Naina Hilda, gadis yang selalu menghitung mundur hari pernikahannya harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memutuskan hubungan sepihak.
Sang kekasih menemukan tambatan hati yang lain yang menurutnya lebih sesuai dengan standarnya sebagai seorang istri yang pantas digandeng tangannya ketika kondangan.
"Maaf, Na. Perasaanku ke kamu, hambar."
Dua pekan sebelum ijab kabulnya terucap dengan sang pria.
Tenda dan katering sudah di pesan bahkan dibayarkan, untung saja undangan belum sempat disebar. Namun, bukan itu yang membuat tingkat stres Naina meningkat hingga ia lampiaskan pada makanan.
Naina baru tahu ternyata mantan tunangannya memiliki kekasih dengan spek idaman para pria. Tinggi, putih, langsing, glowing, shining, shimmering, splendid.
Apa kabar dengan Naina yang kusam, jerawatan dan gendut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perdebatan 2 Pria
Happy reading.....
Ketiga pasang mata itu membulat kaget saat menatap ke arah samping, dan ternyata yang datang adalah Reno. Kebetulan dia baru saja meeting bersama kliennya di mall tersebut, dan tidak sengaja melihat Naina dan juga Mayra sedang makan di sebuah restoran.
''Mas Reno!'' kaget Naina, ''Mas Reno, sedang apa di sini?'' tanya Naina kembali.
Pria itu menatap ke arah Arga dengan tatapan tidak suka, kemudian dia duduk di sebelah Naina. ''Aku tadi habis meeting, tidak sengaja melihat kamu di sini. Apa aku boleh bergabung?'' tanya Reno.
Naina menatap ke arah Mayra dan juga Arga bergantian, kemudian dia pun mengangguk, ''Boleh Mas, silakan! Kebetulan kami juga baru akan makan siang,'' jawab Naina.
Suasana semakin terasa canggung saat Reno bergabung di meja tersebut. Apalagi Arga yang menatapnya dengan tajam, seakan mereka sedang bersaing untuk mendapatkan sesuatu.
Tentu saja Arga tidak senang dengan kehadiran Reno. Sebab dia yang pertama bertemu dengan Naina. 'Lihat saja! Aku tidak akan membiarkan dia jatuh dalam pelukanmu!' batin Arga penuh tekad.
Begitupun dengan Reno, dia menatap Arga penuh persaingan. 'Kita lihat saja, siapa yang akan mendapatkannya lebih dulu?' batin Reno.
Keduanya seperti mempunyai kekuatan batin, saling menggerutu satu sama lain. Sementara itu, Naina dan juga Mayra sedang menikmati makan siang.
''Mas Reno, Pak Arga, kenapa kalian diam saja? Kenapa makanannya tidak dimakan?'' tanya Naina dengan heran sambil menatap kedua pria yang saat ini berada di hadapannya.
Mendengar pertanyaan Naina, kedua pria itu pun tersadar dari perang dingin satu sama lain. Kemudian mereka mengangguk lalu mulai menyantap makan siangnya.
Selesai dari sana, Naina dan juga Mayra memutuskan untuk pulang dan lagi-lagi drama terjadi saat mereka berada di parkiran Mall, di mana saat ini Arga dan juga Reno berebut satu sama lain untuk mengantarkan Naina pulang ke rumah.
''Aku yang bertemu lebih dulu dengan Naina, jadi aku yang mengantarkannya pulang!'' tegas Arga pada Reno, dan menatapnya dengan tatapan yang begitu tajam.
''Enak saja. Di sini akulah kekasihnya, jadi sudah pasti aku yang membawanya pulang,'' jawab Reno tak kalah tajam
''Sudah sudah. Kalian ini macam Tom and Jerry saja? Aku akan pulang bersama dengan Mayra menaiki taksi, jadi tidak usah ada yang mengantarku pulang, paham!'' ketus Naina, kemudian dia mengajak Mayra dan sedikit menarik tangannya, lalu menaiki taksi yang lewat.
Reno dan Arga saling menatap satu sama lain, saat melihat Naina pulang bersama dengan Mayra. ''Ini semua gara-gara lo ya! Awas aja, jika nanti Naina marah kepadaku!'' tunjuk Reno dengan tatapan dingin ke arah Arga.
Melihat ancaman dari pria yang berada di hadapannya, Arga hanya tersenyum miring, ''Aku mengenalnya lebih dulu, ketimbang dirimu. Jadi jangan pernah mengancamku!'' Setelah mengatakan itu, yArga masuk ke dalam mobilnya meninggalkan Reno yang masih terdiam dengan amarah di dalam dada.
Entah kenapa, Reno pun tidak tahu, saat melihat Naina dekat dengan pria lain, dia merasa tidak suka. 'Apakah aku cemburu?' batin Reno pada dirinya sendiri. Namun seketika pria itu langsung menggelengkan kepalanya. ''Tidak mungkin! Aku dan dia kan hanya berteman saja,' sambungnya lagi.
Kemudian Reno pun memutuskan untuk pulang, karena masih ada kerjaan juga yang harus dia selesaikan. Reno tidak ingin berlarut-larut dalam pikirannya tentang Naina dan juga Arga dan tentang perasaannya saat ini.
Sementara itu di dalam mobil, Naina terus aja menatap ke arah jalanan. Sementara Mayra hanya tersenyum tipis saat melihat perdebatan kedua pria tadi beberapa waktu yang lalu.
''Nai, sepertinya Reno dan juga Pak Arga itu punya perasaan dieh sama lo?'' celetuk Mayra.
''Apaan sih lo, nggak mungkin lah. Lagi pula mereka mana mau sama cewek kayak gue?'' jawab Naina yang merasa insecure dengan dirinya sendiri.
''Jangan seperti itu! Kita tidak ada yang tahu kan perasaan mereka seperti apa?'' ujar Mayra.
BERSAMBUNG.....
