Namanya Laura, dia masih perawan, namun pekerjaannya ada di Lingkaran Setan.
Sebuah Club malam, yang mewah mau mempekerjakannya. Tugasnya memang sederhana, namun berat untuk di lakukan, Laura hanya akan duduk dan tidak di perbolehkan untul di sentuh oleh semua yang memesannya.
Tugas Laura, hanya akan menemani dan menuangkan Alkohol pada gelas para pria-pria beruang yang mencari kesenangan di Club Mewah tersebut. Mereka pun mendapatkan sebutan “Pelanggan Vip.”
Namun, tidak sedikit dari para pria kaya itu yang menginginkan Laura, karena Laura yang masih muda dan sangat cantik. Semua pria pun mabuk tergila-gila pada Laura bahkan sebelum minum mereka sudah mabuk dengan kecantikan Laura.
Pada akhirnya Laura akan membangkitkan Gangters-Gangster besar yang sudah lama bermusuhan dan melakukan gencatan senjata kembali memanas.
Di tambah dengan kebenaran asal usul Laura. Hingga membuat Laura harus menjadi budak nafsu untuk salah satu Ketua Gangster.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 27
Saat itu Jarvies melenguh kesakitan, kepalanya membentur meja, dan Miguel sangat panik.
"Tuan... Sudah Tuan... Berhenti... Anda membutuhkan apa?" Tanya Miguel.
Aaron kemudian mengeluarkan sapu tangannya dan mengelap darah yang masih meleleh sedikit di pilipisnya.
"Rumah keluarga Laura." Kata Aaron.
"Ba... Baik Tuan. Saya akan berikan, tapi dimana Laura sekarang?" Tanya Miguel.
Aaron menatap tajam, pertanda ia tak mau Miguel menanyakan hal itu.
"Baik... Saya mengerti saya akan memberikannya." Dengan cepat Miguel mengotak atik ponselnya setelah mendapatkan yang ia cari kemudian ia menyodorkannya pada Aaron.
Aaron pun hanya sekali lihat dan ia sudah paham dimana letak daerah itu, karena alamat paman serta bibi Laura masih berada di wilayahnya.
Aaron keluar dan meninggalkan Jarvies yang masih menggeliat karena punggungnya yang nyeri.
Dengan cepat, Aaron masuk ke dalam mobil, dan memerintahkan anak buahnya untuk mendatangi lokasi yang Aaron mau.
Mobil pun melaju dengan kecepatan yang tinggi, Aaron meminta cepat dan ingin segera sampai, hingga perjalanan itu pun di tempuh tak kurang dari 30 menit.
Saat kemudian mobil pun berhenti di daerah tanah yang sangat gersang, debu langsung berterbangan, Aaron membuka jendela dan menapakkan sepatu hitamnya yang mengkilat di atas tanah kering tersebut, dan bulll... Debu berterbangan tertiup angin.
"Apa yang mereka sudah lakukan pada wilayahku..." Kata Aaron.
Aaron melihat hamparan tanah yang kering, gersang, dan berdebu, sangat berbeda dari beberapa tahun lalu, kenapa lahan yang hijau kini berubah menjadi pemukiman kumuh begitu jorok dan sangat tidak layak huni, bahkan banyak lalat-lalat besar yang lalu lalang berterbangan menghinggapi sampah-sampah yang berserakan.
"Laura benar-benar tinggal di tempat seperti ini?" Kata Aaron antara tak percaya dan terkejut bagaimana Laura yang memiliki wajah cantik dan kulit putih bersih seperti susu, tinggal di tempat kotor yang sangat jorok, bahkan kawasan ini mirip dengan kandang ayam atau kandang hewan.
"Cari tahu kenapa di wilayahku sampai ada pemukiman seperti ini, awalnya bagaimana, dan kenapa anak buah ku yang berjaga di daerah ini tidak melapor." Kata Aaron.
"Baik Tuan Aaron." Kemudian salah satu anak buah itu pergi menghubungi beberapa orang.
Aaron melihat ke arah jendela mobil nya dan melihat luka di pelipis, ternyata lukanya sudah menutup sendiri, namun tetap harus di beri antiseptik agar tidak infeksi.
"Kita ke rumah sakit dulu." Kata Aaron.
"Baik Tuan."
Aaron enggan untuk masuk ke dalam kawasan kumuh tersebut dan memilih pergi, ia tak menyangka hidup Laura seperti itu, Aaron pikir meski hidup Laura miskin dia tidak akan tinggal di tempat seperti itu, karena itu tidak layak di sebut hunian atau rumah melainkan kandang hewan.
"Astaga... Separah itukah hidupnya?"
Sepanjang perjalanan, Aaron hanya memikirkan Laura, bagaimana bisa? Kenapa? Laura tinggal di tempat seperti itu. Aaron akan mengutus Hensen untuk mencari tahu, bagaimana hidup Laura di masa lalu.
Namun, untuk saat ini Hensen sedang memiliki tugas penting dari Aaron, yaitu membututi Laura dan Norris.
******
Sedangkan di tempat kediaman Norris, Laura sudah duduk di sofa dengan memegangi Mug berisi air putih dingin dengan kedua tangannya yang gemetar.
Beberapa kali Laura melihat ke sana dan kemari, ia takut Aaron masih mengejarnya.
Norris duduk di sofa tepat di hadapan Laura.
"Apakah Aaron membuat anda kesulitan?" Tanya Norris.
"Saya hanya butuh bantuan anda untuk memberikan perlindungan pada saya agar saya dapat pergi dari Negara Mex dengan tujuan Negara Kamboja, saya akan tinggal di kediaman kakek saya."
"Oke... Saya akan bantu. Saya akan memberikan perlindungan untuk anda, karena anda juga cucu dari tersangka. Perlindungan sangat perlu untuk anda. Tapi pertama-tama kenapa anda sangat ketakutan dengan Tuan Aaron. Apakah Tuan Aaron ingin balas dendam?" Tanya Norris.
"Saya... Sa... Saya... "
Sejujurnya Laura sangat malu menceritakan hal yang sebenarnya, ia bahkan jijik dengan dirinya sendiri yang telah menjadi budakk nafsuu Aaron. Laura takut, jika ia menceritakan kebenaran itu, maka Norris tiak akan jadi membantunya melarikan diri.
"An.. Anda tahu bukan... Bagaimana Tuan Aaron, siapa yang tidak takut dengan dia." Kata Laura melirik ke sana kemari.
"Apakah Tuan Aaron menyakiti anda? Karena anda adalah cucu dari Tuan Douglas?"
"Tidak." Kata Laura dengan tegas.
"Saya hanya perlu pergi ke Kamboja, tolong bantu saya secepatnya melarikan diri, lagi pula jika tentang kasus kakek saya, saya akan bersaksi jika itu perlu, tapi anda bisa datang ke Kamboja." Lanjut aura.
"Saya dengar anda terpisah lama dengan kakek anda, dan baru beberapa minggu ini bertemu, jadi saya rasa tidak perlu meminta kesaksian anda, kita hanya menunggu Tuan Douglas sembuh dan memindahkannya ke sel tahanan." Kata Norris.
"Baiklah. Kalau begitu tolong bantu saya. Secepatnya. Secepatnya saya ingin pergi dari sini, saya ingin keluar dari Negara ini." Kata Laura memaksa.
Norris mengerti ketakutan Laura.
"Baiklah, saya akan hubungi beberapa anak buah saya untuk mengawal kita sampai ke bandara, untuk surat-surat nya akan saya atur melalui jalur dalam." Kata Norris.
"Terimakasih banyak Tuan Norris." Kata Laura.
Norris mengangguk dan pergi menyingkir sejenak untuk menghubungi beberapa anak buahnya untuk mengawal mereka sampai ke bandara. Setelah selesai menelpon, Norris mengambil jas nya dan berjalan menuju Laura.
"Mari Nona Laura." Kata Norris.
Laura pun berdiri dan mengikuti Norris. Saat Laura keluar dari rumah Norris, ia sudah melihat beberapa mobil polisi berada di deoan rumah Norris.
"Mereka akan mengawal kita." Kata Norris membukakan pintu mobil.
"Terimakasih." Kata Laura mengangguk pelan dan masuk ke dalam mobil milik Norris.
Perjalanan di mulai, dan kemudian iring-iringan mobil polisi mengawal mereka di depan dan di belakang, saat itu juga Hensen yang menyamar menjadi mata-mata langsung menghubungi Aaron, saat itu Aaron sedang menjalani perawatan di pelipisnya dengan dokter Rumah sakit dekat dengan bandara.
Iring-iringan mobil polisi yang membelah jalanan membuat para masyarakat cukup tertarik, ada apa sebenarnya, apakah ada orang yang sangat penting hingga harus di kawal oleh beberapa mobil polisi.
Tak berapa lama, perjalanan mereka pun sampai, karena mobil polisi di berikan jalan lebih dulu, dan para kendaraan umum menyingkir memberikan jalan.
Norris membukakan pintu mobil nya dan Laura pun keluar.
Saat itu Laura melihat ke sekeliling, ia mengawasi, apakah ada anak buah Aaron karena Laura begitu khawatir, kenapa sangat tenang dan sangat mudah melarikan diri dari Aaron.
Laura sempat curiga apakah Norris hanya menipunya saja, apakah Norris bekerja sama dengan Aaron, lalu Norris akan memberikan dirinya pada Aaron, karena ini sangat tenang dan mudah sekali.
Saat itu Norris berbicara dengan para petugas bandara, dan akhirnya Norris melambaikan tangan agar Laura me dekat.
Petugas bandara kemudian mengangguk pela dan berbicara dengan Norris dengan suara sepelan mungkin.
"Laura, kau bisa masuk, pesawat sebentar lagi akan lepas landas, saya sudah atur tempat duduk dan surat-surat jalanmu melalui orang dalam." Kata Norris.
"Saya masuk sendiri?" Tanya Laura takut.
Bersambung~