NovelToon NovelToon
Tritagonis

Tritagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Poligami / CEO / Cintamanis / Dark Romance / Cintapertama
Popularitas:700
Nilai: 5
Nama Author: Girl_Rain

Setelah kesalahan yang dilakukan akibat jebakan orang lain, Humaira harus menanggung tahun-tahun penuh penderitaan. Hingga delapan tahun pun terlewati, dan ia kembali dipertemukan sosok pria yang dicintainya.

Pria itu, Farel Erganick. Menikahi sahabatnya sendiri karena berpikir itu adalah kesalahan diperbuat olehnya saat mabuk, namun bertemu wanita yang dicintainya membuat Farel tau kebenaran dibalik kesalahan satu malam delapan tahun lalu.

Indira, sang pelaku perkara mencoba berbagai cara untuk mendapat kembali miliknya. Dan rela melakukan apapun, termasuk berada di antara Farel dan Humaira.

Sebenarnya siapa penjahatnya?

Aku, Kamu, atau Dia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Girl_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Perasaan Takut

   Farel menggandeng Rifqa memasuki mansion menuju ruang tamu. Senyum Farel mengembang begitupun kebahagiaan Rifqa yang berceloteh sadari perjalanan pulang.

   "Tumben bawa Rifqa keluar?" sindir Indira menutup buku majalah fashion dan berdiri menghampiri Farel dan Rifqa.

   "Terserah padaku, Rifqa putriku," ujar Farel datar. Moodnya langsung buruk begitu berhadapan dengan Indira. Padahal dulu semasa mereka masih menjadi teman, Farel biasa-biasa saja dengan Indira. Malah memberi perhatian lebih selaku orang yang telah berjanji akan menjadi Indira.

   "Kamu terlihat bahagia saat masuk rumah, tapi begitu melihatku, wajah Kamu langsung dingin," ucap Indira memperjelas hal yang membuatnya terasa ditusuk.

   "Itu juga terserah padaku," balas Farel dingin, dan berlalu pergi. Farel muak jika harus berdebat tentang perasaan, takutnya ia kebablasan menaikkan nada suara dan berakhir wanita itu di rumah sakit.

   Respon Farel yang cuek membuat Indira menghela napas agar dadanya tidak terlalu sesak. Padahal delapan tahun sudah berlalu, tak bisakah ada sedikit kehangatan diantara mereka?

   Indira mendekat pada anaknya yang kini duduk di lantai sembari memeluk boneka pemberian papanya. "Rifqa, kalian habis dari mana? Kenapa Papa kelihatan senang banget?"

   "Rifqa diajak ke toko kue sama Papa, terus Papa ketemu Tante Ninja. Papa bilang Tante Ninja itu teman Papa?" ucap Rifqa tetap sibuk pada bonekanya.

   "Tante Ninja." Indira mengerutkan kening sesaat sebelum matanya terbelalak sempurna. Wajah Indira mengeras disertai tatapan murka.

   Indira menarik kerah baju Rifqa, membuat anak itu melepaskan boneka dan ketakutan. "Siapa nama tante itu?"

   "Ng-nggak tau, Rifqa nggak ingat," jawab Rifqa gemetar, dan reflek tubuhnya berusaha menarik diri.

   Indira melepas pegangannya begitu saja hingga bokongnya Rifqa menubruk lantai. Rifqa segera berdiri dan hendak berlari menghindari mamanya yang terkadang seperti kerasukan setan, tapi kerah belakangnya malah dipegang.

   "Dimana toko kue itu?" tanya Indira.

   "Dekat sekolah, Rifqa. Waktu Rifqa pulang, Rifqa sering lewat toko kue itu," jawab Rifqa dengan air mata mengalir.

   Baru setelah mendapat jawaban, Indira melepaskan Rifqa dan anak itu berlari menuju ke kamarnya yang berada di lantai satu.

   Indira mengambil ponselnya yang berada di meja dan melakukan panggilan.

   "Apa-apaan Kamu ini! Bukannya sudah Oma bilang jangan ganggu Oma pas Oma lagi liburan?" teriak dari sebelah panggilan.

   "Oma, Oma pernah bilang 'kan kalau Humaira bekerja di toko kue sahabatnya? Hari ini Farel datang ke sana dan bertemu dengan Humaira, makanya dia pulang sambil senyam-senyum tadi," rengek Indira melemahkan nada.

   Oma Rena yang sedang berjemur di pantai di bawah payung, langsung terduduk dan melepas kaca mata hitamnya. "Enggak mungkin! Aku sudah memperkirakan persen seberapa tidak mungkin Farel ke sana, karena Farel tidak tau apa-apa tentang wanita itu yang kabur dari rumah dan tinggal bersama sahabatnya. Farel pasti juga berpikir toko kue itu diurus oleh Edgar, suami dari sahabat wanita itu yang telah meninggal."

   "Tapi nyatanya Farel pergi ke sana hari ini dan membawa Rifqa untuk beli kue," balas Indira.

   "Enggak, Aku nggak percaya. Lagipula ngapain wanita itu masih bekerja di toko kue sahabatnya yang sudah meninggal? Nggak tau diri dong dia! Aku yakin toko kue itu dikelola oleh Edgar."

"Ternyata dia benaran tidak tau diri," gumam Indira dengan dada naik-turun.

   Nyatanya Humaira benar-benar masih bekerja di sana, bahkan berlagak sebagai owner yang memiliki dua anggota.

   Indira memerhatikannya sadari tadi dibalik kaca mata hitam dan masker yang menutupi wajahnya. Perasaannya menjadi kesal seketika.

   Indira pergi tanpa memakan kue yang telah dihidangkan, dan Humaira yang melihat pelanggan meninggalkan pesanan langsung mengejarnya dari meja kasir.

   "Mbak, Mbak," panggil Humaira memegang lengan Indira yang baru mendorong pintu.

   Indira menoleh pada Humaira, namun wajahnya menunduk.

   "Tunggu sebentar ya, Mbak," ucap Humaira.

   Maida yang terbiasa akan kelakuan bosnya, langsung membungkus kue pesanan Indira dan menyodorkan paper bag pada Indira.

   "Makanannya nangis kalau nggak dimakan. Kalau Mbak nggak berselera lagi buat makan, bawa pulang aja untuk keluarga atau kasih ke orang lain," tutur Humaira dengan mata menyipit pertanda bibirnya menyungging senyum lebar.

   "Kamu saja yang ngasih," ketus Indira menarik tangannya dari pegangan Humaira dan keluar dari toko.

   Humaira dan Maida hanya berkedip dan membeku menatap mobil mewah itu melaju.

   "Aneh banget pelanggannya, Mbak," komen Maida. Perempuan berambut pendek itu berkacak pinggang.

   "Huss, sudahlah. Lebih baik Kamu berikan ini ke orang-orang di jalanan, dan bawa beberapa yang lainnya juga," titah Humaira.

   "Baik, Boss." Maida melakukan gerakan tangan hormat.

Dan Humaira tetap merenung sesaat sebelum meninggalkan pintu masuk, menuju ke belakang.

Indira melakukan Hands-Free Calling pada layar sentuh mobilnya. "Oma! Itu benar Humaira! Beberapa kali Aku memerhatikannya walau dia menutup wajahnya, Aku tetap mengenalnya."

"Baiklah. Mari buat rencana untuk menghilangkannya dari masyarakat," jawab Oma Rena.

Sadari kedatangan Farel, sejujurnya Humaira gelisah sampai tidak makan dan hanya minum teh hangat di malam hari. Pikirannya terus melayang pada ancaman beberapa tahun silam, terlebih dari orang yang menyodorkan pistol padanya.

"Apa Nenek Peyot itu sudah tau ya? Seharusnya kalau dia tidak mau Farel bertemu denganku, jangan membiarkannya ke toko Khalisah dong. 'Kan dia tau aku tidak pindah lapak."

Meski demikian tidak dipungkuri hatinya berdenyut melihat Farel, terlebih mata nakalnya sempat-sempatnya memerhatikan kondisi pria itu.

Humaira mengangkat wajahnya menghadap pada langit-langit atap. "Dia kurusan, dan wajahnya kusam. Apa dia tidak mengurus dirinya ya?"

Bibir Humaira menyungging senyum simpul awalnya, tapi melebar menjadi cengiran. "Dasar, Humaira. Kamu malah bersyukur tanpa kamu sadari, disaat harusnya Kamu bertasbih meminta perlindungan."

Ia rindu, tak bisa membantah itu. Terkadang tangannya gatal, makanya mencari informasi tentang Farel di sosial media, dan didapati olehnya hidup pria yang sejahtera dan semakin sukses. Namun itu tak cukup, dan hari ini hatinya membuktikannya hari ini.

Melihat Farel langsung, walau sambilan menghindarinya. Humaira bersikap munafik hari ini.

Sama halnya dengan Farel yang membentangkan diri di atas kasur. Bibirnya tersenyum, tapi matanya meneteskan air mata.

"Aku berpikir tidak akan pernah melihatnya lagi."

Bertahun-tahun Farel menghindar untuk sekedar mencari keadaannya, bahkan lewat Edgar sekalipun. Sahabatnya itu pun tak pernah menyinggung karena tau meski pernikahannya dengan Indira bukan didasari cinta, pernikahan tetaplah pernikahan, dan dirinya dengan Indira telah terikat.

"Walau pakaianmu kebesaran, tapi melihat setengah wajahmu, Aku tau Kamu kurusan."

...🌾🌾🌾🌾...

1
kalea rizuky
hmmmm gass mp
kalea rizuky
anakmu yg jalang kok nyalahin orang oh tua bangka
kalea rizuky: tau ih sebel bgt liat modelan aki2 tolol
total 2 replies
kalea rizuky
Farel ma Indira selama jd istri sering tidur bareng gk thor
@Girl_Rain67: Nggak pernah 😄
total 1 replies
kalea rizuky
Farel uda tau bukan anak nya np g cerai oon amat
kalea rizuky
uda tau kn berarti Rifka bukan anak mu jd jangan sok baik
kalea rizuky
Indira jahat amat lu
@Girl_Rain67: Cinta, Mbak🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!