumah kalau mau pergi dengan, seseorang" tegur yanto kepada adiknya itu supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi
"iya bang tapi abang janji ya kalau aku tetap di kasih uang jajan hehehehe" rayu lia sambil cengar cengir
Semuanya hanya geleng geleng kepala dengan kelakuan gadis kecil itu bisa bisanya masih memikirkan uang jajannya padahal semua orang khawatir setengah mati dengan keadaannya
"ya sudah semuanya anti pamit pulang dulu ya sekali lagi maafin anti karena sudah membawa lia tanpa pamit" pamit anti sambil menundukkan kepalanya
"sudah nak sudah, kamu tidak perlu bersikap seperti itu yang penting semuanya baik baik saja" ucap emak ranti dengan lembut
"iya mak terima kasih ya sudah mau memaafkan anti" sekali lagi anti meminta maaf sama keluarga emak ranti karena sudah bikin semua orang kebingungan
"sudah sudah lupakan saja semuanya anggap saja tidak pernah terjadi apa apa" abah sodiq menimpali
"iya an, sudah tak usah di pikirkan lagi" yanto juga ikut menimpali obrolan mereka
"iya bang , anti pulang dulu ya semuanya takutnya mama sama papa nyariin" anti paman pada semuanya
"iya nak silahkan" kata emak ranti
Yanto tetap memperhatikan anti yang mengendarai motornya sampai tak terlihat lagi oleh matanya
"orang kalau lagi jatuh cinta memang beda ya bah orang sekitar aja sampai tak terlihat" celetuk daus
Yanto langsung melayangkan tatapan tajamnya kepada sang adik sedangkan yang di tatap hanya cengengesan lali kabur sebelum abangnya mengeluarkan tanduk
tetap semangat thor...