NovelToon NovelToon
Hati Seindah Bunga

Hati Seindah Bunga

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Enab

Tiara tidak menyadari perasaan apa yang bersarang di hatinya kini. Ia hanya tahu saat ini dia menginginkan takdir terindah harus diperoleh oleh Rangga, sahabatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Enab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belanja berdua

 "Kira-kira calon mertuaku seleranya apa?, manis atau gurih?", Tanya Rangga mengamati jajanan yang terpajang di rak.

"Yakin amat akan diterima".

"Yakinlah. Siapa lagi kalau bukan aku pilihan mereka. Ti, manis atau gurih?".

"Gurih. Sedikit saja", jawab Tiara.

Rangga memandangnya tajam.

"Jadi anak pelit banget".

    Tiara merasa gemas dan mencubit kedua pasang pipi Rangga.

"Hay! Jangan macam-macam. Kamu pikir aku pria yang mudah dicolek?".

"Astaga, Ga..Ga.. Isi kepalamu sudah mulai aneh".

    Tiara tertawa geli.

"Kamu yang membuatku seperti ini sayang".

    Tiara malu mendengarnya dan pergi ke sisi lain. Rangga menyusulnya dan meletakkan 3 bungkus jenis keripik manis dan 4 bungkus jenis keripik gurih ke dalam keranjang yang dijinjing Tiara.

"Kita lagi pacaran sekarang, Ti. jadi, izinkan aku mengeluarkan kata-kata manisku",ucap Rangga pelan.

"Tapi, aku belum terbiasa mendengar kata-kata seperti itu ".

"Memangnya aku ngomong Apa?", tanya Rangga pura-pura nggak tahu sambil berjalan di samping Tiara dan melihat-lihat jajanan lainnya.

"Sayang".

"Aku juga sayang kamu", balas Rangga.

    Tiara kesal dan malu.

"Ga, kita bicara normal saja seperti biasanya jangan seperti ini. Aku canggung".

"Nggak bisa seperti biasa, sayang. Statusku sudah naik level di hatimu. Kamu harus membiasakannya. penggemarku saja sering ngomong I LOVE U RANGGA!!".

"Itu penggemarmu".

"Kalau kamu?".

    Tiara mendapatkan ide bagus agar Rangga bungkam dan berhenti merayunya. Tiara memasukkan lengannya ke lengan Rangga agar Rangga diam dan merasa senang bisa menggandeng tangannya.

"Kamu sudah mulai berani menempel padaku, ya. Jangan berani kabur kalau aku mencoba berulah", ancam Rangga.

"Emang apa yang akan kamu lakukan?", tantang Tiara.

"Oh!. Sudah berani mancing-mancing. Tapi, sayangnya kekasihmu ini bukan pria gampangan".

    Tiara langsung melepaskan tangannya dan pergi menuju kasir.

"Dasar ngambekan".

"Cepat bayar", perintah Tiara sambil memangku tangan dibalas senyuman oleh Rangga.

...****************...

"Kakak!", teriak Sarah dari lantai dua kepada Andika yang baru saja memasuki rumah dengan koper dorongnya.

"Adikku!", balas Andika sambil merentangkan tangannya ke arah Sarah.

    Sarah berlari menuruni anak tangga menghampiri Andika. Sarah menepuk dada Andika hingga Andika mengeluh kesakitan.

"Inikah caramu menyambut kakak?!".

"Itu hukuman karena kakak mengkhianatiku. Kakak pergi menemui Tiara diam-diam tanpa mengajakku".

"Kalau kamu ikut, kamu akan menghancurkan rencanaku".

"Terus, rencana kakak lancar ?".

"Nggak. Tiara ternyata kesana untuk menemui pacarnya".

"Tiara sudah punya pacar?!. Kok, aku nggak pernah tau".

"Itu berarti Tiara orangnya cerdas. Dia tau siapa yang bisa dipercayai. Oh, ya, jangan pernah kamu membahasnya di hadapan keluarganya. Karena mereka berencana akan mengumumkan hubungan mereka setelah pacarnya kembali dari tournya".

    Sarah menggerakkan jarinya ke arah bibir pertanda mulutnya dikunci.

"Kakak mau istirahat dahulu. Bangunkan jika sudah jam enam".

"Hebat Tiara. Aku jadi lebih kagum padanya. Bibi!".

   Sarah menemui pelayan rumahnya di dapur. Tapi, dapur nampak bersih dari jejak kaki manusia ataupun debu.

"Menyebalkan. Rumah sebesar ini tidak ada seorangpun yang bisa ku ajak ngobrol".

    Sarah kembali ke kamarnya mengambil ponsel dan pergi dengan mengendarai mobilnya menuju rumah Andi.

"Andi! Andi!", panggil Sarah sambil mengetuk daun pintu.

"Masuk saja pintunya nggak dikunci!", sahut Andi dari dalam rumah.

"Kamu dimana?", tanya Sarah setelah berada di dalam rumah sambil mengintip setiap ruangan.

"Duduk saja jangan mondar-mandir".

"Tau saja kalau aku kesana-kemari. Andi aku lagi cari teman ngobrol, temani aku ngobrol dong".

Andi keluar dari kamarnya.

"Wangi banget. Kamu ada janjian, ya?", lanjutnya.

"Aku memang mau keluar tapi, sendirian", jawabnya sambil duduk di samping Sarah.

"Tumben mencariku?. Memangnya Tiara kemana?".

"Dia lagi di luar kota".

"Tunggu saja dia pulang, baru kalian ngobrol. Kamu nggak takut kalau kakak sepupumu itu mengetahui kamu kemari?".

"Emangnya apa yang bisa dia lakukan?".

"Sepertinya pak Andika tidak melarangnya menemuiku", batin Andi.

"Aku mau tanya sesuatu padamu, kenapa sikapmu berubah-ubah padaku?. jawab dengan jujur".

"Rupanya kamu masih mendendam padaku. Aku jika teringat pengkhianatanmu dengan wanita itu!, kebencianku padamu langsung hidup!. Makanya, kalau kamu memang serius ingin kembali kepadaku!, coba hilangkan traumaku!".

    Tiba-tiba emosi Sarah tidak terkendali. Nada bicaranya meninggi dan airmata menetes di sepasang pipinya. Andi langsung merangkul dan mengelus kepala Sarah.

"Maafkan aku. Aku tidak tau kalau perasaanmu tulus. usiamu terlalu muda dan kamu juga gadis manja. jadi, ku pikir kamu hanya akan main-main seperti mantan-mantanku sebelumnya. Makanya saat itu aku hanya main-main ".

"Dasar playboy!", umpat Sarah, mendorong Andi.

"Keluarkan uneg-unegmu dan maki aku sepuasmu agar hatimu senang".

"Bagaimana bisa aku memakimu?!. Aku sendiri bingung dengan perasaanku. Terkadang aku membencimu terjadi aku ingin bersamamu!. Kamu sudah memeletku hah?!".

"Temani aku ke mall. Aku mau belanja kemeja kerja".

"Sekarang hari Minggu. Nggak banyak kios yang buka", nada suara Sarah mulai tenang.

"Aku hanya membeli dua potong kemeja doang. Ayo nanti ku traktir kue kesukaanmu".

"Awas kalau bohong ".

"Janji. Sarah, beri aku kesempatan untuk menyembuhkan lukamu. Aku janji tidak mengkhianatimu lagi".

"Jangan banyak ngomong. Cepat kita berangkat"

Sarah bangkit dan menyerahkan kunci mobilnya kepada Andi.

"Kamu yang nyetir".

Setelah sekian lama, Andi dan Sarah jalan-jalan berdua lagi. Memang tidak sedekat dahulu tapi, bagi Andi ini awal yang baik untuk rujuk. Tidak ada gandengan tangan, tidak ada kata-kata rayuan, yang ada hanya obrolan datar.

"Coba yang ini. Sepertinya cocok denganmu", ucap Sarah menempelkan kemeja berwarna biru ke tubuh Andi.

"Pilihkan saja. pilihanmu pasti bagus".

"Ok, kalau begitu, yang ini juga".

"Bukan yang itu juga kali, nanti aku kelihatan seperti badut ulang tahun"

Sarah tertawa lepas bak tidak ada beban. Andi senang melihat Sarah tertawa lepas seperti sekarang. Sudah lama Andi tidak melihat Sarah tertawa seperti dahulu saat mereka masih bersama.

"Aku sudah memilihkannya. Sekarang, bayarlah ke kasir dan cepat teraktir aku kue dan jus jeruk", Sarah menyerahkan dua potong kemeja yang telah dipilihnya.

"Siap nyonya".

...****************...

Bersambung. ....

1
fayefae
haii thorr, semangat ya nulisnyaa
Raja q11gaming
mampir ya kak di novel ku🙃👍
fayefae
hai thorr penulisannya bagus bngtt, aku mampir ya disini. kalau berkenan boleh mampir balikk terimakasihh 🥰🥰
Enab: Terima kasih.
total 1 replies
👑Queen of tears👑
wahhh terjebak diziona rasa nyaman nih kyknya mereka
👑Queen of tears👑
main klaim aja nih si Sarah🤣
👑Queen of tears👑
hahaha wajarlah kn namanya baru putus jadi masih ada sayang²nya gtu🤣
👑Queen of tears👑
impiannya jdi aktor kah ini si Rangga
👑Queen of tears👑
saran thor🙏
awal huruf dlm percakapan sebaiknya huruf kapital juga thor🙏
Enab: masukkan diterima 👍
jangan bosan ya, mengikuti kisah Tiara dan Rangga 😊
total 1 replies
HitNRUN
Jadi ketagihan deh!
Chipmunks
Bravo penulisnya!
Enab: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!