NovelToon NovelToon
Apa Salahku, Ibu Mertua?

Apa Salahku, Ibu Mertua?

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Ibu Tiri / Tamat
Popularitas:271.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hafsa Juliya

Anggita Dewi, seorang gadis yang polos dan lugu terpaksa merantau ke kota karena diusir oleh ayah tirinya.

Lalu ia dinikahi oleh Rega Harsono yang merupakan CEO Harsono Grup. Tapi sayang meski dinikahi oleh seorang CEO, tidak lantas membuat pernikahannya bahagia.

Ibu mertuanya yang kejam selalu menyiksa batin dan fisik Anggita karena memergokinya yang tengah melakukan kejahatan terhadap papa mertuanya yang lumpuh. Bukan itu saja, ibu mertuanya bahkan memfitnahnya sehingga Rega ikut membencinya.

Mampukah Anggita bertahan dalam pernikahannya dengan siksaan dari ibu mertuanya yang kejam?

Dan dapatkah Anggita mengungkap segala kejahatan dan fitnahan yang dilakukan oleh sang ibu mertua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafsa Juliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 27

Deheman Rega membuyarkan percakapan dua wanita di dalam ruangan tersebut. Mereka tampak salah tingkah, dan ada rasa takut yang terbesit dalam benak mereka, bagaimana jika Rega mendengar perbincangan mereka tadi.

Namun wajah Rega yang tampak biasa membuat Anggita maupun Ambar bernafas lega.

"Ada apa? " tanya Rega sembari duduk di kursi seberang yang Ambar tempati.

"Ti-tidak ada apa-apa, Tuan. Kami hanya mengobrol biasa, " Ambar menjawabnya takut-takut. Ia pun tau tentang masalah apa yang tengah Anggita hadapi dengan Rega yang merupakan atasannya itu.

Jadi ia merasa Anggita tak akan berani untuk menjawab pertanyaan Rega, sebab Rega pun sudah lama tampak mengacuhkan Anggita.

Ambar jelas tau masalah Anggita dan Rega, karena hanya gadis itulah yang menjadi tempat bagi Anggita mengadu kan segala keluh kesahnya, segala beban dalam hidupnya juga selama ini.

"Baiklah, kau boleh pulang dulu. Sekalian bawakan pakaian untukku nanti saat kembali, " titah Rega pada Ambar.

"Baik, Tuan. Tapi... " Ambar ragu-ragu meletakkan piring kecil berisi buah yang di pegangnya tadi. Baru beberapa suap saja Anggita memakannya, tapi Rega sudah terlebih dulu masuk.

"Itu biar saya yang menyuapkannya pada Anggita," ucapan Rega sukses membuat kedua bola mata Ambar maupun Anggita melebar sempurna.

"Apa aku nggak salah dengar? " batin keduanya.

"Kenapa? " tanya Rega saat Ambar bukannya memberikan piring itu, tapi malah melongo melihatnya.

"Ah, tidak, Tuan. Silahkan.. " Ambar memberikan piring itu dengan kedua tangannya dan kepala menunduk, ia sudah merasa lancang karena berani menatap wajah sang majikan meski hanya beberapa detik saja.

"Terimakasih, silahkan pulang, "

"Baik, Tuan. Saya permisi.. "

"Saya pamit dulu, Nona. Semoga Anda lekas sembuh, " pamit Ambar pula pada Anggita.

Gadis itu menganggukan kepalanya dan berbalik keluar pintu.

Kecanggungan pun terjadi diantara pasutri yang sudah lama pernah dingin itu, usai kepergian Ambar.

Rega menyendok sepotong buah dan memberikannya pada Anggita, wanita itu menerimanya dengan ragu. Meski hatinya merasa sangat gembira kini. Karena meskipun sang suami belum berkata sepatah katapun padanya, tapi setidaknya sikap Rega padanya tak lagi buruk ataupun acuh.

"Terimakasih, Tuan, " cicit Anggita setelah menelan potongan buah tersebut.

"Dia memanggil aku dengan sebutan tuan, lagi?" Rega mendesah dalam hatinya.

"Ini semua memang salahku yang sudah mengabaikannya seperti orang asing. Jadi bukan salahnya jika ia menganggapku seperti orang asing gitu juga, "

"Sama-sama, " seprotes apapun hatinya, namun hanya itu kata yang terucap dari bibir Rega.

Suapan demi suapan Anggita terima dari sendok di tangan Rega, hingga tak terasa buah-buahan itu habis tak tersisa.

"Kamu.. mau minum? " tawar Rega setelah meletakkan piring kosong itu kembali ke atas nakas.

Anggita mengangguk dengan susah payah.

"Bicara saja kalau memang mengangguk susah untuk kamu lakukan, " ucap Rega. Lelaki itu memasukkan sedotan ke dalam botol yang berisi air mineral.

"Baik, Tuan. Terimakasih banyak atas bantuan Anda, "

Rega menghela nafas kasar, "suah aku katakan, aku bukan tuanmu, Anggita, "

Anggita mendongak, melihat manik mata suaminya yang memancarkan kerinduan padanya.

"Apa arti pancaran mata itu.. apa dia juga merindukanku? Apa kamu udah memaafkan kesalahan yang nggak aku perbuat itu, Mas? " tanya Anggita dalam hatinya yang sangat ingin ia lontarkan langsung pada Rega. Tapi ia masih sangat takut jika sang suami akan kembali marah padanya jika membahas hal tersebut.

"Maaf, " ucap Anggita yang terdengar menggumam.

"Aku akan mempertimbangkan masalah foto-foto itu, dan berharap semuanya masih bisa diperbaiki," Rega berkata dengan kepala tertunduk. Tak mampu menatap kedua mata istrinya yang sudah mulai mengembun.

Hatinya pun sebenarnya terasa sangat sakit ketika harus menyaksikan wanita yang dicintainya harus menitikan air mata karena dirinya. Tapi ia yang semula sudah di butakan oleh fitnah keji itu tentu saja terpaksa mengabaikannya.

"Benarkah? " suara Anggita bergetar.

Air mata yang sejak tadi sudah di tahannya kembali luruh, dan kembali menyebabkan rasa perih menjalar di wajahnya yang memar dan terdapat luka-luka gores karena terkena air mata.

"Ssshh... " desis Anggita menahan perih di wajahnya, tapi bahkan untuk mengusap air matanya saja ia tak mampu, karena kedua tangannya yang masih terasa lemah, dengan salah satunya di gips karena mengalami patah tulang.

"Jangan menangis lagi, " Rega mengambil tisu dan menempel-nempelakannya pada air mata Anggita yang meleleh, sebab ia takut akan membuat wajah istrinya itu semakin perih jika ia usap.

Namun bukannya berhenti, air mata Aggita justru menagkir lebih deras lagi saking terharunya ia dengan sikap Rega yang tiba-tiba baik dan lembut padanya.

"Aku menyuruhmu berhenti menangis, Anggi. Bukannya malah semakin deras. Pipimu pasti perih 'kan? Belum lagi anggota tubuhmu yang lainnya," omel Rega yang terus berusaha mengeringkan air mata Anggita dengan tisu.

"Kenapa Mas tiba-tiba baik? " Anggita bertanya masih dengan suara bergetar.

Rasa lega dan bahagia menyeruak dari dalam hatinya, sehingga ia sangat ingin menangis untuk mengekspresikan nya.

"Apa aku begitu buruk dimatamu? "

Anggita menggeleng pelan, "bu-bukan begitu maksudku, "

"Sudahlah, jangan dibahas lagi. Mari kita mulai semua dari awal, dan usahakan jangan pernah ada lagi yang kita sembunyikan satu sama lain. Termasuk seperti apa yang kita lewati setiap harinya, apa yang kita lakukan dan apa yang terjadi pada kita, kita harus selalu berkabar satu sama lain, " tutur Rega panjang lebar.

Bahkan menurut Anggita, itu adalah kalimat terpanjang yang Rega katakan padanya selama menikah dengannya.

"Kenapa dia berbicara seperti itu? Apa dia tau yang terjadi padaku juga? Atau hanya sekedar merasa curiga saja? Atau malah takut aku difoto dengan laki-laki lain lagi, " tanya Anggita membatin.

"Baiklah, aku sangat setuju tentang itu, "

"Meskipun aku masih harus banyak berbohong kepadamu, terutama tentang Mama Siska dan Raka. Karena aku sadar tak semudah itu kamu akan percaya padaku, meski aku mengatakannya padamu apa adanya, " lanjut Anggita di dalam hatinya.

"Kalau perlu, aku akan siapkan pengawal untukmu, "

Anggita terkejut dibuatnya, "itu berlebihan, itu tidak perlu, " tolak nya secara halus.

Rega menggeleng tegas, "tidak. Itu justru hal yang tepat karena sudah beberapa kali saja aku menemukannya mencoba bunuh diri,"

"Mulai dari mau melompat dari balkon kamar kita, lalu meminum cairan detergen, dan yang terakhir, kamu kembali melaksanakan rencana awalmu untuk terjun dari balkon, "

Anggita ternganga dengan kerutan dalam di dahinya, "aku terjun dari balkon, lagi? "

"Apa mereka berdua mau membuhnuhku dengan cara melemparkanku dari balkon kamar Raka? " Anggita terkejut dengan pengakuan Rega baru saja.

"Ya, apa kamu tidak sadar? Apa kamu mabuk malam itu? " tanya Rega yang terdengar mustahil bagi Anggita untuk melakukannya.

"Tapi anehnya, kenapa kamu melompat dari kamar Raka, bukan kamar kita, " ucap Rega yang sejurus kemudian kedua matanya membulat sempurna.

"Atau ada yang sengaja mau membunuhmu? " Rega menatap manik istrinya menyelidik.

"Aku tidak tau apa-ap, -.. "

Perkataan Anggita berhenti karena kedatangan seseorang yang secara spontan membuat seluruh tubuh Anggita bergetar hebat. Rega pun kaget dengan perubahan drastis yang terjadi pada tubuh Anggita.

"Selamat sore anak dan menantu kesayangan Mama, " sapaan lembut yang keluar dari bibir mama Siska terdengar bagai suara petir menggelegar di telinga Anggita yang siap untuk merobohkan gendang telinganya.

🥀🥀🥀

Penyihir jahat datang...

1
Meyma Chamie
thor mabuk ya Salah kamar nopelnya
Chie Al-Banjary
lah,yg ini belom selesai, sama perjaka tua vs janda muda,tw2 da buat novel baru aj kk
STARLA my journey
anggi ko lembek sich mudah maafin suami.plin plany
Helen Gunawan
menarik keren thor critanya
Bayangan Ilusi: Makasih banyak, kak🙏🥰
total 1 replies
Rin Rs
Wah bru sekli minum udh lunpuh papany rega udh berthun2 mnum loh ptut ny d komsensi itu berlarut2 bru tu dpt efekny ini mah cuma sekali udah drop kuat jg tu ubat😅
Rin Rs
Adehhh kau sja yg kepedean d kira ditolongin sok banget
Yane Kemal
Semangaf
Cctvrumah Modah
ceritanya sangat gaknmasuk akal..gak bermutu
Cetak Photommp
next sampe tamat donk
Anita noer
terusin donk ceritax....jgn berhenti nulis ceritax....mohon dilanjutin sampe end ya thor....karyamu sungguh super bikin aq kek kesel gtu sama peran antagonisx....kek merasakan apa yg dirasakan tokoh yg dianiaya....
Bayangan Ilusi: Makasih banyak kak🙏🥰

Pengen bgt lanjutin lagi, semoga bisa dpt inspirasi yang lebih ngena ya, di sela kesibukan RL yang padat.
total 1 replies
Risky Titi sarlinda
apa yang terjadi ya semoga bukan bahaya ya
Chie Al-Banjary
lha kk, yg kemaren brsuara d blakang raka , pas awl ngunjungi mamak siska siapa, papa refan apa robin
Bayangan Ilusi: Oh, itu Robin, Kak. Papa Refan cuman memantau aja, mau ngasih peringatan tapi Robin udah muncul😅
total 1 replies
Irma Rene Rene
Ini nopel nya kek mana sih bingong aku baca nya, kok ada adrian sgala
Wijoyono Trisno: iya beda alur ceritanya. anaeh. jadi males bacanya.
total 2 replies
Nur Wana
😁😁😁 film kartun aj d siksa ngk mati2 dasar menulis bego bkin crita
Bayangan Ilusi: Terimakasih atas ulasannya🙏
Mhngkin Anda lebih pandai membuat cerita😊
total 1 replies
Nur Wana
cerita film kartun yg menarik tp membosankan 😁😁
Nur Wana
crita TDK bermutu
Yane Kemal
Up lagi ya thor
Pelangi Senja
hebat.thank Thor dah up ya.oh ya jngn lama2 dong up nya..soalnya lagi seru ni..
Pelangi Senja: oke Thor thank u
total 2 replies
Pelangi Senja
nah vote dah kukasih..tolong dong Thor up-nya..plisss
Bayangan Ilusi: Terimakasih, kak🥰
total 1 replies
Ulina Sitorus
ibunya gita sm raka ternyata kk adx
Bayangan Ilusi: Iya kah? 🤔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!