LOVE AT THE OZ INN

LOVE AT THE OZ INN

Bab 1

“I ‘m happy. Yeaaah, I’m a happy woman. I’m happy, healthy and beauty,” ucap seorang wanita muda yang menyemangati dirinya sendiri dan kini tampak mengetuk palu di meja yang baru saja ia perbaiki.

Setelah memperbaiki meja itu, ia beranjak berdiri dan menghela nafasnya lega. Lalu wanita itu berjalan ke arah dapur belakang.

“Zizi … Kau belum ke pasar?” tanya seroang wanita paruh baya yang tampak sedang memasak di dapur.

“Belum, Bibi. Sebentar lagi aku akan ke pasar karena aku akan mencatat barang barang lainnya yang akan kubeli,” jawab Ozira.

“Oke,” jawab wanita tua bernama Bianca itu.

*

Ozira Olsen, seorang wanita muda berumur sekitar 24 tahun yang mengelola bisnis penginapan milik mendiang sang kakek.

Selepas kuliah di umur 22 tahun, tiba -tiba Ozira mendapat kejutan yaitu sebuah warisan dari sang kakek dari pihak ayah.

Warisan itu berupa sebuah penginapan tua yang masih terawat dengan sangat baik dan berada di area pegunungan di mana biasanya didatangi oleh banyak para pendaki.

Ozira hidup mandiri sejak umur 18 tahun di mana kala itu sang ayah baru saja meninggal dan ibunya langsung menikah lagi.

Pegawai yang bekerja di penginapan adalah orang - orang yang dulu bekerja dengan kakeknya. Jadi itu membuat Ozira tak terlalu sulit dalam mengelola penginapan itu karena ada yang mengarahkannya.

*

Musik di mobilnya diputar cukup keras oleh Ozira. Dia ikut mendendangkan lagu dari musik yang diputarnya dan itu adalah genre musik yang disukainya.

Kepalanya ikut bergoyang dan membuka jendela kaca mobilnya untuk menikmati udara segar pegunungan.

Tak lama kemudian, ia melihat seorang pria yang memberikan tanda dengan tangannya agar berhenti karena pria itu sepertinya butuh tumpangan.

Ozira berhenti dan terdiam sebentar untuk mengamati pria yang hanya membawa ransel itu.

Ozira mengambil sesuatu di dasbor mobilnya dan menaruhnya di balik kaosnya. Lalu wanita itu pun turun dari mobil.

“Ada apa? Kau butuh tumpangan?” tanya Ozira pada pria asing itu.

“Ya, aku butuh tumpangan. Bolehkah aku ikut sampai ke kota?” ucap pria itu.

“Boleh aku lihat tanda pengenalmu?” tanya Ozira.

“Aku tak membawanya. Namaku Jemmy,” jawab pria itu.

Ozira kemudian mengamati pria bernama Jemmy itu dari ujung rambut sampai ujung kepala.

“Oke, naiklah,” kata Ozira akhirnya.

Jemmy tersenyum dan mereka berdua jalan ke dalam mobil.

*

“Kau tinggal di sekitar sini?” tanya Jemmy.

“Ya, aku punya penginapan di kaki gunung,” jawab Ozira:

“Siapa namamu?” tanya Jemmy.

“Ozira,” jawab wanita cantik yang berpenampilan tomboy itu.

“Nama yang unik. Kau keturunan Jepang? Itu seperti nama Jepang,” kata Jemmy.

“Tidak, hanya saja aku dibuat di Jepang oleh kedua orang tuaku,” jawab Ozira dan membuat Jemmy tertawa pelan.

“Kau mau ke mana dan apa yang kau lakukan di tengah jalan perbukitan ini? Kau diturunkan paksa di tengah jalan?” tanya Ozira sambil fokus menyetir.

“Ya, aku tak bisa membayar ongkosnya karena aku kecopetan di kota sebelah,” jawab Jemmy.

Lalu Ozira tak bertanya lagi dan hanya fokus menyetir. Jemmy tampak melihat lihat mobil yang ditumpanginya itu.

Lalu mata pria itu tertuju pada tas Ozira yang terbuka dan melihat seikat uang yang cukup banyak.

Ozira memang membawa uang banyak karena ia akan membeli banyak kebutuhan di kota. Dia hanya memiliki uang tunai karena di tempat penginapannya tak ada transaksi memakai kartu atau uang digital untuk sementara diakibatkan karena rekening Ozira sedang bermasalah.

Terpopuler

Comments

Yu_rie

Yu_rie

suka karya2 yg tdk terll rumit tp menghibur org2 yg cape kerja seharian spt aq ...😁

2024-06-05

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-03-11

0

Ira

Ira

keren

2024-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!