NovelToon NovelToon
Zandra Season 5 (10 Penerus)

Zandra Season 5 (10 Penerus)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / cintapertama / Anak Kembar / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:910.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nike Julianti

Haaaaiiii... ini karyaku yang ke 12, menceritakan kelanjutan kisah keluarga Zandra. Nggak kerasa ya, udah season 5 aja.

Di cerita ini, menceritakan keturunan dari Al, Flo, Za, Ar dan Fre.

Karena kemampuan mereka yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan "Mereka", sehingga banyak temannya yang meminta bantuannya.

Selain itu, mereka juga sering kali menjumpai kasus-kasus berbau horor. Seperti anggota keluarganya yang lain, di sini... mereka menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Zandra.

Jangan berharap anggota keluarga Zandra yang lain, akan selalu hadir ya. Karena ini adalah kisah KEMBARA KEMBAR 10

Mau tau kisahnya??

Kuy... kita baca kisahnya, semoga menarik dan tidak membosankan ya🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergian Surya

Keluarga Surya sudah di hubungi, kedua orang tuanya kini sudah berada di pesawat. Sedangkan kedua kakak Surya, menunggu di rumah untuk menyiapkan rumah duka.

Nirmala, ibu Surya sudah terlihat ikhlas. Karena selama ini sudah terlalu banyak menangis, begitu juga dengan Erlangga sang ayah. Terlihat berkali-kali mereka menghembuskan nafasnya, putra kecilnya. Ya... di mata mereka, Surya tetaplah putra kecilnya.

Tak lama, mereka pun sampai di tempat yang di maksud. Jenazah Surya, sudah selesai di mandikan dan juga di kafani. Kini jenazah, berada di mesjid. Meski kita sudah mengikhlaskan seseorang, jujur.... hati kecil masih berat untuk melepaskan. Begitu juga dengan Nirmala, langkahnya terasa begitu berat mendekati putranya yang sudah terbujur kaku.

"Ya Allah pak" ucap Nirmala pelan, dengan bertumpu pada sang suami.

"Istighfar bu, istighfar. Sudah jalan yang Surya ambil, ini permintaan terakhirnya." ucap Erlangga

"Berat ternyata pak, putra kita pergi... di saat jauh dari pengawasan kita." balas Nirmala

Setelah sampai di depan jenazah Surya, pecahlah tangisan Nirmala. Erlangga terlihat sesekali mengusap ujung matanya, yang juga mengeluarkan air mata.

"Cah bagus, cah lanang ibu. Yang tenang ya, ibu, bapak sama mba mu udah ikhlas melepas kamu. Baik-baik kamu di sana nak, ibu pasti rindu karo koe." Nirmala menangis di samping jenazah Surya, ia mengendalikan tangisannya. Karena Surya paling tidak suka, melihat ibunya mengeluarkan air mata. Ia pun mengingat, detik-detik saat Surya akan pergi KKN.

FLASHBACK

"Kamu yakin le, arep melu KKN. Kondisimu kan wis ra kuat, kalo kenapa-kenapa di sana pie? Ibu nda ada di sampingmu" ucap Nirmala, seraya membantu membereskan baju ke dalam tas sang putra.

"Kuat bu, pasti kuat. Kan ibu tau, dari awal kuliah. Surya ingin bisa ikut KKN, kaya mba Nur sama mba Dina. Kata mereka KKN itu asyik, mendewasakan kita. Dan ini juga, kesempatan terakhir Surya bisa kumpul bareng temen-temen bu." jawab Surya tersenyum

"Ibu khawatir le, dokter bilang waktumu..." ucap Nirmala, air matanya menetes. Tak sanggup untuk meneruskan kata-katanya...

"Jangan nangis bu, Surya kan paling ga suka liat ibu nangis. Lagi pula, kan ibu yang bilang kalo umur sudah ada yang mengatur. Bila seandainya, Surya nanti pergi jauh dari ibu dan bapak. Berarti itu udah takdir Surya kan bu, ikhlas ya bu." ucap Surya

Ya... Selama ini Surya selalu terlihat kuat dan ceria, di depan semua teman-temannya. Tanpa mereka tau, sebenarnya Surya di vonis kanker lambung stadium akhir. Sudah bolak ballik kemo, namun jaringan kanker tetap menyebar ke seluruh tubuh. Dokter pun sudah menjelaskan hal ini pada pihak keluarga, Surya tersenyum getir.

FLASHBACK OFF

Saat Erlangga menceritakan apa yang di rasakan Surya, Silvi dan Ayu kembali menangis. Mereka tidak tau, bila temannya menyimpan sakit seorang diri. Terutama Silvi, ia merasa sangat bersalah. Karena ia sempat menyalahkan Surya, saat itu. Silvi dan yang lainnya kembali mendekati jenazah, berkali-kali mereka meminta maaf. Namun kini, Surya tidak bisa menjawab mereka.

"Maaf Sur, maafkan aku." ucap Silvi

"Gue juga minta maaf Sur, kalo suka marahin lu." ucap Ayu

"Sori Sur, kenapa lu ga cerita semuanya ma kita. Kalo lu ceritakan, kita bisa bikin kenangan yang banyak." ucap Sugeng

Orang-orang yang berkumpul di sana, hanya bisa diam dan ikut bersedih. Tak lama, datang mobil yang akan membawa jenazah Surya. Yas memberikan kemudahan pada kedua orang tua Surya, dengan mengantar mereka semua menggunakan pesawat pribadi keluarga Zandra.

Dengan penuh rasa syukur, Erlangga berterima kasih pada Yas dan yang lain.

"Kami hanya sebagai perantara pak, bu. Semuanya karena atas ijin Allah, maaf kami tidak bisa ikut mendampingi pulang ke Yogyakarta." ucap Yas

"Nda apa-apa mas, kami justru mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Matursuwun sanget... " ucap Erlangga, Yas dan yang lainnya pun mengangguk

"Hati-hati pak, dan ini sedikit ungkapan bela sungkawa dari keluarga kami." ucap Anisa

"Ya Allah, dengan kalian mengantar kami saja. Itu sudah lebih dari cukup nak, nda usah seperti ini." ucap Erlangga

"Mohon di terima pak, ini dari keluarga kami. Kalo di tolak, kami bisa di gantung nanti." ucap Kama

"HUsss" tegur Haidar, Kama hanya menyengir

"Kalau begitu, saya terima. Terima kasih banyak, maaf sudah merepotkan kalian semua." ucap Erlangga, yang akhirnya menerima amplop tersebut. Setelah beberapa kali menolak

Meski waktu KKN Silvi dan yang lain masih ada 16 hari lagi, namun mereka meminta ijin untuk bisa mengantar jenazah sahabat mereka. Mereka akan mengulang lagi, namun dengan tempat yang berbeda. Pihak kampus pun setuju dan memberikan mereka ijin, akhirnya mereka semua berpamitan untuk kembali ke Yogya.

"Pak, kami juga pamit pulang. Dan ini tolong di terima, anggap saja untuk donasi untuk masjid atau untuk para warga." ucap Yas, seraya memberikan amplop pada tetua

"Tidak perlu anak muda, sudah kewajiban kami menolong sesama." ucapnya

"Tidak apa-apa pak, kami ikhlas. Kami sangat suka suasana di sini, apalagi dengan masjid peninggalan leluhur." ucap Anisa, beliau pun menerimanya untuk pemeliharaan masjid dan juga membantu para warga.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam" pria tua itu, terus menatap kepergian kesepuluh anak-anak muda tersebut. Beruntung rasanya, bisa di pertemukan dengan anak-anak yang di beri anugerah oleh Allah SWT.

Kalo kalian tanya, dapet duit darimana? Di kota ada ATM meureun, salah satu dari si kembar pergi kesana untuk mengambilnya.

.

.

"Alhamdulillah, kita bisa pulang tidak terlalu malam." ucap Anin, setelah membersihkan tubuhnya. Ia langsung merebahkan diri, di atas ranjang.

"Ya udah tidur gih, untung kita udah makan lebih dulu di jalan tadi." ucap Anisa, namun ia tidak mendapatkan jawaban.

"Eeehhh... emang dasar keb*luk lu mah Nin, baru tadi ngajak ngobrol. Udah kerek aja, tapi emang cape banget sih hari ini." ucap Anisa, ia pun membaringkan tubuhnya di samping Anin dan ikut terlelap.

.

"Nggak nyangka, ternyata pria bernama Surya sudah sakit sebelum berangkat. Takdir Allah benar-benar tidak ada yang tau, ia harus pergi ke pangkuan Allah. Saat sedang tidak bersama keluarganya, karena memilih untuk bersama teman-temannya." ucap Amira

"Apa kita bakal punya sahabat?" tanya Kalila

"Nggak tau, kemana-mana kita udah barengan ma sodara-sodara kita. Lagian cewek-cewek yang deketin kita, cuma pengen manfaatin kita. Buat supaya mereka bisa deketin 5 pria itu" jawab Amira, Kalila mengangguk

"Lagian sama kalian doang juga udah cukup kok, dari pada harus berteman dengan mereka yang hanya pengen manfaatin kita." ucap Kalila

"Semoga nanti di kampus, dapetin cewek yang tulus sayang sama sodara lelaki kita. Apa bisa ya? Apalagi beberapa dari mereka, udah tau siapa kita." ucap Amira, Kalila hanya mengangkat kedua bahu mereka

Sedangkan di kamar Adikirana, ia sudah terlelap sejak tadi. Tenang rasanya, tak ada kesembilan saudaranya.

Tadinya memang mau 1 kamar berlima, tapi setelah sampai di tempat. Ternyata ada beberapa kamar, jadi mereka pun berpencar.

Para pria, juga sudah terlelap. KASUS HARI INI, SELESAI

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰

...Happy Reading all💓💓💓...

1
Zanzan
aseeekkkk..... gak jomblo....
L K
keluarga tukang paksa tp baik 🤣🤣🤣🤣
miss_pesheq1987
astoooooooge🤣🤣🤣
Titin Maryati
assalamualaikum mbak athor aku yang 4,5 sudah aku baca 1,2,3, sudah oh iya yg 2 aku seperti nya belum judul nya apa mbak
Neneng Misdarliah
emang dari generasi pertama pun begitu ya,,,, kalo gak d klaim langsung gak seru 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 kalo kata Yumi mah keluarga pemaksa 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Lina Suwanti
gimana Hanum bisa nolak coba.....yg maksa bukan cuma 1 orang tp 1 keluarga 😅
Zay Zay
kan,zandra family kluarga pemaksa.🤣🤣🤣🤣🤣
Ira Imel
pasrah aja num🤣
Ira Imel
ohh tidak semudah itu kama,, cinta itu harus ugal-ugalan ya kan😅
Rika Widiawati
tak ada penolakaaan gas ken lah demi hati bersatu
Mas Ayu
👏Kamaaa,,,,bibite Sandra tenan wisss 💖
Ulma Galeri
cieee kama cieee... udah ku duga,pasti lewat jalur pemaksaan juga,, pria Zandra semua serba gercep dan tanpa penolakan.🤭 semangat selalu kak 💪. makasih udah up. sehat selalu 🤲🥰😍
Puspa Dewi kusumaningrum
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fifia
cieee ileehhh si kama diam" jagain jalur aa n dede
jiaahhh gasss pollll
Sani Srimulyani
cieeeee kama udah ga jomblo lagi katanya guys......
nurliana
😂🤣 Gemes deh sama hanum 🤗 kaya ponakan ku hanum juga nama na, lagi lucu2 na gemesin soal na gemoy 😄
🥰
dasar para pria Zandra, selalu seperti itu, tak ada penolakan🤣🤣🤣🤣🤣
Rina Kurnia
lagu lama lelaki zandra.... sat set.... 😄😄😄
Ayu Salsabila
😘😘😘
nisa
kama sold out 🥰
lanjutttt,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!