NovelToon NovelToon
Married To A Complete Stranger

Married To A Complete Stranger

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Purnamanisa

Riana, seorang fresh graduate yang diterima bekerja menjadi salah satu karyawan di sebuah perusahaan pengembang game yang cukup ternama, Gameflix. Riana tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejutan di hari pertamanya bekerja. CEO perusahaan tempat dia bekerja melamarnya di hari pertamanya bekerja! Bagaimana kisah Riana selanjutnya? Simak kisah serunya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purnamanisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perubahan Status

Seminggu berlalu sangat cepat. Setelah beberapa hari yang lalu disibukkan dengan berbagai macam treatment pra-nikah yang Riana sendiri tak paham apa, kini Riana tengah duduk di depan cermin sedari dua jam yang lalu. Seorang MUA dengan gesit dan teliti merias wajah Riana yang akan ditampilkan sebagai mempelai wanita.

"Mbak jarang dandan ya?" tanya Mbak MUA pada Riana sambil sibuk memoles wajah Riana.

"Kalo full make up gini paling pas ada acara-acara sih, Mbak. Kalo harian, paling cuma pake sunscreen sama pelembab plus bedak sama lipstik tipis-tipis," kata Riana.

"Pantes,"

"Emang kenapa, Mbak?"

"Manglingi gitu begitu dirias," puji Mbak MUA sambil sibuk memasang bulu mata yang entah sudah lapis ke berapa.

"Mbak bisa aja,"

Setelah hampir tiga jam Riana dirias sambil ngobrol kesana kemari dengan Mbak MUA, akhirnya, Riana sudah siap untuk diantar ke pelaminan.

Ibeth dan Dinda yang diminta Riana menjadi bride maids pun telah siap.

"Kalo nggak demi lo, gue nggak mau dandan kek gini," kata Ibeth yang memang tomboy abis kesehariannya.

"Makasih ya, Beth. Kapan-kapan aku traktir gado-gado favorit lah," ucap Riana yang sudah memakai gaun pengantin warna silver lengkap dengan buket bunga di tangannya.

"Ri, elo bener-bener cantik. Sumpah! Gue yakin Tuan Barra bakal terpesona liat lo nanti," kata Dinda dengan ekspresi terpesona yang berlebihan.

"Apaan sih? Aneh ya?"

"Bener kata dia, Ri. Lo beda banget. MUAnya nggak kaleng-kaleng ini," kata Ibeth setuju dengan Dinda.

"Makasih. Eh, udah saling kenal?" tanya Riana pada Dinda dan Ibeth.

"Udaaah... Emangnya kita anak kecil harus dikenalin?" kata Dinda. Riana tersenyum, merasa senang ditemani dua temannya yang menurut dia paling dekat. Riana memang tidak mempunyai banyak teman dekat, bahkan seseorang yang disebut sahabat pun Riana tak punya. Hanya Ibeth, teman satu kostnya dulu yang memang care dengan Riana. Dan Dinda rekan satu tim yang sudah sedikit banyak membantu masalah-masalah yang muncul di tempat kerja.

"Eh, udah waktunya nih. Siap-siap, yuk!" kata Ibeth mengingatkan waktu akad yang akan segera berlangsung. Dan benar. Sedetik kemudian pintu ruang rias diketuk. Sosok Rei muncul di ambang pintu yang dibukakan oleh tim MUA.

"Sudah waktunya, Nona. Silakan," kata Rei sambil mempersilakan Riana untuk bersiap keluar ruangan.

Jantung Riana berdegup semakin kencang. Meskipun pria yang akan dinikahinya bukan pria yang dia cintai. Belum. Jantungnya riuh bergemuruh bahkan terasa seperti akan melompat keluar dari tempatnya. Riana terlihat menghembuskan nafasnya, mencoba mengurangi kehebohan degup jantungnya.

"You, okay?" tanya Ibeth yang melihat Riana mengatur nafas. Riana mengangguk, sambil masih mengatur nafasnya.

Suara pembawa acara sudah terdengar memulai acara. Rei kembali meminta Riana untuk keluar dari ruangan. Dengan diiringi Ibeth dan Dinda, Riana berjalan keluar dari ruangan menuju tempat acara akad akan diselenggarakan.

Jantung Riana berdegup lebih kencang seiring langkah kakinya menuju tempat akad. Sesekali Riana mengatur irama jantungnya dengan menghembuskan nafas. Ibeth dan Dinda yang jadi pengiring merasakan ketegangan yang dirasakan Riana. Sesekali Ibeth mengelus punggung Riana dan Dinda menepuk-nepuk punggung tangan Riana, memberikan sedikit ketenangan pada Riana.

"Sepertinya acara terasa belum lengkap tanpa kehadiran calon mempelai wanita, bukan begitu para tamu undangan sekalian. Kalau begitu, langsung saja, kita sambut bersama ratu hari ini, calon pengantin wanita, Nona Riana Larasati," pembawa acara dengan semangat mempersilakan Riana memasuki ruang akad.

Suasana hening. Hanya terdengar alunan musik yang mengiringi tiap langkah Riana menuju kursi di samping Barra. Barra yang sudah duduk di kursi, seakan tak percaya melihat wanita berbalut gaun pengantin itu adalah Riana, gadis yang dilamarnya secara random, yang entah sejak kapan mulai memenuhi otaknya.

Riana sudah duduk di samping Barra yang masih menatapnya takjub.

'Is that you? Really?'

***

Serangkaian acara pernikahan telah usai. Kini Riana sudah kembali ke ruang rias untuk membersihkan riasan dan melepas gaun pengantinnya. Sungguh hari yang melelahkan! Riana tak pernah menyangka bahwa menikah akan semelelahkan ini.

"Tok... Tok..." pintu ruang rias diketuk. Seorang tim MUA membukakan pintu. Rei kembali masuk.

"Jika sudah selesai, Tuan Barra sudah menunggu di mobil, Nona," kata Rei. Riana hanya membalas dengan anggukan.

"Duuuh sepertinya suami Mbak sudah nggak sabar cepet-cepet pulang," goda seorang MUA yang sedang membersihkan make up di wajahnya.

"Eh, saya kasih bonus make up malam pertama ya, Mbak?" tawar MUA pada Riana.

'Eh? Malam pertama? Harus banget di malam pertama?'

"Nggak usah, Mbaaak. Palingan nanti langsung tidur juga, udah capek banget ini," Riana mencoba menolak secara halus.

"Nggak apa-apa. Cuma sebentar kok. Mas, bilang sama Tuan Barra untuk nunggu sebentar lagi ya. Nggak lama kok," kata MUA yang memang sudah akrab dengan Barra, katanya dulu temen waktu SMA. Rei hanya mengangguk dan mengeluarkan ponselnya.

"Barra itu cool banget dari dulu. Nggak nyangka cepet juga nikahnya," kata MUA yang mulai memoleskan foundation tipis-tipis ke wajah Riana.

"Saya memang tidak terlalu dekat dulu waktu SMA. Beda kasta. Tapi, begitu kita ketemu lagi disebuah acara dan dia tahu sama membuka usaha wedding organization, dia banyak merekomendasikan teman-temannya untuk memakai jasa saya. Bisa dibilang suksesnya saya sekarang ya berkat bantuan Barra," cerita MUA yang kini sudah mulai memberi sentuhan eyeshadow pada kedua mata Riana.

"Mmm... Pas SMA banyak yang naksir, Mbak?" tanya Riana penasaran.

"Waaah jangan ditanya, Mbak. Bisa dibilang hampir semua cewek naksir sama dia. Cuma yang keliatan nembak cuma beberapa gelintir yang punya keberanian dan mental setebal baja. Secara Barra itu bener-bener dingin. Bbbrrr..." cerita si MUA yang kini sudah memoles lipstik ke bibir Riana. Riana tersenyum simpul membayangkan bagaimana Barra remaja dikejar-kejar cewek.

"Syukurlah...Ternyata Barra itu cowok normal," kata MUA sambil menyemprotkan setting spray ke muka Riana.

"Sudah, Mbak. Naaah, keliatan seger lagi," kata MUA memuji hasil kerjanya sendiri.

"Makasih, Mbak, repot-repot," ucap Riana.

"Nggak, Mbak. Lagian sama temen sendiri. Bonus," kata MUA sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Sekali lagi makasih, Mbak. Saya pamit ya. Udah ditungguin," kata Riana sambil beranjak dari kursinya.

"Iya, Mbak. Keburu bad mood. Hihihi..."

Riana kemudian berjalan keluar gedung diikuti Rei. Wajahnya yang tadi terlihat layu karena lelah kini terlihat segar kembali berkat sentuhan tangan MUA handal. Seperti biasa, Riana membuka sendiri pintu mobil dan langsung mendudukkan diri di samping Barra.

Barra melihat Riana yang masih menawan meskipun seharian ini sepertinya begitu melelahkan baginya. Mobil melaju dengan perlahan meninggalkan gedung pernikahan. Riana, seperti biasa, melemparkan pandangan keluar jendela, memikirkan apa yang akan terjadi padanya setelah ini. Statusnya kini sudah berubah menjadi seorang isteri. Isteri Barra Adiguna, CEO muda yang terkenal cakap dan tajam di setiap keputusan yang diambilnya. Apakah kehidupan Riana akan berubah drastis?

Barra masih melihat Riana yang sama sekali tak menghiraukan kehadirannya. Menatap wanita yang kini adalah isterinya. Masih sama, tak banyak bicara. Bagaimana membuat Riana mengerti tentang perasaannya? Sedangkan untuk mengatakan apa yang ada di dalam hatinya terasa begitu berat.

'Bagaimana cara kerja cinta?'

***

1
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
Umi Nur Qasamah
riana2 aq juga g tahu/Gosh//Gosh/
Umi Nur Qasamah
yah g asyik klu dinda jadian sm arka
Umi Nur Qasamah
inikah rasanya cinta...aq juga g tahu/Grin//Grin//Grin/
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
Ai-chan
uwuuu~ langsung marathon baca saking penasarannya 😅😅😅
Purnamanisa: Terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏 nantikan selalu update episodenya setiap hari setelah pukul 17.00 😊😊
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
siapa y yg dtg..kok raga ky krg klik
Ai-chan: misteri guestnya siapa nih? bikin penasaran
total 1 replies
Ayu Kerti
siapa sich? arka kah
Ai-chan
keren ceritanya
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
Ayu Kerti
semangat berkarya kakk..
Umi Nur Qasamah
akhirnya...lanjut thor
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
Umi Nur Qasamah
masih boleh barra
Umi Nur Qasamah
lanjut ah thor. .bingung aq seperti Riana
Umi Nur Qasamah
waduh bingung nie..
Ratna Sary Nanna
lanjut aku penasaran endingnya Giman?😁
Purnamanisa: Terimakasih sudah selalu setia menyimak Married to a Complete Stranger 😊😊 nantikan selalu update episodenya setiap hari setelah pukul 17.00 kakak😊😊 terimakasih untuk bintangnya 🙏🙏
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
lanjutkan /Heart//Heart//Heart/
Umi Nur Qasamah
waduh udah mulai konflik nie
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!