NovelToon NovelToon
San Set For Anci

San Set For Anci

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:795
Nilai: 5
Nama Author: little ky

Anne Ciara atau Anci, harus merelakan semua kebahagiaannya karena harus bertunangan dengan cowok yang menjadi sumber luka dalam hidupnya. Tak ada pilihan selain menerima.
Namun suatu hari, seseorang mengulurkan tangannya untuk membantu Anci lepas dari Jerrel Sentosa, tunangannya.
Apakah Anci akan menyambut uluran tangan itu, atau Anci memilih tetep bersama tunangannya?

" Jadi cewek gue.. Lo bakalan terbebas dari Jerrel. " Sankara Pradipta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SSFA 12

Tit.. tit..

" Kak.. ini.. " Anci menatap ruangan yang ada di dalamnya takut-takut.

" Apartemen gue.. Masuk aja!! " San abaikan ketakutan Anci dan memilih masuk.

" Tapi, kak.. Ini nggak bener. Please jangan gini ya kak San. " rengek Anci.

Anci benar-benar merasa apa yang keduanya lakukan ini tidaklah benar. Jerrel memang sering selingkuh, tapi Anci dan San..

Membayangkan saja akan seheboh apa nantinya saat semua orang tahu hubungan mereka. Lalu kedua orang tua Anci dan Terry...

Anci menggeleng panik, bersiap pergi dari apartemen milik San. Namun sebelum Anci melangkah pergi, San sudah menahan lengannya.

" Masuk dulu.. Obatin luka lo itu. " suaranya lembut, tapi tegas. Anehnya tubuh Anci menurut saat diajak masuk ke area dalam apartemen.

Anci didudukan di sofa ruang tengah. Kepalanya menatap depan, tapi matanya lirik sana sini mengikuti pergerakan San.

San melangkah masuk ke sebuah kamar mengambil kotak obat dan meletakannya di meja depan Anci. Setelahnya dia berlalu ke dapur mengambil kompres dan air minum untuk Anci.

" Mana yang menurut lo nggak bener di antara kita, Ci? " tanya San.

Kedua tangannya langsung cekatan mengambil salep dan mengobati luka di sudut bibir Anci. Perlakuan sederhana, tapi berhasil membuat Anci terlena. Lembut sekali perlakuan San padanya.

" Sshhh.. perih kak.. " rengeknya.

" Tahan.. " San tiup luka Anci.

Hanya saja untuk Anci, lukanya yang ditiup tapi hatinya yang berantakan.

" Kenapa kak San baik banget sih sama Anci? " tanya Anci lirih. Takut-takut dia tatap San didepannya.

" Gue sayang lo. "

" WHAT?? Aduh.. sakit... "

" Mulut lo biasa aja, nggak usah mangap gitu. " San pelototi Anci yang sungguh ekspresif sekali sampai begitunya hanya karena ucapan San.

" Kaka sih.. " protes Anci.

Ya gimana nggak bereaksi seheboh itu, tahu-tahu San ngomong sayang ke Anci. Masa iya, kok Anci agak sangsi ya.

Mengingat sedikit pembicaraannya dengan Gia semalam, apa Anci boleh percaya. Dia takut, dan lebih lagi dia sudah bertunangan dengan Jerrel. Ada orang-orang yang harus Anci lindungi dengan menjadi tunangan Jerrel.

' Abang gue itu nggak murahan, Ci. Apapun yang keluar dari mulutnya ataupun tindakannya itu orisinil memang itu yang dia rasa. '

Lalu sekarang, sayang ini, perlakuan manis ini, benarkah ini memang hanya untuk Anci saja.

Tuk!!

" Kok Anci digetok kak?? " mata Anci melotot tajam ke arah San. Tangannya dipakai elus-elus dahinya yang seperti tersengat listrik karena getokan San.

" Lo itu galak, tapi kenapa lawan Jerrel lo sampe bisa ditampar sih? "

" Galak?? Aku?? Dih mana ada? " Anci tak Terima.

" Gue tahu lo bar-bar, Ci.. Nggak usah sok jaim depan gue. " San lirik Anci sebentar untuk melihat ekspresinya. Kemudian fokus lagi merapikan obat-obatannya.

" Kaka sok tahu deh, kenal aku aja juga baru berapa hari. Lagian masa aku yang seimut barbie ini bar-bar sama galak sih. Kak San ngada-ngada deh...... bla.. bla.. bla... " Anci mengomel bebas mengutarakan rasa tidak terimanya dibilang seperti itu oleh San.

San mendengar semua omelan Anci dengan tenang. Omelan itu terdengar seperti sebuah nyanyian indah di telinganya dan San suka. Hanya Anci yang mengomel jadi nyanyian untuk San. Cewek lain termasuk maminya, omelannya maut.

CUP..

" HEH!! "

" Apa? "

" Kok cium? mana dibibir lagi.. " protes Anci lirih diakhir kalimatnya.

HAHAHAHAHAHA...

Anci melongo..

Sankara Pradipta yang terkenal kulkas enam belas pintu itu baru saja tertawa..

Iya tertawa, mana tawanya cakep banget lagi. Anci sampai kesengsem begini.

' God.. God.. Tawanya renyah banget mana tambah ganteng lagi.. Kenapa Kau kirimkan cowok setampan ini di tengah situasi yang serba rumit ini, Tuhan.. '

" Kak San.. Nggak seharusnya kaka sebaik ini sama Anci. Nanti Anci baper semua repot, Kak. " kedua mata mereka saling bertatapan.

" Gue sayang lo, Ci.. " San usap puncak kepala Anci penuh sayang, " Jadi cewek gue. Lo nggak harus menderita hanya karena lo pengen jaga keluarga lo. " diucapkan dengan sangat lembut, hati Anci meleleh.

Anci menangis, sampai terisak hanya karena sepenggal kalimat San yang mampu meruntuhkan semua dinding yang Anci bangun untuk menutupi lukanya.

" Hiks.. Hiks.. Katanya sayang. Kok Anci dibikin nangis sih. "

San langsung pindah posisi duduk disamping Anci, dipeluknya Anci erat untuk menenangkan gadisnya ini. Andai San ketemu Anci dari dulu, San bersumpah Anci tidak akan pernah mengalami semua kesakitan ini demi keluarganya.

" Ada gue.. "

Yang tadinya hanya pelukan hangat, entah akhirnya siapa yang mulai tapi bibir San sekarang sudah bersatu dengan bibir Anci. San, memagut mesra Anci yang terlihat bingung dan gugup. Anci tidak membalas, karena Anci belum pernah berciuman seperti ini.

" Nafas sayang... "

Perut Anci mules, kupu-kupu fiktif bergerak liar dalam perutnya hanya karena San memanggilnya ' sayang '.

Apa Anci sudah jatuh pada pesona seorang Sankara Pradipta?

Tapi siapa memangnya yang tidak jatuh cinta pada seorang Sankara. Ketampanannya jelas tidak pasaran. Perpaduan wajah Indo dan bule, badannya kekar dan berotot.

Anci sampai kadang gemas pengen cubit otot tangan San yang mengintip lewat lengan kaos pendeknya. Beruntung Anci masih bisa tahan, soalnya Anci tidak mau dipikir cewek mesum. Hanya saja kali ini, Anci seperti kehilangan imannya.

Anci yang menikmati ciuman San langsung pindah duduk dipangkuan cowok tampan ini. Kedua tangan San membelit Anci, enggan melepaskan. Satu di tengkuk Anci, satu lagi di pinggangnya. Sesekali tangan San yang ada di pinggang naik turun sampai ke bagian belakang Anci yang ternyata besar juga.

Posisi Anci sekarang memudahkan San mengeksplor lehernya, sampai ke tulang selangka. Putih mulus, dan jenjang, San suka sekali bermain di sana sampai suara merdu Anci mengalun indah dibarengi aksi San di lehernya.

" Kakkkk.. " lenguh Anci saat San mulai menggila.

" Gue nggak tahan, sayang.. Kalau lo mau gue lanjutin, lo hanya perlu diem ikuti arus. Tapi kalau lo mau gue berhenti, gue akan berhenti sekarang. " tawar San.

Anci menatap mata teduh milik San yang biasanya tajam itu. Jelas Anci lihat ada ketertarikan disertai kabut gairah di sana. Anehnya Anci suka. Anci melihat kejujuran di mata itu. San memang menggilainya.

" Aku.. ini.. untuk.. ehmm.. pertama kalinya. " cicit Anci pelan.

" I know.. " mata keduanya kembali bertemu.

" Gue akan pelan. " ujarnya menenangkan.

Anci tatap terus mata amber milik San. Dia seperti larut dalam pusaran yang ada di dalam mata milik cowok tampan ini. Akhirnya, Anci mengangguk, menyerahkan semuanya yang dia miliki pada San.

" Gue nggak akan pernah berhenti sebelum gue puas.. Sayang.. "

GLEK..

' Waduh... dibolak balik kek tempe goreng nih gue.. Aaargghhhh... ' jerit Anci dalam hatinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!