Bagaimana rasa nya, ? Di hari pernikahan mu, perselingkuhan calon suami mu justru terbongkar. Dengan wanita yang tak lain adalah sepupu mu sendiri.
JANGAN LUPA KASIH DUKUNGAN BUAT AUTHOR NYA😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momy siu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B, S, P 27
Dalam sehari waktu terbagi atas pagi, siang, sore, malam dan subuh. Dalam setiap waktu ada keutamaannya masing-masing.
Dan kini kita akan sedikit membahas tentang waktu pagi. Pagi hari adalah gerbang awal beraktivitas setelah melepas lelah semalam.
Pagi adalah awal menata hari dimana kita berhak memilih bagaimana waktu pagi kita. Mau menyambut dengan bahagia, atau dengan penuh beban ?
Pada hakikatnya pagi harus diawali dengan semangat selain itu suasana pagi biasanya tergambar cerah.
Arsen duduk di depan meja rias milik istri nya, tersenyum-senyum sendiri di depan cermin. Dengan satu tangan nya bergerak mengancingkan lengan tangan sebelah nya.
''Aku merasa, pagi ini ada sesuatu yg berbeda dengan ku ini.'' Pikir Arsen.
''Entah apa,? Entah mengapa, ? Aku tak dapat mengenalinya dengan ku sendiri.''
''Yang ku tau hanyalah, ada segenggam rasa yg merengsak memaksa memenuhi rongga dada. Lalu naik menuju jiwa membuatku sesak, membuatku tak berdaya.''
''Semua itu ada saat bayangmu semalam hadir menyapa. Apa yang kurasakan sekarang ini? Mungkinkah…Ah, aku jadi menginginkan nya.'' Arsen semakin melebar senyuman nya, ketika membayangkan soal semalam. Yang bisa memeluk erat, mengecup kening istri nya sebelum tidur.
Berilah aku ruang dan berikanlah aku waktu.
Sebuah ruang untuk bernafas.
Sebuah waktu untukku menyapa sadar ku.
''Sadar Arsen Sadar, jangan seperti anak abg yang lagi merasakan jatuh cinta.''
Hari ini Arsen berencana pergi ke kantor untuk memberikan surat pengunduran diri. Selesai urusan di kantor lama , Arsen akan mampir ke kantor Papa nya sebentar, semalam ada notif pesan dari Papa nya yang ingin bertemu hari ini.
''Mas sudah sembuh, ?'' Tanya Eva yang baru masuk ke dalam kamar. Setelah selesai membuat sarapan pagi nya di bawah.
''Sudah sayang, semalam obat nya manjur pake banget, Mas jadi kepingin dosis lebih.'' Arsen mengedip kan sebelah mata nya ke arah istri nya itu.
Pipi Eva memerah, kenapa Arsen sekarang lebih suka menggoda dia.?
Arsen berjalan mendekat, menangkup wajah Eva dengan kedua telapak tangan nya.
''Terima kasih, Mas tidak akan menduakan kamu, apa lagi Mengecewakan kamu,? Mas janji.''
Arsen mengecup kening istri cukup lama, setelah puas mengecup kening istri nya, kini kecupan itu beralih mengecup singkat bibir yang rasa nya manis dan kenyal itu.
Menarik pelan, tubuh Eva ke dalam pelukan nya. Eva merasa nyaman dan tidak seperti sebelum nya. Dia harus bisa menghapus nama Juan di hati nya. Demi Seseorang yang sedang mencoba masuk dan menepati singgah sana di hati nya.
''Hari ini Mas mau berangkat ke luar kota, Apa kamu mau ikut atau di rumah saja.?'' Tanya Arsen, melepaskan pelukan nya dan bergerak pelan merapikan rambut istri nya yang terlihat sedikit berantakan.
''Hmm, apa Mas tidak merasa terbebani, jika aku ikut ke luar kota.?'' Tanya Eva yang memberanikan diri bertanya, karena dia ingin ikut suami nya ke luar kota.
Arsen menggeleng cepat. ''Bukan nya tadi Mas sudah memberikan pilihan dua untuk mu.? Mas juga tidak melarang kamu, atau memaksa kamu. Hanya saja, aku pergi ke luar kota nya hanya sebentar. Jam dua siang aku sudah ada janji dengan Papa di kantor nya.'' Beritahu Arsen kegiatan nya sebelum keluar dari rumah.
''Bagaimana, mau ikut gak. ?'' Ulang Arsen.
''Mau ikut juga gak apa-apa, justru kamu bisa menemani aku ngobrol sepanjang perjalanan, biar aku nya tidak mengantuk di saat aku nyetir sendirian.'' Terang Arsen.
''Mas serius, Mas gak keberatan kalau aku ikut mas ke luar Kota.?'' Ucap Eva, dengan mata berbinar.
''Kata siapa, kalau aku keberatan. ? Kamu itu istri aku dan kamu sudah menjadi tanggung jawab ku.'' Jelas Arsen. ''Gih sana, ganti baju kita berangkat sekarang juga.''
''Jam segini.'' Melirik ke arah jam di atas nakas.
''Jam enam belum ada Mas. ''
''Gak apa-apa, sayang.? Biar tidak terburu-buru ke kantor Papa siang nanti nya.''
''Oh gitu ya, ok aku akan berganti baju dulu.'' Pamit Eva masuk ke dalam ruang ganti pakaian.
...****************...
''Pagi Ma, Pa, '' Sapa Eva, berjalan mendekat ke arah meja makan, bersama sang suami nya.
''Pagi juga, '' Sapa Mama Rosa dangan Papa Shidiq.
''Kok, kamu sudah ikut rapi.?'' Tanya Papa Shodiq. Menarik ujung alis nya ke atas.
''Iya, mau kemana Ev. ?'' Mama Rosa ikut menimpali pertanyaan dari suami nya.
Eva tersenyum manis, ''Ikut suami ke luar Kota lah Pa, Ma.'' Jawab Eva, bersiap untuk duduk di tempat semestinya.
''Apa itu benar, nak Arsen.?'' Papa Shidiq beralih menatap ke arah menantu nya itu.
Arsen langsung menatap ke arah Papa mertua nya, dan beralih ke arah istri nya sebenar, sebelum menganggukkan kepala sebagai jawaban nya.
''Benar Pa, '' Jawab Arsen, baru duduk di samping istri nya.
''Ohh, '' Papa Shidiq Menganggukkan kepala pelan.
''Nih, buat Mas, '' Menaruh piring yang sudah terisi nasi serta lauk nya di depan suami nya.
''Terima kasih, sayang.''
Uhuk
Uhuk
''Pa, pelan -pelan makan nya.'' Tegur Mama Rosa, dengan memberi segelas air putih.
''Iya Ma, ini sudah pelan-pelan, gak harus terburu-buru juga kali Ma, baru tersedak.'' Ucap Papa Shidiq.
Arsen dan Eva saling pandang beberapa waktu. Sebelum melanjutkan sarapan pagi nya dengan tenang hingga selesai.
...****************...
...****************...
Efek selesai tahun baru, telat up 🙏
Ry tunggu
Ry tunggu