NovelToon NovelToon
Assalamu'alaikum Suamiku

Assalamu'alaikum Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Romansa
Popularitas:145.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lusista

Aisyah Nur Az-Zahra biasa dipanggil Aisyah atau Zahra, anak kedua dari pasangan suami istri yang bernama Muhammad Ali Syafi'i dan Humairah Putri Az-Zahra. Mempunyai seorang kakak yang bernama Muhammad Ilham Syafi'i.

"Abi, Umi apakah nanti Zahra akan bahagia? Apakah nanti suami Zahra akan baik sama Zahra? Bagaimana kalau terjadi kekerasan dalam rumah tangga Zahra? Apakah dia akan bertanggung jawab atas segalanya? Apakah dia memang imam yang baik untuk Zahra?". Pertanyaan beruntun Zahra membuat kedua orangtuanya pusing.

Muhammad Adam Dirgantara biasa dipanggil Adam adalah anak pertama dari kedua saudara yang bernama Adinda Putri Dirgantara. Anak dari pasangan suami istri yang bernama Muhammad Ramli Dirgantara dan Halwa Putri Sukma.

"Abang tuh jangan terlalu dingin dan cuek jadi orang, nanti ga akan dapet jodoh baru tau rasa". Ujar Adinda pada Adam kakaknya.

"Semua Allah yang mengatur Adinda". Ujar Adam acuh pada adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Davin membawa istrinya ke rumah sakit disusul oleh yang lainnya, Davin membawa laju mobil nya dengan kecepatan tinggi, karena takut istrinya kenapa kenapa, apalagi tadi hidup dan mati sang istri karena lehernya dicengkam oleh sepupunya.

"Sayang, kamu bertahan yaa, maafin aku yang telat nolongin kamu". Ujar Davin berkaca kaca.

"Ya Allah bantu hambamu ini, semoga istri dan calon buah hati selamat , Aamiin yaa rabbal'alamin". Ujar Davin dengan pandangan fokus ke depan.

Hingga beberapa menit kemudian sampailah Davin di rumah sakit, segera Davin membawa istrinya serta berteriak memanggil dokter dan suster, kini Davin sedang menunggu di luar ruangan karena istrinya sedang di periksa oleh dokter.

"Assalamu'alaikum". Salam Adam serta yang lain pada Davin.

"Waaalaikumussalam". Jawab Davin pada mereka.

"Gimana kondisi Adinda, Vin?". Tanya Adam padanya.

"Masih di periksa dokter bang". Jawab Davin dengan lesu.

"Sabar, tetap berdoa untuk Adinda ya". Ujar Aisyah pada Davin.

Para orangtua mereka beritahu, namun Bunda Halwa tidak bisa datang melihat putrinya, hanya menanyakan bagaimana kabarnya pada Davin ataupun yang lainnya, karena ia sedang menjaga suaminya yang masih belum tersadar.

"Pantas hatiku tidak tenang ya Allah, ternyata anak hamba mengalami musibah, sembuhkanlah putri hamba ya Allah, bangunkan juga suami hamba dari tidur panjangnya, sungguh hamba sangat merindukan imam hamba". Gumam Bunda Halwa sedih.

"Yah , cepatlah bangun, Bunda rindu, begitupun juga dengan anak anak Yah, ayah bentar lagi punya cucu loh dari Ilham, bangun ya suamiku". Ujar Bunda Halwa mengecup kening suaminya.

"Ya Allah, sampaikan pada suamiku, jika disini aku merindukan nya, sudah beberapa bulan dia tidur terus". Ujarnya dengan lesu.

Kembali pada Davin serta yang lain masih menunggu dokter keluar dari ruangan, hingga beberapa menit kemudian dokter perempuan berhijab keluar dari dalam, sontak saja Davin berdiri di ikuti oleh yang lainnya.

"Bagaimana kondisi istri saya dok? calon anak saya? ". Tanya Davin panik.

"Istri tuan harus istirahat total, karena kelelahan, diharapkan jangan membuatnya stres atau mengerjakan pekerjaan berat, untung saja tuan dengan cepat membawa nona ke rumah sakit, anak tuan baik baik saja". Jawab dokter tersebut pada Davin.

"Alhamdulillah, syukurlah dok, boleh saya masuk?". Tanya Davin padanya.

"Silahkan, asal jangan mengganggu pasien, saya permisi, assalamualaikum". Ujar dokter tersebut.

"Terimakasih, waalaikumussalam dok". Ujar Davin padanya sambil mengangguk.

Davin serta yang lainnya masuk ke dalam ruangan, Adinda masih belum sadarkan diri dari pingsannya, Davin duduk di samping ranjang istrinya sedangkan yang lain duduk di sofa.

"Sayang, kamu harus bangun, maafkan mas sayangg, maaf maaf". Ujar Davin memegang tangan istrinya.

"Sabar Vin, banyak berdoa aja, pasti Adinda sadar, semoga saja Adinda tidak trauma atas kejadian tadi". Ujar Adam menepuk pundak Davin.

"Iya bang pasti soal itu mah". Ujar Davin pada Adam.

"Mas, kita sholat dulu aja yu udah dzuhur, biar Davin yang sholat disini". Ujar Aisyah pada suaminya.

"Yaudah, Vin di tinggal dulu ya". Ujar Adam pada iparnya.

Davin mengangguk saja serta menjawab salam mereka, sambil menunggu mereka sholat , Davin pun sholat setelahnya berdoa untuk kesehatan istrinya, semoga saja istrinya tidak mengalami trauma dengan apa yang tadi terjadi padanya.

"Anak ayah pasti kuat kan yaa, jagain ibu sayang jangan bikin ibu sakit". Ujar Davin di depan perut istrinya.

"Ayah sayang kalian berdua". ujarnya mengecup perut serta kening istrinya.

"Cepatlah bangun sayangku cintakuu istri cantikk". Ujarnya lagi mengecup tangan istrinya.

Davin terus saja berbicara sendiri tanpa sadar ia tertidur dengan tangan menggenggam tangan istrinya, sedangkan Adinda yang mulai tersadar pun merasakan tangannya di genggam menoleh.

"Mas Davin". Panggil Adinda pelan dengan tangannya mengusap rambut suaminya.

"Alhamdulillah sayang, kamu udah sadar". Ujar Davin yang terbangun langsung memeluk istrinya.

"Mas senang akhirnya kamu sadar sayang". Ujarnya lagi pada istrinya.

"Iyaa mas, aku kenapa mas?". Tanya Adinda pada suaminya.

"Kamu pingsan sayang, kata dokter kamu kelelahan dan harus istirahat total, jangan ngerjain pekerjaan yang berat juga sayang". Jawab Davin pada Adinda.

"Ahh baiklah mas". Ujar Adinda pada suaminya.

"Kamu mau minum sayang?". Tanya Davin Ada istrinya.

"Iyaa mau mas". Jawab Adinda membuat Davin beranjak mengambil air.

Beberapa menit kemudian Adam serta yang lainnya masuk kedalam ruangan Adinda, mereka mengucap syukur melihat Adinda sudah sadar dari pingsannya. Aisyah dan Maryam menghampiri Adinda lalu memeluknya.

"Ada yang sakit ngga?". Tanya Aisyah khawatir.

"Ngga ada kak". Jawab Adinda walaupun lehernya terasa sesak.

"Beneran? kamu ngga bohong kan?". Tanya Maryam padanya.

"Beneran kak, buat apa aku bohong". Jawab Adinda dengan pelan dan tersenyum.

"Udah, jangan ditanya tanya dulu Adinda nya, kasian lohh yang ada dia pusing". Ujar Ilham pada mereka berdua.

Akhirnya Aisyah dan Maryam menghampiri para suaminya yang duduk di sofa, sedangkan Davin sedang menyuapi istrinya untuk makan walau eneug Adinda terus memaksakan unyuk menelan makanan tersebut.

"Alhamdulillah habis, minum obatnya sayang". Ujar Davin diangguki oleh istrinya.

"Udah mas, aku pengen tidur, ngantuk". Ujar Adinda pada suaminya.

"Yaudah mungkin pengaruh dari obatnya bereaksi dengan cepat". Ujar Davin pada istrinya.

Saat melihat Adinda tertidur, Adam serta yang lainnya berpamitan pada Davin untuk pulang, Davin mengangguk karena nanti orangtuanya akan ke rumah sakit menjenguk istrinya.

Sambil menunggu istrinya, Davin membaca surat surat pendek di dalam al Qur'an dengan lembut membuat tidur Adinda semakin nyenyak mendengarnya, bahkan sampai tersenyum dalam tidurnya karena suara suaminya sangatlah merdu.

Hingga beberapa kam kemudian, waktu menunjukkan pukul jam lima sore, sedangkan oramgtuamya maish belum dayang ke rumah sakit, ia sudah merasa lengket seluruh albadanmya karena belum mandi.

"Assalamu'alaikum". Salam para orangtua memasuki ruangan Adinda.

"Waalaikumussalam, akhirnya kalian datang juga". Ujar Davin menyalimi satu persatu tangan para orangtua.

"Emangnya mau apa Vin?". Tanya Abi nya Davin pada nya.

"Titip Adinda bentar ya Abi, kasian masih lemas". Jawab Davin padanya yang langsung diangguki.

Davin memasuki kamar mandi, untung saja tadi ia menyuruh bawahannya membelikan sebuah baju untuknya dan Adinda, tidak butuh lama Davin pun selesai mandi dan menghampiri orangtua yang sedang berbincang dengan istrinya.

"Assalamu'alaikum istri mas, udah bangun ternuata". Ujar Davin menghampiri istrinya.

"Waalaikumussalam, Masya Allah tampannya suamiku yang sudah mandi". Ujar Adinda membuat Davin mau seketika.

"Gimana keadaan kamu sayang? ada yang luka saayang? ". Tanya Umi Humairah pada Adinda.

"Alhamdulillah baik umi, ngga ada yang luka kok umi, umi ssma siapa kesini?". Tanya Adinda pada Umi Humairah.

"Umi sendiri ke sini naik taksi , karena Abi Ali masih ada urusan ,mungkin pulangnya nanti ke sini". Jawab Umi Humairah padanya.

Adinda hanya menganggukkan kepalanya, mereka kembali berbincang hingga waktunya sholat magrib, mereka sholat berjamaah di musholah kecuali Davin yang setia menemani istrinya dan sholat berjamaah berdua di ruangan.

...----------------...

Maaf gays, malam banget update nya

Baru punya kuota, sore lagi capek banget pulang kerja:)

1
Ana
mereka sma2 berjodoh
Nadira Alexa
Luar biasa
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
Rinni Amir
ngak ada kelanjutan nya ya thorr...dah lama lo nunggu nya
Una Husna
bagus ceritanya semoga sukses terus ya😊
Una Husna
bagus ceritanya semoga sukses terus ya😊
Rinni Amir
lanjut thorr....
Rinni Amir
semangat...semangat...semangat thorrr
Rinni Amir
aku suka jalan cerita nya...semangat ya thorr
Siti Sya'adah Nursakinah
Lanjut thor, aku mendukungmu
Ai Nurhaeni
lanjut thor
❤Siti Sya'adah❤
Sangattt bagus sekalii ceritanyaa 😍😍
Ai Nurhaeni
Bagus. bangeetttt semangattt authorrr
Imel • DUBY | gg
Luar biasa أنا أحب هذا العمل ، ونتمنى لك التوفيق دائمًا
Imel • DUBY | gg: Sama²🥰
❤Siti Sya'adah❤: Terimakasihh sudah mampir 🤗
total 2 replies
ratna18
kapan cerita ini lanjut😭
lupi sopiana
lanjut thor, semangatt yaa 💪💪
Adminah Muhajar
makin penasaran
Adminah Muhajar
ngga sekedar cerita
Adminah Muhajar
baca sambil belajae
Adminah Muhajar
semakin asik ceritanya, bs sambil belajar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!