Senja, seorang gadis yang cantik dan ceria, dia malah jatuh cinta dengan Om nya sendiri, adik dari Ayahnya. Perasaan cinta Senja tumbuh saat dia duduk di bangku putih biru, dengan kata lain Om nya sendiri yang bernama Krisna adalah cinta pertamanya.
Krisna atau Senja sering memanggil namanya Om Kiss adalah lelaki tampan, tegas dan sederhana. Dia benar-benar menyayangi Senja sebagai seorang keponakan kesayangannya. Sedari bayi Nenek dan Krisna lah yang mengasuh Senja karena Mama Senja memutuskan untuk tetap bekerja.
Di saat Senja sudah pasrah dan rela melepaskan Krisna, dia malah mengetahui fakta yang sebenarnya. Hal itu membuat Senja menjadi lebih terobsesi dengan Om Kiss kesayangannya. Bahkan dia menjebak Krisna agar menikahinya, berhasilkah Senja mendapatkan hati Krisna?
"Om Kiss, kiss Senja dong!"
"Ogah, najis cium bocil"
"Ih jahat banget sih Om mulutnya"
"Baru tau kamu? Kamu kan yang jebak Om buat nikahin kamu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyimas Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 GAK PUNYA TEMAN
Krisna dan Senja membuat kesepakatan bersama, mereka sama-sama bangun pagi dan bersama-sama mengerjakan tugas rumah tangga mereka. Senja di jatah menyapu, dan mencuci serta menjemur baju. Sedangkan Krisna melakukan pekerjaan yang lainnya.
Pagi ini setelah beberapa hari Senja tidak sarapan, akhirnya Senja bisa sarapan bersama Krisna. Tentu saja Senja meminta Krisna menyuapinya, mau tidak mau Krisna melakukannya. Menyuapi Senja lalu makan untuk dirinya sendiri.
"Om Kiss minta uang dong."
"Buat apa kamu minta uang lagi?"
"Ini kan jadwalnya Senja ke klinik kecantikan Om, Senja mau facial."
"Berapa?"
"1 juta Om."
"Ya ampun Senja, boros banget kamu ternyata. Iya nanti Om transfer."
"Makasih suamiku sayang."
"Gak usah makasih-makasih dulu, ada syaratnya loh."
"Apa tuh Om?"
"Hari ini kamu belajar nyuci piring. Nanti malam kamu yang nyuci piring."
"Iya-iya nanti Senja belajar nyuci piring."
"Om nanti malam unboxing yuk Om."
"Gak mau kamu baru bisa nyuci baju sama jemur baju loh. Janjinya apa? Ngebet banget sih minta nafkah batin."
"Om emangnya tahan nikah sama Senja gak kasih nafkah batin?"
"17 tahun seatap sama kamu di godain kamu liat kamu telanjang aja Om betah Nja."
"Kan beda Om sekarang kita udah suami istri."
"Bagi Om sama aja, kamu tetep ponakan Om yang ngeselin. Udah ayok berangkat kerja."
"Lah Om mau anter jemput Senja? Om mau nungguin Senja nanti facial di klinik?"
"Iya mau gak apa-apa nanti Om anter."
Krisna dan Senja berangkat bersama ke kantor, saat mereka turun dari mobil mereka berdua berpapasan dengan Guntur. Kebetulan Guntur juga baru turun dari mobil, dan Senja juga membawa kado untuk Guntur karena Guntur kemarin ulang tahun.
Sebelumya Senja memang tau ulang tahun Guntur, dan Senja sengaja membelikan hadiah untuknya sebelum dia menjebak Krisna. Awalnya Senja ragu-ragu memberikannya tapi senja sudah terlanjur membelinya. Dia mengado sebuah ikat pinggang untuk Guntur.
"Mas, eh Om Guntur tunggu." Teriak Senja karena Guntur ada di depannya beberapa langkah. Guntur otomatis berhenti berjalan dan menoleh ke arah Senja.
Senja maju, lalu mengeluarkan sesuatu dari ranselnya "Selamat ulang tahun Mas, eh Om Guntur. Maaf kadonya telat, kemarin ketinggalan di rumah. Senja udah makan kemarin red Velvetnya makasih ya Om." Cicit Senja. Dia kembali memanggil Guntur dengan sebutan Om.
Guntur menatap wajah Senja, lalu menerima kado darinya, dia tersenyum "Makasih ya Senja. Panggil Mas aja gak apa-apa, saya bukan Om mu. Atau kamu mau saya jadi Om angkatmu? Kan kamu udah gak punya Om kan? Punyanya sekarang suami." Sindir Guntur.
Krisna tentu emosi mendengar ucapan Guntur, dia lalu berjalan maju di samping Senja. "Ayo Senja masuk, ini udah telat" Perintah Krisna, dia mengandeng tangan Senja, dan berjalan meninggalkan Guntur. Lebih baik membawa Senja pergi daripada adu mulut dengan Guntur.
Senja melepaskan gandengan Krisna "Om jangan gandengan di sini itu ada temen-temen Senja gak enak Om" Senja langsung berlari menghampiri teman-teman magangnya.
Seperti biasa mereka langsung menyapa Senja dan asik mengobrol bersama. Guntur memang tidak mengumumkan pernikahan Senja dan Krisna, jadi semua orang masih menganggapnya tunangan Guntur.
"Duh Nyonya Guntur datang." Kekeh Tere.
"Apaan sih Ter, jangan gitu!" Balas Senja.
"Owh iya Nja, mau main gak sama kita nanti? Kita mau nonton." Ajak Zuna.
"Em hari ini aku gak bisa, kalau besok gimana? Di undur lah sehari lagi. Kalau mendadak gini aku emang gak bisa, harus minta ijin dulu soalnya." Ucap Senja.
"Ijin siapa? Mas Guntur kesayangan ya?" Ledek Rini.
"Bukan, tapi ijin sama Om Kiss, Om Krisna." Jawab Senja.
"Owh gitu ya, udah kayak suami istri aja Nja Pak Krisna sama kamu." Sindir Ciko.
"Ya wajar lah namanya adik Papanya Senja. Mungkin Papanya Senja sibuk jadi tanggung jawabnya Senja di awasi sama Pak Krisna." Ujar Wira.
"Wah tumben Wira pinter." Kekeh Zuna.
"Lah aku emang pinter dari dulu Zun." Bela Wira.
"Eh udah yuk masuk-masuk yuk udah jam nya ini loh." Ajak Tere.
Lalu semuanya bubar dan kembali ke divisinya masing-masing. Seperti biasa Krisna memberikan banyak tugas kepada Senja, namun untunglah hari ini Senja tidak wara wiri ke divisi lain. Saat makan siang pun Krisna menahannya dan menyuruhnya makan di ruangannya.
Senja yang otaknya penuh dengan Krisna tentu saja tidak memikirkan apa-apa, dia malah senang bisa makan bersama Krisna di ruangannya. Padahal yang terjadi sedang ada gosip yang tidak baik tentang Senja. Krisna hanya tidak mau Senja mendengarnya, oleh sebab itu dia menyembunyikan Senja di ruangannya.
Sesudah pulang dari kantor Krisna, sesuai janji Krisna dia mengantarkan Senja ke klinik kecantikan yang biasa Senja kunjungi. Saat Senja facial, Krisna hanya memainkan handphonenya agar tidak bosan. Setelah selesai Krisna ternyata mengajak Senja ke Mall, dia ingin mengajak Senja makan dan menonton film.
Saat di salah satu restoran ternyata mereka berdua bertemu dengan teman-teman magang Senja. Namun ada yang aneh dengan teman-teman magangnya, mereka tidak menyapa Senja dan Krisna. Merasa aneh Senja menghampiri mereka.
"Halo semua" Sapa Senja.
Hening. Tidak ada yang menjawab sapaan dari Senja, Senja menarik nafas dan menyapa mereka sekali lagi "Halo Tere, Zuna, Rini, Wira dan Ciko." Ucap Senja sambil tersenyum.
"Enak ya Nja lagi honeymoon sama suami? Eh Om apa suami sih?" Sindir Zuna.
"Gak nyangka kamu semurahan itu Nja, kok bisa sih kamu sama Om mu sendiri?" Sindir Rini.
"Kamu juga nyakitin Pak Guntur sama Bu Yulia jahat banget kamu Nja." Sindir Tere.
"Nja bener kamu nikah sama Pak Krisna? Om kamu sendiri? Kalian bener selingkuh di belakang Pak Guntur sama Bu Yulia?" Tanya Wira.
"Kita dengernya gitu sih Nja, aku juga penasaran bener apa gak?" Tanya Ciko.
Mata Senja berkaca-kaca, kini dia bergetar. Dia ingat pembullyan saat dia duduk di bangku SMP dulu. Saat itu dia juga di fitnah oleh teman-temannya sehingga dia tidak punya teman dan itulah yang menyebabkan Senja menjadi Putri Es.
Krisna yang sedari tadi mendengar percakapan Senja dengan teman-temannya dari jauh, langsung menghampiri Senja, dia memegang pundak Senja. "Iya saya dan Senja menikah. Tapi saya dan Senja bukan sedarah, saya anak angkat kakek dan neneknya Senja. Dan yang salah saya, saya yang menggoda Senja duluan. Ayo Senja kita pulang saja." Krisna mengandeng tangan Senja dan mengajaknya pulang.
Di dalam mobil Senja hanya terdiam, dia menundukkan kepalanya dan memainkan jari tangannya. Dia sekuat tenaga menahan diri agar tidak menangis, Senja pikir Tere, Rini, Zuna, Wira dan juga Ciko akan menjadi sahabatnya ternyata salah. Nyatanya pertemanan mereka hanya bertahan 3 Minggu saja, sungguh tragis.
"Sedih Nja?"
"Heem, Senja gak punya temen lagi deh."
"Gara-gara ulahmu sendiri loh Nja."
"Iya Om Kiss ini emang salahnya Senja."
"Kamu sekali punya Genk juga anggotanya rusak semua. Siapa kemarin yang gendong Om Kiss sampai ke rumah?"
"Hehehe pacarnya Elenor sama pacarnya Chacha."
"Ya ampun Nja, parah kalian tuh. Om juga mau ngelarang kalian temenan juga kayaknya gak bisa. Rusuh-rusuh begitu mereka emang paling mengerti kamu dan setia sama kamu."
"Iya Senja sayang mereka. Mereka meski begitu tapi gak ngajarin Senja buat ikut-ikutan mereka Om."
"Kata siapa? Mereka aja ngajarin kamu buat rencanain hal gila sama Om Kiss kan? Itu namanya ngerusak kamu Nja."
Senja hanya tersenyum mendengar ucapan Krisna, setelah di pikir-pikir memang benar mereka mengajarkan hal gila pada Senja. Tapi itu memang kemauan Senja sendiri, dan sekarang sudah terjadi Krisna benar-benar menjadi miliknya, yah meski belum 100% karena belum unboxing bersama dengannya.