NovelToon NovelToon
Surga Tak Terindu

Surga Tak Terindu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Model
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Bukan cerita poligami... Ini cerita dua orang wanita yang tidak mau mencapai surga dengan cara berbagi suami...

Shanshan mengira, menjadi cucu dari keluarga kaya raya, dan model seksi ternama, bisa membuatnya mudah mendapatkan Emyr; pria yang dicintainya...

Rupanya tidak, karena background kehidupannya, justru menjadi masalah bagi hubungan cintanya...

Shanshan harus menyaksikan pernikahan kekasihnya bersama wanita surga pilihan orang tua Emyr...

Meski nyatanya cinta Emyr masih untuknya, tapi ia tidak rela menjadi madu dari salah satu kaumnya (perempuan). Jangan sampai ada surga tak terindu: baginya dan Adeeva.

“Sekalipun aku tidak berpikir untuk menyentuhnya, rasaku masih tulus padamu, Shan," ucap Emyr.

“Allahumma baid baini wa baina.” Berkaca-kaca Shanshan merapalnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah paham...

Emyr tak habis pikir, sedangkal itu kesetiaan Haikal pada Shanshan. "Apa yang kurang dari kehidupan mu, sampai kau harus melihat foto-foto wanita lain selain istri mu? Anak, istri, kau sudah memilikinya," tegurnya.

Emyr lupa, dirinya pernah berlaku tak adil pada Adeeva. Setidaknya dalam pembenaran egoisnya, kasus mereka berbeda.

Di sini pernikahan Haikal dan Shanshan atas dasar saling mencintai. Tidak seperti dirinya yang terpaksa menikahi Adeeva.

"Gus!" Tatapan Haikal menegurnya. Dan seketika Emyr sadar akan posisinya yang bukan siapa-siapa.

"Ya Rabb, harusnya aku tidak ikut campur urusan rumah tangga kalian," katanya getir.

"Sorry," imbuhnya.

Lelaki itu baru akan membalikkan tubuhnya, Haikal sudah lebih dulu menyeletuk. "Kalau yang kamu maksud istriku itu Shanshan, kamu salah Gus!"

Degup...

Mendengar itu, tentu membuat Emyr urung dari niatnya. Kembali ia menatap penasaran wajah teman kecilnya. "Maksud mu?"

Haikal terdiam cukup lama, antara ingin dan tak ingin mengatakan kebenaran ini. "Aku tidak menikahinya," ujarnya pada akhirnya.

"Apa?"

Hening.... Emyr mengernyit tipis, ungkapan Haikal barusan benar-benar tidak lucu. Lima tahun yang lalu, di Bandara pada waktu itu, ia masih mengingat.

Telinganya sempat mendengar berita dari mulut ayah Haikal yang mengatakan bahwa satu bulan lagi Haikal dan Shanshan akan menikah.

Bahkan kemarin Emyr melihat sendiri, saat Shanshan memeluk putri kecil dan Haikal juga ada di sana. Mereka masuk ke dalam rumah yang sama, seperti keluarga bahagia.

"Aku tidak bisa menikahinya, Gus." Kembali Haikal mengakuinya. Walau ia tahu resiko setelah itu, Shanshan pasti marah padanya.

Tak apa, Haikal siap. "Dia tidak pernah bisa membalas perasaan ku," timpalnya lagi.

Emyr tertegun, redup ekspresinya. Haikal lantas meraih lengan Emyr untuk didudukan pada kursi.

Secara pelan ia berusaha menceritakan semuanya. Yah... Semua yang terjadi pada malam itu.

Malam disaat Shanshan mendatanginya dalam keadaan kuyup. Hujan deras yang mengguyur kota Jakarta, juga membuat sekujur tubuh Shanshan basah.

Melihat itu dari balkon kamarnya, Haikal cemas, segera ia berlari turun dari lantai atas lalu ke teras. Kemudian membuka kemejanya untuk diberikan pada gadis cantik itu.

Haikal tertegun cukup lama. Biru bibir Shanshan, merah mata Shanshan, dan Haikal tahu ada air mata yang tercampur merata dengan air hujan.

Bahu Shanshan mengedik kedinginan. Sesekali mengusap air yang masih merayapi kepala dan wajahnya.

"Ngapain kamu hujan-hujanan begini hmm?"

Shanshan tersenyum pilu. "Aku ke sini pake mobil, tapi mobil ku bocor, aku lari dari depan komplek," ujarnya berteriak, ia mencoba bersaing dengan desing hujan yang deras.

"Ya salam." Haikal menggeleng pelan. "Kita masuk saja, kamu perlu ganti baju," ujarnya.

Shanshan mengangguk, ia lalu digiring masuk ke dalam rumah orang tua Haikal. Satu pelayan berlari, kemudian menanyakan apa yang diperlukan.

Gegas Shanshan diberikan kamar dan pakaian ganti, setelah itu, barulah Haikal menemuinya kembali. Mereka duduk berhadapan di meja makan.

Pelayan memberikan sup panas, juga minuman hangat. Kebetulan, Ummi Hilda dan Abi Farid sedang tidak di rumah, maka hanya beberapa pelayan yang menemani mereka.

"Aku mau jawab semuanya, aku mau bilang, aku...," Shanshan menunduk dengan keragu- raguannya.

Haikal masih berusaha sabar, mendengar apa yang akan Shanshan sampaikan, ia tahu akan ada rasa kecewa setelah ini, tapi begitulah ia yang selalu pasrah pada takdir Tuhannya.

"Aku tidak bisa menikah dengan mu."

"Kenapa?" Meski ia tahu alasannya, Haikal ingin mendengarnya dari mulut Shanshan langsung tentu saja.

"Aku belum bisa melupakannya, aku belum bisa mengalihkan rasaku padamu Haikal," geleng Shanshan pelan. "Maafkan aku, aku benar-benar tidak bisa," tambahnya.

Haikal lama bergeming, mendengar pengakuan Shanshan, rasanya seperti ditenggelamkan di dasar lautan dan terdebam banyaknya batu coral.

"Kamu mau kan memaafkan ku?"

Haikal bisa apa selain mengangguk. "Tentu saja," ucapnya lirih.

Shanshan tersenyum. "Terima kasih."

Setidaknya, binar bahagia itu Haikal dapatkan setelah sekian lama ia berhubungan dengan gadis cantik ini. "Ini sulit, tapi keputusan mu sangat bagus," katanya menerima.

Dari pada menyiksa diri Shanshan, Haikal lebih menyukai kejujuran gadis itu. Egois tak akan pernah membahagiakan keluarganya.

Malam itu juga, Shanshan meminta tolong pada Haikal, agar supaya merahasiakan kegagalan mereka dari Emyr. Bagaimana pun, Emyr harus terus berjuang mencintai Adeeva yang sudah diperistrinya.

Kurang dari satu tahun, Haikal menikah dengan wanita shalihah lainnya. Syifa Fauzi nama perempuan surganya.

Tak lama Syifa kemudian hamil, sayangnya wanita yang kesehariannya bercadar itu harus meregang nyawa ketika melahirkan putri kecilnya, Adara.

Haikal hancur, ternyata di sinilah titik terendahnya setelah ia tak jadi menikahi Shanshan, tapi ia tahu, Allah lebih sayang pada istrinya yang shalihah.

Sampai saat ini Syifa masih bermukim di hatinya, memiliki tempat sendiri di bilahan hatinya, terlebih Syifa juga memberi dirinya peninggalan berupa Adara Damira.

Entah sejak kapan tepatnya, yang pasti Adara dan Shanshan sudah seperti ibu dan anak seperti yang Emyr lihat dua hari terakhir.

Shanshan menyukai anak kecil, dan layaknya dokter anak lainnya, Shanshan juga merawat gadis itu dengan baik.

Karena ternyata Shanshan lebih memilih untuk melanjutkan kuliah di Jakarta bahkan sudah koas dan internship juga.

Sekarang Shanshan sedang menjalani program spesialis. Dan itu dengan nama Dhiya Khaira..., bukan Shanshan lagi.

Inilah kenapa selama lima tahun terakhir, gadis itu tak ada kabar beritanya. Shanshan mengganti nama dengan yang lebih baik.

Sepertinya, pengalaman hidup membuat Shanshan lebih dewasa, lebih istiqomah mendekatkan diri kepada Tuhannya. Shanshan benar-benar tak mau lagi terjun di dunia per artisan.

Mendengar buraian cerita Haikal, tentu Emyr tercengang. Bercampur aduk rasa di hatinya kini.

Antara senang tapi juga kecewa dengan sikap Shanshan yang lebih memilih merahasiakan kejadian ini. Padahal, ia sudah menduda selama lima tahun terakhir hanya karena masih terpaut pada masa lalunya.

"Haikal, Emyr," suara lembut itu membuat keduanya menoleh. Rupanya Shanshan dan Adara sudah selesai berbelanja. "Ayah!"

Shanshan sempat menatap mata Emyr yang selalu berbinar-binar seakan selalu meluapkan kaca-kaca di matanya. Ada beberapa kecemasan yang Shanshan tangkap daripadanya.

"Kita pulang," ajaknya pada Haikal. Ia kemudian berbalik arah, mengayun langkah menjauh dari meja, tempat di mana Emyr masih duduk termenung.

Haikal lantas pamit pada Emyr yang masih hening dengan pergolakan batinnya. Entah harus seperti apa ia bersikap, yang pasti ia masih belum bisa menerima rahasia ini.

Setelah sekian tahun, Emyr mengira Shanshan sudah bahagia bersama Haikal. Ternyata tidak, dugaannya salah besar.

Q: kok lama update Pasha?

A: maaf, udah nunggu hari lahir Baby kooh ges, jadi maklum yaa, udah mulai kontraksi palsu juga ini...

1
Iceu Ktp
Luar biasa
Supry Atun
masih
Supry Atun
mauuuuu thor heheheh.aku sudah baca sebagian.sepertinya aku sdh tamat bacanya ceritanya menarik
Supry Atun
aku ga puasa thor.ini hari rabu.tgl 18-9-2024.🤭😛
Linda Lie
Suka bagus
Ihza
berlagak jadi korban...kn salahmu sendri tau
Ihza
gmn ya km sih hadir d saat Meraka sedang bnr2 jatuh cinta SE jatuh2ny....hrzy se km g maksa ya dulu...yakin klo jodoh g kmn...la klo akhire g jodoh kn JD nyiksa diri sendirikn
Ihza
salah km se....cinta boleh tp bodoh jngn deh sampe mlakukakn apapun demi menikahi emyr
Ihza
sadar diri napa
Nabila hasir
senyum2 baca perlakuan gus emyr ke khaira.
hbs di part awal di bikin nangis sedih
Ihza
sedih bgt tau g kisah kakaknya king
Ihza
pencitraan ya😏
Ihza
/Sob/
Ihza
sabar ya San....akan indah pada waktunya.....AQ selalu mendukungmu pokoknya
Ihza
idihhh tu mulut pngn gw kuncir...sumpah ngeselin bgt
Cici Risna Yulianti
Luar biasa
Nabila hasir
kk author baca shansan ma emyr kok mrebes mili banyu moto.lebih sedih crita shansan dari pada lilyana(emaknya shansan)
Nabila hasir
ma syaa Alloh bagus critanya tentang keluarga.tentang pasangan.tentang rumah tangga.cinta
pokoknya is the best
Nabila hasir
lha ikut nangis bacanya nabila kk author
saat shansaan berkunjung mencari restu aba umi nya emyr.
padahal hanya membaca tapi nabila bisa ikut hanyut dan membayangkan situasi betapa terpojoknya shansan
Nabila hasir
awal baca krisatal trus berhenti.lanjut fasha trus king hbs itu queen lanjut orang tuanya king axel.sekarang lagi baca shansan ma emyr.meskipun loncat2 in syaa Alloh paham.
bagus banget semua crita kk author pasha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!