Memilih hidup berpetualang karena ingin melupakan cinta masa lalunya yang kelam, justru membuat Grey Stone Robert menemukan cinta baru di sebuah penginapan yang bernama 'OZ INN' ketika dirinya ingin mendaki bersama teman temannya.
Bagaimana kisah cinta Grey Stone Robert dan seorang gadis bernama Ozira Olsen -- yang tak lain adalah pemilik penginapan OZ itu?
Yuuk simak ceritanya ...
FOLLOW INSTAGRAM @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Ozinn 27
"Zizi, kau tak jadi ke kota hari ini?" tanya Hans ketika mereka sedang berjalan jalan pagi di area halaman kastil.
"Tidak, Kek. Dokter kakek akan datang hari ini," sahut Ozira sembari berjalan di samping kursi roda listrik Hans.
"Dokter Norman menyukaimu dan dia begitu semangat jika jadwal pemeriksaan kakek tiba," sahut Hans.
Ozira tersenyum mendengar hal itu.
"Aku tak tertarik menjalin hubungan, Kakek. Aku lebih suka merawat kakek," sahut Ozira.
"Tidak, Sayang. Kau harus tetap memikirkan kebahagiaanmu. Kakek sangat mengenal keluarga Norman. Mereka adalah keluarga yang baik dan pasti akan menyukaimu," ucap Hans.
"Tidak, Kakek. Aku tak ingin membahas hal ini, oke?" sahut Ozira tersenyum dan memegang tangan Hans.
"Apakah ada pria yang kau suka?" tanya Hans.
Ozira terdiam sebentar.
"Hmm, tapi sepertinya dia sudah melupakanku karena aku sudah terlalu lama meninggalkannya," sahut Ozira.
"Mengapa kau tak kembali padanya?" tanya Hans.
"Aku tidak tahu. Aku masih ragu karena dia hanya menganggapku sahabatnya," jawab Ozira.
"Hei, kau harus mengatakan yang sebenarnya bahwa kau menyukainya, Sayang. Jangan sampai kau menyesal," sahut Hans.
"Ya, mungkin aku sudah terlambat, Kakek. Sudah dua tahun berlalu. Dia pasti sudah melupakanku dan memiliki seseorang. Aku sudah tak memikirkan hal itu dan lebih fokus pada kakek dan penginapan baru kita," jawab Ozira.
Lalu mereka berjalan menuju sisi kanan kastil untuk menyapa beberapa wisatawan yang menginap di penginapan indah itu. Itu lah daya tarik penginapan milik Hans. Bangunan yang hampir menyerupai istana itu menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun luar.
Dan Hans tak mematok harga tinggi dari penginapannya. Dia menggunakan harga standar sesuai dengan saran Ozira yang sudah sangat paham dengan bisnis penginapan.
Hans mempekerjakan dua asisten lagi untuk menjaganya jika Ozira sibuk di penginapan. Dia senang melihat Ozira begitu bersemangat mengelola penginapannya dan setidaknya tak membuat Ozira selalu merawat pria tua seperti dirinya, meskipun sebenarnya Ozira menikmati perannya dalam merawat Hans.
*
*
Grey dan empat temannya tiba di sebuah pantai di mana pantai itu nanti yang akan menjadi lokasinya untuk melakukan diving. Mereka memang mengambil waktu musim panas ini agar tak ada kendala dalam perjalanan mereka nanti.
Dan rencananya mereka berada di kota kecil itu selama empat hari saja karena sebenarnya itu bukanlah tujuan awal mereka sebelumnya. Kota itu hanya kebetulan lewat ketika mereka dalam perjalanan menuju kota yang menjadi tujuan mereka untuk mendaki.
Andres teman Grey yang lain tampak mencari penginapan terdekat dari sana dan ia tak menemukan penginapan itu di peta ponselnya. Ada pun letaknya cukup jauh dari sana.
"Aku tak menemukan penginapan di peta ponselku. Kurasa kita harus bertanya pada warga lokal karena mungkin saja ada penginapan yang belum terakses internet," ucap Andres.
"Ya, kau benar. Kita tanya mereka saja," jawab Tom dan mereka pun kembali naik ke dalam mobil dan bertanya pada penduduk lokal sana yang tak terlalu banyak jumlahnya.
Hingga akhirnya mereka mengarahkan Grey dan teman-temannya untuk pergi ke sebuah penginapan baru yang ada di bukit di dekat sana.
Lalu mereka berlima pun pergi ke penginapan itu dan begitu sampai di sana, mereka cukup speechless dengan penginapan yang tergolong mewah dan indah itu. Selain bangunannya yang indah menyerupai istana, tapi pemandangannya tak kalah indahnya karena kastil itu ada di atas bukit sekaligus tebing yang bisa melihat pemandangan laut di bawahnya.
"Kurasa kita bisa betah di sini dan menambah waktu tinggal di sini, Grey," ucap Toby.
"Ya, kau benar. Ini terlalu indah untuk dilewatkan. Aku akan melobi pemiliknya untuk menjualnya padaku," sahut Grey.
"Oh God, kau terlalu sering membuat seseorang kehilangan property indahnya, Grey," celetuk Tom dan semua tampak tertawa mendengarnya.