Zara Adelia, gadis cantik dan juga seorang Nona muda yang masih duduk di kelas 12 SMA, terpaksa menjalani pernikahan rahasia dengan seorang pria yang lebih dewasa darinya. Kedua orang tua Zara sangat yakin jika pria tersebut bisa membuat Zara bahagia. Pria tersebut tak lain adalah guru olahraga sekaligus guru BP nya di sekolah. Sedari dulu Zara sangat tidak menyukai guru olahraga yang selalu membuatnya kesal.
Akankah Zara bisa hidup bahagia bersama pria yang bukan pilihannya? Nyatanya sehari-hari Zara harus berhadapan dengan suami sekaligus guru olahraga nya di sekolah. Mungkinkah cinta mulai bersemi di antara mereka?
Yuk Yuk ikuti keseruan mereka. Mohon dukungannya ya! ❤️❤️❤️❤️🥰🥰
FB : Princess Cindy
IG : Lichamanizz
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah baru
"Ya udah deh, Mommy! Zara pergi dulu. Daddy pasti udah nungguin. Daaaah Mommy." Zara mencium pipi Mommy Hasna. Setelah itu Ia pun bergegas berlari menuju ke mobil, dimana Daddy Harun dan suaminya sudah menunggu.
Zara mulai masuk ke dalam mobil, Andra melihat wajah istrinya yang sedang mengenakan masker, tentu saja itu membuat Daddy Harun dan Andra bertanya-tanya.
"Zara! Kamu kenapa pakai masker segala? Corona udah lewat, udah aman." seru Daddy Harun yang terkejut melihat tingkah Zara yang tiba-tiba memakai masker.
"Emm ... ya nggak apa-apa dong, Daddy! Zara lagi flu ... haaaaciiuu ... haaaaciiuu ...!"
Zara berpura-pura lagi bersin-bersin, seolah-olah dirinya sedang terserang flu.
"Kamu kena flu? Perasaan tadi nggak apa-apa deh." ucap Andra sembari menatap wajah sang istri yang terlihat gugup, takut saja jika Andra melihatnya sedang memakai lipgloss.
"Ya ... nggak tahu juga, tiba-tiba saja hidung pinginnya bersin-bersin melulu, daripada nular ini kan virus, mending pakai masker aja, biar virusnya nggak nyebar." jawab Zara dengan terbata-bata.
"Ya sudah, ayo kita berangkat, biar tidak kemalaman." titah Daddy Harun. Akhirnya Andra melajukan mobilnya ke jalan raya, selama dalam perjalanan Andra selalu memperhatikan istrinya yang terlihat tidak nyaman dan salah tingkah, seolah ada sesuatu yang Ia tutupi.
"Zara kenapa? Aneh banget tingkahnya." batin Andra sembari mengemudikan mobil.
Sekitar lima belas menit akhirnya mereka tiba di depan sebuah hunian mewah yang terletak di komplek perumahan elit, Daddy Harun sengaja membelikan rumah di sana, selain letaknya sangat strategis, rumah mereka juga tidak terlalu jauh dari rumah Daddy Harun, sehingga Zara bisa berkunjung kapan saja ke rumah kedua orang tuanya.
"Daddy! Daddy nggak salah beliin rumah kita di sini?" tanya Zara yang begitu kaget melihat kawasan elite dimana dirinya dan suaminya tinggal.
"Tentu saja tidak, Daddy sudah jauh-jauh hari mengincar rumah ini khusus Daddy berikan untuk kalian berdua, bagaimana kamu suka?"
"Suka sih Dadd! Tapi apa nggak terlalu mewah ya, secara kita tuh masih baru banget jadi suami istri,"
"Memangnya kenapa? Daddy memang sengaja membelikan rumah ini untuk kalian berdua, supaya kalian berdua bisa leluasa melakukan apa saja tanpa sungkan-sungkan." ujar Daddy Harun yang memaksa kedua nya saling menatap.
"Hehehe memang nya kita mau melakukan apa? Ah Daddy aneh-aneh aja." gerutu Zara sambil berpikir tentang apa yang akan terjadi jika mereka benar-benar berdua di dalam rumah seluas stadion itu.
"Loh kalian berdua kan bisa berolahraga di rumah setiap hari." jawaban dari sang Daddy seketika membuat Zara menyengir.
"Olahraga? Olahraga apaan njiiir." batin Zara yang mulai meraba-raba. Ia pun melirik ke arah suaminya yang tampak senyum-senyum, rupanya Andra pun juga mengerti maksud Zara. Ia pun berpikir sama dengan istri kecilnya itu.
"Olahraga? Ah Daddy mertua ku memang pengertian sekali, tahu aja kalau kita butuh olahraga setiap hari." batin pria itu sembari tersenyum.
"Sudah-sudah, ayo kita masuk!" ajak Daddy Harun yang mulai turun dari mobil.
Setelah cukup acara lirik-liriknya, baik Andra maupun Zara segera turun dari mobil mengikuti sang Daddy yang lebih dulu turun. Mereka berdua dibawa ke dalam rumah yang desain interiornya sangat mewah.
"Nah ... disini kalian bisa tinggal berdua, Daddy juga sudah menyiapkan beberapa pelayan untuk kalian. Dan kamu Zara, kamu jangan berpangku tangan, meskipun ada pelayan di rumah ini, kamu tetap harus melayani Suamimu, ingat! Tugas kamu sekarang adalah melayani Suamimu, kamu juga bisa bertukar pikiran dengan suamimu tentang masalah sekolah, apalagi sebentar lagi kamu ujian, anggap dia sebagai kakak. Suami mu bisa membantu mu untuk belajar, enak kan?" ujar Daddy Harun kepada putrinya.
Setelah Daddy Harun memperlihatkan sudut ruangan rumah mewah itu, akhirnya Daddy Harun pamit pulang.
"Ya sudah! Daddy pulang dulu, karena hari sudah malam dan pastinya Mommy kalian sudah menunggu Daddy. Jadi, Daddy akan pulang duluan."
"Loh kok pulang sih Daddy, kalau Daddy pulang Zara juga ikut pulang." protes Zara.
"Ngapain kamu pulang, kamu di sini saja. Ini kan rumah kalian, sekarang kalian bisa tinggal di sini, Daddy sudah mengisi semua lemari dengan baju-baju kalian. Sudah! Pokoknya kamu tinggal di sini bersama suamimu, Daddy mau pulang. Nah tuh Pak Kosim sudah datang." seru Daddy Harun sembari menunjuk ke arah mobil yang datang. Yang tak lain adalah mobil jemputan yang dikemudikan oleh pak Kosim, sang sopir kepercayaan.
Zara hanya melihat sang Daddy pulang bersama Pak Kosim, sementara dirinya harus tinggal bersama Andra di rumah besar itu.
"Sudah! Daddy pulang, jangan cemberut gitu dong, nanti kamu pasti terbiasa, ini kan hanya malam percobaan, Daddy yakin kamu pasti betah tinggal di sini."
Setelah mengatakan hal itu, Daddy Harun pun berpamitan kepada sang menantu.
"Andra! Daddy pulang dulu, tolong kamu jaga Zara, kamu tahu kan dia masih ya seperti itulah, namanya juga masih ABG, pikirannya kadang-kadang masih kekanak-kanakan, Daddy harap kamu bisa memakluminya."
"Tentu saja, Saya akan menjaga Zara, terima kasih banyak Daddy sudah memberi kepercayaan kepada Saya, suatu kehormatan bagi Saya bisa menjadi menantu Daddy." balas Andra.
"Kamu adalah pilihan tepat untuk Zara, Daddy tidak akan pernah menyesal menikahkan mu dengan putriku, suatu hari nanti Zara akan mencintaimu dan menghormati mu sebagai suaminya. Ini hanya masalah waktu."
"Iya Daddy."
Akhirnya mobil mewah yang ditumpangi Daddy Harun perlahan mulai menghilang dari pandangan, kini hanya tinggal Zara dan Andra.
Andra menghampiri istrinya dan berkata, "Sudah, jangan takut! Lagipula kamu tidak sendirian di sini."
"Idiiih siapa yang takut, nggak usah GR deh, Saya tuh cuma khawatir saja kalau bapak bakal macam-macam."
"Memangnya kenapa kalau Aku macam-macam, bukannya kamu juga senang!" Andra membalasnya dengan senyuman manisnya.
"Senang-senang, siapa juga yang senang." Zara berkata sembari membalikkan badannya. Namun tiba-tiba saja Andra menahan tangan Zara dan menariknya ke dalam pelukan Andra.
"Eh eh apa sih! Saya tuh masih kesel sama bapak, nggak usah deket-deket." Zara mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Andra. Namun, tiba-tiba saja Zara beneran ingin bersi.
"Haa haa haaciiiuu."
Seketika masker Zara tak sengaja terlepas dari mulutnya, dan tentu saja wajahnya terlihat sangat jelas oleh sang suami. Zara tampak mengusap hidungnya yang terasa gatal. Sementara Andra melihat rona merah pada bibir mungil sang istri. Ada senyum terukir dari bibir Andra ketika Zara menuruti keinginannya.
Tanpa sadar perlahan tangan Andra menyentuh bibir Zara yang tampak merona. Tentu saja Zara sangat terkejut saat tangan sang Suami tengah menyentuh bibirnya.
"Ih apaan sih, Pak!"
"Cantik!"
Zara menatap bola mata sang suami yang terlihat memancarkan kilau cahaya yang entah membuat nya tak bisa berpaling.
"Kenapa, kenapa setiap Aku menatapnya, Aku tidak bisa berpaling begitu saja."
"Zara! Perasaan ini benar-benar tidak bisa Aku kendalikan, kamu gadis yang konyol. Tapi, bagiku kamu gadis yang mempesona."
Tangan Andra menarik pinggang Zara untuk mendekat padanya, sementara tangan Zara berpegangan pada lengan kekar sang suami, Ia begitu gugup saat Andra mulai menciumnya.
...BERSAMBUNG...
*
*
*
Sambil menunggu author update bab berikutnya. Yuk kembali kepoin Novel punya kak Lena Laiha yang berjudul DENDAM CINTA. Yuk capcuss 🏃🏃
smpe di kira orang aku kesurupan 😂😂😂