NovelToon NovelToon
Jodoh Ke-2 Penyempurna Hidup

Jodoh Ke-2 Penyempurna Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Azzqa

Mia Maulida seorang wanita berusia 36 tahun dengan dua orang anak yang beranjak remaja menjalankan multi peran sebagai orangtua, isteri dan perempuan bekerja, entahlah lelah yang dirasa menjalankan perannya terbersit penyesalan dalam hati kenapa dirinya dulu memutuskan menikah muda yang menjadikan dunianya kini terasa begitu sempit, Astaghfirullahal'adzim..lirihnya memohon ampun kepadaNYA seraya berdoa dalam hati semoga ada kebaikan dan hikmah yang dirasakan di masa depan, kalaupun bukan untuknya mungkin untuk anak anaknya kelak.

Muhammad Harris Pratama seorang pengusaha muda sukses yang menikah dengan perempuan cantik bernama Vivi Andriani tujuh tahun lalu, nyatanya kini merasakan hampa karena belum mendapatkan keturunan. Di saat kehampaan yang dialaminya, tak disangka semesta mempertemukan kembali dengan perempuan cantik berwajah bening nan teduh yang dikaguminya di masa putih abu-abu. Terbersit tanya kenapa dipertemukan saat sudah memilki kehidupan dengan pasangan masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Azzqa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Pagi hari ini Mia berangkat dari rumah lebih pagi dari biasanya, karena ia ingin masuk ke kantor lebih pagi dari hari sebelumnya, sudah beberapa hari ini semenjak pak Aris ada di TSA para pegawai semakin disiplin dan rajin seolah berlomba datang ke kantor pagi-pagi jauh sebelum jam kantor dimulai dan itu membaut Mia merasa kesiangan, padahal tidak, sebab para pegawai yang lainya sudah pada datang sebelum Ia datang,

Beberapa hari ini setiap pagi, di kantor TSA terlihat banyak perubahan para pegawai sudah terlihat sibuk dengan tugas dan pekerjaannya masing-masing, mungkin karena kehadiran Pak Aris yang hadir di sekitar mereka menjadi seperti diawasi langsung oleh sang big boss, padahal biasanya masih ada saja beberapa pegawai yang santai meski jam kantor sudah dimulai ada yang masih bergerombol merokok sambil bercanda di halaman depan kantor, ada yang ngerumpi di pantry dengan dalih sarapan, dan bahkan tidak sedikit pegawai yang terlambat masuk kantor.

Namun meski Mia tak terlambat datang ke kantor, tetap saja hal itu membuat Mia merasa tidak enak dengan pegawai yang lain menjadi pegawai yang datangnya belakangan, padahal Ia termasuk pegawai senior yang sudah hampir satu dekade bekerja di TSA dan seharusnya memberikan contoh yang baik. Bukan karena Mia ingin mencari simpati atasan, apalagi karena ingin mencari muka di depan atasan.

Bahkan Zahra yang ikut Mia berangkat ke sekolah setiap hari mengawali paginya itu sampai heran seraya menggerutu dan bertanya kepada sang mama "kenapa sih berangkatnya lebih pagi ma?" Mia memberi tahu alasannya yang membuat Zahra jadi manggut-manggut mengerti dan mengiyakannya juga.

Namun hari sial memang tidak pernah ada di kalender, hari yang sebenarnya sudah direncanakan sedemikian rupa berubah menjadi kacau, karena setelah menurunkan Zahra di sekolah Al-Abrar, dan melajukan kembali motornya menuju kantor TSA tempatnya mengais rezeki, namun baru beberapa kilo meter jalan tiba-tiba motornya oleng, dan terdengar bunyi ledakan yang sangat kencang karena ban belakang motor Mia pecah, dan harus di ganti. Untung saja Mia tidak sampai jatuh karena bannya pecah.

Akhirnya Mia mau nggak mau, harus mendorong motor maticnya yang kempes itu berjalan kaki sambil mencari bengkel yang sudah buka, dan ternyata sangat susah karena ini masih terlalu pagi untuk bengkel yang akan dibuka.

Tiba-tiba dari arah belakang Mia, ada sebuah mobil yang berjalan perlahan sambil membunyikan klakson, dan ketika mobil itu sejajar dengan Mia, kaca mobilnya terbuka menampilkan sosok pria dewasa yang gagah, dan tampan menyapanya, "Mia..?, kenapa motornya didorong?" Aris lalu memandangi mia dan motornya dengan teliti, dan ia melihat bagian bawah motornya, "bisa kempes begitu, ban bocor?"

Mia mengangguk lalu menggeleng "sepertinya pecah ban dalamnya pak", Aris kemudian membuka pintu mobilnya dan hendak turun menghampiri Mia.

Mia menjadi tambah gugup sekaligus merasa tidak enak karena boss besarnya itu turun dari mobilnya untuk melihat kondisi motornya. Lalu Aris menelpon seseorang entah siapa mungkin salah satu anak buahnya, untuk mendatangkan orang bengkel ke lokasi dirinya berada yang akan dishare lokasinya oleh Aris.

Mia masih berdiri di samping motor maticnya merasa lelah, mukanya memerah, peluhnya menetes karena sudah mendorong motornya di pagi hari. Aris membuka pintu depan mobilnya, "silahkan masuk, tunggu di mobil saja biar nggak kepanasan. Nanti sebentar lagi ada orang bengkel kesini bawa motor kamu" perintah Aris kepada Mia.

Namun Mia masih diam terpaku di tempatnya berdiri, membuat Aris menghela nafas panjang "nggak apa-apa, ayo masuk, kamu bisa ngadem di dalam mobil" ucap Aris untuk kedua kalinya

Lalu akhirnya Mia tersenyum dan mengangguk, tapi sebelum ia masuk ke dalam mobilnya, tedengar sebuah motor yang dikendarai dua orang pemuda mendekat dan berhenti di dekat motor maticnya. Lalu Aris yang menjelaskan kepada montir itu, untuk membawa motor Mia ke bengkel dan mengganti ban dalamnya yang pecah, Aris juga menambahkan untuk mengecek kondisi motor matic Mia secara keseluruhan agar diservice sekalian.

Mendengarkan instruksi Aris kepada montir itu, membuat Mia merasa tidak enak hati kepada Aris karena sudah merepotkan, mengurusi langsung urusan yang mungkin sangat remeh di luar konteks pekerjaannya. Dan akhirnya kedua montir itu membawa motor maticnya. Lalu Mia masuk ke dalam mobil bossnya untuk ikut berangkat ke kantor.

Di dalam mobil Mia merasa gugup, bingung harus memulai pembicaraan atau tidak, topik apa yang bisa dijadikan obrolan sekedar untuk berbasa-basi? sedangkan Aris sendiri diam saja, seperti sedang banyak yang difikirkan, atau mungkin memang lagi fokus menyetir.

"Sudah sarapan?"Aris ternyata yang memulai obrolan

"Sudah pak, emm.. maaf pak saya sudah merepotkan Pak Aris pagi ini. Terima kasih banyak pak.." Mia seperti biasa merasa tak enak merepotkan orang lain

"Nggak masalah, sudah seharusnya saling menolong kan.. Tadi sarapan apa?" Aris sepertinya penasaran karena bertanya lagi

"Telur rebus dan segelas susu pak" jawab Mia jujur apa adanya.

Dan Aris masih diam seperti tidak melanjutkan obrolan lagi, namun kemudian Aris menepikan mobilnya di dekat warung tenda bubur Ayam yang cukup ramai pengunjung. Membuat Mia heran, berfikir apa bossnya ini mau beli sarapan dulu?

Aris membuka seat beltnya, "dari kemarin saya penasaran dengan bubur Ayam di sini selalu ramai pengunjung, sepertinya enak. Ayo turun, kita sarapan dulu Mia"

Mia bingung mau ngomong apa, "Emm..iya pak, tapi pak Aris saja yang sarapan ya, saya sudah sarapan di rumah" tolaknya halus.

Aris menggeleng, "saya juga di rumah tadi sarapan roti, minum susu. Kalau cuma nambah sarapan bubur Ayam pasti masih muat lah, kan tadi sudah dorong motor yang kempes. Pasti sudah lapar lagi"

Mia bingung mau menjawab apa untuk menolaknya, ini juga sudah mau masuk jam kantor. Akhirnya Mia ikut turun dan masuk ke warung bubur Ayam bersama Aris, mengambil tempat yang masih kosong di sebelah pinggir paling kiri, keduanya duduk saling berhadapan.

Setelah memesan dua porsi bubur Ayam lengkap, keduanya duduk menunggu. Aris menyadari ketidak nyamanan Mia ketika duduk berhadapan dengannya sedekat ini, terlihat dari gestur tubuh Mia dan jari jemarinya yang saling bertautan. Tapi Aris yang melihatnya malah lucu, dan merasa senang saja bisa memandang wajah polosnya dari jarak yang sedekat ini. Mia selalu menunduk memainkan jemarinya, memainkan cincin di jarinya kelihatan sekali gugup.

Pesanan Bubur Ayam sudah jadi, dan keduanya memulai memakannya tanpa banyak yang diobrolkan, ternyata rasa Bubur Ayam nya memang seenak itu dan terasa sangat istimewa karena dimakan bersama Mia, forever crush nya dari remaja hingga kini tidak ada yang berubah.

Aris lebih dulu menghabiskan buburnya, dan ia masih menunggu Mia menghabiskan makanannya. Tapi ternyata Mia meletakkan sendoknya dan meminum teh manis hangatnya, mengakhiri sarapannya.

"Kenapa nggak dihabiskan?" Aris mengerutkan dahinya

"Sudah kenyang pak, lagian sudah telat" Mia memberi alasan dan Aris mengangguk, lalu bangkit dari duduknya untuk membayarnya, lalu keduanya masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanannya menuju kantor.

1
Yaky De la rosa
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
Stephanie Vanessa Cortez Lopez
Gak bisa berhenti baca
Mom Azzqa: Terimakasih /Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!